Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRAKTIK TILAWAH

MAKHARIJUL HURUF
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktik tilawah

Dosen :
Darsa Wijaya, S.Ag

Disusun Oleh :
Mohamad rifqi
Asep Jaenudin Sutarji
Ulva Fauziah

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Makhorijul huruf................................................................................................................5
1. Pengertian Makhorijul huruf..............................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul
“ MAKHARIJUL HURUF “ ini dengan lancer pada mata kuliah Ulumul Hadits. Kehidupan
yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap
masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara
yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa
zaman kegelaapan kezaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai
pihak - pihak yang telah membantu penulis memberikan referensi dalam pembuatan makalah
ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan
makalah ini.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu Penulis sangat menghargai akan saran dan kritik untuk
membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Sebelum kita masuk pada pokok pembahasan kita, lebih baik kita ketahui bahwa tajwid
adalah suatu bahan yang sangat berguna bagi kita ketika membaca al-qur’an apalagi yang
berkenaan dengan bagaimana cara menyebut huruf yang tepat atau dengan benar. Jadi untuk
itu perlu kita pelajari dan kita ketahui bersama tempta-tempat keluarnya huruf dan sifat-
sifatnya. Yang selanjutnya di pakai sebagai bahan latihan secara individu dengan terus
menerus, agar dapat tepat sesuai dengan kaidah-kaidah pengucapan huruf yang benar.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian Makhorijul huruf ?


2. Berapakah yang berkenaan dengan dengan tempat keluarnya huruf ?

III. Tujuan Masalah

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Supaya kita menjadi lebih baik ketika membaca al-qur’an


2. Supaya membaca al-qur’an dengan benar dan tepat
3. Supaya kita membaca al-qur’an lebih bagus
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makhorijul huruf

1. Pengertian Makhorijul huruf


Makhroj (‫ )المخرج‬atau Makharij (‫ )مخارج‬secara bahasa adalah: “Tempat keluar” (‫)محل خروج‬
Dan secara istilah adalah :

‫محل خروج الحرف وتمييزه من غيره‬

“Tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.”

Al-Huruf (‫)الحروف‬, Kata ini adalah jama’ dari al-harfu (‫ )الحرف‬yang berarti huruf.Jadi
menurut bahasa yang dimaksud dengan makharijul huruf itu ialah tempat-tempat keluarnya
huruf. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu tajwid, yang dimaksud dengan makharijul huruf
yaitu tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika
membunyikannya.Sebagai seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makharijul huruf ini
sangatlah penting. Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf Arab
dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya (makhraj-nya), sehingga dapat membaca al-
Quran dengan fasih dan benar. Hal ini karena al-Quran diturunkan dalam bahasa
Arab.Tempat bunyi suatu huruf itu keluar, dapat kita ketahui dengan cara mematikan atau
mensukunkan huruf tersebut yang sebelumnya didahului dengan huruf hidup.Contoh : untuk
mengetahuimakhraj “kaf (‫”)ك‬, maka huruf “kaf” tersebut disukun / dimatikan dengan
didahului huruf hidup.
B. Tempat-tempat/Macam-macam keluarnya huruf ini dibagi secara umum dan secara
khusus.

2. Tempat-tempat keluarnya huruf secara umum ada 5 :

 Rongga mulut - Al-Jauf (‫)الجوف‬


 Tenggorokan/Kerongkongan - Al-Halqu (‫)الحلق‬
 Lidah - Al-Lisan (‫)اللسان‬
 Dua bibir - Asy-Syafatain (‫)الشفتين‬
 Rongga hidung - Al-Khaisyum (‫)الخيشوم‬

Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat, namun
dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah
pendapat Syekh Kholil bin Ahmad an-Nahwiy (Guru Imam Sibaweh). Adapun menurut
beliau Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, diantaranya :

1. Al-Jauf (‫)الجوف‬, Rongga mulut


Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga
tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga
macam, yaitu ; alif ( ‫) ا‬, wawu mati ( ‫ ) ْو‬dan ya’ mati ( ‫ي‬
ْ ) dengan penjelasan sebagai berikut:

 Alif dan sebelumnya ada huruf yang difathah Contoh : ‫َمااَل َغ َوى‬
 Wawu mati dan sebelumnya ada huruf yang didhommah Contoh :‫قُ ْولُ ْوا‬
 Ya’ mati dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah Contoh : َ‫َحا ِم ِديْن‬
 2. Al-Halqu (‫)الحلق‬, Tenggorokan/Kerongkongan
Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan /
tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf halqiyah (huruf-
huruf yang keluar dari tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian yaitu ;

 Aqshal halqiy (pangkal tenggorokan), yaitu huruf hamzah ( ‫) ء‬dan ha’ ( ‫) ه‬


 Wasthul halqiy (pertengahan tenggorokan), yaitu huruf ha’ ( ‫ ) ح‬dan ’ain ( ‫) ع‬
 Adnal halqiy (ujung tenggorokan), yaitu huruf ghoin ( ‫ ) غ‬dan kho’ ( ‫) خ‬

3. Al-Lisan (‫)اللسان‬, lidah


Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf, yaitu :
Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu sebagai
berikut :

a. pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (‫)ق‬.
Maksudnya bunyi hurufqof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan
yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.

b. pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf (‫)ك‬.
Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan makhraj huruf qof,
yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.

“Dua huruf tersebut ( ‫ ) ق‬dan ( ‫) ك‬, lazimnya disebut huruf LAHAWIYAH ( ‫) لهويّة‬, artinya
huruf-huruf sebangsa anak mulut atau sebangsa telak lidah.”

c. tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ‫) ج‬, Syin ( ‫ ) ش‬dan Ya’ ( ‫) ي‬.
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta
menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya.
“Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf SYAJARIYAH ( ‫جريّة‬jj‫) ش‬, artinya huruf-huruf
sebangsa tengah lidah.”
d. pangkat tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ‫) ض‬.
Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ‫ ) ض‬keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau
kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati graham.
“Huruf Dlod ( ‫ ) ض‬ini lazimnya disebut huruf JAMBIYAH (‫)حنبيّة‬, artinya huruf sebangsa
tepi lidah.”
e. ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (‫)ل‬.
Maksudnya bunyi huruf Lam (‫ )ل‬keluar dari tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga
penghabisan ujung lidah, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
f. ujung lidah, yaitu huruf Nun (‫)ن‬.
Maksudnya bunyi huruf Nun (‫ )ن‬keluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya Lam (‫)ل‬,
lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam (‫))ل‬, serta menepati dengan langit-langit
mulut atas.
g. ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (‫)ر‬.
Maksudnya bunyi huruf Ro’ (‫ )ر‬keluar dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun
dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
“Tiga huruf tersebut di atas (Lam, Nun dan Ro’), lazimnya disebut huruf DZALQIYAH (
‫)ذلقية‬, artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah.”
h. kulit gusi atas, yaitu Dal (‫)د‬, Ta’ (‫ )ت‬dan Tho’ (‫)ط‬.
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan
pangkal dua gigi seri yang atas.
“Tiga huruf tersebut lazimnya disebut NATH’IYAH (‫)نطغية‬, artinya huruf-huruf sebangsa
kulit gusi atas.“
i. runcing lidah, yaitu huruf Shod (‫)ص‬, Sin (‫ )س‬dan Za’ (‫)ز‬.
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung
dua gigi seri yang bawah.
“Tiga huruf tersebut lazimnya disebut huruf ASALIYAH (‫)أسلية‬, artinya huruf-huruf
sebangsa runcing lidah.”
j.. gusi, yaitu huruf Dho’ (‫)ظ‬, Tsa’ (‫ )ث‬dan Dzal (‫)ذ‬.
Maksudnya huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung
dua gigi seri yang atas.

“Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf LITSAWIYAH (‫)لثوية‬, artinya huruf sebangsa gusi.”

4. Al-Syafatain (‫)الشفتين‬, dua bibir


Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir.Yang termasuk
huruf-huruf syafatain ialah wawu (‫)و‬, fa’ (‫)ف‬, mim (‫ )م‬dan ba’ (‫ )ب‬dengan perincian sebagai
berikut:
a. Fa’ (‫ )ف‬keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri
yang atas.
b. Wawu, Ba, Mim (‫ م‬, ‫ ب‬, ‫ )و‬keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya
saja untukWawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim bibir membungkam.
“Empat huruf tersebut di atas lazimnya disebut huruf SYAFAWIYAH, artinya huruf-huruf
sebangsa bibir.”
5. Al-Khaisyum (‫)الخيشوم‬, pangkal hidung
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita
menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun
huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Nun bertasydid ( ّ‫)ن‬
2. Mim bertasydid (‫) ّم‬
3. Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
4. Mim sukun yang bertemu dengan mim (‫ )م‬atau ba (‫)ب‬
Atau secara singkatnya, ke 17 macam tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini untuk lebih
ringkasnya:
 Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ‫ي‬،‫و‬،‫)ا‬
 Pangkal tenggorokan (‫ه‬،‫)ء‬
 Tengah tenggorokan (‫ح‬،‫)ع‬
 Ujung tenggorokan (‫خ‬،‫)غ‬
 Pangkal lidah paling belakang (‫)ق‬
 Pangkal lidah sedikit ke depan (‫)ك‬
 Tengah lidah dengan langit-langit (‫ي‬،‫ش‬،‫)ج‬
 Sisi lidah bertemu geraham atas (‫)ض‬
 Dibawah sisi lidah setelah dhad (‫)ل‬
 Ujung lidah setelah lam (‫)ن‬
 Ujung lidah setelah nun (‫)ر‬
 Ujung lidah bertemu gusi atas (‫ت‬،‫د‬،‫)ط‬
 Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas (‫ث‬،‫ذ‬،‫)ظ‬
Ujung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah) (‫ز‬،‫س‬،‫)ص‬
Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas (‫)ف‬
Dua bibir (‫م‬،‫ب‬،‫)و‬
Rongga hidung (ghunnah/ dengung)
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa ilmu tajwid dan
makhorijul hurufnya itu sangat penting kita pelajari apalagi kita sebagai umat islam
sepatutnya kita mengetahui tentang tajwid dan makhrajnya supaya pembacaan al-qur’an bisa
menjadi lebih baik, dengan adanya ilmu tersebut kita bisa menjadi paham mana bacaan yang
harus di baca sesuai dengan tajwid dan makhrajnya. Untuk itu pelajarilah sebaik mungkin.
Sehingga, kita dapat mengamalkan.

Anda mungkin juga menyukai