Anda di halaman 1dari 4

RESUME “Ekonomi Islam Lintas Sejarah”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh dan Ushul Fiqh

Dosen Pengampu :
Dr. H. M. Lathoif Ghozali, Lc., MA

Nama penyusun:

Nahdiya Anfa Taskiya (08010220024)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
AKUNTANSI
PENGERTIAN EKONOMI ISLAM LINGKUP SEJARAH
Ekonomi Islam merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang masalah ekonomi pada
masa itu dengan berlandaskan Al-Quran dan Hadist. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa ekonomi
Islam merupakan suatu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan
papan dengan berpedoman teguh terhadap Al-Quran dan Hadist. Karena hal itulah, kita bisa
membedakan ekonomi Islam dengan ilmu ekonomi yang lainnya.
PENTINGNYA MEMPELAJARI TENTANG LINTAS SEJARAH EKONOMI ISLAM
Dengan memahami lintas sejarah ekonomi Islam, kita bisa mengetahui bagaimana ekonomi
Islam berkembang sampai saat ini. Selain itu, kita juga bisa menerapkan prinsip-prinsip ilmu
ekonomi kepada kehidupan sehari-hari. Peran kaum muslimin sangat penting terhadap
berkembangnya ilmu ekonomi Islam.
LINGKUP PEMBAHASAN EKONOMI ISLAM LINTAS SEJARAH
Masih berpacu pada satu tokoh, yaitu M. Nejatullah Siddiqi. Beliau membagi ekonomi Islam ke
dalam beberapa subbab, yaitu sebagai berikut :
a) Analisis ekonomi menurut Islam
b) Sejarah pemikiran ekonomi Islam
c) Filsafat ekonomi Islam
d) Kritik Islam terhadap ekonomi kontemporer
e) Sistem ekonomi Islam (Studi komparatif antara Islam dan yang lain

A. PERKEMBANGAN FIQH ISLAM


Salah satu ahli Fiqh dari Mesir yang bernama Muhammad Khudari Bek, mengklasifikasikan
periodisasi Fiqh menjadi 6 periode, yaitu sebagai berikut :
 Periode risalah
 Periode awal pertumbuhan Fiqh
 Periode keemasan
 Periode tahrir, takhrij, dan tarjih dalam mazhab Fiqh
 Periode kemunduran Fiqh
 Periode pengkodifikasian Fiqh
B. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW
C. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN
 Berikut ini adalah kebijakan-kebijakan yang Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq terapkan
dalam bidang ekonomi :
1) Menetapkan akad perdagangan yang berprinsipkan Syariah.
2) Tegas dalam memerangi oknum-oknum yang menolak untuk membayar zakat.
3) Memastikan perhitungan zakat dilakukan secara akurat dan teliti, begitu pun cara
mengelolanya.
4) Adanya Baitul Maal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil setor zakat
yang kemudian akan didistribusikan secara langsung kepada kaum muslimin.
5) Tidak mengistimewakan orang-orang yang ikut serta dalam perang badar. Contohnya
yaitu Abu Bakar As-Shiddiq tidak menjadikan orang-orang tersebut menjadi pejabat
negara dan tidak mengistimewakan dalam pembagian kekayaan negara.
6) Pengembangan Baitul Maal.
7) Mengelola barang tambang menjadi sumber pendapatan negara.
 Kebijakan yang diterapkan pada masa Umar bin Khattab adalah sebagai berikut :
a. Penetapan mata uang dirham perak 14 qiraat atau 70 grain barley.
b. Penerapan pajak ‘ushr terhadap pedagang yang memasuki wilayah kekuasaan Islam.
c. Ada aturan mengenai kepemilikan tanah yaitu Khalifah Umar bin Khattab tidak
membagi-bagikan tanah taklukan kepada muslimin, namun tanah tersebut tetap
menjadi hak pemiliknya asalkan membayar kharaj dan jizyah.
 Beberapa kebijakan di bidang ekonomi yang diterapkan oleh Khalifah Usman bin Affan
yaitu :
1) Pembangunan infrastruktur negara dalam rangka pengembangan sumber daya alam.
Proyek yang dikerjakan adalah pembuatan saluran air dan pembangunan jalan.
2) Pemberian donasi dan santunan terhadap masyarakat dengan jumlah uang yang
berbeda-beda setiap orang.
3) Mencetuskan distribusi makanan untuk fakir miskin dan musafir.
 Pemikiran Ekonomi Islam pada masa Ali bin Abu Thalib
1) Guna mencegah tindak korupsi, Khalifah Ali bin Abi Thalib melakukan kontrol
pasar secara rutin.
2) Memprioritaskan pemerataan terhadap distribusi kekayaan negara kepada
masyarakat.
3) Penetapan pajak dan pemungutan zakat terhadap pemilik kebun.

Anda mungkin juga menyukai