Anda di halaman 1dari 21

FISCAL MANAGEMENT IN THE EARLY

ERA OF ISLAMIC CIVILIZATION


4TH MEETING
KULIAH OF ISLAMIC PUBLIC FINANCE
RASULULLAH SAW
PERIODE
Rasulullah Muhammad SAW
membangun peradaban Islam setelah
hijrah ke kota Medinah. Bbrp pondasai
dalam memulai peradaban:
1. Membangun masjid Nabawi
2. Mempersatukan Muhajirin dan
Anshor
3. Membuat konstitusi negara
4. Membangun pertahanan
5. Menunaikan hak dan kewajiban
warga
6. Meletakkan dasar keuangan publik
FISCAL POLICY IN RASULULLAH SAW ERA (1)

1. Penetapan modal negara yang tidak untuk digunakan tapi menjadi


sumber pendapatan publik (misal: Tanah produktif).
2. Kosolidasi terhadap hak kepemilikan properti bagi setiap masyarakat
dan melindungi harta privat yang dimiliki oleh masyarakat
3. Zakat merupakan kewajiban bagi individu yang memiliki kekayaan
(masuk nisab). Pendapatan negara lainnya berupa sumbangan
sukarela, sebagaimana terdapat banyak ayat Al Qur’an yang
memerintahkan masyarakat untuk memberikan kontribusi sukarela
atas nama Allah. 
4. Pinjaman publik telah dimulai sejak kepemimpinan Rasullah.
FISCAL POLICY IN RASULULLAH SAW ERA (2)

5. Menghubungkan pendapatan publik dengan pengeluaran publik. Ada beberapa


pendapatan yang telah memiliki pengeluaran yang khusus, yakni pemerintah
harus menggunakan dana tersebut untuk pengeluaran yang sudah ditentukan.
Contohnya adalah zakat, bahwa zakat yang telah dikumpulkan hanya dapat
diperuntukkkan kepada 8 orang golongan sebagaimana yang disebutkan dalam
Q.S. At Taubah ayat 60. Contoh lainnya adalah fay’ atau harta yang diperoleh dari
musuh tanpa ada peperangan hanya dibagikan kepada 5 orang kategori sesuai
dengan Q.S. Al Hasyr ayat 7.
6. Mendorong partisipasi masyarakat untuk berwirausaha
7. Prioritas pembangunan adalah: Agama, keadilan dan penyediaan pangan untuk
masyarakat miskin
8. Pengelolaan Fiskal masih sangat sederhana, jarang ada dana mengendap
THE FOUR KHILAFAH ERA

1. Abu Bakar ash-Shiddiq RA


(11-13 H/632-634 M)
FISCAL POLICY IN ABU BAKAR ERA
Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah selama dua tahun. Pada masa singkat tersebut,
beliau fokus untuk menyelesaikan permasalahan dalam negeri karena banyak suku-suku Arab yang
tidak mau mematuhi pemerintahan sepeninggal Rasulullah ‫ﷺ‬.
Beliau menerapkan kebijakan umum yang sesuai dengan syariah, yakni antara lain sebagai berikut :
• Menegakkan hukum dengan memerangi mereka yang tidak mau membayar zakat.
• Tidak menjadikan ahli badar sebagai pejabat negara.
• TIdak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian harta kekayaan Negara
• Mengolah barang tambang (rikaz) yang terdiri dari emas, perak, perunggu, besi, dan baja
sehingga menjadi sumber pendapatan negara.
• Menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristik daerah kekuasaan masing-masing.
• Tidak merubah kebijkan Rasulullah ‫ ﷺ‬dalam masalah jizyah.
• Selama kepemimpinan Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu, beliau sangat meneladani Rasulullah ‫ﷺ‬.
Baitul Mal yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan pendapatan negara akan segera
membagikan pendapatan negara yang telah diterima.
THE FOUR KHILAFAH
ERA
2. Umar bin Khaththab RA
(13-23 H/634-644 M)
FISCAL POLICY IN UMAR AL FARUQ ERA (1)

Umar Radhiyallahu ‘anhu selama masa kekhalifahannya menunjukkan politik yang bagus,
keteguhan prinsip, kecemerlangan perencanaan, meletakkan berbagai sistem ekonomi dan
manajemen yang penting, menggambarkan garis-garis penaklukan dan peraturan daerah-
daerah yang ditaklukkan serta keberhasilan Umar Radhiyallahu ‘anhu yang lainnya.
1. Rancangan keungan publik pada masa Umar Radhiyallahu ‘anhu sangat luas, namun
demikian akan dibahas beberapa poin penting
2. Umar Radhiyallahu ‘anhu mengangkat pegawai tetap untuk Baitul Mal. Baitu Mal
semakin dikembangkan, selain memperkerjakan pegawai tetap, Umar Radhiyallahu
‘anhu melengkapinya dengan sistem administrasi ayng tertata dengan baik dan rapih.
3. Sebagai sumber pendapatan negara lainnya adalah kharaj, dan jizyah. Dengan dari
sumber pendapatan tersebut, pemerintah tidak perlu melakukan pinjaman publik atau
mengharapkan kontribusi sukarela dari penduduk agar dapat memenuhi beban publik.
FISCAL POLICY IN UMAR AL FARUQ ERA (2)

4. Pada masa Umar Radhiyallahu ‘anhu, tanah yang tidak dikelola oleh pemilikinya atau
yang disebut dengan sawafi, maka pemerintah akan mengambil tanah tersebut untuk
dikelola oleh pemerintah.
5. Selama kepemimpinan Umar Radhiyallahu ‘anhu geliat perdagangan semakin kuat,
mulai dipungut bea perdagangan antar negara (‘ushur)
6. Umar Radhiyallahu ‘anhu memberlakukan penundaan pembayaran zakat, dikarenakan
adanya kendala. Namun, pada tahun selanjutnya mereka diwajibkan untuk
membayarkan zakat dua kali.
7. Mendirikan lembaga Al Hisbah yakni dalam hal ini mejelaskan terkait pengawasan
ekonomi dan pasar, agar syariat berdagang ditegakkan di dalam ekonomi dan pasar,
berupa tidak ada transaksi riba dan transaksi-transaki yang dilarang.
THE FOUR KHILAFAH ERA

3. Utsman bin Affan RA


(23-35 H/644-656 M)
FISCAL POLICY IN UTSMAN BIN AFFAN ERA (1)

• Pada enam tahun pemerintahan Utsman Radhiyallahu ‘anhu, beliau


melakukan penataan baru mengikuti kebijakan Umar Radhiyallahu ‘anhu.
• Dalam rangka pengembangan sumber daya alam, beliau melakukan
pembuatan saluran air, pembangunan jalan, pembentukan kepolisian yang
permanen untuk mengamankan jalur perdagangan.
• Sebagai sumber pendapatan pada masa pemerintahan Utsman Radhiyallahu
‘anhu adalah Zakat, Ushr, kharaj, jizyah, fai;, dan ghanimah.Sehingga pada
masa khalifah Utsman Radhiyallahu ‘anhu dalam bidang ekonomi terbukti
sangat berkembang dengan maju dan pesat
FISCAL POLICY IN UTSMAN BIN AFFAN ERA (2)

Utsman Radhiyallahu ‘anhu menggunakan prinsip-prinsip politik ekonomi yang dijalankan


di pemerintahannya, antara lain :
• Menerapkan politik ekonomi secara Islam.
• Tidak berbuat Zhalim terhadap rakyat dalam menetapkan cukai atau pajak.
• Menetapkan kewajiban harta atas kaum muslimin untuk diserahkan kepada Baitul Mal.
• Memberikan hak-hak kaum muslimin dari Baitul Mal.
• Menetapkan kewajiban harta kepada kaum kafir dzamimi untuk diserahkan kepada Baitul
Mal dan memberikan hak-hak mereka serta tidak menzhalimi mereka.
• Para pegawai cukai wajib menjaga amanat dan memenuhi janji.
• Mengawasi penyimpangan-penyimpangan dalam harta benda yang dapat
menghilangkan kesempurnaan nikmat umat secara umum.
THE FOUR KHILAFAH ERA

4. Ali bin Abi Thalib RA


(35-40 H/656-661 M)
FISCAL POLICY IN ALI BIN ABI THALIB ERA (1)

Pemerintahan Ali Radhiyallahu ‘anhu berlangsung selama enam tahun. Dalam masa
pemerintahannya, Ali Radhiyallahu ‘anhu menghadapi berbagai macam pergolakan
dalam tubuh umat Islam yang dipimpinnya. Pergolakan ini sebagau akibat dari
terbunuhnya Usman Radhiyallahu ‘anhu. Hampir tidak masa yang dapat dikatana
stabil selama pemerintahannya.
Menurut suatu riwayat mengatakan bahwa, Ali Radhiyallahu ‘anhu menarik diri dari
daftar penerima dana dari Baitul Mal, namun sebaliknya beliau memberikan 5000
dirham untuk Baituk Mal.
FISCAL POLICY IN ALI BIN ABI THALIB ERA (2)

Pada masa Ali Radhiyallahu ‘anhu, prinsip utama dari pemerataan distribusi uang
rakyat telah diperkenalkan. Sistem distribusi setiap pekan sekali untuk pertama
kalinya telah diadopsi. Hari Kamis adalah hari pmbayaran ata pendistribusian, dan
Sabtu dimulai penghitungan baru.
Selain itu, pada masa Ali Radhiyallahu ‘anhu telah dilakukan pencetakan mata uang
koin atas nama negara Islam Mengelola Baitul Maal seperti era Rasulullah dan Abu
Bakar
Pada tahun 40 H (660 M), Ali Radhiyallahu ‘anhuterbunuh oleh salah seorang
anggota Khawarij. Dengan demikian, maka berakhirlah apa yang disebut dengan
masa Khulafa' al-Rasyidin yang bersifat demokratis, dan dimulailah kekuasaan Bani
Umayah dalam sejarah politik Islam yang bersifat keturunan
THE UMAYAH ERA

Umar bin Abdul Aziz


(22 September 717 – 5 Februari 720
(2 tahun, 136 hari)
FISCAL POLICY IN UMAR BIN ABDUL AZIZ ERA (1)
Beberapa kebijakan yang telah diterapkan oleh Umar bin Abdul Aziz diantaranya
adalah :
• Umar memberikan sebagian besar tanahnya untuk Baitu Mal yang digunakan
untuk kepentingan rakyat. Umar juga tidak setuju jika kerabat istana digaji dalam
jumlah yang besar.
• Umar melibatkan masyarakat dalam melakukan pengawasan, terutama terhadap
kinerja gubernur di bawah kepemimpinannya.
• Menerapkan kehidupan yang sederhana, zuhud dan wara. Hal ini diketahui
sepeninggal beliau hanya menyisakan harta sebesar 17 dinar. Kemudian digunakan
5 dinar untuk membeli kain kain kafan, 2 dinar untuk pengurusan jenazah dan 10
dinar dibagikan kepada sebelas anaknya.
FISCAL POLICY IN UMAR BIN ABDUL AZIZ ERA (2)

• Umar mengeluarkan dekrit bahwa, kekayaan yang dihasilkan atas


penderitaan rakyat serta siksaan rakyat harus dikemblaikan ke negara
sehingga Umar melakukan penyitaan kekayaan terhadap pada pendahlunya.
• Umar melarang tanah kharaj dirubah menjadi tanah ushyur, yakni apabila
seorang muslim membeli tanah tanpa izin pemerintah maka transaksi
tersebut diangap batal dan tanah yang dibeli hak miliknya hilang.
• Menerapkan prinsip keadilan. Sebagai contoh, beliau memecat soerang
pejabat yang telah terbukti korupsi yakni Ibn Muhallab. Kemudian beliau
memecah wilayah yang luas menjadi tiga gubernuran, Kuffah, Basrah, dan
Khurasan agar mudah diawasi.
KHILAFAH ISLAM

Rentang waktu sistem Fiskal Islam dalam pemerintahan Khilafah Islam

ERA-ERA TERPENTING

[622-632 M] [632-661 M] [661-750 M] [750-1258 M]


[1258-1924 M]
Rasululllah Khulafaur Bani Bani
Turki Utsmani
SAW Rasyidin Umayah Abbasiyah
“ Firman Allah SWT : “Dan masa (kejayaan/ kekuasaan dan
kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (sebagai
iktibar/ pengajaran)” (Ali Imran: 140)


JAZAKUMULLAH
KHOIRON KATSIIR

Anda mungkin juga menyukai