RANGKUMAN
Sejarah pemikiran ekonomi islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW hijrah dari
kota Mekkah ke kota Madinah, beliau diterima dengan baik oleh masyarakat Madinah pada
saat itu dan akhirnya diangkat menjadi seorang pemimpin. Banyak gagasan dan kebijakan
yang dibuat oleh Rasullah SAW. yang kemudian dituangkan ke dalam konstitusi yang
digunakan sebagai undang-undang pada masa itu. Pemikiran ekonomi islam muncul
bersamaan dengan diturunkannya Al-Qur’an pada masa kehidupan Rasulullah SAW pada
abad ke 7 M.
Strategi yang dilakukan Rasulullah dalam memimpin masyarakat baru di Madinah antara lain
:
Secara garis besar ketentuan dan kebijakan ekonomi pada masa Rasulullah SAW, antara lain :
a. Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah Swt. dan Allah adalah pemilik absolut atas
semua yang ada.
b. Manusia merupakan pemimpin ( khalifah) Allah dimuka bumi ini.
c. Semua yang dimilikidan didapatkan oleh manusia adalah karena izin Allah.
d. Kekayaan tidak seharusnya ditimbun dan kekayaan harus diputar
e. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan, termasuk riba.
• Sumber-sumber pendapatan utama ( primer ) negara pada masa Rasulullah, antara lain :
a. Jizyah
Merupakan pajak yang dibayarkan oleh orang non muslim khususnya ahli kitab, untuk
jaminan perlindungan jiwa, harta atau kekayaan. Pada masa itu jizyah dibayar dengan satu
dinar per tahun untuk orang dewasa yang mampu.
b. Kharaj
Biasa juga disebut pajak tanah yang dipungut dari nonmuslim ketika Khaibar ditaklukkan.
Jumlah Kharaj yang dibayar tetap, yaitu setengah dari produksi.
c. Ushr
Adalah bea impor yang dikenakan kepada semua pedagang, dibayar hhanya sekali dalam
setahun dan hanya berlaku terhadap barang lain lebih dari 200 dirham dengan satu dinar per
tahun untuk orang dewasa yang mampu.
1) Uang tebusan para tawanan perang, khususnya perang badar. Pada perang lain tidak
disebutkan jumlah uangtebusan tawanan perang, bahkan 6000 taanan perang Hunain
dibebaskan tanpa uiang tebusan.
2) Pinjaman-pinjaman (setelah penaklukan kota Mekkah) untuk pembayaran diyat kaum
Muslimin Bani Judzaimah atau sebelum pertempuran Hawazin sebesar 30.000 dirham dari
Abdullah bin Rabiah dan meminjam beberapa pakaian dan hean-hean tunggangan dari sfyan
bin Umayyah.
3) Khums atas rikaz atau harta karun.
4) Amwal Fadilah, yakni harta yang berasal dari harta benda kaum Muslimin yang meninggal
tanpa ahli aris atau harta serang muslim yang telah murtad dan pergi meninggalkannya.
5) Wakaf, yaitu harta benda yang didedikasikan oleh seserang Muslim untuk kepentingan
agama Allah dan pendapatannya akan disimpan di Baitul Mal.
6) Nawaib, yaitu pajak khusus yang dibebankan kepada kaum Muslimin yang kaya raya
dalam rangka menutupi pengeluaran negara sekalama masa darurat, seperti yang peranah
terjadi pada masa perang tabuk.
7) Zakat fitrah
8) Bentuk lain seperti hewan qurban dan kafarat denda yang dilakukan atas kesalahan serang
muslim pada saat melakukan kegiatan badah, seperti berburu pada musim haji.
1. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA
KHULAFAURRASYIDIN
Beberapa kebijakan ekonomi yang diterapkan pada masa Ali, antara lain:
1. Memberhentikan para pejabat yang korup
2. Membuka lahan yang telah diberikan kepada individu atau orang terdekat Ustman untuk
dimanfaatkan kembali lalu didistribusikan kepada masyarakat.
3. Menetapka hari khusus untuk pembayaran zakat dan pendistribusian harta Baitul Mal.
4. Membentuk poloisi yang terorganisir yang bernama Syurtah.
2. TOKOH DAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PASCA
KHULAFAURRASYIDIN
Di era Dinasti Abbasiyyah II, ada beberapa ahli ekonomi yang terkemuka yaitu Imam Al-
Ghazali, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Syathibi, Ibnu Khaldun, Al-Maqrizi dan Shah
Waliyullah.
Referensi :
Musfira, Ainun. 2010. Konsep Ekonomi Pada Masa Khulafaurrasyidin. https://osf.io
Rusliana, Iu. Shabri, Husni. 2009. Sejarah Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyyah, Ibnul
Qayyim, Syathibi, Ibnu Khaldun, Al-Maqrizi dan Shah Waliyullah. https://academia.edu