Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PEMIKIRAN

EKONOMI ISLAM
STEBI GLOBAL MULIA CIKARANG
Dosen : Dede Andriyana,S.Pd.I.,MM
Yang akan kita pelajari

Pertemuan
Ke 1: praktek ekonomi pada masa Rosulullah SAW
Ke 2 : praktek pada masa al Khulafa al Rasyidin
Ke 3 : praktek ekonomi pada masa Daulah Umawiyah
Ke 4 : praktek ekonomi pada masa daulah abbasiyah
Ke 5 : praktek ekonomi pada masa daulah turki usmani
Ke 6 : UTS
Ke 7 : pemikiran ekonomi Abu Yusuf
Ke 8 : pemikiran ekonomi Imam as syaibani
Ke 9 : pemikiran ekonomi abu Ubaid ( sekilas pemaparan kitab al amwal )
Ke 10 : pemikiran ekonomi imam yahya bin umar
Ke 11 : pemikiran ekonomi Al Ghazali
Ke 12 : UAS
Kegiatan ekonomi bangsa arab sebelum
islam
Jauh sebelum kedatangan islam, bangsa arab telah terkenal dengan kehidupan
perniagaannya.
Suku qoraisy di mekkah dengan status sebagai penjaga ka’bah memiliki peluang
dan kemudahan dalam berniaga.
Sementara itu mayoritas penduduk kota yatsrib ( Madinah ) memilih bercocok
tanam, disamping pengrajin besi dan berniaga, sebagai sumber utama mata
pencaharian mereka
Dalam melaksanakan peeniagaannya suku bangsa arab mempunyai kebiasaan
menerapkan system ribawi
Praktek dan kebijakan ekonomi pada masa
Rosulullah SAW

1. Periode mekah : Muhammad SAW Sebagai seorang pedagang


2. Periode Madinah : Muhammad SAW sebagai seorang kepala Negara
Pembangunan system ekonomi

Prinsip – prinsip kebijakan ekonomi yang dijelaskan al qur’an adalah sebagai berikut :
1. Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolut seluruh alam
semesta.
2. Manusia hanyalah khilafah Allah SWT di muka bumi, bukan pemilik yang
sebenarnya
3. Semua yang dimiliki dan di dapatkan manusia semua adalah seizin Allah SWT
4. Kekayaan harus diputar dan tidak boleh ditimbun
5. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya termasuk riba, harus di hilangkan
6. Menerapkan system warisan sebagai media re distribusi kekayaan
7. Menetapkan kewajiban bagi seluruh individu termasuk orang-orang miskin
Pendirian Lembaga Baitul mal dan fiskal

Rosulullah saw adalah kepala negara yang pertama memperkenalkan konsep baru
dibidang keuangan negara di abad ketujuh. Semua hasil penghimpunan kekayaan
negara harus dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian di kelaurkan sesuai
dengan kebutuhan negara.
Tempat pusat pengumpulan dana ini disebut Baitul mal yang mana dimasa nabi
terletak di masjid nabawi
Pendapatan Baitul mal

1. kharja, yaitu pajak terhadap tanah


2. Zakat pada masa awal islam zakat di kumpulkan dalam bentuk uang tunai,
dari hasil pertanian dan pertenakan
3. Khums yaitu pajak proporsional berupa 20%.
4. Jizyah, yaitu pajak yang dibebankan kepada orang-orang non muslim
sebagai pengganti layanan social ekonomi dan jaminan perlindungan
keamanan dari negara islam
5. Peneriamaan lainnya seperti kaffarah dan harta waris dari orang yang tidak
menjadi ahli waris
Pengeluaran Baitul mal

Pada masa rosulullah saw, dana Baitul mal dialokasikan untuk


1. Penyebaran islam
2. Pendidikan dan kebudayaan
3. Pengembangan ilmu pengetahuan
4. Pembanguna infrastuktur.
5. Pembanguna armada perang dan keamanan dan
6. Penyediaan layanan kesejahteraan social
Instrumen kebijakan fiksal

a. Peningkatan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja


b. Kebijakan pajak
c. Anggaran’kebijakan fiksal khusus
Kebijakan moneter

1. Penawaran dan permintaan uang


2. Pemercepatan peredaran uang
3. Pengaruh kebijakan fiksal terhadap nilai uang
4. Mobilisasi dan utilitas tabungan

Anda mungkin juga menyukai