Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

TENTANG : TEORI TEORI PERLINDUNGAN KONSUMEN

Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas

Dosen : SHOLIHIN GULTOM,M.HI

Di Susun Oleh

ANDI PRAYOGA (1911450008)

PUTRI(1911450007)

STAI PANCA BUDI PERDAGANGAN

T/P 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah Swt. Atas berkah rahmat, karunia dan
Hidayah-Nya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat serta salam semoga
senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarga dan
sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya yang mulia.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu materi tugas kegiatan
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam melaksanakan studi di tingkat perkuliahan
semester V Adapun judul yang penyusun buat didalam makalah ini adalah mengenai “
Pendapatan Nasional dan Penentuan Kegiatan Ekonomi”

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya
dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan masukan baik saran maupun
kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi kita semua. Aamiin.

Perdagangan, 23 Oktober 2021

KELOMPOK I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... I

Daftar isi................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan ……….............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. TEORI TEORI PERLINDUNGAN KONSUMEN………………………………2


B. ASAS ASAS PERLINDUNGAN KONSUMEN………………………………...2
C. PRINSIP PRINSIP PERLINDUNGAN KONSUMEN………………………….3

BAB III PENUTUP...............................................................................................6

A. Kesimpulan.................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kondisi konsumen yang banyak dirugikan memerlukan peningkatan upaya untuk
melindunginya, sehingga hak-haknya dapat ditegakkan. Namun di sisi lain, perlindungan
tersebut harus juga melindungi eksistensi produsen yang sangat esensial dalam perekonomian
negara. Oleh karena itu, diperlukan perundang-undangan yang dapat melindungi kedua belah
pihak.
Permasalahan perlindungan konsumen ini tidak akan pernah habis dan akan selalu
menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Selama masih banyak konsumen yang dirugikan,
masalahnya tidak akan pernah tuntas. Oleh karena itu, masalah perlindungan konsumen perlu
diperhatikan.

Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara seksama. Pada era
globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam produk
barang/pelayanan jasa yang dipasarkankepada konsumen di tanah air, baik melalui promosi,
iklan, maupun penawaran barang secara langsung.

Jika tidak berhati-hati dalam memilih produk barang/jasa yang diinginkan, konsumen hanya
akan menjadi objek eksploitas dari pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab. Tanpa disadari,
konsumen menerima begitu saja barang/jasa yang dikonsumsinya.

B.RUMUSAN MASALAH

1.Apa saja teori teori perlindungan konsumen ?

2.Apa saja asas asas perlindungan konsumen ?

3.Apa saja Prinsip Prinsip Perlindungan konsumen ?

C.TUJUAN
1.Untuk Mengetahui Apa saja teori teori perlindungan konsumen

2. Untuk Mengetahui Apa saja asas asas perlindungan konsumen

3. Untuk Mengetahui Apa saja Prinsip Prinsip Perlindungan konsumen


BAB II
PEMBAHASAN

TEORI TEORI DAN ASAS-ASAS HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN


A.      Teori Teori Hukum Perlindungan Konsumen
1. Let The Buyer Beware
  Pelaku Usaha kedudukannya seimbang dengan konsumen sehingga tidak perlu proteksi.

  Konsumen diminta untuk berhati hati dan bertanggung jawab sendiri.

  Konsumen tidak mendapatkan akses informasi karena pelaku usaha tidak terbuka.

  Dalam UUPK Caveat Emptor berubah menjadi caveat venditor.

2. The due Care Theory


  Pelaku usaha mempunyai kewajiban untuk berhati hati dalam memasyarakatkan produk, baik
barang maupun jasa. Selama berhati hati ia tidak dapat dipersalahkan.

  Pasal 1865 Kuhperdata secara tegas menyatakan, barangsiapa yang mengendalikan mempunyai
suatu hak atau untuk meneguhkan haknya atau membantah hak orang lain, atau menunjuk pada
suatu peristirwa, maka ia diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristirwa tersebut.

  Kelemahan beban berat konsumen dalam membuktikan.

3. The Privity of Contract

  Prinsip ini menyatakan, pelaku usaha mempunyai kewajiban untuk melindungi konsumen, tetapi
hal itu baru dapat dilakukan jika diantara mereka telah terjalin suatu hubungan kontraktual.
Pelaku usaha tidak dapat disalahkan atas hal hal diluar yang diperjanjikan.

  Fenomena kontrak kontrak standar yang bantak beredar di masyarakat merupakan petunjuk yang
jelas betapa tidak berdayanya konsumen menghadapi dominasi pelaku usaha.

4. Kontrak bukan Syarat


Prinsip ini tidak mungkin lagi dipertahankan, jadi kontrak bukan lagi merupakan syarat
untuk menetapkan eksistensi suatu huungan hukum .

B.     Asas Perlindungan Konsumen


Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 2, ada lima asas perlindungan konsumen.
1.      Asas manfaat
Maksud asas ini adalah untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi
kepentingankonsumen dan pelau usaha secara keseluruhan.

2.      Asas keadilan


Asas ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bias diwujudkan secara maksimal dan
memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknyadan
melaksanakan kewajibannya secara adil.

3.      Asas keseimbangan


Asas ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen,
pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti material maupun spiritual.

4.      Asas keamanan dan keselamatan konsumen


Asas ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada
konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasa yang dikonsumsi atau
digunakan.

5.      Asas kepastian hukum


Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hukum dan
memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta Negara menjamin
kepastian hukum.

C.PRINSIP-PRINSIP PERLINDUNGAN KONSUMEN


1. Prinsip bertanggung jawab berdasarkan kelalaian
Tanggung jawab berdasarkan kelalaian adalah suatu prinsip tanggung jawab yang bersifat
subjektif, yaitu suatu tanggung jawabysng ditentuksn oleh perilaku produsen. Sifat
subjektivitas muncul pada kategori bahwa seseorang yang bersikap hati-hati mencegah
timbulnya kerugian pada konsumen. Berdasarkan teori tersebut, kelalaian produsen yang
berakibat pada munculnya kerugian konsumen merupakan faktor penentu adanya hak
konsumen untuk mengajukan tuntutan kerugian kepada produsen.
2. Prinsip Tanggung jawab Berdasarkan Wanprestasi
Tanggung jawab produsen yang dikenal dengan wanprestasi adalah tanggung jawab
berdasarkan kontrak. Ketika suatu produk rusak dan mengakibatkan kerugian, konsumen
biasanya melihat isi kontrak atau perjanjian atau jaminan yang merupakan bagian dari
kontrak, baik tertulis maupun lisan. Keuntungan bagi konsumen dalam gugatan berdasarkan
teori ini adalah penerapan kewajiban yang sifatnya mutlak, yaitu suatu kewajiban yang tidak
didasarkan pada upaya yang telah dilakukan penjual untuk memenuhi janjinya. Itu berati
apabila produsen telah berupaya memenuhi janjinya tetapi konsumen tetap menderita
kerugian, maka produsen tetap dibebani tanggung jawab untuk mengganti kerugian. Akan
tetapi, dalam prinsip tanggung jawab berdasarkan wanprestasi terdapat beberapa kelemahan
yang dapat mengurangi bentuk perlindungan hukum terdapat kepentingan konsumen, yaitu :
a. Pembatasan waktu gugatan
b. Persyaratan pemberitahuan
c. Kemungkinan adanya bantahan
d. Persyaratan hubungan kontrak, baik hubungaan kontrak secara horizontal maupun vertikal.
3. Prinsip Tanggung Jawab Mutlak
Asas tanggung jawab ini dikenal dengan nama product liability. Menurut prinsip ini,
produsen wajib bertanggung jawab atas kerugian yang diderita konsumen atas penggunaan
produk yang beredar dipasaran. Tanggung jawab mutlak strict liability, yakni unsur kesalahan
tidak perlu dibuktikan oleh pihak penggugat sebagai dasar ganti kerugian, ketentuan ini
merupakan lex specialis dalam gugatan tentang melanggar hukum pada umumnya. Penggugat
(konsumen) hanya perlu membuktikan adanya hubungan klausalitas antara perbuatan
produsen dan kerugian yang dideritanya. Dengan diterapkannya prinsip tanggung jawab ini,
maka setiap konsumen yang merasa dirugikan akibat produk barang yang cacat atau tidak
aman dapat menuntut konpensasi tanpa harus mempermasalahkan ada atau tidanya unsur
kesalahan di pihak produsen.
Alasan-alasan mengapa prinsip tanggung jawab mutlak diterapkan dalam hukum
tentang product liability adalah :
Diantara korban atau konsumen di satu pihak ada produsen di lain pihak, beban kerugian
seharusnya ditanggung oleh pihak yang memproduksi.
Dengan menempatkan atau mengedarkan barang-barang dipasaran, berarti produsen
menjamin bahwa barang-barang tersebut aman dan pantas untuk digunakan, bilamana terbukti
tidak demikian dia harus bertanggung jawab.
BAB III
PENUTUP

Perlindungan konsumen adalah perangkat yang diciptakan untuk melindungi dan


terpenuhinya hak sebagai contoh para penjual diwajibkan menunjukka tanda harga sebagai tanda
pemberitahuan kepada konsumen. Dengan kata lain, segala upaya yang menjamin adanya
kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

Oleh karena itu, Sebagai pemakai barang/jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan
kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak konsumen sangat penting agar orang bisa bertindak
sebagai konsumen yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika adanya tindakan yang tidak adil
terhadap dirinya, ia secara spontan menyadari akan hal itu. Konsumen kemudian bisa bertindak
lebih jauh untuk memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam
saja ketika menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha.
DAFTAR PUSTAKA

Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo. 2015. Hukum Perlindungan Konsumen Edisi Revisi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.

Miru, Ahmad. 2000. Prinsip-prinsip Perlindungan hukum bagi konsumen di Indonesia. Surabaya
: Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Airlangga.

Syawali, Husni dan Imaniyati, Neni Sri. 2000. Hukum Perlindungan Konsumen. Bandung : Maju
Mandar.

Anda mungkin juga menyukai