Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu ekonomi islam sebagai studi ilmu pengetahuan modern baru muncul
pada 1970-an. tetapi pemikiran tentang ekonomi Islam telah muncul sejak Islam
itu diturunkan melalui Nabi Muhammmad Saw. Karena rujukan utama pemikiran
islami adalah Alquran dan Hadits maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga
bersamaan dengan ditunkannya Alquran dan masa kehidupan Rasulullah Saw. ,
pada abad akhir 6 M hingga awal abad 7 M. Setelah masa tersebut banyak sarjama
muslim yang memeberikan kontribusi karya pemikiran ekonomi. Karya-karya
mereka sangat berbobot, yaitu memiliki dasar argumentasi relijius dan sekaligus
intelektual yang kuat serta -kebanyakan- didukung oleh fakta empiris pada waktu
itu. Banyak di antaranya juga sangat futuristik di mana pemikir-pemikir Barat
baru mengkajinya ratusan abad kemudian.
Pemikiran ekonomi di kalangan pemikir muslim banyak mengisi khasanah
pemikiran ekonomi dunia pada masa dimana Barat masih dalam kegelapan ( dark
age ). Pada masa tersebut dunia Islam justru mengalami puncak kejayaan dalan
berbagai bidang. Kegiatan ekonomi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan
dalam kehidupan manusia. Kegiatan yang berupa produksi, distribusi dan
konsumsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi seluruh kebutuhan hidup
manusia. Setiap tindakan manusia didasarkan pada keinginanannya untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Aktivitas ekonomi inipun dimulai dari zaman nabi
Adam hingga detik ini, meskipun dari zaman ke zaman mengalami
perkembangan.
Setiap masa manusia mencari cara untuk mengembangkan proses ekonomi
ini sesuai dengan tuntuan kebutuhannya. Tidak terlepas dari itu, Islam yang awal
kejayaannya di masa Rasulullah juga memiliki konsep system ekonomi yang patut
dijadikan bahan acuan untuk mengatasai permasalahan ekonomi yang ada saat ini.
Oleh karena itu salah satu hal yang mendasari dilakukannya penulisan ini adalah
untuk mengetahui kegiatan ekonomi yang tersistematik yang pernah dilakukan
pada zaman nabi Muhammad yang merupakan zaman awal kegemilangan Institusi
Islam sebelum hancur di tahun 1924.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemikiran ekonomi islam pada masa Rasulullah SAW?
2. Bagaimana perkembangan ekonomi islam di dunia ?
3. Bagaimana perekonomian di masa Khulafaur Rasyidin?
4.Siapa sajakah tokoh pemikiran ekonomi Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan pemikiran ekonomi islam pada masa
Rasulullah SAW ?
2. Untuk mengetahui perkembangan pemikiran ekonomi islam di dunia?
3.Untuk mengetahui perekonomian pada masa Khulafaur Rasyidin?
4.Agar mampu mengenali tokoh pemikir ekonomi Islam?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Rasulullah SAW

Pemikiran ekonomi islam diawali sejak Nabi Muhammad SAW dipilih


sebagai Rasul (utusan Allah). Beliau adalah utusan Allah sebagai Rahmatan
lil’alamin. Maka tidak mengherankan, jika seorang penulis Micheal Heart, dalam
bukunya menempatkan beliau dalam daftar seratus orang yang memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam sejarah.

Setelah tiga belas tahun di Mekkah, maka beliau hijrah ke Madinah


(Yahtrib). Pada saat hijrah di Madinah, Kota ini dalam keadaan kacau, beum
memiliki pemimpin ataupun raja yang berdaulat. Terdapat suku Yahudi yang
dipimpin oleh Abdullah ibn Ubayy. Ia berambisi menjadi raja di Madinah.
Ekonomi di Madinah masih lemah yang hanya bertopang pada hasil pertanian.
Oleh karena tidak ada aturan dan hukum, maka sistem pajak dan fiskal tidak
berlaku.
Setelah Rasulullah di Madinah , maka Madinah dalam waktu singkat
mengalami kemajuan yang cepat. Rasulullah telah memimpin seluruh pusat
pemerintahan Madinah, menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan dan organisasi,
membangun institusi-institusi, mengarahkan urusan luar negeri, membimbing para
sahabatnya dalam memimpin dan pada akhirnya melepaskan jabatannya secara
penuh.
Banyak hal-hal strategis yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam
masyarakat baru di Madinah, khususnya tentang perekonomiannya, diantara lain
adalah sebagai berikut:
 Membangun mesjid utama sebagai tempat untuk mengadakan forum bagi
para pengikutnya;
 Merehabilitasi muhajirin Mekkah di Madinah;
 Menciptakan kedamaian dalam negara;
 Mengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranya;
 Membuat konstitusi Negara;
 Menyusun sistem pertahanan Madinah;
 Meletakkan dasar-dasar sistem keuangan negara.

3
Dua hal penting yang telah dijalani dan diubah oleh Rasulullah pada waktu
itu adalah: pertama, adanya fenomena unik yaitu bahwa Islam telah membuang
sebagian besar tadrisi, ritual, norma-norma, nilai-nilai, tanda-tanda, dan patung-
patung dari masa lampu dan memulai yang baru dengan negara yang bersih.
Semua peratura dan deregulasi disusun berdasarkan AL Qur’an, dengan
memasukkan karakteristik dasar dari islam, seperti persaudaraan, persamaan,
kebebasan, dan keadilan. Kedua, Negara baru dibentuk tampa menggunakan
sumber keuangan ataupun moneter, karena negara yang baru terbentuk ini sama
sekali tidak diwariskan harta, dana, maupun persediaan dari masa lampaunya.
Sementara sumber keuangan pun belum ada.
Sistem Ekonomi Setelah menyelesaikan masalah politik dan urusan
konstitusional, Rasulullah kemudian merubah sistem ekonomi dan keuangan
negara, sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an yang merupakan sumber utama ajaran
islam telah menciptakan beberapa aturan sebagai hidyah (petunjuk) bagi manusia
dalam melakukan aktivitas dalam setiap aspek termasuk di bidang ekonomi..
Secara garis besar, ketentuaan dan kebijakan ekonomi pada masa Rasulullah
adalah sebagai berikut.
Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah dan Allah adalah pemilik absolut
atas semua yang ada. anusia merupakah pemimpin (khalifah) Allah di muka bumi,
tetapi bukan pemilik yang sebenarnya. Semua yang dimiliki dan didapatkan oleh
manusia adalah karena seizin Allah, oleh karena itu saudara-saudaranya yang
kurang berruntung memiliki hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki saudara-
saudaranya yang lebih beruntung. Kekayaan tidak harus di tempuh atau ditimbun.
Kekayaan harus diputar. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus
dihilangkan, termasuk riba. Menghilangkan jurang perbedaan antara individu
dalam perekonomian dapat menghapus antar-golongan dengan cara membagikan
kepemilikan seseorang setelah kematiannya kepada ahli warisnya. Menetapkan
kewajiban yang sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu termasuk bagi
anggota masyarakat yang miskin. Keuangan dan Pajak. Pada tahun tahun-tahun
awal sejak dideklarasikan sebagai sebuah negara Madinah hampir tidak memiliki
sumber pemasukan atau pun pengeluaran negara. Seluruh tugas negara
dilaksanakan kaum muslimin secara gotong royong dan suka rela. Untuk
memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, mereka memperoleh pendapatan dari
berbagai sumber yang tidak terikat.
Rasulullah sendiri adalah seorang kepala negara yang juga merangkap
sebagai Ketua Mahkamah Agung, Mufti Besar, Panglima Perang Tertinggi, serta
penanggung jawab seluruh adminitrasi negara. Ia tidak memperoleh gaji dari
negara atau masyarakat, kecuali hadiah-hadiah kecil yang pada umumnya berupa
bahan makanan.

4
Pada masa pemerintahan Rasulullah saw., belum ada tentara dalam bentuk
yang formal dan tetap. Setiap muslim yang memiliki fisik yang kuat dan mampu
berperang bisa menjadi tentara.
Mereka tidak memperoleh gaji yang tetap, tetapi diperbolehkan untuk
mendapatkan bagian dari harta rampasan perang, seperti senjata, kuda, unta, dan
barang-barang bergerak lainnya. Pada saat ini belum ada ketentuan yang mengatur
tata cara pembagian harta rampasan perang (ghammah).
Sumber-sumber Pendapatan Negara:
a. Jizyah adalah pajak yang dibayarkan oleh orang non muslim khususnya
ahli kitab, untuk jaminan perlindungan jiwa, harta atau kekayaan, ibadah,
bebas dari nilai-nilai tidak wajib militer. Pada zaman Rasulullah, besarnya
jizyah adalah satu dinar pertahun untuk orang dewasa yang mampu
membayarnya. Pembayaran tidak harus berupa uang tunai, dapat juga
berupa barang dan jasa.
b. Kharaj atau pajak tanah dipungut dari non muslim ketika Khaibar di
taklukkan. Tanahnya diambil-alih oleh orang Muslim dan pemilik lamanya
menawarkan untuk mengolah tanah tersebut sebagai pengganti sewa tanah
dan bersedia memberikan sebagian hasil produksi kepada negara. Jumlah
Kharaj dari tanah ini tetap, yaitu setengah dar hasil produksi.

Rasulullah biasanya mengirim orang yang memiliki pengetahuan dalam


masalah ini untuk memperkirakan hasil produksi. Setelah mengurangi
seperti sebagai kelebihan perkiraan, dua per tiga bagian dibagikan dan
mereka bebas memilih; menerima atau menolak pembagian tersebut.
Prosedur yang sama juga diterapkan didaerah lain. Kharaj ini menjadi
sumber pendapatan yang penting.
c. Ushr adalah bea impor yang dikenankan kepada semua pedagang, dibayar
hanya sekali dalam setahun dan hanya berlaku terhadap barang yang lain
lebih dari 200 dirham. Rasulullah berinisiatif mempercepat peningkatan
perdagangan, walaupun menjadi beban pendapatan negara.

B. Perkembangan Ekonomi Islam Di Dunia

5
1. Ekonomi Islam di dunia saat ini : Inggris semakin yakin,
sedangkan AS tekesan malu-malu dalam mengadopsi sistem
Ekonomi Islam.
Ballroom sebuah hotel bintang lima di jantung London, Inggris, penuh
dengan tarusan bankir, pengacara, dan investor papan atas dunia. Mereka yang
datang dari berbagai negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah, saling membuat
penawaran, dan banyak yang berakhir pada penandatanganan kesepakatan. Satu
negara yang absen di acara ini: Amerika Serikat.
Keuangan Islam yang kemudian makin mendunia setelah Inggris
mengadopsinya — telah berkembang pesat selama dekade terakhir. Sistem
ekonomi ini telah menarik semua pemain internasional kunci, meninggalkan
Amerika Serikat dalam industri global yang semakin menguntungkan itu.
Saat krisis ekonomi menghantam dunia dua tahun lalu, perbankan Islam
menjadi juru selamat. Sistem ini menjadi area pertumbuhan utama untuk
pembiayaan internasional. Memang asetnya hanya mewakili sekitar 2 persen
sampai 3 persen dari aset keuangan global, atau hampir 1 triliun dolar AS, tetapi
tumbuh rata-rata 25 persen setiap tahun.
Kini banyak negara berlomba untuk menjadi pusat global bisnis keuangan
syariah. Untuk yang satu ini, London jauh di depan dibanding New York: menjadi
mercu suar ekonomi syariah di Eropa.
Tak terbendungnya perkembangan ekonomi syariah membuat gerah pihak
tertentu — untuk tak menyebut Amerika Serikat. “Telah ada resistensi untuk
memperluas pasar keuangan Islam di negara tertentu,” Mohamad Nedal Chaar al,
Sekretaris jenderal Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institutions, badan internasional terkemuka yang mengawasi industri ini, saat ia
menyambut delegasi ke konferensi di London itu.
Kami mengerti ada kurangnya pengetahuan tentang sistem, tetapi kadang-
kadang semua berujung pada Islamaphobia,” katanya, dalam sambutannya
dipandang oleh banyak orang sebagai serangan terselubung bagi Amerika Serikat,
di mana komentator sayap kanan telah menyebut industri ini sebagai “teror
pembiayaan”.
Keuangan Islam sesuai dengan syariah, atau hukum Islam, yang melarang
bunga dan membutuhkan kesepakatan yang didasarkan pada aset berwujud, serta
memberikan beberapa isolasi dari turbulensi kredit. Spekulasi dilarang, dan risiko
dibagi.
Lembaga think tank terkemuka AS, The Center for Security Policy, akhir
tahun lalu menerbitkan sebuah laporan berjudul US think tank Pusat Kebijakan
Keamanan akhir tahun lalu menerbitkan sebuah laporan berjudul “Syariah:

6
Ancaman bagi Amerika”, mengatakan bahwa praktik-praktik mempromosikan
syariah adalah “tidak sesuai dengan konstitusi” dan harus dilarang. Laporan ini
didukung oleh beberapa Partai Republik.
Mantan Ketua DPR, Newt Gingrich, menyerukan hukum federal untuk
memastikan bahwa Syariah termasuk di dalamnya pembiayaan syariah tidak
diakui oleh pengadilan AS.
Paul McViety, seorang pengacara yang berbasis di Dubai dengan Clifford
Chance yang mengkhususkan diri di bidang keuangan Islam, mengatakan ia
sering berbicara dengan klien yang berbasis di Amerika Serikat, yang merupakan
rumah bagi 2,4 juta Muslim yang ingin lebih mengerti tentang struktur pendanaan
Islam dan instrumennya. Apa hasil pembicaraan itu?
Diam-diam, beberapa lembaga — bukan lembaga berlatar keislaman —
telah mempelajari dan mulai menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam usahanya.
“Ada beberapa lembaga di AS yang mengambil industri keuangan syariah untuk
mengeksplorasi sumber-sumber pendanaan alternatif,” kata McViety di sela-sela
konferensi itu.
GE Capital, lengan keuangan General Electric, menjadi penerbit sukuk
pertama di AS, pada akhir tahun 2009. Ketika itu, mereka mengeluarkan obligasi
lima tahun bernilai 500 juta dolar AS.
Freddie Mac, penyedia jasa keuangan AS terbesar kedua khususnya di
bidang pembiayaan KPR, juga menawarkan produk pembiayaan rumah Islami
bagi peminjam yang tidak mau membayar bunga.
McViety mencatat bahwa Presiden AS Barack Obama telah
“memposisikan dirinya untuk mencari sistem keuangan alternatif”. Namun,
upayanya keburu terendus dan mentah sebelum diaplikasikan.
Benarkan ekonomi syariah identik dengan fundamental Islam seperti
ditakutkan politisi Republik di AS? Sebagian besar peserta konferensi di London
itu sudah hampir pasti menggeleng. Lihatlah Inggris saat ini, yang
mendampingkan ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional.
Maka jangan heran ketika berada di sebuah lembaga pembiayaan syariah,
datang pasangan suami Istri kulit putih yang hendak membeli properti dan
mengajukan permohonan KPR syariah. Jangan kaget pula bila Bank Islam Inggris
menurut angka pemerintah kini memiliki nilai aset tertinggi pada angka di lebih
dari 8 miliar pound (13 miliar dolar AS), mengalahkan aset bank-bank syariah di
negara-negara mayoritas penduduknya Muslim.

7
2. Analisis ekonomi islam di dunia
Dari pembahasan pertama kita sudah tahu bahwa toeri/prinsip ekonomi
islam didunia mulai dilihat dan diperhatikan oleh negara negara yang ada di
Eropa. Prinsip-prinsip ekonomi islam sudah mulai menjamah dunia barat dan
negara adikuasa Amerika sudah mulai mengadopsi prinsip ekonomi islam.
Perkembangan ekonomi islam didunia sudah mulai tampak dan mungkin
prinsip ekonomi islam akan bisa menggeser prinsip ekonomi yang ada sekarang
ini.bahkan dalam bentuk pengajaran pun ekonomi islam sudah memasuki
universitas baik di negara muslim maupun negara-negara barat, seperti USA,
Inggris, Australia, dan Iain-lain.

C. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin

1. Masa Kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a (11-13 H/631-635 M)


Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarga Abu Bakar diurus dengan
harta baitul maal, dua setenagh dirham tiap hari ditambah daging domba dan
pakaian biasa. Karena kurang mencukupi kemudian dinaikkan menjadi 2000 atau
2500 dirham, pada riwayat lain 6000 dirham per tahun. Namun demikian
beberapa saat menjelang ajalnya, negara kesulitan dalam mengumpulkan
pendapatan kemudian beliau memerintahkan untuk memberikan tunjangan sebesar
8000 dirham dan menjual sebagian besar tanah yang dimilikinya untuk negara.
Beliau sangat akurat dalam penghitungan dan pengumpulan zakat
kemudian ditampung di baitul maal dan didistribusikan dalam jangka waktu yang
tidak lama sampai habis tidak tersisa. Pembagiannya sama rata antara sahabat
yang masuk Islam terlebih dahulu maupun yang belakangan, pria maupun wanita.
Beliau juga membagikan sebagian tanah taklukan, dan sebagian yang lain tetap
menjadi milik negara. Dan juga mengambil alih tanah orang-orang yang murtad
untuk kepentingan umat Islam. Ketika beliau wafat hanya ditemukan 1 dirham
dalam perbendaharaan negara karena memang harta yang sudah dikumpulkan
langsung dibagikan, sehingga tidak ada penumpukan harta di baitul maal.
a. Langkah-langkah yang dilakukan abu bakar dalam menyempurnakan islam
adalah;
Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau membayar
zakat.
b. Abu Bakar terkenal dengan keakuratan dan ketelitian dalam mengola dan
menghitung zakat.
c. Mengembangkan baitul maal dan mengangkat penanggung jawab baitul maal.
d. Menerapkan konsep balance budget policy pada baitul maal.
2. Masa Kekhalifahan ‘Umar Ibn Khaththab r.a (13-23 H/634-644 M)

8
Umar bin Khatab r.a memerintah hanya selama sepuluh tahun, akan tetapi
dalam periode yang singkat itu banyak kemajuan yang dialami umat islam, kalau
boleh dikatakan pemerintahan umar bin khatab r.a merupakan masa keemasan
dalam sejarah islam. Dalam aspek ekonomi, system ekonomi yang dikembangkan
berdasrkan keadilan dan kebersamaan, system tersebut didasarkan pada prinsip
pengembalian sebagian kekayaan orang-orang kaya untuk dibagikan kepada
orang-orang miskin.
Adapun hal dan prestasi yang berhasil dilakukan selama beliau memimpin
adalah:

1) Kebijakan Ekonomi
Strategi yang dipakai adalah dengan cara penanganan urusan kekayaan negara,
di samping urusan pemerintahan. Beliau memimpin dengan menggunakan 3 dasar,
yaitu :
a. Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar.
b. Negara memberikan hak atas kekayaan umum dan tidak ada pengeluaran
kecuali dengan haknya.
c. Negara tidak menerima harta kekayaan dari hasil yang kotor.
2) Unsur-Unsur Kebijakan Fiskal
a. Baitul maal
b. Kepemilikan tanah
c. Zakat
d. Ushr: zakat dari pertanian termasuk buah-buahan
e. Sadaqah untuk non muslim
f. Koin
g. Klasifikasi pendapatan negara
h. Pengeluaran

3. Masa Kekhalifahan ‘Utsman Ibn ‘Affan r.a (23-35 H/644-656 M)

9
Tidak ada perubahan yang signifikan pada situasi ekonomi secara keseluruhan
selama kekhalifahan beliau, Dalam sejarah, pada awal pemerintahanya hanya
melanjutkan dan mengembangkan kebijakan yang sudah diterapkan oleh khalifah
Umar bin khatab r.a. tetapi, ketika menemukan kesulitan, dia mulai menyimpang
dari kebijakan yang telah diterapkan oleh pendahulunya yang terbukti lebih fatal
darinya dan juga bagi islam.
Permasalahan Ekonomi dimasa khalifah Usman bin Affan r.a semakin rumit,
sejalan dengan semakin luasnya wilayah Negara islam. Pemasukan Negara dari
zakat, jizyah, dan juga rampasan perang semakin besar. Pada enam tahun pertama
kepemimpinannya, Balkh, Kabul, Ghazni Kerman, dan Sistan ditaklukan. Untuk
menata pendataan baru, kebijakan Umar bin khatab diikuti. Tidak lama kemudian,
islam mengakui empat kontrak dagang setelah Negara-negara tersebut ditaklukan,
lalu tindakan efektif diterapkan dalam rangka pengembangan sumber daya alam.
hal-hal yang dilakukan beliau, diantaranya:
a. Pembangunan pengairan
b. Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan
perdagangan.
c. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja persia kepada individu dan
hasilnya mengalami peningkatan bila dibandingkan pada masa umar.
d. Pembangunan gedung pengadilan, guna penegakan hukum.

4. Masa Kekhalifahan ‘Ali Ibn Thalib r.a (35-40 H/656-661 M)


Setelah menjadi khalifah, Ali bin Abi thalib menempatkan kembali kondisi
baitul maal di tempat pada posisi sebelumnya. Antara lain : memecat beberapa
pajabat yang diangkat Usman bin affan r.a, mambagikan tanah yang dibagikan
Usman kepada keluarganya tanpa alasan yang benar, memberikan tunjangan
kepada muslimin berupa tunjangan yang diambil baitul maal , mangatur kembali
tata laksana pemerintahan untuk mengembalikan kepentingan umat serta
memindah pusat pemerintahan ke kuffah dari madinah.
Menurut sebuah riwayat, beliau secara sukarela manarik dirinya dari daftar
penerima dana baitul maal, bahkan menurut yang lainya beliau memberikan
5.000 dirham setiap tahunya. Ketika berkobar peperangan antara Ali bin Abi
thalib dengan Muawiyahbin Abi Sufyan, orang-orang yang dekat disekitar Ali
agar mengambil dana dari baitul maal sebagai hadiah dari orang-orang yang
membantunya. Tujuanya untuk mempertahankan diri Ali sendiri dan kaum
muslimin.

Khalifah Ali memiliki konsep yang jelas tentang pemerintahanya,


administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan denganya. Konsep ini
dijelaskan dalam suratnya yang ditujukan kepada Malik Ashter bin Harith. Surat

10
itu antara lain mendeskripsikan tugas kuwajiban dan tanggung jawab penguasa,
menyusun prioritas dalam melakukan despensasi dalam keadilan, control atas
pejabat tinggi dan staf, menjelaskan kebaikan dan kekurangan jasa, hakim, abdi
hukum, pengiraian pegawai administrasi dan pengadaan bendahara.
Jadi, pada khalifah ali bin abi thalib berkaitan dengan kebijakan yang
dilakukanya selama enam tahun kepemimpinannya adalah :
a. Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul maal berbeda
dengan umar yang menyisihkan untuk cadangan.
b. Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
c. Adanya kebijakan pengetatan anggaran.
d. Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan mata uang sendiri
atas nama pemerintahan islam, dimana sebelumnya kekhalifahan islam
menggunakan mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia.
Pemerintahan Ali bin Abi thalib berakhir dengan terbunuhnya beliau di
tangan Ibnu Muljam daei kelompok khawarij.

D. Tokoh Pemikiran Ekonomi Islam

1. Al-Ghazali (451-505H/1055-1111M)

Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Tusi Al-


Ghazali lahir di Tus, sebuah kota kecil di Khurasan, Iran, pada tahun 450 H (1058
M). Sejak kecil, Imam Ghazali hidup dalam dunia tasawuf. Ia tumbuh dan
berkambang dalam asuhan seorang sufi, setelah ayahnya yang juga seorang sufi
meninggal dunia. Sejak muda , Al-Ghazali sangat antusias terhadap ilmu
pengetahuan. Ia pertama-tama belajar bahasa arab dan fiqih di kota Tus, kemudian
pergi kekota Jurjan untuk belajar dasar-dasar Usul fiqih. Setelah kembali kekota
Tus selama beberapa waktu, ia pergi ke Naisabur untuk melanjutkan rihlah
ilmiahnya. Dikota ini, Al-Ghazali belajar kepada Al-Haramain Abu Al-Ma’ali Al-
Juwaini, sampai yang terakhir ini wafat pada tahun 478 H (1085 M).
Al-Ghazali meurpakan sosok ilmuwan dan penulis yang sangat al-Ghazali
memfokuskan seluruh perhatianya pada prilaku individu yang dibahasnya
menurut perspektif Alquran, sunah, fatwa-fatwa, sahabat dan tabi’in, serta petuah-
petuah para sufi terkemuka masa sebelumnya, seperti Junaid Al-Baghdadi, Dzun
Nun Al-Mishri, dan Harits bin Asad Al-Muhasibi.
Al-Ghazali mendefinisikan aspek ekonomi dari fungsi kesejahteraan
sosialnya dalam kerangka sebuah hierarki utilitas individu dan sosial yang
tripartite, yakni kebutuhan, kesenangan atau kenyamanan, dan kemewahan. Kunci
pemeliharaan dari kelima tujuan dasar ini terletak pada penyediaan tingkatan
pertama, yaitu kebutuhan terhadapmakanan, pakaian, dan perumahan.produktif.
Berbagai tulisanya telah banyak menarik pergatian dunia, baik dari kalangan

11
Muslim maupun non Muslim.AL-Ghazali, diperkirakan telah menghasilkan 300
buah karya tilis yang meliputi berbagai disiplin ilmu,seperti logika, filsafat, moral,
tafsir, fiqih, ilimu-ilmu Alqur’an, tasawuf, politik, administrasi, dan prilaku
ekonomi. Namun demikian, yang ada hingga kini hanya 84 buah. Di antaranya
adalah Ihya ’Ulum al-Din, al-Munqidz min al-Dhalal, Tahafut al-Falasifah,
Minhaj Al-’Abidin, al-Mustashfa min ’Ilm al-Ushul, Mizan Al-’Amal, Misykat al-
Anwar, Kimia al-Sa’adah, al-Wajiz, Syifa al-Ghalil, dan al-Tibr al-Masbuk fi
Nasihat al-Muluk.
Berikut ini pemikiran ekonomi yang di gagaskan oleh Al-Ghazaly :
1. Pertukaran Sukarela dan Evolusi Pasar
- Permintaan, Penawaran, Harga, dan Laba
- Etika Perilaku Pasar
2. Aktivitas Produksi
- Produksi Barang-barang Kebutuhan Dasar sebagau Kewajiban Sosial
- Hierarki Produksi
- Tahapan Produksi, Spesialisasi dan Keterkaitanya

3. Barter dan Evolusi Uang


- Problem Barter dan Ketuhan terhadap Uang
- Uang yang Tidak Bermanfaat dan Penimbunan Bertantangan Dengan Hukum
Ilahi
- Pemalsuan dan Penurunan Nilai Uang
- Larangan Riba
4. Peranan Negara dan Keungan Publik
- Kemajuan Ekonomi Melalui Keadilan, Kedamaian, dan Stabilitas
- Keuangan Publik[1]1

2. Ibnu Taimiyah (661-728H/1263-1328M)

Ibnu Taimiyah yang bernama langkap Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim
lahir di kota Harran pada tanggal 22 Januari 1263 M (10 Rabiul Awwal 661 H). Ia
berasal dari keluarga yang berpendidikan tinggi.Ayah, paman dan kakeknya
merupakan ulam besar Mazhab Hanbali dan penulis sejumlah buku. Brkat
kecerdasan dan kejeniusanya, Ibnu Taimiyah yang masih berusia sangat muda
telah mampu menamatkan sejumlah mata pelajaran, seperti tafsir, hadis, fiqih,
matematika, dan filsafat serta berhasil menjadi yang terbaik diantara teman-teman
seperguruanya.
Kehidupan Ibnu Taimiyah tiadk hanya terbatas pada dunia buku dan kata-
kata. Ketika kondisi menginginkanya, tanpa ragu-ragu ia turut serta dalam dunia
politik dan urusan publik. Penghormatanya begitu besar yang diberikan kepada
Ibnu Taimiyah membuat sebagian oarang menjadi iri dan berusaha untuk
menjatuhkan dirinya.Sejarah mencatat bahwa sepanjang hidupnya, Ibnu Taimiyah

1[ ]2012. “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”


.http://zulfan122.blogspot.com/2012/04/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam.html

12
telah menjalani masa tahanan sebanyak empat kali akibat fitnah yang dilontarkan
para pemnentanganya.
Selama dalam tahanan, Ibnu Taimiyah tidak pernah berhenti untuk
mengajar dan menulis.Bahkan, ketika penguasa mencabut haknya untuk menulis
dengan cara pena dan kertasnya, ia tetap menulis dengan menggunakan batu
arang. Ibnu Taimiyah telah meninggal dunia didalam tahanan pada tanggal 26
September 1328 M (20 Dzul Qaidah 728 H) setelah mengalami perlakuan yang
sangat kasar selama lima bulan.
Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah banyak diambil dari berbagai karya
tulisnya, antara lain Majmu’ Fatawa Syaikh al-Islam, as-Siyasah asy-Syar’ayyah
fi Ishlah ar-Ra’i wa ar-Ra’iyah dan al-Hisbah fi al-Islam.

Berikut Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah diantaranya :


1. Harga yang Adil Mekanisme Pasar dan Regulasi Harga
- Harga yang adil
Konsep harga yang adil pada hakikatnya tekah ada digunakan sejak awal
kehadiran islam. Alquran menekankan keadilan dalam setiap aspak kehidupan
umat manusia. Oleh kerena itu, adalah hal yang wajar jika keadilan juga
diwujudkan dalam aktivitas pasar, khusnya harga.
- Mekanisme Pasar
Ibnu Taimiyah memiliki sebuah pemahaman yang jelas tantang
bagaimana, dalam suatu pasar bebas, harga ditentukan oleh kekuatan permintaan
dan penawaran. Pernyataan Ibnu Taimiyah menunjkan pada apa yang dikenal
sekarang sebaagai perubahan fungsi penawaran dan permintaan, yakni ketika
terjadi peningakatan permintaan pada harga yang sama dan penurunan persediaan
pada harga yang sama atau sebaliknya,penurunan permintaan pada harga yang
sama dan pertambahan persediaan pada harga yang sama.
- Regulasi Harga
Setelah menguraikan secara panjang lebar tentang konsep harga yang adil
dam mekanisme pasar, Ibnu Taimiyah melanjutkan pembahasan dengan
pemaparan secara detail mengenai konsep kebijakan pengendalian harga oleh
pemerintah. Ibnu Taimiyah membedakan dua janis penetapan harga, yakni
penetapan harga yang tidak adil dan cacat hukum serta penetapan harga yang adil
dan sah menurut hukum. Penetapan harga yang tidak adil dan cacat hukum adalah
penetapan harga yang yang dilakukan pada saat kenaikan harga-harga terjadi
akibat persaingan beba,yakni kelangkaan supply dan kenaikan demand.

2. Uang dan Kebijakan Moneter


- Karaketristik dan Fingsi Uang
- Penurunan Nilai Mata Uang
- Mata Uang yang Buruk Akan Menyingkirkan Mata Uang yang Baik.[2]2
2[]2010. “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”

13
3. Al-Syatibi (790 H/1388 M)

Al-Syatibi yang bernama lengkap Abu Ishaq bin Musa bin Muhammad Al-
Lakhmi Al-Gharnati merupakan salah satu cendekiawan Muslim yang belum
banyak mengatahui latar belakang kehidupanya. Yang jelas, ia berasal dari usku
Arab Lakhmi. Nama Al-Syatibi dinisbatkan kedaerah asal keluarganya, Syaitibah
(Xatiba atau Jativa), yang terletak dikawasan Spanyol bagian timur. Al-Syaitibi
dibesarkan dan memperoleh seluruh pendidikanya di Ibukota kerajaan Nashr,
Granada, yang merupakan benteng terakhir umat Islam di Spanyol. Msa mudanya
bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Muhammad V Al-Ghani Billah yang
masa keemasan Islam setempat karena Granada menjadi pusat kegiatan ilmiah
dengan berdirinya Universitas Granada.
Setelah memperileh ilmu pengetahuan yang memadai,Al-Syatibi
mengembangkan potensi keilmuanya dengan mengjarkan kepada para generasi
berikutnya, seperti Abu Tahya ibn Asim, Abu Bakar Al-Qadi dan Abu Abdilah Al-
Bayani. Disamping itu, ia juga mewarisi karya-karya ilmiah, seperti Syarh Jalil
’ala al-Khulashah fi al-Nahw dan Ushul al-Nahw dalam bidang bahasa Arab dan
al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah dan al-I’tisham dalam bidang Ushul fiqih. Al-
Syatibi wafat pada tanggal 8 Sya’ban 790 H (1388 M).

Berikut Pemikiran ekonomi menurut Al-Syatibi :


1. Objek Kepemilikan
Pada dasarnya, Al-Syatibi mengakui hak milik individu. Namun, ia menolak
kepemilikan individu terhadap setiap sumberdaya yang dapat menguasai hajad
hidup orang banyak. Lebih jauh ia menyatakan bahwa tidak ada hak kepemilikan
yang dapat diklaim terhadap adanya pembangunan.
.http://gemmaarrohman.wordpress.com/2010/01/30/sejarah-pemikiran-ekonomi-
islam/.

14
2. Pajak
Dalam pandangan Al-Syatibi, pemungutan pajak harus dilihat dari sudut pandang
maslahah (kepentingan umum). Oleh karena itu, pemerintah dapat mengenakan
pajak-pajak baru terhadap rakyatnya, sekalipun pajak tersebut belum pernah
dikenal dalam sejarah Islam.[3]3

4. Ibn Khaldun (732-808H/1332-1404M)

Ibn Khaldun yang bernama lengkap Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin ibn
Khaldun lahir di Tunisia pada awal Ramadhan 732 H atau bertepatan dengan 27
Mei 1332 M. Berdasarkan silsilahnya, Ibn Khaldun masih mempunyai hubungan
darah dengan Wail bin Hajar, salah seorang sahabat nabi yang terkemuka.
Keluarga Ibn Khaldun yang berasal dari Hadramaut, Yaman, ini terkenal sebagai
keluarga yang berpengetahuan luas dan berpangkat serta menduduki berbagai
jabatan tinggi kenegaraan. Seperti halnya tradisi yang sedang berkembang di masa
itu, Ibn Khaldun mengawali pelajaran daari ayah kandungnya sendiri. Setelah itu,
ia pergi berguru kepada para ulama terkemuka, seperti Abu Abidillah Muhammad
bin Al-Arabi Al-Hashayiri, Abu Al-Abbas Ahmad ibn Al-Qushshar, Abu Abdillah
Muhammad Al-Jiyani, dan Abu Abidillah Muhammad ibn Ibrahim Al-Abili, untuk
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, seperti tata bahasa Arab, hadis, fiqih,
teologi, logika, ilmu alam, matematika, dan astronomi.
Dari tahun 1375 M sampai 1378 M, ia menjalani pensiunnya di Gal’at Ibn
Salamah, sebuah puri di provinsi Oran, dan mulai menulis sejarah dunia dengan
muqaddimah sebagai volume pertamanya. Pada tahun 1378 M, karena ingin
mencari bahan dari buku-buku di berbagai perpustakaan besar, Ibn Khaldun
mendapatkan izin dari Pemerintah Hafsid untuk kembali ke Tunisia. Di sana,
hingga tahun 1382 M ketika berangkat ke Iskandariah, ia menjadi guru besar ilmu
hukum. Sisa hidupnya dihabiskan di Kairo hingga ia wafat pada tanggal 17 Maret
1406 M.
Karya terbesar Ibn Khaldun adalah Al-Ibar (Sejarah Dunia). Karya ini
terdiri dari tiga buah buku yang terbagi ke dalam tujuh volume, yakni
Muqaddimah (satu volume), Al-Ibar (4 volume) dan Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun (2
volume). Secara garis besar, karya ini merupakan sejarah umum tentang
kehidupan bangsa Arab, Yahudi, Yunani, Romawi, Bizantium, Persia, Goth, dan
semua bangsa yang dikenal masa itu.
Namun demikian, Ibn Khaldun menguraikan dengan panjang lebar teori
produksi, teori nilai, teori distribusi, dan teori siklus-siklus yang kesemuanya
bergabung menjadi teori ekonomi umum yang koheren yang menjadi kerangka
sejarahnya.[4]4
Pemikiran Ekonomi menurut Ibnu Khaldun diantaranya :

3[]2011. “Ekonomi Islam Kontemporer”


http://blog.umy.ac.id/topik/2011/05/03/ekonomi-islam-kontemporer/.

4[]Ali,
Mahbudi. 2008. Buku“Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.” Penerbit :
Bintang Ilmu..

15
1. Teori produksi
Bagi Ibn Khaldum, prouduksi adalah aktivitas manusia yang dioraganisasikan
secara sosial dan internasional.
Tabiat Manusiawi dan Produksi
Organisasi Sosial dari Produksi
Organisasi Internasional
2. Teori Nilai, Uang, dan Harga
Ibn Khaldum, dalam Muqaddinah-nya, menguraikan teori nilai, teori uang,dan
teori harga.
3. Teori Distribusi
Harga suatu produk terdiri dari tiga unsur: gaji, laba, dan pajak.Setiap unsur ini
merupakan imbal jasa terhadap kelompok dalam masyarakat: gaji adalah jasa bagi
produser, laba adalah imbal jasa bagi pedagang, dan pajak adalah ambal jasa bagi
pegawai negeri dan penguasa.
a. Pendapat tentang Pengajian Eleman-elemen Tersebut
· Gaji
· Laba
· Pajak
b. Eksitensi Distribusi Optimum
Dengan denikian,besarnya ketiga jenis pendapataan ini ditentukan oleh
permintaan dan penawaran. Menurut Ibn Khaldun, pendapat ini memiliki nilai
optimum.
· Gaji
· Laba
· Pajak
4.Teori Siklus
Bagi Ibn Khaldum, produksi berganting pada penawaran dan [ermintaan terhadap
produk. Namun penawaran sendiri tergantung pada jumlah produsen dan
hasratnya untuk bekerja.Karenanya, variabel penentu bagi produksi adalah
populasi serta pendapatan dan belanja negara.[5]5
a Siklus Populasi
b.Siklus Keuangan Publik :
· Pengeluaran pemerintah
· Perpajakan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan pemikiran ekonomi Islam setelah masa Rosulullah dan
Kulafaurasyidin, kemudian muncul pemikiran-pemikiran baru dimana pemikiran-
pemikiran ekonomi islam ini menimbulkan banyak argumen dan perdebatan
didalamnya. Pemikiran-pemikiran tentang ekonomi islam pada masa pertengahan

5[]2012. “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”.


http://zulfan122.blogspot.com/2012/04/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam.html

16
ini terbagi menjadi beberapa periode yaitu periode pertama, kedua, ketiga dan
periode kontemporer yang dibarengi dengan periode modern/ sekarang.
Dari beberapa periode tersebut terdapat beberapa ekonom muslim yang
mempelopori pemikiran Ekonomi antara lain; Ekonomi Islam periode (awal Islam
sampai 1058 M) Tokohnya antara lain : Zaid bin Ali (738), Abu Hanifa (798),
Ibnu Farabi (950), Ibnu Sina (1037), dll. Ekonomi Islam periode kedua (1058-
1446M) Tokohnya antara lain : Al-Ghazali (1111), Ibnu Taimiyah (1328), Ibnu
Khaldun (1040), Ibnu Rusyd (1198), dll. Ekonomi Islam periode ketiga (1446-
1931 M) Tokohya antara lain : Jamaluddin Al-Afghani (1897), Muhammad Iqbal
(1938), Syekh Ahmaad Sirhindi (1524), dll.

DAFTAR PUSTAKA

2010. “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”.


http://gemmaarrohman.wordpress.com/2010/01/30/sejarah pemikiran-ekonomi-
islam/.
2014“Sejarah Ekonomi Islam”.

17
http://icmina.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=81%3Asejarah-pemikiran-ekonomi-
islam&catid=39%3Aeconomy&Itemid=78&lang=en.
2011. “Ekonomi Islam Kontemporer”.
http://blog.umy.ac.id/topik/2011/05/03/ekonomi-islam-kontemporer/.
2012. “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”.
http://zulfan122.blogspot.com/2012/04/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam.html.
Ali, Mahbudi. 2008. Buku“Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.” Penerbit :
Bintang Ilmu..
https://muhibbatulalami96.blogspot.com/2016/01/makalah-sejarah-pemikiran-
ekonomi-islam.html
http://ilmu-iqtishoduna.blogspot.com/2015/07/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam-
masa.html
http://kaharazisp.blogspot.com/2013/06/perkembanagan-ekonomi-islam-di-dun

18

Anda mungkin juga menyukai