Anda di halaman 1dari 10

ISIM YANG DINASOB : MAF’UL MUTLAK , MAF’UL LIAJLIH

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

“ BAHASA ARAB ”

Dosen Pengampu :

“ Muh. Baguz Jazuli M.PdI. ”

Kelompok 4

Disusun Oleh :

1. M. Miftahul Ulum

2. Rifkil Ainis Solihah

3. Rikki Andrian

4. Rizky Titah Ariansyah

5. Yanuar Ahmad Triadi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SUNAN GIRI

TRENGGALEK

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas


seluruh nikmat,rahmat,taufiq, dan hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada
kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
SAW.Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada beliau, serta kepada keluarga,
sahabat, tabi’in dan orang-orang yang selalu mengikuti sunnahnya.

Sejalan dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih


banyak kepada:

1. Dr. Yahya Zahid Ismail, M.PdI, selaku Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sunan
Giri
2. Muh. Baguz Jazuli M.PdI. , selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Arab
3. Semua pihak yang terlibat dalam pembahasan materi ini

Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sedemikian rupa. Akhirnya,


semoga Allah meridhoi usaha kami dan mencatatnya sebagai amal sholeh kami. Dan
apabila terdapat kesalahan – kesalahan yang ada dalam makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Kami akan selalu berkenan untuk menerima semua
kritik dan saran.Dan semoga materi ini bisa menambah wawasan ilmu yang barokah
bagi kita semua. Amien.

Trenggalek, 27 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover Sampul ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

C. Tujuan Pembahasan .............................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................ 2

A. Pengertian Maful Mutlak dan Maful liajlih ........................................... 2

B. Syarat – Syarat Maful mutlak dan Maful liajlih ..................................... 2

C. Hukum – hukum Maful mutlak dan maful liajlih ................................... 3

D. Fungsi maful mutlak ............................................................................. 4

E. Fungsi maful liajlih ............................................................................... 5

Bab III Penutup ......................................................................................... 6

A. Kesimpulan ........................................................................................... 6

B. Saran .................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, kitab suci bagi kita semua. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengetahui salah satu hakikat bahasa Arab yaitu Maf’ul Li Ajlih (sebab-akibat
pekerjaan), karena kata sebab-akibat ini sering dipakai dalam percakapan, pembelajaran, dan
firman Allah swt.

Para ahli Nahwu mengungkapkan bahwa al-maf’ul al-muthlaq sebagai mashdar yang manshub
yang disebut sesudah fi’il dan lafal al-maf’ul al-muthlaq tersebut. Melihat kedua pendapat yang
dikemukakan di atas, dipahami bahwa Al-maf’ulal-muthlaq itu adalah mashdar yangdisebut
untuk menguatkan ‘amil-nya, macamnya, serta bilangannya.Hal ini karena mashdar itu adalah
kata majemuk yang disandarkan kepada isim sesudah mashdar itu sendiri. Di samping
itu,seandainya tidak ada mashdar yang disebut di dalam suatu kalimat, Jadi studi tentang
mashdar pada al-maf’ul al-muthlaq dapat diketemukandari berbagai macam mashdarpengganti
dan mashdar yang mudhafilaih, sehingga tampaklah alimat tersebut bahwa ia adalah al-maf’ul
al-muthlaq.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian maf'ul mutlaq dan maf'ul liajlih ?


2. Apa syarat- syarat maf'ul ul mutlaq dan maf' ul liajlih?
3. Apa saja hukum – hukum maf'ul mutlaq dan maf' ul liajlih?
4. Apa saja fungsi maf' ul multaq ?
5. Apa saja fungsi maf' ul liajlih?
C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian maf' ul mutlaq dan maf'ul liajlih


2. Untuk mengetahui syarat- syarat maf'ul mutlaq dan maf'ul liajlih
3. Untuk mengetahui hukum-hukum maf' ul mutlaq dan maf'ul liajlih
4. Untuk mengetahui fungsi dari maf'ul mutlaq
5. Untuk mengetahui fungsi dari maf'ul liajlih

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Maf'ul mutlaq dan Maf'ul liajlih

1.Maf' ul mutlaq

Maf'ul muthlaq adalah isim manshub (yang dinashobkan) yang sesuai dengan fi'il dari segi
lafadz, maupun maknanya dan diletakkan setelah fi'il untuk menegaskannya atau menjelaskan
jenis, maupun jumlahnya dan dinamai dengan mashdar.

2. Maful Liajlih
Maf'ul liajlih adalah isim manshub (yang dinashobkan) yang disebut dengan menjelaskan
sebab terjadinya suatu perbuatan dan disebut maf'ul lahu, atau maf'ul min ajlih.

B. Syarat – syarat Maful mutlak dan maful liajlih


1. syarat syarat maful mutlak
Dari pengertian maf’ul muthlaq itu member kepahaman bahwa :
a. Maf’ul muthlaq berupa kalimat isim
b. Maf’ul muthlaq bertujuan untuk penegasan, penjelas dari fi’il (baik jenis maupun jumlah
pekerjaannya)
c. Dibaca nashob dan dinashobkan oleh amil. Adapun amil yang menashobkan maf’ul
muthlaq yaitu :
Fi’il taam yang mutashorrif: kata kerja sempurna yang dapat ditashrif (maksudnya bukan fi’il
naqhis dan fi’il jamid )
Maf’ul muthlaq tercipta dari mashdar yang adalah urutan ketiga dari tashrifnya fi’il.

Maf’ul Mutlaq ialah isim manshub yang dilafalkan untuk 3 keadaan:

a. Untuk menegaskan sebuah perbuatan

2
b. Untuk menyatakan bilangan perbuatan1

c. Untuk menyatakan jenis/sifat perbuatan

2. Syarat – syarat maful liajlih

a. Maf’ul Li ajlih me sti senantiasa memakai Mashdar


b. Maf’ul Li Ajlih me sti terdiri dari tindakan yang bersangkutan dengan hati
c.Untuk menggali Maf’ul Li Ajlih dapat dipakai kata tanya
( kenapa ).

C. Hukum – hukum maful Mutlak dan maful liajlih


Ada dua jenis hukum ‘irab dari maf’ul liajlih, di mana kedua hukum ‘irab tersebut adalah:

a. Wajib Manshub

Jika huruf jar lam ta’lil dibuang dan bentuknya adalah mashdar, hal tersebut menjadi faktor
penyebab dan menjadi pendorong untuk menyatu dengan ‘amilnya di dalam satu waktu dari
satu fa’il. Hal itu terjadi karena pada dasarnya, maf’ul liajlih menggunakan lam ta’lil dan
kemudian lafaz yang mewajibkan berharokat nashab dibuang, namun lam ta’lil tersebut harus
memiliki makna tersirat di dalamnya.

b. Harus Didahului oleh Huruf Jar

Ketika suatu lafaz tidak memenuhi syarat yang sudah disebutkan sebelumnya karena bukan
merupakan bentuk mashdar, cara lainnya untuk menjadikan lafaz tersebut menjadi maf’ul
liajlih adalah dengan menambahkan lam ta’lil.

Selain lam ta’lil, sahabat muslim juga bisa menambahkan huruf jar lainnya seperti ‫ب‬/‫م ِْن‬/‫ فِي‬yang
memiliki arti sebab atau alasan.

1
https://passinggrade.co.id/maful-muthlaq/
3
Maf’ul Liajlih

Mashub dari maf’ul liajlih tidak sendirinya, namun oleh ‘amil. Adapun ‘amil – ‘amil tersebut
di antaranya:

a. Fi’il

b.Mashdar

c.Isim musytaq (isim maf’ul, isim fa’il, dan syigh mubalaghah) 2

d. Isim fi’il ‘amr

D. Fungsi maful mutlak

Secara sekilas, di atas sudah dijelaskan bahwa fungsinya untuk memperkuat. Namun ternyata
tidak hanya itu, ini dia rinciannya:

a. Untuk Mempertegas

Jika sahabat muslim penasaran nadhom apa yang mendasari, coba buka kitab Alfiyah Ibn Malik
pada Bab Taukid. Di situ dijelaskan bahwasanya fungsi dari mutlaq adalah mempertegas
perbuatan yang dilakukan oleh fa’il (subjek).

Kata sebagai mutlaq yang menegaskan sebagai fi’il, statusnya manshub dengan tanda harokat
fathah di akhirnyaBerdasarkan pendapatan sebagian ulama’ apabila fungsinya untuk
mempertegas, maka tidak boleh diubah ke dalam bentuk jamak (banyak) atau tasniyah
(perempuan). Lalu bagaimana? Harus dimufrodkan (bentuk tunggal) semuanya.

b. Menjelaskan Jenis Perbuatan

Fungsi yang kedua yakni menjelaskan jenis perbuatan. Baik dengan cara dimasuki lam ta’rif,
diidhofahkan ataupun disifati.

Adapun untuk mutlaq yang fungsinya memperjelas perbuatan, maka hukumnya bersifat sima’i
(sudah berasal dari kalam Arab), yang artinya sahabat muslim tidak bisa mengubahnya baik ke

2
https://sahabatmuslim.id/maful-liajlih-dan-contohnya/
4
dalam bentuk jamak atau tasniyah. Namun menurut Imam Ibnu Malik hukumnya boleh,
tergantung bagaimana struktur kalimatnya.

c. Untuk Menjelaskan Jumlah Perbuatan

Jika sahabat muslim berniat untuk membuat kalimat yang menunjukkan keterangan tentang
berapa kali perbuatan itu dilakukan, maka itu disebut dengan mutlaq.

3
E. Fungsi Maful Liajlih

Maf'ul min ajlih biasa juga disebut maf'ul li ajlih. Ia berfungsi untuk menjelaskan sebab
dikerjakannya suatu pekerjaan. Karena dalam melakukan sesuatu, manusia pasti punya sebab
kenapa ia melakukan hal itu. Dan sangat mustahil apabila ada orang melakukan sesuatu tanpa
disertai sebab.

Manshub (yang dinashobkan) yang disebut dengan menjelaskan sebab terjadinya suatu
perbuatan dan disebut maf'ul lahu, atau maf'ul min ajlih.

3
https://sahabatmuslim.id/maful-mutlaq-pengertian/
5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Maf'ul muthlaq adalah isim manshub (yang dinashobkan) yang sesuai dengan fi'il dari segi
lafadz, maupun maknanya dan diletakkan setelah fi'il untuk menegaskannya atau menjelaskan
jenis, maupun jumlahnya dan dinamai dengan mashdar.Sedangkan Maf'ul liajlih adalah isim
manshub (yang dinashobkan) yang disebut dengan menjelaskan sebab terjadinya suatu
perbuatan dan disebut maf'ul lahu, atau maf'ul min ajlih.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, 2003, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
____________, 2004, Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

https://sahabatmuslim.id/maful-mutlaq-pengertian/

https://sahabatmuslim.id/maful-liajlih-dan-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai