Anda di halaman 1dari 5

NAMA : LULUK INDRAWATI

NIM : 2114140260
PRODI : AKUNTANSI SYARIAH (AKS B)
UTS : SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

SOAL
1. Bagaimana pengaruh sejarah Islam terhadap pembentukan sistem ekonomi Islam.
Jelaskan!
2. Jelaskan metode Rasulullah dalam membangun perekonomian umat Islam
3. Sebutkan dan jelaskan bagaimana kebijakan ekonomi Khulafaur Rasyidin!
4. Pada masa dinasti umayyah banyak lahir tokoh-tokoh pemikiran ekonomi Islam.
Bagaimana kontribusi pemikiran mereka dalam ekonomi?
5. Bagaimana pemikiran ekonomi Abu Hanifah dan Abu Yusuf?

JAWABAN
1. Pengaruh sejarah Islam terhadap pembentukan sistem ekonomi adalah Daerah-daerah
pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, dan Gujarat yang menerapkan
sistem jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat seperti infaq,
waqaf, dan menyantuni yatim piatu. Hal itu membuat perekonomian semakin
berkembang. Islam adalah salah satu agama terbesar di dunia dengan milyaran penganut
di berbagai penjuru. Dan Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar di
dunia. Selain mengatur tata cara beribadah kepada Tuhannya, agama Islam juga memiliki
seperangkat aturan yang lengkap, termasuk dalam bidang ekonomi. Bahkan, dalam
bidang ini sudah cukup tua, lebih dari 1000 tahun telah mempraktikan sistem ekonomi
Islam yang kemudian dikembangkan dalam beragam model yang berbeda beda tiap
negara atau di suatu masyarakat dari waktu ke waktu.

Ekonomi Islam mulai diterapkan sejak era Nabi Muhammad SAW. Hingga kemudian
dikembangkan oleh ulama-ulama dan intelektual muslim dari waktu ke waktu hingga
sempat mengalami kejayaan dan kemundurannya.  Nabi Muhammad SAW adalah
seorang pedagang ulung dan jujur, mem bawa barang dagangan Khadijah dari Mekkah ke
Syam. Namun, berbeda dengan sistem ekonomi lainya (misalnya dengan ekonomi
kapitalis maupun sosialis). Sistem ekonomi Islam tidak semata mata kejar untung. Tapi
juga benar benar memperhatikan berbagai aspek lainya, terutama tentang etika bisnis,
kebaikan, kejujuran. Dan di atas semua itu, ekonomi Islam menyeru bahwa semua
aktivitas ekonomi hanya semata mata mencari Ridho Allah SWT. menjauhi larangan-Nya
dan menjalankan perintah-Nya dalam urusan ekonomi.

2. Berikut ini adalah metode dakwah yang dilakukan Rasulullah dalam membangun
perekonomian umat Islam di Madina yaitu :

 Pada saat pertama kali datang ke Madinah maka yang pertama kali dibangun
adalah Mesjid sebagai tempat atau pusat kegiatan bagi kaum Muslimin.
 Nabi mempersaudarakan satu persatu kaum Muhajirin dan Ansor sehingga bisa
saling membantu.
 Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam memerintahkan pembelian sumur
yang akhirnya dibeli oleh sahabat Usman bin Affan. Sehingga setiap orang tidak
terbebani untuk membeli air.
 Nabi Muhammad membuat peraturan bagi seluruh kaum di Madinahbaik itu
Muslim maupun Yahudi untuk memertahankan kota Madinah.

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam berhijrah ke Madinah setelah berdakwah


di Mekah selama kurang lebih 10 tahun lamanya. Ketika datang ke Madinah, disana
masih terdapat suku Anshor yang Musyrik dan kaum Yahudi.

Nabi mepersatukan di bawah satu hukum yang dibuat nabi agar bisa tercipta situasi yang
kondusif sehingga perekonomian pun dapat berkembang.

3. Kebijakan ekonomi pada masa khulafaurasyidin


 Abu Bakar As Shiddiq
Setelah wafanya Rasulullah SAW, Abu bakar As-Siddiq terpilih menjadi khalifah
pertama. Beliau merupakan pemimpin agama sekaligus pemimpin negara kaum
muslimin. Dalam pemerintahan Abu Bakar yang hanya berlangsung 2 tahun berjalan
dengan baik dengan berhasil mengatasi banyaknya orang yang murtad, nabi palsu, dan
pembangkang zakat, maka terjadila perang Riddah. (Perang Melawan Kemurtadan).9
Dalam menjalankan pemerintahan dan roda ekonomi masyarakat Madinah Abu Bakar
sangat memperhatikan keakuratan perhitungan zakat. Prinsip yang digunakan Abu Bakar
dalam mendistribusikan harta baitul mal adalah prinsip kesamarataan, yakni memberikan
jumlah yang sama kepada semua sahabat Rasulullah saw.
 Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab merupakan pengganti dari Abu Bakar. Pemerintahan Umar bin
Khattab dikenal dengan pemerintahan yang berish ditopang dengan karakteristik pribadi
yang tegas dan berwibawa sehingga terbentuk kondisi masyarakat yang damai, sejahtera
dan makmur10 . Adapun kebijakan- kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Umar
bin Khattab yaitu : Pendirian Lembaga Baitul Mal, Kepemilikan tanah, Ushr (pajak),
Sedekah dari Non- Muslim, Membuat mata uang sendiri, mengganti dinar yang berasal
dari persia yang selama ini di gunakan.
 Utsman Bin Affan
Usman bin Affan terpilih menjadi khalifah ketiga yang memimpin paling lama selama 12
tahun, namun tidak ada perubahan dalam masa kepemimpinanya. Beliau melanjutkan dan
mengambngkan kebijakan kebijakan pada masa pemerintahan yang lalu. Khalifah
Utsman bin Affan mengambil suatu langkah kebijakan tidak mengambil upah dari
kantornya. Sebaliknya, ia meringankan beban pemerintah dalam hal-hal yang serius,
bahkan menyimpan uangnya di bendahara negara. Adapun kebijakan- kebijakan ekonomi
pada masa pemerintahnya sebagai berikut: Mengembangkan sistem ekonomi yang telah
di praktikan pada masa umar bin kahattab, Membentuk armada laut dan kepolisian di
wilayah Mediterania., Tidak mengambil upah dari kantornya, Mempertahankan sistem
pemeberian bantuan serta memberikan sejumlah uang kepada masyarakat yang berbeda
beda.
 Ali bin Abi Thalib Dalam pemerintahannya
Ali bin Abi Thalib melakukan gebrakan dan kebijakan politik seperti penegakan hukum
secara masif, memecat guberur yang melakukan korupsi pada masa Umar bi
Affan,mengambil alih tanah yang sudah negara dari keluarga Umar bin Affan dan
memfungsikan kembali Baitul Mal. Di antara kebijakan ekonomi pada masa
pemerintahannya, ia menetapkan pajak terhadap para pemilik hutan sebesar 4000 dirham
dan mengizinkan Ibnu Abbas, gubernur Kufah, memungut zakat terhadap sayuran segar
yang akan digunakan sebagai bumbu masakan. Ada persamaan kebijakan ekonomi pada
masa Ali bin Abi Thalib dengan khalifah sebelumnya. Pada masa Ali alokasi pengeluaran
kurang lebihmasih tetap sama sebagaimana halnya pada masa pemerintahan Khalifah
Umar.

4. Kontribusi pemikiran para tokoh, Adapun kontribusi tokoh pemikir Islam Fase
pertama, tentu saja adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau memberikan contoh langsung
bagaimana ekonomi Islam bekerja. Dalam hal perdagangan misalnya, beliau dikenal
sebagai pedagang ulung dan jujur, adil dan menjaga keseimbangan. Hal hal tersebut
menjadi kerangka pemikiran ekonomi Islam yang kemudian dikembangkan oleh generasi
selanjutnya. Para ulama dan kaum cendekiawan muslim yang mengembangkan pemikiran
ekonomi Islam setelah generasi Nabi, memberikan sumbangsih berupa karya karya
keilmuan di bidang ekonomi Islam dan ekonomi Dunia, meskipun intelektual barat
umumnya tidak dengan tegas merujuk karya karya mereka.

Dasar-dasar ekonomi Islam sendiri berdasarkan pada nilai luhur yang digali serta
ditemukan oleh berbagai sumber ajaran Islam seperti ayat Al-Qur’an, Hadis Nabi, dan
masih banyak lagi yang dibahas pada buku Filsafat Ekonomi Islam: Ikhtiar Memahami
Nilai Esensial Ekonomi Islam.Adapun kontribusi tokoh pemikir Islam Fase pertama,
tentu saja adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau memberikan contoh langsung
bagaimana ekonomi Islam bekerja. Dalam hal perdagangan misalnya, beliau dikenal
sebagai pedagang ulung dan jujur, adil dan menjaga keseimbangan. Hal hal tersebut
menjadi kerangka pemikiran ekonomi Islam yang kemudian dikembangkan oleh generasi
selanjutnya.
5. Berikut ini adalah hasil pemikiran Abu Hanifah dan Abu Yusuf. Menurut pendapat
Abu Hanifah mengenai pemikiran ekonomi terdiri dari lima hal, yaitu: Qur’an, Sunnah,
ijma’ qiyas dan istihsan. Pendapatnya ini berlandaskan dengan sunnah nabi riwayat Abu
Daud. Imam Abu Hanifah terkenal sebagai pemuka madzhab dalam masalah fiqh.
Sehingga tidak ditemukan kebijakan-kebijakan atau gagasa-gagasan khusus mengenai
ekonomi yang ditawarkan oleh Abu Hanifah, namun ia mengemukakan banyak pendapat
dalam akad-akad muamalat dalam segi pandang fiqh.

Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M) merupakan seorang fukaha yang sesungguhnya lahir
di masa Ummayyah, namun mulai berkarya dengan kualitas yang diakui di masa
Abassiyah. Prinsip-prinsip yang ditekankan Abu Yusuf dalam perekonomian, dapat
disimpulkkan bahwa pemikiran ekonomi Abu Yusuf sebenarnya tersimpul dalam al-
Kharaj yang dapat disebut sebagai bentuk pemikiran ekonomi kenegaraan, mengupas
tentang kebijakan fiskal, pendapat negara dan pengeluaran. Adapun yang menjadi
kekuatan utama pemikiran Abu Yusuf adalah dalam masalah keuangan publik. Dengan
daya observasi dan analisisnya, Abu Yusuf menguraikan masalah keuangan dan
menunjukkan beberapa kebijakan yang harus diadobsi bagi pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat. Beliau melihat bahwa sektor negara sebagai satu mekanisme yang
memungkinkan warga negara melakukan campur tangan atas proses ekonomi. Sistem
ekonomi yang dikehendaki oleh Abu yusuf adalah satu upaya untuk mencapai
kemaslahatan ummat. Kemaslahatan ini didasarkan pada al-Qur‟an, alHadits, maupun
landasan-landasan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai