Anda di halaman 1dari 11

TRADISI DAN PRAKTEK

EKONOMI PADA MASA


DAULAH BANI
UMAWIYAH DAN DAULAH
BANI ABBASIYAH
by Alfina Nurma Nadya - 191420000398
Daulah Bani
Umayyah
Muawiyyah bin Abi Sofyan
Mendirikan dinas beserta dengan
berbagai fasilitasnya menerapkan kebijakan
Menertibkan angkatan perang pemberian gaji tetap kepada para
tentara, pembentukan tentara
Mencetak mata uang profesional, serta pengembangan
birokrasi, seperti fungsi
Mengembangkan jabatan qadi pengumpulan pajak dan
( hakim ) sebagai jabatan administrasi politik
profesional
Abdul Malik bin Marwan

• mencetak mata uang Islam tersendiri dengan tetap mencantumkan kalimat


Bismillahirrohmanirrohim pada tahun 74H (659M) dan menyebarkannya ke seluruh
wilayah Islam seraya melarang pemakaian melakukan percetakan mata uang lain

• melakukan berbagai pembenahan administrasi


pemerintahan
• memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrsi pemerintahan Islam
Umar bin Abdul Aziz
• menerapkan kembali ajaran Islam secara utuh • melarang penjualan tanah garapan agar tidak ada
menyeluruh penguasa lahan

• memprioritaskan pembangunan dalam negeri • menerapkan kebijakan otonomi daerah

• melindungi dan maningkatkan kemakmuran taraf hidup • mengeluarkan kebijakan pembukaan jalur perdagangan
masyarakat secara keseluruhan. Ia mengurangi beban bebas, baik di darat maupun diudara, sebagai upaya
pajak yang dipungut dari kaum Nasrani, menghapus meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
pajak terhadap kaum Muslimin, membuat aturan takaran
dan timbangan, membasmi cukai dan kerja paksa,
• pemberian ladangan kerja produktif kepada
memperbaiki tanah pertanian, penggalian sumur-sumur,
masyarakat luas
pembangunan jalan-jalan, pembuatan tempat-tempat
penginapan para musaffir, dan menyantuni fakir miskin.
Daulah Bani
Abbasiyah
Dalam kurun waktu lebih dari lima abad dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-
beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya.

Berdasarkan hal ini, Ahmad Syalabi membagi membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi tiga
periode, yaitu:
a) Periode pertama, berlangsung dari tahun 132 H sampai 232 H. Pada periode ini, kekuasaan berada ditangan
para khalifah secara penuh.
b) Periode kedua, berlangsung dari tahun 232 H sampai 590H. Pada periode ini kekuasaan politik berpindah
dari tangan khalifah kepada golongan Turki (232 H-334 H), dan Bani Saljuk (447 H-590 H).
c) Periode ketiga, berlangsung dari tahun 590 H sampai 656 H. Pada periode ini kekuasaan kembali di tangan
khalifah, tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnya.

Diantara periode-periode pemerintahannya tersebut, dinasti Abbasiyah mencapai masa keemasan pada
periode pertama. Pada masa ini, secara politis, para khalifah benar-benar tokoh yang kuat dan merupakan
pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai puncaknya.
Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam
Islam.
Abdullah al-Saffah (132 – 136 H)
Pada masa ini Daulah Abbasiyah belum mencapai masa keemasannya, karena perilaku buruk al-Saffah yang
menggunakan dana Baitul Mal untuk kepentingannya

Abu Ja’far al-Manshur (136 – 148


H)
• Merupakan pembina sesungguhnya Daulah Abbasiyah, karena banyak melakukan konsolidasi
dan penertiban administrasi birokrasi.
• Pada masa ini perbendaharan negara dapat dikatakan tidak ada karena khalifah sebelumnya al-
Saffah
• Ketika Khallifah al-Manshur wafat ia meninggalkan dana Baitul Mal sebesar 810 juta dirham.
Khalifah al-Mahdi (158 – 169 H)
• Basrah menjadi pelabuhan yang sangat penting, karena merupakan jalur transit perdagangan antara
Timur dan Barat.
• Mengeluarkan berbagai kebijakan yang meringankan para kamum tani dan sektor perdagangan.

Khalifah Harun al-Rasyid (170 – 193 H)


• Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya
• Menunjuk seorang wazir yang menjadi kepala dari beberapa diwan
• Di tunjuknya Qadi Abu Yusuf yang membuat Kitab al-Kharaj
Khalifah al-Ma’mun (198 – 218 H)
• Mengalokasikan dana Baitul Mal untuk gaji para penterjemah
• Melakukan pembanguna sekolah – sekolah dan yang termasyhur adalah pembangunan Baitul al-Hikmah
• Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
Th a nk
yo u!

Anda mungkin juga menyukai