Anda di halaman 1dari 18

UAS EKONOMI MAKRO

Nama Weni Paradika


Nim 1911450014
Prodi Hukum Ekonomi Syariah
Kelas Eksekutif
Semester V
Mata kuliah Ekonomi Makro
Dosen Pengampu Illal Nur Habibah, SE.M.Ak

1. PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI DAN PENDAPATAN NASIONAL       

    1. Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi


Analisa makro ekonomi biasanya tidak memberikan gambaran yang sangat rumit mengenai
aliran-aliran pendapatan yang sebenarnya berlaku di dalam kenyataan.Gambaran semacam itu
tidak diperlukan dalam analisa ekonomi,karena dengan menyederhanakan gambaran itu telah
dapat ditunjukkan corak kegiatan yang terjadi dalam suatu perekonomian. Gambaran yang paling
sederhana dari kegiatan dalam sesuatu perekonomian ditunjukkan oleh aliran-aliran pendapatan
diantara dua faktor ekonomi yang pertama,yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
2. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kegiatan Ekonomi
Dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan permintaan,menurut pandangan ahli-ahli
ekonomi klasik dimana tingkat kegiatan ekonomi akan di capai tergantung kepada kemampuan
sektor perusahaan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.kesanggupan ini dibatasi oleh
banyaknya faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian itu.Oleh sebab itu menurut ahli-
ahli ekonomi klasik sampai dimana sesuatu perekonomian dapat memproduksikan barang-barang
dan jasa-jasa dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :
Y = f (K,L,Q,T)
Keterangan :
Y         : Pendapatan nasional
K         : Jumlah seluruh barang modal
L          : Jumlahseluruh tenaga kerja
Q         : Jumlah kekayaan alam yang di gunakan
  T        : Tingkat teknologi yang digunakan
3. Penentuan Kegiatan Ekonomi Menurut  Pandangan Keynes           
  Keynes mengemukakan suatu teori mengenai penentuan kegiatan ekonomi.Pandangan ini
diterangkan dalam buku “the general theory of employment,interest and money” menurut
pandangan Keynes,tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh permintaan efektif,yaitu
pengeluaran agregat yang terwujud dalam suatu perekonomian dalam waktu tertentu.
Pengeluaran agregat  dalam perekonomian dapat dibedakan kepada 4 komponen: konsumsi
rumah tangga,investasi perusahaan,pengeluaran pemerintah atau ekspor,Magnitude (nilai
pengeluaran).dari keempat komponen pengeluaran agregat ini akan menentukan kegiatan
perekonomian,kesempatan kerja dan pendapatan nasional.
B..Pendapatan Nasional                      
Pendapatan nasional adalah salah satu variable penting dalam pembahasan ekonomi
makro.Variabel ini umum digunakan sebagai indikator tingkat kemakmuran masyarakat sebuah
perekonomian atau kinerja sebuah perekonomian dari waktu ke waktu,melihat struktur
perekonomian suatu Negara,membandingkan perekonomian Negara satu dengan perekonomian
Negara lain dan sebagainya.Dalam lingkup lain (skala daerah) variable ini dinamakan
pendapatan regional yang manfaatnya menyerupai pendapatan nasional. Pendapatan nasional
tidak hanya menghitung pendpatan secara nasional saja,tetappi juga menghitung pengeluaran
secara nasional bahkan produksi barang dan jasa secara nasional.Perhitungan tersebut dilakukan
secara periodik,biasanya dalam satuan waktu tahunan atau quartalan.           
  maka perhitungannya dpat dilakukan berdasarkan tiga jenis kegiatan ekonomi tersebut.antara
lain pendekatan pendapatan atau income approach,pendekatan pengeluaran atau expenditure
approach dan pendekatan produksi atau production approach.
a. Pendekatan pendapatan (income approach)                      
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah menjumlahkan
seluruh pendapatan atau penghasilan pelaku ekonomi dalam suatu Negara pada periode
tertentu.Untuk memudahkan perhitungan.maka,penerima pendapatan dikelompokkan
berdasarkan  jenis faktor produksi yang dimilikinya. Terdapat empat macam pemilik
faktor produksi yaitu:
a. Pemilik faktor produksi tenaga kerja memiliki pendapatan berupa upah ( wedges)
b. Pemilik faktor produksi tanah memiliki pendapatan berupa sewa (rent)
c. Pemilik faktor produksi modal memiliki pendapatan berupa bunga (interest)
d. Wiraswastawan (entrepreneur) memiliki pendapatan berupa laba (profit) Secara
sistematis dapat dituliskan sebagai berikut :  
  Y = Yw + Yr + Yi + Yp
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Yw = Pendapatan berupa upah
Yr = Pendapatan berup sewa
Yi = Pendapatan berupa bunga
Yp = Pendapatan berupa laba atau profit
b.Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure Approach )                      
Pendekatan pengeluaran adalah menjumlahkan seluruh pengeluaran atau belanja pelaku
ekonomi dalam suatu Negara selama periode tertentu untuk memudahkan perhitungan
maka pelaku pengeluaran  dalam perekonomian dikelompokkan sebagai berikut :
a.Kelompok rumah tangga perseorangan mempunyai pengeluaran dalam bentuk
pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga(personal consumption
expenditure).Pengeluaran ini meliputi konsumsi untuk barang-barang tahan lama dan
yang tidak tahan lama
. b.Kelompok perusahaan mempunyai pengeluaran dalam bentuk pengeluaran investasi
domestik bruto (gross private domestic investment).Pengeluaran ini terdiri atas investasi
untuk bangunan-bangunan baru,alat- alat produksi yang tahan lama,serta persediaan
barang-barang oleh perusahaan.
c.Pemerintah mempunyai pengeluaran dalam bentuk konsumsi pemerintah (government
purchases of goods and services).Pengeluaran ini terdiri atas pengeluaran pemerintah
pusat dan daerah. d.Sektor luar negeri mempunyai  penerimaan berupa ekspor dan
pengeluaran berupa impor. Selisih ekspor dengan impor merupakan net ekspor. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut ;  

Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga
I = pengeluaran investasi domestic bruto
G = pengeluaran konsumsi pemerintah
X = penerimaan dari ekspor
M = pengeluaran dari impor

 c. Pendekatan produksi (production approach) Pendekatan produksi adalah


menjumlahkan seluruh nilai produk akhir barang dan jasa (final goods and
services),dalam suatu Negara selama periode tertentu. Pendekatan produksi digunakan
untuk menentukan besarnya pendapatan Nasional dengan cara menjumlahkan nilai
produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor  produktif.Untuk Indonesia sektor produktif
terdiri atas 9 atau bisa juga 11 lapangan usaha atau yang digunakan oleh BPS Indonesia
yang meliputi :
a. Pertanian/ Agriculture
b. Pertambangan dan Penggalian / MInning and Quarrying
c. Industri pengolahan / Manufacturing Industries
d. Listrik, gas, dan air bersih / Electric, gas and Water supply
e. Bangunan / Contruction
f. Perdagangan Restoran dan hotel / trade, Restaurant and hotel
g. Pengangkutan dan komunikasi / Transportation and communication
h. Keuangan, Persewaan Bangunan dan jasa perusahaan / Finance, Rent of Building, and
Bussiness service
i. Jasa-jasa / Service Secara matematis pendapatan nasional ini dituliskan sebagai berikut
: N Y = ∑   Qi Pi I =1
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
Qi = jumlah barang dan jasa
Pi = harga per unit barang dan jasa

TEORI EKONOMI KLASIK


           
Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah
pemikiran ekonomi.Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam
Smith,Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill. The
Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda
dimulainya era ekonomi klasik.Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19
dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik,yang lahir di Britania Raya pada tahun
1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar,terutama pada periode
1830–1870-an dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik.Istilah "ekonomi klasik"
awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran
ekonomi yang dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya.
  Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan
kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital. Kecepatan
pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan
tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang
semakin berkurang (low of diminishing returus) karena sumber daya alam itu terbatas.
Teori-Teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik,diantaranya adalah :
1.Francois Quesnay            
Francois Quesnay (diucapkan Kennay) terkenal sebagai pencipta model ekonomi
pertama,Tableau Economique dan sebagai pemimpin physiocrats.Para pengikutnya
menamakan diri mereka sebagai physiocrat dari bahasa Perancis,physiocrate yang berarti
hukum alam (Rule of Nature).Physiocrat ialah kelompok ekonom yang percaya kalau
kemakmuran suatu negara hanya bisa dicapai melalui agrikultur.Quesnay memulai
pendapatnya dengan asumsi bahwa ekonomi dapat digambarkan menurut tiga kelas atau
sektor yang berbeda.        
     Pertama,sektor pertanian yang menghasilkan makanan,bahan mentah dan hasil
pertanian lainnya.Kedua,sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang pabrik
seperti pakaian dan bangunan serta alat-alat yang diperlukan oleh pertanian dan pekerja
pabrik, beserta jasa.Ketiga,kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai ekonomi
apa-apa, tetapi mereka memiliki klaim atas surplus output yang dihasilkan dalam
pertanian.Biaya sewa ini merepresantasikan pembayaran surplus kepada pemilik tanah
dan perdagangan ini kemudian dikenal sebagai Teori Sewa Physiocratic.
2. John Locke           
  Sumbangan John Locke untuk ekonomi adalah memberikan justifikasi pertama untuk
kepemilikan pribadi dan untuk pembatasan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan
perekonomian.Locke juga memberi sumbangan pada teori uang dan tingkat suku
bunga.Sumbangan mengenai filosofinya yaitu,mengemukakan proporsi yang agak
kontroversial bahwa manusia mempunyai hak atas pekerjaan mereka dan atas hasil dari
pekerjaannya itu,mereka menerima tanah sebagai milik mereka secara sah dengan
memadukan pekerjaan mereka dengan tanah tersebut. Uang atau modal diakui oleh Locke
benar-benar merupakan hasil dari kerja sebelumnya.Jadi,kepemilikan uang dapat
dibenarkan karena orang-orang harus bekerja untuk mendapatkannya. Uang juga
membuat manusia dapat mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena uang tidak
rusak sebelum dikonsumsi.Selain itu,Locke berpendapat bahwa properti pribadi memiliki
nilai praktis karena ketika manusia diizinkan mengumpulkan kekayaan maka mereka
akan lebih produktif.
3. Adam Smith            
Menurut Adam Smith,untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya
spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah.Pembagian
kerja harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari
dana tabungan,juga menitik beratkan pada Luas Pasar.Pasar harus seluas mungkin agar
dapat menampung hasil produksi,sehingga perdagangan internasional menarik perhatian.
Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar,jadi pasar
terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia
akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital,pembagian
kerja akan terjadi dan akan menaikkan tingkat produktivitas tenaga kerja.
4. Thomas Robert Malthus            
Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus
merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan,tetapi kenaikan jumlah
penduduk saja tampa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur
perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan
menaikan permintaan.Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-
keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka untuk terus berproduksi. Menurut
Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan adanya
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus,sedangkan menurut J.B.Say
berkembang dengan hukum pasar,dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own
demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis permintaan
akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.

C.PANDANGAN TEORI EKONOMI  MODERN

1.Teori Ekonomi Modern Dalam Perdangangan Internasional


Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai dengan
permulaan abad 20.Keamanan serta kedamaian dunia ( sebelum perang dunia I )
memberikan saham yang besar bagi perkembangan perdagangan internasional yang
pesat.Teori klasik nampaknya mampu memberikan dasar serta penjelasan bagi
kelangsungan jalannya perdagangan dunia.Hal itu terlihat dari usaha masing-masing
negara yang ikut didalamnya untuk melakukan spesialisasi dalam produksi,serta berusaha
mengekspor barang-barang yang paling sesuai/menguntungkan bagi mereka.Perdagangan
internasional terjadi karena masing-masing pihak yang terlibat didalamnya merasa
memperoleh manfaat dari adanya perdagangan tersebut.. Pengaruh positif perdangangan
internasional
1)      Mempererat persahabatan antar Negara
2)      Menambah kemakmuran Negara
3)      Memberikan kesempatan kerja
4)      Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5)      Sumber pemasukan kas Negara
6)      Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
Pengaruh negatif perdangangan internasional
1)      Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
2)      Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional. 3)     
Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar. 4)      Adanya
pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
5)      Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena
masyarakat menjadi konsumtif.
6)      Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.

2. Konsep Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya
tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Definisi ini memiliki tiga komponen :
1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus
persediaan barang.
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat
kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; dan kepada penduduk
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang kelembagaan
dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara
tepat dimanfaatkan.
4. Teori pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor mengenai faktor – faktor apa
yang menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka panjang, dan mengenai bagaimana
faktor mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut berinteraksi faktor satu sama lain sehingga
terjadi proses pertumbuhan.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu.

Perbedaan dan Persamaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Sedangkan
pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikkan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk

Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yaitu :


Pertumbuhan ekonomi :
1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang
2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan
3. Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi:
1.  Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha
meningkatkan produk per kapita
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya
3. Memperhatikan pertambahan penduduk
4. Memperhatikan pertambahan penduduk
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki persamaan yaitu :


1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat
4.Kedua-duanya berdampak pada kesejahteraan rakyat

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Klasik


Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas tanah,
dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa
pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama
menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan
ekonomi.
Teori Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha
merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam
kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru, mempertinggi
efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar suatu barang
ke pasaran yang baru,
Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang harus
dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady
growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif,
karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.
Teori Pertumbuhan Neo Klasik
Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan bahwa
faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan
pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan
pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.

Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku
subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.

Faktor Sumber Daya Alam


Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan
dan kekayaan laut.

Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan
kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong
pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun
budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros,
KKN, dan sebagainya.

Sumber Daya Modal


Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :
Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat kekacauan dan ketidak
efisienan dalam pembelanjaan.

Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen karena masyarakat
cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap resiko kenaikkan harga tinggi.

Tingkat suku bunga


Tingkat suku bungan akan mempengaruhi investasi.

Kenaikkan harga bahan bakar minyak


Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional
karena dampak kebijakan tersebut menimbulkan "multiplayer effect" menyeluruh terhadap
perekonomian.

Situasi keamanan yang tidak kondusif


Ada beberapa pandangan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang kokoh dibutuhkan
stabilitas politik dan keamanan. Investor yang pada saat ini dianggap sebagai salah satu yang
berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak akan mau menanamkan modalnya
(investasi jangka pendek maupun jangka panjang) jika keamanan tidak stabil.

3. Perekonomian dua sektor

1. Pengertian perekonomian 2 sektor

Perekonomian 2 sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi 2 pelaku ekonomi
yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Dalam makroekonomi, interaksi perekonomian 2
sektor ini dipandang sebagai aktivitas ekonomi yang paling sederhana. Dalam analisis sederhana
perekonomian 2 sektor ini diasumsikan tidak ada keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri
dalam kegiatan ekonomi. Interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor hanya dari
sektor perusahaan dan rumah tangga.

Pembahasan perekonomian 2 sektor menyangkut konteks tingkat kegiatan ekonomi negara.


Sehingga perekonomian 2 sektor membicarakan tentang pendapatan nasional atau permintaan
agregat atau penawaran agregat. Namun keseimbangan perekonomian yang dibangun dengan
asumsi sederhana dimana ada 2 pelaku ekonomi.

Pembahasan interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor dapat dibedakan dalam
2 corak kegiatan ekonomi. Pertama, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor dalam kondisi
perekonomian sub sistem. Kedua, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor dalam kondisi
perekonomian modern. Kedua perbedaan kondisi perekonomian ini, membawa sedikit perbedaan
interaksi dalam perekonomian 2 sektor tersebut.

2. Hubungan interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor

Sebelum berlanjut pada penjelasan kedua corak interaksi pelaku ekonomi, perhatikanlah
ilustrasi gambar perekonomian 2 sektor berikut ini:

Gambar perekonomian 2 sektor Gambar perekonomian 2 sektor dapat dilihat pola interaksi
pelaku ekonominya sebagaimana terlihat pada gambar diatas. Ada 2 pelaku ekonomi yaitu sektor
rumah tangga dan perusahaan. Gambar perekonomian 2 sektor diatas menunjukkan aliran
pendapatan. Pada garis pertama terjadi aliran pendapatan dari rumah tangga ke perusahaan.
Sedangkan garis kedua terjadi aliran pendapatan dari perusahaan ke sektor rumah tangga.
Penjelasan lebih lengkap mengenai interaksi ekonomi tersebut tergambar dalam 2 sub
pembahasan dibawah ini:
1) Hubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian subsisten

Pada hubungan pelaku ekonomi dua sektor, corak kegiatan ekonomi subsisten dilakukan
dengan cara barter. Barter berarti perdagangan bersifat terbatas dan tidak menggunakan uang
sebagai alat pertukaran.
2) Interaksi pelaku ekonomi 2 sektor pada perekonomian modern

Pada perekonomian 2 sektor modern, pendapatan dapat dipergunakan untuk menabung juga.
Uang dipergunakan sebagai alat tukar/pembayaran. Serta ada lembaga keuangan untuk
menabung uang. Karena ada lembaga keuangan bank, sehingga perusahaan juga dapat
meminjam dana dari bank sebagai modal usaha.

3) Keseimbangan perekonomian 2 sektor

Sebelum membahas terkait keseimbangan perekonomian 2 sektor, kita harus memahami


terlebih dahulu bagaimana hubungan keterkaitan diantara pendapatan, konsumsi dan tabungan.
Oleh sebab itu pembahasan keseimbangan perekonomian 2 sektor ini akan dibuat dalam 2 sub
bagian. Pertama hubungan pendapatan, konsumsi dan tabungan yang tergambar dalam sub
bagian fungsi konsumsi dan fungsi tabungan pada perekonomian 2 sektor. Kedua, kondisi
keseimbangan perekonomian 2 sektor.1

4. Perekonomian tiga sektor


1. Pengertian Perekonomian 3 sektor

Perekonomian 3 sektor adalah perekonomian yang terdiri atas tiga pelaku ekonomi yaitu
rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Dibandingkan perekonomian 2 sektor, pada
perekonomian tiga sektor mencoba menambahkan sektor pemerintah dalam analisis ekonominya.
Perekonomian 3 sektor menggambarkan kondisi perekonomian dalam negeri (dalam satu
negara). Dengan penambahan 1 sektor baru dalam analisis ini, tentunya terdapat peran
pemerintah dalam perekonomian.

Perekonomian tiga sektor pada hakikatnya juga mencoba melihat bagaimana peran
pemerintah di dalam perekonomian. Apa yang tadinya dipelajari pada perekonomian dua sektor
menjadi berubah tatkala ada campur tangan pemerintah. Termasuk pada sektor rumah tangga dan
perusahaan akan terpengaruh juga akibat keberadaan sektor rumah tangga.

Perlu diketahui pula bahwa perekonomian 3 sektor juga disebut sebagai perekonomian
tertutup. Hal tersebut karena diasumsikan perekonomian tidak berinteraksi dengan dunia

1
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-2-sektor/
internasional. Interaksi ekonomi hanya terjadi dalam negeri. Artinya barang atau jasa hanya
diproduksi dalam negeri dan hanya akan di konsumsi oleh sektor rumah tangga dalam negeri.
Tidak ada kegiatan ekspor maupun impor sehingga tidak ada interaksi dengan pihak luar negeri.

2. Gambar siklus perekonomian 3 sektor dan penjelasannya

Untuk dapat lebih memahami bagaimana siklus perekonomian tiga sektor, perhatikan gambar
dan penjelasan dibawah ini.

Pada perekonomian tiga sektor, sebenarnya interaksi antara sektor rumah tangga dan
perusahaan sebagaimana ditunjukkan oleh garis no 1 dan 2 tidak jauh berbeda dengan
pembahasan interaksi pelaku ekonomi 2 sektor. Rumah tangga tetap menjadi konsumen bagi
perusahaan. Sehingga rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan. Hal ini
menyebabkan aliran pendapatan dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan.
Posisi perusahaan juga masih sebagai pengguna faktor produksi yang disediakan rumah
tangga. Sektor rumah tangga harus memberikan balas jasa kepada rumah tangga seperti dalam
bentuk gaji, upah, bunga, sewa dan profit/deviden. Sehingga terjadi aliran pendapatan dari sektor
perusahaan kepada sektor rumah tangga.

Keberadaan peran pemerintah dalam perekonomian tiga sektor menjadikan interaksi


antara pelaku ekonomi menjadi lebih banyak. Setidaknya ada 4 garis arah interaksi antara pelaku
ekonomi yang terjadi hanya dengan penambahan sektor pemerintah. Perhatikan gambar siklus
perekonomian tiga sektor diatas. Pada garis 4 dan 5 menunjukkan pendapatan pemerintah.
Sedangkan aktivitas yang ditunjukkan garis 3 dan 6 merupakan pengeluaran pemerintah.

Pendapatan pemerintah berasal dari pajak. Garis no 4 menunjukkan aliran pendapatan


dari sektor rumah tangga kepada sektor pemerintah. Hal ini merupakan pajak yang dibayarkan
oleh rumah tangga. Sedangkan pada garis no 5 juga terjadi aliran pendapatan dari sektor
perusahaan kepada sektor pemerintah. Hal ini berasal dari pajak yang dibayarkan oleh
perusahaan.

Pengeluaran pemerintah yang diperuntukkan bagi rumah tangga terlihat pada garis no 3.
Interaksi sektor pemerintah dengan sektor rumah tangga sebagaimana ditampilkan garis no 3
dapat merupakan pembayaran atas faktor produksi atau subsidi. Untuk penyelenggaraan
pemerintahan tentu dibutuhkan tenaga kerja yang berasal dari sektor rumah tangga, sehingga
pemerintah harus membayar gaji/upah tenaga kerja. Pemerintah juga kadang melakukan
pinjaman dana kepada sektor rumah tangga misalkan dalam surat hutang pemerintah. Sehingga
ada bunga yang harus dibayarkan pemerintah pada sektor rumah tangga. Pengeluaran pemerintah
kepada sektor rumah tangga dapat juga berupa transfer (subsidi) seperti contohnya bantuan
langsung tunai.

Pengeluaran pemerintah kepada sektor perusahaan ditunjukkan pada garis no 6. Hal ini
dapat terjadi karena pemerintah membutuhkan barang atau jasa yang disediakan oleh sektor
perusahaan. Dalam menjalankan pemerintah sehari-hari misalnya membutuhkan kertas, printer,
tinta dan lainnya. Kebutuhan-kebutuhan akan barang-barang tersebut tidak mungkin disediakan
sendiri oleh pemerintah. Sektor perusahaanlah yang memproduksi barang-barang tersebut.
Sehingga pemerintah harus membeli barang tersebut.

3. Peran pemerintah pada konsumsi dan tabungan dalam perekonomian 3 sektor

Keterlibatan peran pemerintah dalam perekonomian membawa konsekuensi pada interaksi


antar pelaku ekonomi. Ada dua konsekuensi dari hadirnya pemerintah dalam perekonomian 3
sektor. Pertama, pemerintah akan menerapkan pajak. Pungutan pajak akan menjadikan
pendapatan rumah tangga menurun. Konsumsi rumah tangga akhirnya akan menurun. Kedua,
dari sisi lain adanya pajak akan membuat pemerintah dapat melakukan konsumsi. Konsumsi
yang dilakukan oleh pemerintah ini dapat mendorong kenaikan belanja agregat.

Keterlibatan pemerintah dalam bentuk penerapan pajak dalam perekonomian membuat sektor
rumah harus memikirkan kembali konsumsi dan tabungan mereka. Pada perekonomian 2 sektor
kita mengetahui pendapatan nasional akan sama dengan pendapatan disposabel. Pendapatan
nasional menggambarkan seluruhan pendapatan dalam negara. Sedangkan pendapatan disposabel
ini merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan sektor rumah tangga.

Namun pada perekonomian tiga sektor karena adanya pajak menjadikan pendapatan disposabel
menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional. Hal ini dapat dirumuskan dengan

Yd  = Y – T
Yd merupakan pendapatan disposabel, Y adalah pendapatan nasional dan T merupakan
pajak.2

5. Perekonomian terbuka
1. Pengertian perekonomian terbuka
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Ketika
perekonomian disebut, “terbuka,” berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama
dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak
ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran
lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain.
Mari kita lihat perhitungan pendapatan nasional untuk menjelaskannya.
Rumus Umum Dalam Penentuan Pendapatan Nasional pada perekonomian terbuka
Y = C + I + G + NX Kurangi C dan G dari kedua sisi untuk mendapatkan Y – C – G = I +
NX.
Ingat bahwa Y – C – G adalah tabungan nasional S, jumlah tabungan perseorangan, Y – T –
C, dan tabungan masyarakat , T – G, di mana T adalah pajak. S = I + NX
Dengan mengurangi I dari kedua sisi persamaan tersebut, kita bisa menulis identitas
perhitungan pendapatan nasional sebagai S – I = NX Keterangan : Y = Pendapatan Nasional C =
Konsumsi Rumah Tangga I = Investasi sektor usaha dan Rumah tangga G = Pengeluaran
Pemerintah NX = Ekspor netto atau permintaan luar negeri netto (EX – IM) / Neraca
Perdagangan Y –C – G = S ( Tabungan Nasional ) Setelah beberapa manipulasi, identitas pos
pendapatan nasional dapat ditulis ulang sebagai : NX = Y - (C + I + G) Persamaan ini
menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran domestik tidak perlu sama
dengan output barang dan jasa.
Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor selisihnya : ekspor neto adalah
positif. Jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita mengimpor selisihnya : ekspor neto
adalah negatif. Jika S - I dan NX positif, kita punya surplus perdagangan (trade surplus). Kita
jadi negara donor di pasar uang dunia, dan kita mengekspor lebih banyak barang daripada
mengimpornya. Jika S - I dan NX negatif, kita punya defisit perdagangan (tradedeficit).Kita jadi
negara pengutang di pasar uang dunia, dan kita mengimpor lebih banyak barang daripada
mengekspornya. Jika S - I dan NX nol, kita punya perdagangan berimbang (balancedtrade)
karena nilai impor sama dengan nilai ekspor.3

2
https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-3-sektor/

3
https://zdocs.tips/doc/perekonomian-terbuka-7p4m05rrvzpj
Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat meliputi lima
jenis pengeluaran, yaitu

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang barang yang dihasilkan didalam
negeri. (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan
barang dan
3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan
didalam negeri. (X)
5. Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M) Barang impor, yaitu barang
yang dibeli dari luar negeri.(M)dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam
perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam
negeri, investasi, pengeluaran pemerintah,pengeluaran ke atas barang buatan dalam
negeri (ekspor).

2. Sistem Perekonomian Terbuka


Secara umum pada sistem perekonomian terbuka ini produsen memiliki hak untuk
melakukan kegiatan penjualan produk atau barang ke negara – negara lain (ekspor) dan juga
sebaliknya, yaitu melakukan kegiatan pembelian produk atau barang yang berasal dari luar
negaranya (impor). Kegiatan ini juga memicu sistem perekonomian yang semakin tanpa batas
yang ditunjukkan oleh lembaga perbankan dan keuangan juga turut mengikuti perkembangan
transaksi yang mendukung kegiatan ekspor dan impor tersebut. Inilah yang disebut dengan
ekonomi global yang mewujudkan kegiatan perdagangan secara internasional.
3. Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan
ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian.
Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran
dapat dijelaskan sebagai berikut : apabila aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka
akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda dengan
perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan ekspor dan impor.

Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam
negeri ke luar Negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang
masuk ke sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai
akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan
menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional.
Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari luar negeri ke dalam
negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ininakan menimbulkan aliran keluar
dari aliran pengeluaran dari sector rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar ini yang
akan menyebabkan menurunya pendapatan nasional.

Anda mungkin juga menyukai