Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga
I = pengeluaran investasi domestic bruto
G = pengeluaran konsumsi pemerintah
X = penerimaan dari ekspor
M = pengeluaran dari impor
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Sedangkan
pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikkan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
Pembangunan ekonomi:
1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha
meningkatkan produk per kapita
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya
3. Memperhatikan pertambahan penduduk
4. Memperhatikan pertambahan penduduk
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong
pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun
budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros,
KKN, dan sebagainya.
Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen karena masyarakat
cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap resiko kenaikkan harga tinggi.
Perekonomian 2 sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi 2 pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Dalam makroekonomi, interaksi perekonomian 2
sektor ini dipandang sebagai aktivitas ekonomi yang paling sederhana. Dalam analisis sederhana
perekonomian 2 sektor ini diasumsikan tidak ada keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri
dalam kegiatan ekonomi. Interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor hanya dari
sektor perusahaan dan rumah tangga.
Pembahasan interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor dapat dibedakan dalam
2 corak kegiatan ekonomi. Pertama, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor dalam kondisi
perekonomian sub sistem. Kedua, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor dalam kondisi
perekonomian modern. Kedua perbedaan kondisi perekonomian ini, membawa sedikit perbedaan
interaksi dalam perekonomian 2 sektor tersebut.
Sebelum berlanjut pada penjelasan kedua corak interaksi pelaku ekonomi, perhatikanlah
ilustrasi gambar perekonomian 2 sektor berikut ini:
Gambar perekonomian 2 sektor Gambar perekonomian 2 sektor dapat dilihat pola interaksi
pelaku ekonominya sebagaimana terlihat pada gambar diatas. Ada 2 pelaku ekonomi yaitu sektor
rumah tangga dan perusahaan. Gambar perekonomian 2 sektor diatas menunjukkan aliran
pendapatan. Pada garis pertama terjadi aliran pendapatan dari rumah tangga ke perusahaan.
Sedangkan garis kedua terjadi aliran pendapatan dari perusahaan ke sektor rumah tangga.
Penjelasan lebih lengkap mengenai interaksi ekonomi tersebut tergambar dalam 2 sub
pembahasan dibawah ini:
1) Hubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian subsisten
Pada hubungan pelaku ekonomi dua sektor, corak kegiatan ekonomi subsisten dilakukan
dengan cara barter. Barter berarti perdagangan bersifat terbatas dan tidak menggunakan uang
sebagai alat pertukaran.
2) Interaksi pelaku ekonomi 2 sektor pada perekonomian modern
Pada perekonomian 2 sektor modern, pendapatan dapat dipergunakan untuk menabung juga.
Uang dipergunakan sebagai alat tukar/pembayaran. Serta ada lembaga keuangan untuk
menabung uang. Karena ada lembaga keuangan bank, sehingga perusahaan juga dapat
meminjam dana dari bank sebagai modal usaha.
Perekonomian 3 sektor adalah perekonomian yang terdiri atas tiga pelaku ekonomi yaitu
rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Dibandingkan perekonomian 2 sektor, pada
perekonomian tiga sektor mencoba menambahkan sektor pemerintah dalam analisis ekonominya.
Perekonomian 3 sektor menggambarkan kondisi perekonomian dalam negeri (dalam satu
negara). Dengan penambahan 1 sektor baru dalam analisis ini, tentunya terdapat peran
pemerintah dalam perekonomian.
Perekonomian tiga sektor pada hakikatnya juga mencoba melihat bagaimana peran
pemerintah di dalam perekonomian. Apa yang tadinya dipelajari pada perekonomian dua sektor
menjadi berubah tatkala ada campur tangan pemerintah. Termasuk pada sektor rumah tangga dan
perusahaan akan terpengaruh juga akibat keberadaan sektor rumah tangga.
Perlu diketahui pula bahwa perekonomian 3 sektor juga disebut sebagai perekonomian
tertutup. Hal tersebut karena diasumsikan perekonomian tidak berinteraksi dengan dunia
1
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-2-sektor/
internasional. Interaksi ekonomi hanya terjadi dalam negeri. Artinya barang atau jasa hanya
diproduksi dalam negeri dan hanya akan di konsumsi oleh sektor rumah tangga dalam negeri.
Tidak ada kegiatan ekspor maupun impor sehingga tidak ada interaksi dengan pihak luar negeri.
Untuk dapat lebih memahami bagaimana siklus perekonomian tiga sektor, perhatikan gambar
dan penjelasan dibawah ini.
Pada perekonomian tiga sektor, sebenarnya interaksi antara sektor rumah tangga dan
perusahaan sebagaimana ditunjukkan oleh garis no 1 dan 2 tidak jauh berbeda dengan
pembahasan interaksi pelaku ekonomi 2 sektor. Rumah tangga tetap menjadi konsumen bagi
perusahaan. Sehingga rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan. Hal ini
menyebabkan aliran pendapatan dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan.
Posisi perusahaan juga masih sebagai pengguna faktor produksi yang disediakan rumah
tangga. Sektor rumah tangga harus memberikan balas jasa kepada rumah tangga seperti dalam
bentuk gaji, upah, bunga, sewa dan profit/deviden. Sehingga terjadi aliran pendapatan dari sektor
perusahaan kepada sektor rumah tangga.
Pengeluaran pemerintah yang diperuntukkan bagi rumah tangga terlihat pada garis no 3.
Interaksi sektor pemerintah dengan sektor rumah tangga sebagaimana ditampilkan garis no 3
dapat merupakan pembayaran atas faktor produksi atau subsidi. Untuk penyelenggaraan
pemerintahan tentu dibutuhkan tenaga kerja yang berasal dari sektor rumah tangga, sehingga
pemerintah harus membayar gaji/upah tenaga kerja. Pemerintah juga kadang melakukan
pinjaman dana kepada sektor rumah tangga misalkan dalam surat hutang pemerintah. Sehingga
ada bunga yang harus dibayarkan pemerintah pada sektor rumah tangga. Pengeluaran pemerintah
kepada sektor rumah tangga dapat juga berupa transfer (subsidi) seperti contohnya bantuan
langsung tunai.
Pengeluaran pemerintah kepada sektor perusahaan ditunjukkan pada garis no 6. Hal ini
dapat terjadi karena pemerintah membutuhkan barang atau jasa yang disediakan oleh sektor
perusahaan. Dalam menjalankan pemerintah sehari-hari misalnya membutuhkan kertas, printer,
tinta dan lainnya. Kebutuhan-kebutuhan akan barang-barang tersebut tidak mungkin disediakan
sendiri oleh pemerintah. Sektor perusahaanlah yang memproduksi barang-barang tersebut.
Sehingga pemerintah harus membeli barang tersebut.
Keterlibatan pemerintah dalam bentuk penerapan pajak dalam perekonomian membuat sektor
rumah harus memikirkan kembali konsumsi dan tabungan mereka. Pada perekonomian 2 sektor
kita mengetahui pendapatan nasional akan sama dengan pendapatan disposabel. Pendapatan
nasional menggambarkan seluruhan pendapatan dalam negara. Sedangkan pendapatan disposabel
ini merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan sektor rumah tangga.
Namun pada perekonomian tiga sektor karena adanya pajak menjadikan pendapatan disposabel
menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional. Hal ini dapat dirumuskan dengan
Yd = Y – T
Yd merupakan pendapatan disposabel, Y adalah pendapatan nasional dan T merupakan
pajak.2
5. Perekonomian terbuka
1. Pengertian perekonomian terbuka
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Ketika
perekonomian disebut, “terbuka,” berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama
dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak
ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran
lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain.
Mari kita lihat perhitungan pendapatan nasional untuk menjelaskannya.
Rumus Umum Dalam Penentuan Pendapatan Nasional pada perekonomian terbuka
Y = C + I + G + NX Kurangi C dan G dari kedua sisi untuk mendapatkan Y – C – G = I +
NX.
Ingat bahwa Y – C – G adalah tabungan nasional S, jumlah tabungan perseorangan, Y – T –
C, dan tabungan masyarakat , T – G, di mana T adalah pajak. S = I + NX
Dengan mengurangi I dari kedua sisi persamaan tersebut, kita bisa menulis identitas
perhitungan pendapatan nasional sebagai S – I = NX Keterangan : Y = Pendapatan Nasional C =
Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi sektor usaha dan Rumah tangga G = Pengeluaran
Pemerintah NX = Ekspor netto atau permintaan luar negeri netto (EX – IM) / Neraca
Perdagangan Y –C – G = S ( Tabungan Nasional ) Setelah beberapa manipulasi, identitas pos
pendapatan nasional dapat ditulis ulang sebagai : NX = Y - (C + I + G) Persamaan ini
menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran domestik tidak perlu sama
dengan output barang dan jasa.
Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor selisihnya : ekspor neto adalah
positif. Jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita mengimpor selisihnya : ekspor neto
adalah negatif. Jika S - I dan NX positif, kita punya surplus perdagangan (trade surplus). Kita
jadi negara donor di pasar uang dunia, dan kita mengekspor lebih banyak barang daripada
mengimpornya. Jika S - I dan NX negatif, kita punya defisit perdagangan (tradedeficit).Kita jadi
negara pengutang di pasar uang dunia, dan kita mengimpor lebih banyak barang daripada
mengekspornya. Jika S - I dan NX nol, kita punya perdagangan berimbang (balancedtrade)
karena nilai impor sama dengan nilai ekspor.3
2
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-3-sektor/
3
https://zdocs.tips/doc/perekonomian-terbuka-7p4m05rrvzpj
Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat meliputi lima
jenis pengeluaran, yaitu
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang barang yang dihasilkan didalam
negeri. (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan
barang dan
3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan
didalam negeri. (X)
5. Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M) Barang impor, yaitu barang
yang dibeli dari luar negeri.(M)dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam
perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam
negeri, investasi, pengeluaran pemerintah,pengeluaran ke atas barang buatan dalam
negeri (ekspor).
Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam
negeri ke luar Negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang
masuk ke sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai
akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan
menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional.
Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari luar negeri ke dalam
negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ininakan menimbulkan aliran keluar
dari aliran pengeluaran dari sector rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar ini yang
akan menyebabkan menurunya pendapatan nasional.