Anda di halaman 1dari 3

Anggi Megabela M

F0320012
AKUNTANSI D

BAB 3
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
A. Pendahuluan
Ilmu ekonomi Islam sebagai sebuah studi ilmu pengetahuan modern baru muncul
pada tahun 1970-an, tetapi pemikiran tentang ekonomi Islam telah muncul sejak Islam
itu diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW yang disebabkan rujukan utama
pemikiran ekonomi Islam adalah Al-Quran dan Hadis maka pemikiran ekonomi ini
munculnya juga bersamaan dengan diturunkannya Al-Quran.
B. Perekonomian di Masa Rasulullah Saw (571 – 632 M)
Karakter umum pada masa Madinah adalah komitmennya yang tinggi terhadap etika
dan norma, serta perhatiannya yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan.
Pasar menduduki peranan penting sebagai mekanisme ekonomi, tetapi pemerintah dan
masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan menegakkan
keadilan. Kegiatan ekonomi pasar relatif menonjol pada masa itu, di mana untuk
menjaga agar mekanisme pasar tetap berada dalam bingkai etika dan moralitas Islam
Rasulullah mendirikan Al-Hisbah yang merupakan institusi yang bertugas sebagai
pengawas pasar. Rasulullah juga mendirikan Baitul Maal yang merupakan sebuah
institusi yang bertindak sebagai pengelola keuangan negara. Sumber pemasukan negara
berasal dari beberapa sumber, tetapi yang paling pokok adalah zakat dan ushr.
C. Perekonomian di Masa Khulafaurrasyidin
Khalifah pertama, Abu Bakar Siddiq banyak menemui permasalahan dalam
mengumpulkan zakat, sebab pada masa itu muncul orang-orang yang enggan membayar
zakat. Khalifah kedua, Umar bin Khattab, dipandang paling banyak melakukan inovasi
dalam perekonomian. Pada masa Umar, hukum perdagangan mengalami penyempurnaan
guna menciptakan perekonomian secara sehat. Umar mengurangi beban pajak terhadap
beberapa barang. Permasalahan ekonomi di masa khalifah Usman bin Affan semakin
rumit, sejalan dengan semakin luasnya wilayah Negara Islam. Dalam pemerintahan
Usman, komposisi kelas sosial di dalam masyarakat berubah demikian cepat, yang
kemudian juga menimbulkan berbagai permasalahan sosial politik yang berbuah konflik.
Khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib mewarisi kendali pemerintahan dengan wilayah
yang luas, tetapi banyak potensi konflik dari khalifah sebelumnya, Ali harus mengelola
perekonomian dengan hati-hati.
D. Pemikiran Ekonomi Islam: Kilasan Tokoh dan Pemikirannya
Siddiqi telah membagi sejarah pemikiran ini menjadi tiga periode, yaitu periode
pertama/fondasi (Masa awal Islam – 450H/1058 M), periode kedua (450-850H/1058-
1446 M), dan periode ketiga (850-1350H/1446-1932 M). Periodesasi ini masih
didasarkan pada kronologikal semata, bukan berdasarkan kesamaan atau kesesuaian ide
pemikiran. Dalam buku ditambahkan periode kontemporer, pemikiran yang muncul sejak
tahun 1930-an hingga sekarang.
E. Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam dan Barat
Great Gap selama lebih dari 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi pada
dark age di Barat sebagaimana disinyalir oleh Schumpeter pada dasarnya bisa terungkap
dengan memerhatikan kejadian di dunia Islam. Pada masa tersebut dunia Islam justru
mencapai masa kegemilangan di mana banyak terdapat pemikiran ekonomi yang
cemerlang. Dimungkinkan terjadinya transfermasi pemikiran ekonomi dari Islam ke
Barat pada abad pertengahan, sebagaimana juga terjadi pada ilmu pengetahuan secara
umum. Banyaknya kesamaan dan kemiripan antara pemikiran sarjana Muslim dengan
Barat, praktik ekonomi, dan sejarah transfermas ilmu pengetahuan dari dunia Islam ke
Barat memunculkan beberapa dugaan, yaitu:
1. Terjadi dua kebetulan yang sama antara sarjana Muslim dan Barat
2. Sarjana Barat dipengaruhi oleh pemikiran sarjana Muslim
3. Sarjana Barat melakukan plagiasi atas karya para sarjana Muslim
CASE

 1. Factual Summary
Perusahaan UN-OFFP telah terbukti membayar suap kepada pejabat pejabat irak
terkait dengan keikutsertaanya dalam program UN-OFFP
 2. Problem Statement
Disinyalir adanya kegiatan suap yang dilakukan oleh pihak SIEMENS AG kepada
pejabat irak
 3. Analysis of Problem
Dalam kasus ini di paparkan bahwa korupsi SIEMENS AG dalam OFFP terjadi
karena adanya sifat pragmatisme atau sifat ingin segala seuatunya mudah dalam
memenuhi motif ekonomi untuk memperoleh keuntungan baik dari pihak penawar
dan peminta. Dari perbuatan penggelapan dana tersebut telah mengakibatkan kerugian
publik yang mana ditunjukkan dengan wilayah irak tidak mencapai indikator
kesejahteraan sebaik yang ada di wilayah lainya
 4. Solution
Karakter umum pada masa Madinah adalah komitmennya yang tinggi terhadap etika
dan norma, serta perhatiannya yang besar terhadap keadilan dan pemerataan
kekayaan. Pasar menduduki peranan penting sebagai mekanisme ekonomi, tetapi
pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan
menegakkan keadilan. Kegiatan ekonomi pasar relatif menonjol pada masa itu, di
mana untuk menjaga agar mekanisme pasar tetap berada dalam bingkai etika dan
moralitas Islam Rasulullah mendirikan Al-Hisbah yang merupakan institusi yang
bertugas sebagai pengawas pasar. Rasulullah juga mendirikan Baitul Maal yang
merupakan sebuah institusi yang bertindak sebagai pengelola keuangan negara.
Sumber pemasukan negara berasal dari beberapa sumber, tetapi yang paling pokok
adalah zakat dan ushr.
 5, Recommendation
Menurut kelompok kami, tindakan suap menyuap harus terutama yang bersifat
merugikan orang lain harus segera dihapuskan. Perolehan harta kekayaan dari
tindakan suap adalah haram hukumnya. Tidak hanya ditinjau dari segi ekonomi Islam,
dari segi hukum tindakan suap juga dilarang. Dari segi hukum, pelaku penyuapan
biasanya dikenakan sanksi berupa denda dan penjara. Oleh karena itu, alangkah
baiknya dalam mencari keuntungan menggunakan cara cara yang halal dan sesuai
dengan norma yang berlaku.
 6. Implementation
Sejak zaman dahulu, tindakan suap menyuap adalah tindakan yang salah. Para pejabat
korup yang menerima suap dan merugikan rakyatnya sendiri juga merupakan suatu
dosa besar. Dalam Al’quran tertulis “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui”. (QS Al-Baqarah 188). Oleh karena itu, sebaiknya dalam memperoleh
kekayaan dengan cara usaha (amal) atau mata pencaharian (maliyah) yang halal dan
sesuai dengan aturan Allah SWT. “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki
Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS Az Zariat: 58).

Anda mungkin juga menyukai