Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HUKUM MAD BADAL DAN MAD TAMKIN

Dosen : Ummi Rosidah, MA

Disusun oleh :

Naufal Farras H

Kelas : PAI 1B

Fakultas: Tarbiyah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN AL ITTIFAQIAH STITQI (STITQI)


INDRALAYA 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur tercurah kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita
sehingg kita dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam kita curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
terlibat dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Harapan kami semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, khususnya kami yang membuat. Dan untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak


kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki makalah ini.

Gelumbang, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Makalah

D. Batasan Makalah

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Mad Badal

B. Mad Tamkin

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah. Jika dalam suatu tempat
ada seseorang yang menguasai ilmu ini, maka bagi yang lainnya tidak menanggung dosa, dan
sebaliknya jika tidak seorangpun yang menguasai ilmu ini, maka seluruh penduduk daerah
tersebut menanggung dosa. Adapun membaca Al-Qur’an dengan tajwid hukumnya fardhu
‘ain. Jika seseorang tidak menggunakan tajwid dalam membaca Al-Qur’an, maka ia berdosa.
Ilmu tajwid sangat penting sekali untuk dipelajari sebelum belajar membaca Al-Qur’an,
karena dengan ilmu tajwid kita dituntun bagaimana cara melafalkan huruf hijaiyah,
bagaimana cara memanjangkan atau memendekkan bacaan atau yang disebut dengan Hukum
Mad, dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mad badal dan mad tamkin?

2. Bagaimana cara membacanya?

3. Bagaimana hukum bacaanya?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian mad badal dan mad tamkin.

2. Untuk mengetahui membaca mad badal dan mad tamkin.

3. Untuk mengetahui hukum bacaan mad badal dan mad tamkin

D. Batasan Makalah

Makalah ini tidak mencakup semua materi tentang ilmu tajwid, melainkan dibatasi
hanya mencakup materi tentang mad badal dan mad tamkin.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Mad Badal

Secara bahasa, Mad artinya panjang dan Badal artinya pengganti. Menurut istilah yang
diambil dari kitab Hidayatul Mustafid, Mad Badal yaitu:

‫هةمو أملن يملجتمكممع اللممدد مممع اللهملممزكة كفيِ مكلكممةة لمككدن تمتمقمددةم اللهملممزةة معملىَ اللممدد‬

“Berkumpulnya huruf Mad dengan Hamzah dalam kalimat, tetapi posisi Hamzah lebih
dahulu dari huruf Mad.”

Dijelaskan dalam nazham Tuhfatul Athfal:

‫ بممدلل مكأأممنةلوا موإكليممنناً ةخمذا‬# ‫موقمددكم اللممدد معملىَ اللهملمكز مومذا‬

“Dan apabila Hamzah terletak lebih dahulu dari (huruf) Mad, maka dinamakan Mad Badal,
seperti dalam lafadz Aamanuu dan Iimaanaa.”

Dengan kata lain, Mad Badal terjadi karena huruf Mad didahului oleh Hamzah. Jika huruf
yang mendahului huruf Mad tersebut bukanlah Hamzah, maka hukumnya tetap Mad
Ashli/Mad Thabi’i.

Cara membaca Mad Badal yaitu dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Berikut contoh
bacaan Mad Badal:

a. Contoh lafadz ‫أاممنةلوا‬

Lafadz ini asalnya ‫ أملأممنةلوا‬selanjutnya Hamzah kedua diganti dengan huruf Mad yaitu
alif yang menjadi penggantinya (badal) sehingga menjadi ‫مااممنةلوا‬/‫مءاممنةلوا‬/‫أاممنةلوا‬

b. Contoh lafadz ِ‫أةلوتكمي‬

Lafadz ini asalnya ِ‫ اةلاتكمي‬selanjutnya Hamzah kedua diganti dengan huruf Mad yaitu
wau yang menjadi penggantinya (badal) sehingga menjadi ِ‫أةلوتكمي‬

c. Contoh lafadz ً‫إكليمماًننا‬

Lafadz ini asalnya ً‫ اكلأمماًننا‬selanjutnya Hamzah kedua diganti dengan huruf Mad yaitu ya
yang menjadi penggantinya (badal) sehingga menjadi ً‫إكليمماًننا‬

Ada pengecualian untuk lafadz ِ‫ أةلوكحمي‬itu tidak termasuk Mad Badal dikarenakan asal
katanya ialah “auhaa”, wau pada lafadz tersebut adalah wau asli bukan wau pengganti/badal.
B. Mad Tamkin

Tamkin secara bahasa artinya tetap (penetapan). Sedangkan menurut Istilah yaitu:

‫هةموةكدل مياًمءليكن أممحةدهةمماًمساًككرْن مملكةسلورْر مماًقملبلممهاًةممشددندا‬

“Bertemunya dua huruf Ya dalam satu kata, ya yang pertama berharakat kasrah dan
bertasydid, sedangkan ya yang kedua berharakat sukun atau mati.”

Jadi, mad tamkin terjadi jika dua huruf ya saling bertemu dalam sata kata. Huruf ya
pertama berharakat kasrah dan bertasydid, dan ya kedua berharakat sukun.

Bila ditelaah lebih jauh, mad tamkin ini sebenarnya hanya mempunyai perbedaan sedikit
dengan mad ashli. Yaitu adanya tasydid pada huruf ya yang pertama dalam mad tamkin.
Seandainya tasydid tersebut tidak ada, maka kembali ke hukum mad ashli.

Cara membaca Mad Tamkin yaitu dengan menetapkan (memantapkan) bunyi tasydid
pada huruf ya yang pertama. Selanjutnya bacaan dipanjangkan saat menghadapi huruf Mad-
nya (huruf ya kedua yang berharakat sukun).

Panjang bacaannya ialah dua harakat atau satu alif. Namun, apabila setelah huruf ya
terdapat satu huruf hidup dan bacaan di waqafkan pada huruf hidup tersebut, maka
membacanya boleh dua, empat, atau enam harakat, karena hukum bacaan pada akhir kata
tersebut menjadi Mad Aridl Lissukun.

Contoh:

‫ كعلديدليمن‬, ‫ موالندبكيدليمن‬, ‫ ةحيدليتةلم‬.


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu, Mad adalah ilmu mengenai
ukuran panjang suatu huruf dalam membaca Al-Qur’an. Mad terbagi menjadi 2 bagian yaitu

- Mad Ashli/Mad Thabi’i (tidak butuh sebab)

- Mad Far’i (butuh sebab). dimana Mad Far’i ini terbagi lagi menjadi beberapa
golongan

B. Saran

Dalam makalah ini kami membahas tentang Mad dan pembagiannya. Kami berharap
pembaca tidak puas dengan makalah yang kami sajikan ini dan berusaha mencari sumber lain
yang berkaitan dengan materi ini demi kesempurnaan pengetahuan dalam memahami ilmu
tajwid.
DAFTAR PUSTAKA

Kitab Hidayatul Mustafid.

Kitab Matan Al-Jazariyah.

Kitab Tuhfatul Athfal.

Iim, Acep. 2016.Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap.Diponegoro:CV.Penerbit


.

Anda mungkin juga menyukai