Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ulva Fauziah

Kelas/Jurusan : 1-E/Ekonomi Syariah


Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi
Dosen : Rahmat Taufik Dwi Jatmika, SE., M.BA

RANGKUMAN

1. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA NABI


MUHAMMAD SAW (1-11 H / 571-638 M)

Sejarah pemikiran ekonomi islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW hijrah dari
kota Mekkah ke kota Madinah, beliau diterima dengan baik oleh masyarakat Madinah pada
saat itu dan akhirnya diangkat menjadi seorang pemimpin. Banyak gagasan dan kebijakan
yang dibuat oleh Rasullah SAW. yang kemudian dituangkan ke dalam konstitusi yang
digunakan sebagai undang-undang pada masa itu. Pemikiran ekonomi islam muncul
bersamaan dengan diturunkannya Al-Qur’an pada masa kehidupan Rasulullah SAW pada
abad ke 7 M.

Strategi yang dilakukan Rasulullah dalam memimpin masyarakat baru di Madinah antara lain
:

Membangun masjid, merehabilitasi kaum muhajirin, membuat konstitusi negara, menyusun


sistem pertahanan Madinah, mengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranya,
menciptakan kedamaian dalam negara, meletakkan dasar-dasar sistem keuangan negara.

Secara garis besar ketentuan dan kebijakan ekonomi pada masa Rasulullah SAW, antara lain :

a. Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah Swt. dan Allah adalah pemilik absolut atas
semua yang ada.
b. Manusia merupakan pemimpin ( khalifah) Allah dimuka bumi ini.
c. Semua yang dimilikidan didapatkan oleh manusia adalah karena izin Allah.
d. Kekayaan tidak seharusnya ditimbun dan kekayaan harus diputar
e. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan, termasuk riba.
• Sumber-sumber pendapatan utama ( primer ) negara pada masa Rasulullah, antara lain :

a. Jizyah
Merupakan pajak yang dibayarkan oleh orang non muslim khususnya ahli kitab, untuk
jaminan perlindungan jiwa, harta atau kekayaan. Pada masa itu jizyah dibayar dengan satu
dinar per tahun untuk orang dewasa yang mampu.
b. Kharaj
Biasa juga disebut pajak tanah yang dipungut dari nonmuslim ketika Khaibar ditaklukkan.
Jumlah Kharaj yang dibayar tetap, yaitu setengah dari produksi.
c. Ushr
Adalah bea impor yang dikenakan kepada semua pedagang, dibayar hhanya sekali dalam
setahun dan hanya berlaku terhadap barang lain lebih dari 200 dirham dengan satu dinar per
tahun untuk orang dewasa yang mampu.

• Sumber-sunber pendapatan tambahan (sekunder). Di antaranya adalah:

1) Uang tebusan para tawanan perang, khususnya perang badar. Pada perang lain tidak
disebutkan jumlah uangtebusan tawanan perang, bahkan 6000 taanan perang Hunain
dibebaskan tanpa uiang tebusan.
2) Pinjaman-pinjaman (setelah penaklukan kota Mekkah) untuk pembayaran diyat kaum
Muslimin Bani Judzaimah atau sebelum pertempuran Hawazin sebesar 30.000 dirham dari
Abdullah bin Rabiah dan meminjam beberapa pakaian dan hean-hean tunggangan dari sfyan
bin Umayyah.
3) Khums atas rikaz atau harta karun.
4) Amwal Fadilah, yakni harta yang berasal dari harta benda kaum Muslimin yang meninggal
tanpa ahli aris atau harta serang muslim yang telah murtad dan pergi meninggalkannya.
5) Wakaf, yaitu harta benda yang didedikasikan oleh seserang Muslim untuk kepentingan
agama Allah dan pendapatannya akan disimpan di Baitul Mal.
6) Nawaib, yaitu pajak khusus yang dibebankan kepada kaum Muslimin yang kaya raya
dalam rangka menutupi pengeluaran negara sekalama masa darurat, seperti yang peranah
terjadi pada masa perang tabuk.
7) Zakat fitrah
8) Bentuk lain seperti hewan qurban dan kafarat denda yang dilakukan atas kesalahan serang
muslim pada saat melakukan kegiatan badah, seperti berburu pada musim haji.
1. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA
KHULAFAURRASYIDIN

a. Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H/537-634 M)


Dalam masa pemerintahan nya selama 2 tahun, Abu Bakar mengatasi banyaknya orang yang
murtad dan orang yang tidak mau membayar zakat. Abu Bakar memenuhi kebutuhan
masyarakatnya dari harta yang tersimpan di Baitul Mal, dengan melakukan kebijakan hukum
terhadap pihak yang tidak mau membaya zakat. Dalam mendistribusikan harta dari Baitul
Mal, Abu Bakar menerapkan prinsip kesamarataan yakni, memberikan jumlah yang sama
kepada semua sahabat Rasulullah SAW dengan tidak membeda bedakan antara sahabat yang
lebih dulu memeluk islam dengan yang kemudian memeluk islam, antara hamba dengan
orang merdeka.

b. Umar bin Khattab (13-23 H/634-644 M)


Setelah masa kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Ash’Shiddiq, Khalifah kedua yang
melanjutkan kepemimpinan adalah Khalifah Umar Bin Khattab. Beliau diangkat berdasarkan
hasil musyawarah yang dilakukan pada masa itu. Masa kepemimpinan Khalifah Umar Bin
Khattab berlangsung selama 10 tahun. Pada masa pemerintahannya Khalifah Umar Bin
Khattab membuat beberapa kebijakan salah satunya mengenai zakat. Kebijakan ini
diklasifikasi menjadi 3 bagian yaitu mengenaik perluasan dari objek zakat, waktu
pembayaran zakat yang didasarkan pada kriteria seorang muzakki, dan pendistribuasian serta
pemberdyaan zakat.

Beberapa kebijakan ekonomi lain yang di terapkan yaitu ;


1. Mendirikan Baitul Maal pada tahun tahun 16 H
2. Menerapkan prinsip keutamaan dalam mendistribusikan harta baitul maal.
3. Dalam kepemilikan tanah ia tidak membagikan kepada kaum muslim tetapi membiarkan
dengan syarat akan membayar kharaj/ jizyah dan berhak mengambil kembali tanah tersebut
jika tidak dimanfaatkan.
4. Mengklasifikasikan alokasi pendapatan negara yang berupa zakat, ushr, khums,shadaqah,
kharaj, fai, dan lain-lain.
c . Ustman bin Affan (23-35 H/644-656 M)
Khalifah ketiga adalah Ustman bin Affan, beliau memerintah selama 12 tahun. Dimana pada
periode 6 tahun pertama pada masa kepemimpinanya, beliau berhasil menaklukkan Ghazni,
Balkh, Kerman, Sistan, dan Kabul. Setelah beberapa negara tersebut, ditaklukkan beberapa
tindakan yang dinilai efektif diterapkan dalam rangka membangun SDM. Diketahui bahwa
Khalifah Utsman bin Affan tidak mengabil sama sekalu gaji dari pemerintahannya. Hal ini
beliau lakukan untuk membantu dalam persoalan yang lebih serius. Pada masa
pemerintahannya, Khalifah Utsman bin Affan membuat perubahan yang terkait proses
Administrasi guna untuk meningkatkan pendapatan negara dari jizyah dan kharaj. Pada
periode 6 tahun kedua kepemimpinannya, Khalifah Utsman bin Affan tidak terjadi perubahan
dalam sistem ekonomi yang signifikan, hal ini dikarenakan banyak kebijakan yang dibuat
oleh Khalifah Utsman bin Affan yang terbilang nepotisme (menguntungkan keluarganya).
Sehingga menimbulkan kekecewaan dikalangan ummat muslim saat itu. Akhirnya masa
pemerintahan ini banyak terjadi kekacauan dalam bidang politik.

d. Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)


Masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Talib merupakan masa tersulit dimana hal-hal yang
terjadi dimasa lalu menimbulkan polemik dan banyak terjadi pertentangan antara kelompok
satu dengan yang lainnya. Khalifah Ali bin Abi Talib terkenall sebagai salah satu orang yang
sederhana. Beliau mengelurakan dari dari posisi sebagai penerima baitul mal dan beliau
memberikan sumbangsih 5000 dirham dalam setiap tahun. Pada pemerintahannya Khalifah
Ali bin Abi Talib sangat ketat dalam urusan keuangan negara. Kebijakan dalam masa
pemerintahannya, Khalifah Ali bin Abi Talib menetapkan Jizyah (pajak) sebanyak 4000
dirham untuk para pemilik hutang dan memberikan izin kepada Ibnu Abbas dalam hal
pemungutah zakat. Adapun keistimewaan yang dapat diambil pada masa pemerintahan
Khalifah Ali bin Abi Talib adalah strategi beliau dalam menyusun masalah administrasi dan
masalah pemerintahan disusun dengan detail dan sangat rapi.

Beberapa kebijakan ekonomi yang diterapkan pada masa Ali, antara lain:
1. Memberhentikan para pejabat yang korup
2. Membuka lahan yang telah diberikan kepada individu atau orang terdekat Ustman untuk
dimanfaatkan kembali lalu didistribusikan kepada masyarakat.
3. Menetapka hari khusus untuk pembayaran zakat dan pendistribusian harta Baitul Mal.
4. Membentuk poloisi yang terorganisir yang bernama Syurtah.
2. TOKOH DAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PASCA
KHULAFAURRASYIDIN

Di era Dinasti Abbasiyyah II, ada beberapa ahli ekonomi yang terkemuka yaitu Imam Al-
Ghazali, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Syathibi, Ibnu Khaldun, Al-Maqrizi dan Shah
Waliyullah.

1.Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)


Pemikiran Al-Ghazali tentang ekonomi islam dapat ditemukan dalam karya-karyanya seperti
Ihya Ulumuddin, al-Mustashfa Mizan, al-Amal dan At- Tibr al-Masbuk fi al-Nasihah al-
Muluk. Aspek-aspek yang menjadi objek kajian ekonomi Al-Ghazali meliputi pertukaran dan
evolusi pasar, produksi, barter dan evolusi uang, serta peranan negara dan keuangan publik.
Sedangkan titik tolak dari pemikiran- pemikiran ekonomi Al-Ghazali adalah konsep
maslahah, yakni sebuah konsep yang mencakup semua aktivitas manusia dan membuat kaitan
erat antara individu dan masyarakat.

Konsep ekonomi yang di tawarkan Al-Ghazali antara lain :


1) Pertukaran sukarela dan Evolusi Pasar
2) Aktivitas Produksi
3) Produksi Barang-Barang Kebutuhan Dasar sebagai Kewajiban Sosial
4) Barter dan Evolusi Uang
5) Peranan Negara dan Keuangan Publik
6) Kemajuan Ekonomi Melalui Keadilan, Kedamaian, dan Stabilitas
7) Keuangan Publik
8) Utang Publik
9) Pengeluaran Publik
Sedangkan titik tolak dari pemikiran- pemikiran ekonomi Al-Ghazali adalah konsep
maslahah, yakni sebuah konsep yang mencakup semua aktivitas manusia dan membuat kaitan
erat antara individu dan masyarakat.

2.Ibnu Taimiyyah (661-728 H/1261-1328 M)


Nama lengkapnya Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim. Dilahirkan di harran pada 10 rabiul
awwal 661 H/27 Januari 1263 M. Hidup di masa Khalifah al-Hakim 1 sampai Khalifah al-
mustakfi.
Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah banyak diambil dari berbagai karya tulisannya, antara lain
Majmu’fatawa, Syaikh Al-Islam, As-siyasah asy-syar'iyyah fi ishlah ar-Ra'i wa ar-Ra'iyah i
dan al-hisbah fi al-islam. Intisari dari konsep ekonomiya adalah keadilan sosial ekonomi.
Keadilan ini harus dirasakan semua umat, tanpa terkecuali.

Beberapa konsep ekonomi yang di kembangkan nya antara lain :


 Mekanisme Pasar
1) Harga yang adil
2) Pasar yang adil
3) Konsep laba yang adil
4) Konsep upah yang adil
5) Tujuannya bagi masyarakat
 Uang dan Kebijakan Moneter
1) Karakteristik dan Fungsi Uang
2) Penurunan nilai mata uang
3) Mata uang yang buruk akan menyingkirkan mata uang yang baik
 Keuangan Negara dan Zakat

2. Ibnu Qayyim (691-751 H/1292-1350 M)


Shams al-Din Abu 'Abdullah Muhammad ibn abu bakr. Dikenal degan nama besar ibn
Qayyim al-Jawziyyah, lahir di Damaskus, 7 safar 691 H (29 Januari ,1292) dan meninggal
pada 23 Rajab 751 H (26 September , 1350 M).
Murid ibnu Taimiyyah. Hidup di masa sultan nasir Muhammad bin Qalamun (1293-1341
M). Konsep ekonomi nya meliputi :
 Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Ibnu Qayyim lebih menonjolkan prinsip nilai dalam konsumsi, yang dalam hal ini di
tekankan hanya untuk memenuhi kebutuhan saja agar mampu beribadah, bukan untuk
pemenuhan keinginan, hedonisme dan materialisme. Dalam konteks ini, Ibnu Qayyim
memperkenalkan konsep zuhud.
 Zakat
Selain memperkenalkan prinsip konsumsi dalam Islam dan nilaihidup zuhud, Ibnul Qayyim juga menjelaskan
konsep zakat. Zakatmemiliki dimensi ekonomi yang luas. Tujuannya untuk menciptakankedamaian, kasih
sayang dan kebaikan. Untuk itu, pengenaan zakattelah ditetapkan besarnya dan tidak berubah-ubah.
Dalam konteks produksi dan zakat, Ibnul Qayyim meyakinibahwa semakin banyak buruh yang terlibat dalam
proses produksi,maka akan kecil zakat yang disalurkan dan sebaliknya. Nampak bahwa Ibnul Qayyim lebih
menekankan pentingnya zakat ke sektorproduktif sehingga mampu menyerap sebanyak mungkin tenaga
kerja.
 Mekanisme Pasar dan Regulasi Pasar
Dalam hal ini, beliau mengikuti apa yang disampaikan sangguru, Ibnu Taimiyyah. Ibnul
Qayyim menulis kitab Al-Turuq Al-Hukmiyyah. Menurutnya, harga adil adalah harga normal
yang dilahirkan dari hukum permintaan dan penawaran, yang disebabkan oleh kekuatan pasar
persaingan sempurna.

4. Ibnu Khaldun (732-807 H/ 1332-1383 M)


Abdurrahman abu Zaid waliuddin ibn khaldun. Dilahirkan di Tunisia, 1 ramadhan 732 H/ 27
mei 1332 dan meninggal di kairo, 25 ramadhan 808 H/ 19 Maret 1406 M. Dikenal sebagai
sosiologi dan juga bapak filsafat sejarah selain itu disebut sebagai bapak ilmu ekonomi.
Ekonomi muslim terbesar yang diakui oleh ekonomi barat.
Beberapa teori ekonomi yang di sampaikan :
 Teori Produksi, Konsumsi, dan Pertumbuhan Ekonomi
 Harga Moderat
 Pajak, Belanja Negara dan Peran Swasta
 Ekonomi Politik
 Teori Nilai dan Uang
 Teori Distribusi

Referensi :
Musfira, Ainun. 2010. Konsep Ekonomi Pada Masa Khulafaurrasyidin. https://osf.io

Rusliana, Iu. Shabri, Husni. 2009. Sejarah Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyyah, Ibnul
Qayyim, Syathibi, Ibnu Khaldun, Al-Maqrizi dan Shah Waliyullah. https://academia.edu

Murti sari, Eka. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. https://osf.io


Jumarni. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Zaman Nabi Muhammad SAW Sampai
Kontemporer. https://osf.io

Anda mungkin juga menyukai