PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di tengah gejolak dan menurunnya ekonomi global yang semakin fluktuatif
menghantarkan pada pemikiran untuk mengkonsep sebuah bangunan sistem
perekonomian yang kokoh dan mampu bertahan di tengah arus globalisasi ekonomi yang
tidak menentu. Keterpurukan ekonomi tersebut terlihat dari semakin banyaknya lembaga
perekonomian dan keuangan mengalami collaps dan gulung tikar di beberapa Negara
yang menganut sistem ekonomi konvensional. Menjadi hal yang menarik untuk kita
cermati, sebuah kondisi yang menunjukkan berbanding terbalik, di tengah lesunya
perekonomian global, ekonomi Islam justru semakin menunjukkan eksistensinya bahkan
justru mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Hal ini dapat dilihat dari semakin maraknya lembaga- lembaga perekonomian di
berbagai sektor, baik bisnis maupun keuangan yang melaksanakan usahanya dengan
berdasarkan syariah Islam. Contohnya dapat terlihat dari banyak bermunculannya bank-
bank syariah, asuransi syariah, hotel syariah, atau pun lembaga usaha lainnya yang
merambah ke sektor bisnis berbasis syariah.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian
ekonomi islam, prinsip dasar ekonomi islam, sistem ekonomi islam, hakikat harta dan
kekayaan dalam islam, pandangan islam terhadap kemiskinan, cara islam menanggulangi
kemiskinan, riba dalam syariah islam, dorongan kaum muslim meperjuangkan kekayaan,
dan cara mencapai keberkahan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ekonomi islam (Ekonomi Syariah)?
2. Apa saja macam-macam prinsip dasar ekonomi syariah?
3. Bagaimana sistem ekonomi islam itu ?
4. Apa hakikat Harta dan kekayaan dalam islam?
5. Bagaimana pandangan islam terhadap kemiskinan?
6. Bagaimana cara islam dalam menanggulangi kemiskinan?
7. Bagaimana riba dalam tinjauan syariah islam?
8. Bagaimana cara kaum muslim memperjuangkan kekayaan?
9. Bagaimana cara mendapat keberkahan ?
3. Khalifah
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa khalifah menjadi salah satu prinsip yang
harus dipegang oleh ekonomi syariah. Karena kita tahu sendiro bahwasannya yang
menjalankan roda perekonomian adalah sumber daya manusia yang ada. Tentunya hal ini
menjadi sorotan khusus, dimana manusia harus menjalankan tugasnya sebagai khalifah di
muka bumi ini. Dimana manusia harus menjaga dan memakmurkan bumi. Jadi bisa
disimpulkan dalam menjalankan roda perekonomian maanusia harus memperhatikan segala
aspek agar tidak menyeleweng dari nilai-nilai islamiyah.
5. Adl (keadilan)
Dalam perekonomian islam atau syariah, keadilan sangaat ditekankan dan telah
menjadi kewajiban di setiap aktivitasnya. Keadilan disini diartikan sebagai perilaku dimana
menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Diamana prinsip ekonomi harus
menerapkan dan melayani semua masyarakat tanpa memandang apapun kaya atau miskin
harus mendapatkan pelayanan yang baik.
6. Ukhuwah (persaudaraan)
Ukhuwah atau persaudaraan merupakan salah satu tujuan atau misi adanya ekonomi
syariah. Dimana segala aktivitas ekonomi dilakukan agar umat islam menyatu dalam koridor
yang sama untuk mendapatkan sebuah kesejahteraan dan kemakmuran yang sama. Dalam
ekonomi islam atau syariah sangat dianjurkan untuk bekerja sama atau selalu berjamaah
7. Akhlaq (etika)
Akhlaq atau etika harus menjadi salah satu dasar pelaksanaan ekonomi islam atau
syariah, etika yang sesuai dengan ajaran islam sangat diperlukan dalam segala aktivitas atau
kegiatan ekonomi syariah. Perlu kita ketahui bhawasannya ekonomi syariah merupakan
salah satu jenis ibadah di bidang muamallah. Maka dari itu setiap kegiatan ekonomi islam
atau syariah harus dilandasi dengan etika-etika atau norma yang baik tentunya sesuai dengan
ajaran islam, hal inilah yang menjadi perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi
konvensional.
1. Bekerja
Dia-lah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di
segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan. [al-Mulk/67:15]
Mencari nafkah merupakan senjata utama untuk mengatasi kemiskinan. Ia adalah sarana
pokok untuk memperoleh kekayaan serta merupakan faktor dominan dalam memakmurkan
dunia. Dalam Islam, seorang buruh tidak boleh dihalang-halangi untuk menerima upah
kerjanya. Bahkan ia harus menerima upah sebelum keringatnya kering.
2. Zakat
Islam tidak bersikap acuh tak acuh dan membiarkan nasib fakir miskin terlantar.
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menetapkan bagi mereka suatu hak tertentu yang
ada pada harta orang-orang kaya, dan suatu bagian yang tetap dan pasti yaitu zakat. Sasaran
utama zakat adalah untuk mencukupi kebutuhan orang-orang miskin.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat,
yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk
(membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha mengetahui, Maha bijaksana. [at-
Taubah/9:60]
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (Q.S. An-Nisa [4]: 29).
Dalam kaitannya dengan pengertian Al-bathil dalam ayat tersebut, Ibnu Al- Arabi al-
Maliki dalam kitabnya Ahkam Al Quran menjelaskan:
3.1 KESIMPULAN
3.2 Hxckshcjhx