Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH PEMIKIRAN MASA

KHALAFAUR RASYIDIN
H. Anas Alhifni, SEI
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Syariah
UNIVERSITAS DJUANDDA
2012
Rasulullah SAW

Khalifaur Rasyidin
632 - 661 M

Abu Bakar ash Shidiq Umar bin Khattab Utsman bin Affan Ali bin Abi Thalib

661 – 750 M Bani Umayyah

750 – 1258 M
Bani Abbasiyah I

1261 – 1505 M Bani Abbasiyah II

1517 – 1923 M Utsmaniyah


Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
ABU BAKAR ASH SHIDIQ

 Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar yang bernama


lengkap Abdullah ibn Abu Quhafah at-Tamimi terpilih sebagai
Khalifah Islam yang pertama.
 Ia merupakan pemimpin agama dan kepala negara kaum
muslimin
 Selama dua tahun pemerintahannya, Abu bakar as-Shiddiq
banyak menghadapi persoalan dalam negeri seperti kelompok
murtad, nabi palsu, dan pembangkang zakat
ABU BAKAR ASH SHIDIQ
Dalam pemerintahan Abu Bakar, ciri-ciri ekonominya adalah:
1. Menerapkan praktek akad – akad perdagangan yang sesuai
dengan prinsip syariah.
2. Menegakan hukum dengan memerangi mereka yang tidak
mau membayar zakat ;
3. Tidak mengistimewakan pejabat tertentu dalam pembagian
kekayaan Negara
4. Mengelola barang tambang ( rikaz ) yang terdiri dari
emas, perak, perunggu, besi, dan baja sehingga menjadi
sumber pendapatan Negara.
ABU BAKAR ASH SHIDIQ
5.Menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristuk daerah
kekuasaan masing – masing.
6. Tidak merubah kebijakan rasullah SAW dalam masalah jizyah.
Sebagaimana Rasullah Saw Abu Bakar tidak membuat
ketentuan khusus tentang jenis dan kadar jizyah, maka pada
masanya, jizyah dapat berupa
emas, perhiasan, pakaian, kambing, onta, atau benda benda
lainya.
7.Ia memperhatikan akurasi penghitungan Zakat. Hasil
penghitungan zakat dijadikan sebagai pendapatan negara yang
disimpan dalam Baitul Mal dan langsung di distribusikan
seluruhnya pada kaum muslimin.
ABU BAKAR ASH SHIDIQ
9. Dalam Lembaga Baitul Mal Abu bakar ash Siddiq
mendistribusikan harta baitul mal dengan prinsip
kesamarataan, sehingga meningkatkan agregat Demand dan
Agregat supply.
10. Abu Bakar ash Siddiq melakukan pembagian tanah hasil
taklukan, sebagian di berikan kepada kaum
muslimin, sebagian lagi sebagai tanggungan negara.
Umar bin Khattab (23H / 583 – 644 M)
Khalifah Umar yang memilki nama lengkap Umar bin khattab bin nufail
sangat memperhatikan sektor ekonomi untuk menunjang
perekonomian negerinya. Pada masa kekhalifahan Umar banyak
dibangun saluran irigasi, waduk, tangki kanal, dan pintu air serba guna
untuk mendistribusikan air di ladang pertanian

Hukum perdagangan juga mengalami penyempurnaan untuk


menciptakan perekonomi secara sehat. Umar mengurangi beban pajak
untuk beberapa barang, pajak perdagangan nabati dan kurma Syiria
sebesar 50%. Hal ini untuk memperlancar arus pemasukan bahan
makanan ke kota. Pada saat yang sama juga dibangun pasar lebih luas
agar tercipta peradangan dengan persaingan yang bebas. Serta adanya
pengawasan terhadap penekanan harga. Beliau juga sangat tegas dalm
menangani masalah zakat. Zakat dijadikan ukuran fiskal utama dalam
rangka memecahkan masalah ekonomi secara umum. Umar
menetapkan zakat atas harta dan bagi yang membangkang didenda
sebesar 50% dari kekayaannya.
Pembaruan Baitul Mall dan Pendirian Lembaga-lembaga lainnya
1. masa beliau dibangun Institusi Administrasi dan Baitul Mal yang
reguler dan permanen di Ibu Kota, yang kemudian berkembang
dan didirikan pula Baitul Mal cabang di ibu kota propinsi.
2. Baitul Mal secara tidak langsung berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan fiskal negara Islam.
3. Memberikan pinjaman tanpa bunga untuk tujuan komersial.
Bersamaan dengan reorganisasi Baitul Mal,
4. Tidak menghabiskann harta baitul mall sekaligus, sesuia dengan
kebutuhan
5. Umar mendirikan Diwan Islam yang di adalah kantor yang
mengurusi pembayaran tunjangan-tunjangan angkatan perang
dan pensiun serta tujangan lainnya secara reguler dan tepat.
6. Khalifah Umar juga membentuk komite yang terdiri dari Nassab
ternama untuk membuat laporan sensus penduduk Madinah
sesuai dengan tingkat kepentingan dan kelasnya.
7. Departemen pendidikan
USTMAN bin AFFAN 35H / 577 – 656 M
Nama lengkapnya Utsman bin Affan bin abi Al-Ash beliau
masuk Islam pada usia 30 tahun atas ajakan Abu Bakar
 Pemerintahan Utsman ibn Affan yang berlangsung selama 12
tahun
 Ia berhasil melakukan ekspansi kewilayah
Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian tersisa dari
Persia,Transoxania, dan Tabaristan
 Pada enam tahun pertama, Khalifah Ustman ibn Affan
melakukan penataan baru dengan mengikuti kebijakan Umar
ibn al-Khattab
USTMAN bin AFFAN
Ekonomi di Masa Ustman bin Affan
1. Dalam hal pendistribusian harta Baitul Mal, Khalifah
Utsman ibn Affan menerapkan prinsip keutamaan seperti
halnya umar ibn al-khattab. Dalam pengelolaan zakat, ia
mendelegasikan kewenangan menaksir harta yang dizakati
kepada para pemiliknya masing-masing
2. Disamping itu, khalifah Usman Bin Affan berpendapat
bahwa zakat dikenakan terhadap harta milik seseorang
setelah dipotong seluruh hutang – hutang yang
bersangkutan
Ustman bin Affan
3. Menaikkan dana pensiun sebesar 100 dirham
4. Memberi ransum tambahan berupa pakaian serta
memperkenalkan tradisi pemberian makanan dimasjid untuk
fakir miskin dan musafir.
6. Meningkatkan jumlah pemasukan kharaj dan jizyah dari
Mesir dari 2 juta dinar menjadi 4 juta dinar setelah.
7. Khalifah Usman selalu mendiskusikan tingkat harga yang
sedang berlaku di pasaran dengan seluruh Muslimin di setiap
selesai melaksanakan shalat berjamah
USTMAN BIN AFFAN
8. Membentuk Armada laut kaum muslimin dibawah komando
muawiyah, hingga berhasil membangun supermasi kelautan
diwilayah Mediterania, Laodicea dan wilayah semenanjung
Syiria, Tripoli dan Barca di Afrika Utara menjadi Pelabuhan
pertama negara Islam.
9. Melakukan pengembangan sumberdaya alam, ia melakukan
pembuatan saluran air, pembangunan jalan-jalan, dan
pembentukan organisasi kepolisian secara permanen untuk
mengamankan jalur perdagangan.
10. Di bidang pertahanan dan kelautan, mengenai dana pensiun
dan pembangunan wilayah taklukan baru, untuk meningkatkannya
maka Khaalifah mengubah sistem administrasi tingkat atas dan
pergantian beberapa gubernur.
ALI bin ABI THALIB
 Masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib yang belangsung selama
5Tahun
 Masa pemerintahannya selalu diwarnai dengan ketidakstabilan
politik, adanya beberapa pemberontakan.
 Secara umum, banyak kebijakan dari khalifah Ustman yang
masih diterapkan, seperti alokasi penegeluaran yang tetap
sama
Ali Bin Abi Thalib
Kebijakan Ekonomi Ali bin Abi Thalib:
1. Memberhentikan pejabat yang korup.
2. Membuka kembali lahan perkebunan
3. Mendistribusikan pendapatan pajak tahunan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Umar ibn al-
Khattab.
4. Menetapkan pajak terhadap hasil hutan dan
sayuran.
ALI bin ABI THALIB
5. Membenahi Sistem administrasi Bitul mal, baik ditingkat
pusat maupun daerah hingga semuanya berjaln dengan baik.
Sehingga pendapatan baitul mal mengalami surplus.
6. Menerapkan prinsip pemerataan dalam pendistribusian harta
baitul mal dengan tidak membedakan status sosial dan
kedudukanya di dalam Islam.
Ali bin Abi Thalib
7. Ia secara sukarela menarik diri dari daftar penerima bantuan
baitul mall bahkan Ali memberikan sumbangan sebesar 5000
dirham setiap tahunnya.
8. Ali menginginkan mendistribusikan seluruh pendapatan yang
ada di baitul mall berbeda dengan Khalifah Umar dengan
kebijakan menyimpan sebagian cadangan. Prinsip utama dari
pemerataan distribusi uang rakyat telah diperkenalkan hari
kamis mendistribusikan dan hari sabtu dimulai penghitungan
baru. Ali memiliki konsep yang jelas tentang
pemerintahan, administrasi umum yang ditulis dalam sebuah
surat yang isinya tentang bagaimana berhubungan dengan
masyarakat sipil, lembaga peradilan dan angkatan perang.
Ali Bin Abi Thalib
 Ali menekankan perhatian kesejahteraan para prajurit dan
keluarganya. Berkomunikasi langsung dengan masyarakat
melalui pertemuan terbuka terutama orang-orang
miskin, teraniaya dan penyandang cacat. Melawan korupsi
dan penindasan, mengontrol pasar, memberantas para tukang
catut laba, penimbun barang dan pasar gelap.
1. Para pedagang tidak memperdagangkan barang dagangan
yang dibutuhka masyarakat sehingga dapat mencetak
mekanisme pasar
2. Para pedagang melakukan praktik siyasah al-ighraq atau
banting harga (dumping) yang dapat menimbulkan persaingan
tidak sehat dan dapat mengacaukan stabilitas harga.

Anda mungkin juga menyukai