1
Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada, 2004, hal101-120.
Kebijakan ini tidak hanya mambantu mempertahankan kesinambungan kehidupan
administrasi dan ekonomi tanah-tanah yang dikuasai, melainkan juga mendorong
keadilan antar generasi dan mewujudkan sikap egaliter.Pada tahun kedua setelah
hijrah, sedekah ini kemudian dengan zakat fitrah yang dibayarkan setiap kali setahun
sekali pada bulan ramadhan. Besarya satu sha kurma, gandum, tepung keju, atau
kismis, setengah sha gandum untuk setiap muslim, budak atau orang bebas, laki-laki
atau perempuan, muda atau tua dan dibayar sebelum shalat idul fitri.
Zakat diwajibkan pada tahun ke-9 hijrah, sementara shadaqah fitrah pada tahun
ke- 2 hijrah. Akan tetapi ahli hadist memandang zakat telah diwajibkan sebelum tahun
ke- 9 hijrah ketika Maulana Abdul hasan berkata zakat diwajibkan setelah hijrah dan
kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan, zakat bersifat sukarela dan
belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum.
Hal ini untuk memperlancar arus pemasukan bahan makanan ke kota. Pada
saat yang sama juga dibangun pasar agar tercipta peradangan dengan persaingan
yang
bebas. Serta adanya pengawasan terhadap penekanan harga.Beliau juga sangat
tegas dalm menangani masalah zakat.Zakat dijadikan ukuran fiskal utama dalam
rangka memecahkan masalah ekonomi secara umum.Umar menetapkan zakat atas
harta dan bagi yang membangkang didenda sebesar 50% dari kekayaannya.
Pada masa beliau dibangun Institusi Administrasi dan Baitul Mal yang reguler
dan permanen di Ibu Kota, yang kemudian berkembang dan didirikan pula Baitul
Mal cabang di ibu kota propinsi. Baitul Mal secara tidak langsung berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan fiskal negara Islam. Harta Baitul Mal dipergunakan
mulai untuk menyediakan makanan bagi para janda, anak-anak yatim, serta anak-
anak terlantar, membiaya penguburan orang-orang miskin, membayarkan utang
orang-orang yang bangkrut, membayar uang diyat, untuk kasu-kasus tertentu,
sampai untuk pinjaman tanpa bunga untuk tujuan komersial.
Zakat ditetapkan 2,5 persen dari modal aset. Ushr ditetapkan 10 persen
iuran tanah-tanah pertanian sebagaiman barang-barang dagangan yang diimpor
dari luar negeri.Kharaj merupakan iuran pajak pada daerah-daerah yagn
ditaklukan.Prosentase dari kharaj lebih tinggi dari ushr.Ghanimah yang
didapatkan dibagi 4/5 kepada para prajurit yang ikut andil dalam perang
sedangkan 1/5-nya disimpan sebagai kas negara.
B. Preferensi Konsumen
Perilaku konsumen menjelaskan tindakan konsumen dalam mengonsumsi barang-barang
dengan pendapatan dan harga barang tertentu sedemikian rupa sehingga konsumen mencapai
tujuannya. Tujuan konsumen ialah untuk memperoleh manfaat atau kepuasan sebesar-besarnya
dari barang-barang yang dikonsumsi (maximum statisfaction) yang dalam teori ekonomi
dianggap sebagai tujuan akhir konsumen. Dengan banyaknya barang dan jasa yang disediakan
oleh perekonomian industri, individu dihadapkan pada beragam pilihan barang dan jasa yang
pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai konsumen yang terbentuk dari persepsi konsumen
terhadap produk melalui asumsi dasar mengenai preferensi individu atas satu keranjang belanja,
yakni daftar kuanitas tertentu dari satu barang atau lebih, dibandingkan keranjang belanja lain.
belanja yang tersedia. Jika A dan B merupakan dua kondisi atau situasi, maka tiap orang
harus bisa menspesifikasikan apakan A lebih disukai daripada B, B lebih disukai daripada
A atau A dan B sama-sama disukai. Dengan dasar ini tiap orang diasumsikan tidak
pernah ragu dalam menentukan pilihan, sebab mereka tahu mana yang baik dan mana
yang buruk dengan demikian selalu bisa menjatuhkan pilihan diantara dua alternatif.
3. Banyak lebih baik daripada sedikit, barang diasumsikan diinginkan ketika memberikan
manfaat. Konsumen selalu menyukai banyak barang daripada sedikit barang. Selain itu,
konsumen tidak pernah merasa terpuaskan; makin banyak,makin baik, sekalipun hanya
sedikit lebih baik yakni barang yang tidak layak seperti polusi udara.
Preferensi konsumen dapat dibuat dalam bentuk grafis yakni melalui penggunaan kurva
1. Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Gambar 1.1
Kurva Indeferensi
Kurva indeferensi IC yang melewati keranjang belanja A yakni keranjang belanja B, menunjukkan
keranjang yang memberikan konsumen tingkat utilitas yang sama karena berada pada satu garis
kurva indeferensi. Berdasarkan ciri kurva indeferensi semakin ke kanan atas (menjauhi titik
Himpunan dari kurva indeferensi disebut Peta Indeferensi yang menunjukkan berbagai
2.2 Faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses
produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan.
a. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala
sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
1. Tanah
Tanah mengandung pengertian yang luas, yaitu termasuk semua sumber yang kita peroleh
dari udara, laut, gunung, dan sebagainya, sampai keadaan geografi, angin, dan iklim yang
terkandung dalam tanah. Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah :
· Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita dapat berjalan,
mendirikan bangunan, rumah, perusahaan.
· Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung di dalam tanah yang juga
dapat dimanfaatkan oleh manusia.
· Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber tenaga asli yang
membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan.
2. Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan bahan api,
bahan-bahan mentah untuk industri kertas, damar, perkapalan, perabotan rumah tangga, dan
sebagainya.
3. Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak untuk tujuan ekonomi,
industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja dan pengangkutan.
4. Udara, sinar matahari, hujan.
5. Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di
alam langsung.
Pengumpulan modal
Ada beberapa faktor yang menentukan terhadap pengumpulan modal yaitu :
a) Peningkatan pendapatan,
b) Pembekuan modal
c) Keselamatan dan keamanan, dalam proses penghimpunan modal
Dalam perspektif ekonomi konvensional, modal dapat tumbuh dari sebagian
pendapatan yang ditabungkan oleh masyarakat. Besarnya tabungan dipengaruhi oleh
tingkat bunga. Menurut ekonom konvensional, semakin tinggi tingkat bunga semakin besar
imbalan tabungan, semakin tinggi pula kecenderungan untuk menabung dan sebaliknya.
Menurut Keynes, tingkat bunga yang tinggi akan menekan kegiatan ekonomi dan
menyebabkan volume penanaman modal yang lebih kecil. Sebagai akibatnya, pendapatan
uang yang terkumpul akan mengecil, dan dengan adanya kecenderungan yang sama untuk
menabung, volume tabungan akan berkurang.
Kenyataannya adalah bahwa jika individu-individu rasional, mereka mungkin lebih
banyak menabungkan penghasilan mereka, bila tingkat bunganya tinggi. Suatu tingkat
bunga yang tinggi berarti lebih tingginya imbalan bagi tabungan. Oleh karena itu,
berdasarkan alasan-alasan murni, orang akan lebih banyak menabung.
d. Sumberdaya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau
jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha
perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan
faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.
2.4 Fungsi Produksi
Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau
saling memengaruhi, yaitu :
1. Berapa output yang harus diproduksi; dan
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab
akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat.
Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal
juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
D. Mengukur Biaya
1) Pengertian Biaya
Dalam ilmu bisnis dan akuntansi, pengertian biaya adalah nilai moneter atau jumlah
uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.
Beban yang dikeluarkan mencakup persediaan, bahan baku, tenaga kerja, produk, peralatan,
layanan, dan lainnya.
Harga yang dimaksud adalah jumlah yang dibebankan oleh penjual terhadap suatu
produk yang sudah termasuk beban untuk membuat produk tersebut dan mark-up yang
ditambahkan oleh penjual untuk menghasilkan keuntungan.
Inilah yang termasuk contoh biaya yang digunakan dalam acuan perhitungan produksi.
a. Biaya Tetap atau fixed Cost
Fixed cost merupakan biaya dengan jumlah tetap serta tidak bergantung pada produksi
yang didapatkan pada periode tertentu. Sebagai contoh, pajak perusahaan, sewa gedung, biaya
administrasi dan sebagainya.
d. Average Cost
Adanya production cost per unit yang dihasilkan oleh perusahaan yang menghasilkan
barang produksi dalam jumlah banyak dan average cost ini dihitung melalui pembagian total
biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan di perusahaan.
e. Marginal Cost
Biaya marginal merupakan biaya tambahan yang dibutuhkan dalam menghasilkan unit
barang yang sudah jadi. Marginal cost yang muncul saat adanya perluasan produksi pada saat
akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.
material biaya bersifat langsung + biaya untuk tenaga kerja langsung + overhead pabrik +
biaya tenaga kerja tak langsung
3) Pengertian Biaya Produksi
Bahan baku digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku- saldo akhir bahan
baku