Abstract
Islamic economics has emerged in the 1970s, but the thought of Islamic
economics has emerged at the time of the Prophet Muhammad. This Islamic economy
emerged simultaneously with the revelation of the Qur'an and the lifetime of the
Prophet in the 6th century to the 7th century AD. During the leadership of the Prophet
Muhammad, precisely in the Medina period, the Islamic economy had been developed,
although the concept was still very simple, but he was able to demonstrate the basic
principles for economic management. The practice of Islamic economics at the time of
the Prophet and Khulafaurrasyidin and tab'in shows the very large role of the market.
Rasulullah really appreciates the price set by the market mechanism as a fair price.
Keywords: History, Economics, Khulafaurrasyidin
Abstrak
Ilmu ekonomi islam ini telah muncul pada tahun 1970-an, tetapi pemikiran
mengenai ekonomi islam telah muncul pada masa Nabi Muhammad. Ekonomi islam
ini muncul bersamaan dengan diturunkannya Al-Qur’an serta masa kehidupan
Rasulullah pada abad 6M sampai abad 7M1. Pada masa kepemimpinan Rasulullah
tepatnya pada periode Madinah, perekonomian islam telah terbangun walaupun
konsepnya masih tebilang sangat sederhana, tetapi beliau telah mampu menujukkan
bahwa prinsip-prinsip yang mendasar bagi pengelolaan ekonomi.. Praktik ekonomi
islam pada masa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin serta tab’in menunjukkan adanya
peranan pasar yang sangat besar. Rasulullah sangat menghargai harga yang dibentuk
oleh mekanisme pasar sebagai harga yang adil.
Kata Kunci : Sejarah, Ekonomi, Khulafaurrasyidin
PEMBAHASAN
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Pembahasan masalah dan analisa tentang perdebatan ekonomi islam telah
berlangsung lama, meskipun ilmu ekonomi ini belum berusia lebih dari dua abad.
Ekonomi sendiri dikenal terbentuk di eropa di era abad ke delapan belas. Namun analisi
ini memiliki garis keturunan yang lebih panjang, pernyataan ini dapat di temukan pada
tulisan-tulisan dari para filsuf yunani kuno, aliran abad pertengahan, cendikiawan-
cendikiawan islam.
Pemikiran ekonomi Islam muncul bersamaan dengan diturunkannya Al Qur‟an
dan masa kehidupan Rasulullah pada akhir abad 6 M hingga awal abad 7 M.
Pelaksanaan sistem ekonomi Islam telah ada dan dilaksanakan oleh Rasulullah SAW
sebagai seorang Rasul tauladan bagi umat muslim. Bahkan bangsa Arab telah terkenal
sebagai bangsa pedagang sebelum periode Rasulullah Saw.
Setelah masa itu banyak sarjana Muslim yang memberikan kontribusi karya
pemikiran ekonomi. Karya-karya mereka sangat berbobot yang memiliki argumentasi
religius dan intelektual yang kuat pula serta didukung oleh fakta-fakta empiris.
Istilah ekonomi syariah dalam wacana pemikiran ekonomi Islam kontemporer
kerap diidentifikasi dengan sebagai sebutan yang berbeda. Ada yang menyebutnya
dengan istilah “ekonomi Islam”, “ekonomi ilahiyah”, atau “ekonomi qur‟ani”. Bahkan
ada pula yang menyebutnya “ekonomi rahmatan lil „alamin”. Perbedaan istilah ini
sekaligus menunjukkan bahwa istilah “ekonomi Islam” bukanlah nama baku dalam
terminologi Islam.
Disimpulkan bahwa perbedaan antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional,
yakni bahwa ekonomi islam selalu merujuk pada wahyu ilahi yang tidak sedikitpun ada
kekeliruan di dalam nya. Apapun masalah , perdebatan, dan keraguan yang muncul
akibat perbedaan zaman, peradadan dan lainnya, pada sistem ekonomi islam, pasti akan
kembali lagi merujuk ke dalam alquran dan as-sunnah , akan ada jalan dari semua
masalah yang terjadi. Allah SWT berfirman:
وما ينطق ِعن اهلوى ان هوإِال وحي يو حى
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut keinginannya,
melainkan (Alquran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”
(QS.An-najm : 3-4)
Al-Quran dan As-sunnah merupakan dua sumber yang mutlak pada ekonomi
islam, berbeda dengan sistem ekonomi konvensioan yang pedoman hukum nya tidak
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
الذي اطعمهم من جوع وامنهم من. فاليعبدوا رب هذاالبيت. ال فهم رحلة الشتاء والصيف.اليلف قريش
.خوف
“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada
musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik)
rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan mereka dari kelaparan dan
mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
KEBIJAKAN MONETER
Pengelolaan sistem moneter pada masa pemerintahan islam diserahkan kepada
lembaga Baitul mal. Baitul mal merupakan post yang dikhususkan untuk mengelola
semua pemasukan atau pengeluaran harta yang menjadi hak kaum muslimin.
Pengelolaan moneter tersebut mengalokasikan dana untuk penyebaran Islam,
pendidikan dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan
inprastruktur dan penyediaan layanan kesejahteraan sosial. Alokasi dana Baitul mal
tersebut mempunyai dampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi dan kenaikan
Agregate Demand sekaligus Agregate Supply. Karena populasi akan semakin
meningkat dan penggunaan sumber daya alam semakin maksimal
A. Zakat
Sebelum adanya peraturan zakat itu wajib, zakat hanya beraifat suka rela.
Peraturan diwajibkan nya zakat baru ditetapkan pada tahun ke 9 hijriyah. Dan zakat
menjadi sumber utama pendapatan pada pekerintahan islam. Beberapa benda yang
diwajibkan dizakati pada zama Rasul adalah sebagai berikut:
• Benda logam yang terbuat dari emas ( koin, perkakas)
• Benda logam yang terbuat dari perak
• Binatang terbak ( unta, sapi.dll)
• Berbagai jenis dagangan ( termasuk budak dan hewan)
• Berbagai jenis hasil pertanian
• Luqtah ( harta yang ditinggalkan musuh)
• Barang temuan
Penentuan besarnya zakat berdasarkan :
• Emas dan perak berdasarkan beratnya
• Binatang ternak ditentukan berdasarkan jumlahnya
• Buah-buahan ditentukan berdasarkan kuantitasnya
• Luqtah dan bahan tambang ditentukan berdasarkan nilainya
B. Ushr
Ushr memiliki arti bea impor yang dikenakan kepada para pedagang dimana
sistem pembayarannya hanya dilakukan sekali dalam satu tahun dan hanya berlaku
pada barang-barang yang memiliki kadar nilai yang lebih dari 200 dirham. Tingkatan
bea 5% untuk orang-orang yang dilindung, dan 2,5% untuk pedagang muslim. Hal
menarik dari kepemimpinan rasulullah dalam masalah ushr adalah, dihilangkan nya bea
impor untuk para pedagang dengan tujuan agar para pedagang lancar yang akan
berdampak juga pada arus ekonomi yang lancar sehingga perekonomian dalam negara
tersebut menjadi terkendali dan lancar.
C. Wakaf
Wakaf adalah harta benda yang diberikan ikhlas karna allah dan diberikan untuk
umat islam , dan pwndapatannya akan di tampung di baitul maal.
D. Nawaib
Nawaib adalah pajak yang jumlahnya besar dan berlaku untuk umat muslim yang
kaya. Tujuan nya adalah untuk menutupi pengeluaran negara dalam keadaan
perekonomian yang darurat.
a) Jizyah
Jizyah adalah pajak yang dibayarkan dari seorang non-muslim khususnya ahli
kitab sebagai perlindungan jiwa, ibadah, bebas dan tidak wajib militer. Pada masa
Rasulullah s.a.w. besarnya jizyah satu dinar pertahun untuk orang dewasa yang mampu
membayarnya. Perempuan, anak-anak, pengemis, pendeta, orang tua, penderita sakit
jiwa dan semua yang menderita penyakit dibebaskan dari kewajiban ini. Di antara ahli
kitab yang harus membayar pajak sejauh yang diketahui adalah orang-orang Najran
yang beragama Kristen pada Tahun keenam setelah Hijriyah. Orang- orang Ailah,
Adhruh dan Adhriat membayarnya pada perang Tabuk.
Pembayarannya tidak harus berupa uang tunai, tetapi dapat juga berupa barang
atau jasa sepeti yang disebutkan Baladhuri dalam kitabnya Fhutuh al-Buldan, ketika
menjelaskan pernyataan lengkap perjanjian Rasulullah s.a.w dengan orang-orang
Najran yang dengan jelas dikatakan: “......Setelah dinilai, dua ribu pakaian/garmen
masing-masing bernilai satu aukiyah, seribu garmen dikirim pada bulan Rajab tiap
tahun, seribu lagi pada bulan Safar tiap tahun. Tiap garmen berniali satu aukiyah, jadi
bila ada yang bernilai lebih atau kurang dari satu aukiyah, kelebihan atau
kekurangannya itu substitusi garmen harus diperhitungkan.
b) Kharaj
Merupakan pajak tanah yang diwajibkan bagi kaum Non- muslim ketika khaibar
ditaklukan. Tanah tersebut diambil alih oleh seorang muslim dan yang memiliki tanah
menawarkan agar tanahnya diolah untuk produksi, dan hasil peoduksi nya akan dibagi
sebagian , masuk kedalam keuangan negara. Rasul menunjuk seseorang yang ahli
dalam bidang pembagian tersebut agar tidak ada kesalahpahaman. Setelah mengurangi
sepertiga sebagai kelebihan perkiraan, dua pertiga bagian dibagikan dan mereka bebas
memilih yaitu menerima atau menolak pembagian tersebut. Prosedur yang sama juga
diterapkan di daerah lain. Kharaj ini menjadi sumber pendapatan yang peting.
c) Ushr
Merupakan bea impor yang dibayarkan oleh seluruh pedagang. Pemungutan ini
hanya dilakukan setahun sekali dengan kadar 5% untuk pedagang yang dilindungi dan
PENUTUP
Nabi Muhammad SAW Menjabat sebagai kepala negara Madinah kemudian
merubah sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan Al-Quran dan
Assunah. M Rasulullah SAW membentuk Lembaga Baitul al maal untuk penyimpanan
kekaayaan harta negara. Pemasukan kekayaan negara berasal dari zakat, kharaj, jizyah,
dan perimaan lainnya. Kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintah dalam bidang
anggaran belanja negara dengan tujuan untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih
baik dan laju pembangunan ekonomi yang cepat dan stabil.
Dalam kebijakan fiskal modern, pajak merupakan sumber penerimaan negara
yang paling utama, karena pajak berfungsi untuk memasukkan uang sebanyak-
banyaknya kedalam kas negara dan mengatur penyelenggaraan politiknya disegala
bidang. Pemerintah lewat kebijakan fiskal, yaitu manipulasi pajak dan pengeluaran
pemerintah sebagai upaya untuk mencapai tingkat pendapatan atau kesempayan kerja
penuh, serta stabilisasi tingkat harga (inflasi).
Sedangkan terhadap kebijakan fiskal pada masa awal Islam, terlihat bahwa zakat
memainkan peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan kebijakan fiskal, yaitu
untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan untuk melakukan fungsi pengaturan
dalam rangka mencapai tujuan ekonomi tertentu, seperti pertumbuhan ekonomi dan
penciptaan investasi dan lapangan kerja. Setelah Rasulullah SAW wafat,
kepemimpinan Negara Islam dan juga pengelolaan ekonomi dilanjutkan oleh
Khulafaurrasyidin. Perekonomian pada masa khalifah Abu Bakar Ash Shidiq diwarnai
dengan pemberontakan kaum murtad yang tidak bersedia berzakat.
Tiga pilar ekonomi dalam perekonomian islam yang pertama segala sesuatu
mutlak milik Allah. Yang kedua, Tuhan itu satu, hanya hukum Allah yang dapat
diberlakukan. Yang ketiga, kerja adalah kebajikan, kemalasan adalah sifat buruk.Pada
masa pemerintahan Khulafaurrasyidin, pemikiran ekonomi serta kebijakan-kebijakan
yang diambil oleh masing-masing Khilafah memiliki beberapa persamaan dan juga
beberapa perbedaan. Pada masa pemerintahannya, Abu Bakar Ash-Shiddiq banyak
menghadapi persoalan dalam negeri yang berasal dari kelompok yang murtad, nabi
DAFTAR PUSTAKA
Abu Unaisah Abdul Hakim, 2013. Risalah Islamiyah Dalam Mengenal Iqtishaadiyah
Islamiyyah (Ekonomi Islam). Jakarta: Maktabah
Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat, Risalah Islamiyyah Dalam Mengenal
Iqtishaadiyyah Islamiyyah (Ekonomi Islam), Jakarta: Maktabah Mu‟awiyah bin
Abi Sufyan, 2013, h. 18; dikutip dalam Hadits hasan riwayat Abu Daud (3642)
dan yang selainnya
Adiwarman A. Karim, 2016. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Adiwarman A. Karim, 2016. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islami Edisi Kelima. Jakarta, Raja
Grapindo Persada, 2015
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi Kelima, Raja Grafindo
Persada, depok h. 167
Adiwarman A. Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2016, h. 58
Al-Qur’an Surat An-Najm : 3-4
Al-Quran Surat Ibrahim : 37
Amalia Euis, 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Gramata
Publishing:Depok
Asep, N., Fithriady, Martini, D. P., Nurizal, I., Muhammad, H., & Khalifah, M.
A. (2021). sejarah pemikiran ekonomi islam. Departemen Ekonomi dan Keuangan
Syariah - Bank Indonesia.
Badri Yatim, 2017. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Boedi Abdullah, Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam, Bandung, Pustaka Setia,
2010
Boedi, P. D. (2010). peradaban pemikiran ekonomi islam. bandung: CV Pustaka
Setia.
Edwin, Mustofa dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. PT. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta: 2007.hl.112
Euis Amalia, 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga
Masa Kontemporer. Depok: Gramata Publishing
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam; Suatu Pengantar, Yogyakarta, Ekonista,
2002, Oc. Pit, h.110
https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Bakar_Ash-Shiddiq