MAKALAH
“ BAHASA ARAB ”
Dosen Pengampu :
Kelompok 4
Disusun Oleh :
1. M. Miftahul Ulum
3. Rikki Andrian
TRENGGALEK
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
1. Dr. Yahya Zahid Ismail, M.PdI, selaku Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sunan
Giri
2. Muh. Baguz Jazuli M.PdI. , selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Arab
3. Semua pihak yang terlibat dalam pembahasan materi ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
A. Kesimpulan ........................................................................................... 6
B. Saran .................................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, kitab suci bagi kita semua. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengetahui salah satu hakikat bahasa Arab yaitu Maf’ul Li Ajlih (sebab-akibat
pekerjaan), karena kata sebab-akibat ini sering dipakai dalam percakapan, pembelajaran, dan
firman Allah swt.
Para ahli Nahwu mengungkapkan bahwa al-maf’ul al-muthlaq sebagai mashdar yang manshub
yang disebut sesudah fi’il dan lafal al-maf’ul al-muthlaq tersebut. Melihat kedua pendapat yang
dikemukakan di atas, dipahami bahwa Al-maf’ulal-muthlaq itu adalah mashdar yangdisebut
untuk menguatkan ‘amil-nya, macamnya, serta bilangannya.Hal ini karena mashdar itu adalah
kata majemuk yang disandarkan kepada isim sesudah mashdar itu sendiri. Di samping
itu,seandainya tidak ada mashdar yang disebut di dalam suatu kalimat, Jadi studi tentang
mashdar pada al-maf’ul al-muthlaq dapat diketemukandari berbagai macam mashdarpengganti
dan mashdar yang mudhafilaih, sehingga tampaklah alimat tersebut bahwa ia adalah al-maf’ul
al-muthlaq.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.Maf' ul mutlaq
Maf'ul muthlaq adalah isim manshub (yang dinashobkan) yang sesuai dengan fi'il dari segi
lafadz, maupun maknanya dan diletakkan setelah fi'il untuk menegaskannya atau menjelaskan
jenis, maupun jumlahnya dan dinamai dengan mashdar.
2. Maful Liajlih
Maf'ul liajlih adalah isim manshub (yang dinashobkan) yang disebut dengan menjelaskan
sebab terjadinya suatu perbuatan dan disebut maf'ul lahu, atau maf'ul min ajlih.
2
b. Untuk menyatakan bilangan perbuatan1
a. Wajib Manshub
Jika huruf jar lam ta’lil dibuang dan bentuknya adalah mashdar, hal tersebut menjadi faktor
penyebab dan menjadi pendorong untuk menyatu dengan ‘amilnya di dalam satu waktu dari
satu fa’il. Hal itu terjadi karena pada dasarnya, maf’ul liajlih menggunakan lam ta’lil dan
kemudian lafaz yang mewajibkan berharokat nashab dibuang, namun lam ta’lil tersebut harus
memiliki makna tersirat di dalamnya.
Ketika suatu lafaz tidak memenuhi syarat yang sudah disebutkan sebelumnya karena bukan
merupakan bentuk mashdar, cara lainnya untuk menjadikan lafaz tersebut menjadi maf’ul
liajlih adalah dengan menambahkan lam ta’lil.
Selain lam ta’lil, sahabat muslim juga bisa menambahkan huruf jar lainnya seperti ب/م ِْن/ فِيyang
memiliki arti sebab atau alasan.
1
https://passinggrade.co.id/maful-muthlaq/
3
Maf’ul Liajlih
Mashub dari maf’ul liajlih tidak sendirinya, namun oleh ‘amil. Adapun ‘amil – ‘amil tersebut
di antaranya:
a. Fi’il
b.Mashdar
Secara sekilas, di atas sudah dijelaskan bahwa fungsinya untuk memperkuat. Namun ternyata
tidak hanya itu, ini dia rinciannya:
a. Untuk Mempertegas
Jika sahabat muslim penasaran nadhom apa yang mendasari, coba buka kitab Alfiyah Ibn Malik
pada Bab Taukid. Di situ dijelaskan bahwasanya fungsi dari mutlaq adalah mempertegas
perbuatan yang dilakukan oleh fa’il (subjek).
Kata sebagai mutlaq yang menegaskan sebagai fi’il, statusnya manshub dengan tanda harokat
fathah di akhirnyaBerdasarkan pendapatan sebagian ulama’ apabila fungsinya untuk
mempertegas, maka tidak boleh diubah ke dalam bentuk jamak (banyak) atau tasniyah
(perempuan). Lalu bagaimana? Harus dimufrodkan (bentuk tunggal) semuanya.
Fungsi yang kedua yakni menjelaskan jenis perbuatan. Baik dengan cara dimasuki lam ta’rif,
diidhofahkan ataupun disifati.
Adapun untuk mutlaq yang fungsinya memperjelas perbuatan, maka hukumnya bersifat sima’i
(sudah berasal dari kalam Arab), yang artinya sahabat muslim tidak bisa mengubahnya baik ke
2
https://sahabatmuslim.id/maful-liajlih-dan-contohnya/
4
dalam bentuk jamak atau tasniyah. Namun menurut Imam Ibnu Malik hukumnya boleh,
tergantung bagaimana struktur kalimatnya.
Jika sahabat muslim berniat untuk membuat kalimat yang menunjukkan keterangan tentang
berapa kali perbuatan itu dilakukan, maka itu disebut dengan mutlaq.
3
E. Fungsi Maful Liajlih
Maf'ul min ajlih biasa juga disebut maf'ul li ajlih. Ia berfungsi untuk menjelaskan sebab
dikerjakannya suatu pekerjaan. Karena dalam melakukan sesuatu, manusia pasti punya sebab
kenapa ia melakukan hal itu. Dan sangat mustahil apabila ada orang melakukan sesuatu tanpa
disertai sebab.
Manshub (yang dinashobkan) yang disebut dengan menjelaskan sebab terjadinya suatu
perbuatan dan disebut maf'ul lahu, atau maf'ul min ajlih.
3
https://sahabatmuslim.id/maful-mutlaq-pengertian/
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maf'ul muthlaq adalah isim manshub (yang dinashobkan) yang sesuai dengan fi'il dari segi
lafadz, maupun maknanya dan diletakkan setelah fi'il untuk menegaskannya atau menjelaskan
jenis, maupun jumlahnya dan dinamai dengan mashdar.Sedangkan Maf'ul liajlih adalah isim
manshub (yang dinashobkan) yang disebut dengan menjelaskan sebab terjadinya suatu
perbuatan dan disebut maf'ul lahu, atau maf'ul min ajlih.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, 2003, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
____________, 2004, Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
https://sahabatmuslim.id/maful-mutlaq-pengertian/
https://sahabatmuslim.id/maful-liajlih-dan-contohnya/