PENDAHULUAN
Bahasa merupakan sebuah sistem yang bekerja sama satu sama lain, yang
tersusun dari simbol verbal yang bersifat arbitrer & digunakan oleh sekelompok
sesamanya & menyampaikan ide pendapat dan seluruh hal yang mereka butuhkan
buat sebuah hubungan yang nyaman. Sebagai isyarat yang dipakai buat sebuah
indera komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang suara ujaran yang
Bahasa Arab berasal dari bahasa Semit, bahasa yang berasal dari suku Arab
kuno yang mendiami bagian barat Asia, keturunan dari putra Sam bin Nuh.
Bahasa Arab ini dianggap paling dekat dengan asalnya karena orang Arab tidak
terlalu terkait dengan negara lain dan tidak terpengaruh oleh aturan asing. Bahasa
Arab kini menjadi sarana komunikasi bagi ratusan juta orang. Bahasa Arab
berbeda dengan bahasa lain hanya sebagai alat komunikasi antar manusia, selain
sebagai alat komunikasi antara orang Arab dan non-Arab, bahasa Arab juga
1
2
يف اصتالح ىو قواعد يعرف هبا احوال اواخر الكلمت العربية اليت: والنحو
حصلت بًتكيب بعضها مع بعض من اعراب وبناء وما يتبعهما
Yang artinya secara etimologi, nahwu merupakan kaidah-kaidah untuk
mengetahui lambang bunyi akhir (harakat) dari bahasa Arab yang dapat
menghasilkan susunan antara satu kata dengan kata lainnya, serta apa saja yang
merupakan satuan terkecil yang dikaji dalam sintaksis. (Ridwan dan Khairah 2014
ِ ا ْخلى ِم ْي
4. Di awali dengan huruf jar ( س ) ِيف
5. Menunjukkan nama orang atau kata benda ( حُمى َّمد )
االسم ما دل يف نفسو على معٌت مستقل ابلفهم غري مقًتن وضعا بزمن من االزمان
)5241 ، (األزىري. [ ادلستقبل- الثالثة ]ادلاضي – احلال
3
“Isim adalah kalimat yang tertuju pada dirinya sendiri atas arti dirinya kemudian
isim tidak berkaitan dengan tiga waktu yaitu (masa lalu - masa sekarang - masa
akan datang)”
isim tersebut. Maksudnya, jika menemukan kalimat yang berharokat kasrah pasti
isim sekalipun belum diketahui artinya. Demikian juga kalau ada tanda tanwin
atau alif lam itu dapat dipastikan isim , karena fi’il tidak mungkin bertanwin atau
Menurut bilangannya isim terbagi menjadi tiga bagian yaitu isim mufrad
(bermakna tunggal), isim mutsanna (bermakna dua) dan isim jamak (bermakna
tiga atau lebih) dan jamak juga terbagi menjadi tiga macam yaitu jamak taksir,
terbagi menjadi empat macam yaitu na’at ( )النعت, Athaf ( )عطف, taukid ( )التوكيد,
Penelitian ini hanya difokuskan pada salah satu tawabi’ yaitu na’at .
Secara leksikal, na’at berasal dari kata /na`ata/ 'atribut' bentuk masdarnya
Wright dalam Bahrum (1999:11) mencatat bahwa dalam Linguistik Teoritis, na’at
memiliki arti kata sifat dan menyebutnya sebagai penggambaran, kata ekspresif,
kualitatif atau kata sifat. Na’at atau disebut juga kata sifat adalah isim yang
mengikuti isim yang lain dengan fungsi untuk menjelaskan sifat dari isim
sebelumnya. Adapun mufrad adalah isim yang menunjukkan bilangan satu
(singuler), baik orang, tempat atau benda.
terkandung dalam hadis Arbain An-Nawawi yang terdiri dari 42 hadis . Hadis
Arbain An-Nawawi berisi empat puluh dua matan hadis yang berkaitan dengan
dasar-dasar Agama, kualitas mendalam dan muamalah yang disusun oleh Imam
An-Nawawi memiliki pengaruh yang luar biasa di kalangan umat Islam. Hal ini
pondok pesantren, dayah atau madrasah di Indonesia golongan Syafi'i. Buku yang
menurut penciptanya sangat "luar biasa" ini menarik perhatian untuk dilakukan
penyelidikan” dalam penelitian ini. Informasi penting dan tambahan oleh Imam
An-Nawawi dan peneliti lainnya menjadi sumber analisis dalam pertimbangan ini.
Hadis Arbain merupakan salah satu kitab hadis yang kalimat-kalimatnya banyak
حدثنا رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص وىو الصادق: عن أيب عبدالرمحن عبدهللا بن مسعود هنع هللا يضر قال
مث يكون علقة مثل, إن أحدكم جيمع خلقو يف بطن أمو اربعني يوما نطفة: ادلصدوق
ويؤمر أبربع, مث يرسل اليو ادللك فينفخ فيو الروح, مث يكون مضغة مثل ذلك,ذلك
فوهللا الذي ال إلو غريه إن. بكتب رزقو وأجلو وعملو وشقي أو سعيد: كلمات
5
أحدكم ليعمل بعمل أىل اجلنة حىت ما يكون بينو و بينها إال ذراع فيسبق عليو
وإن أحدكم ليعمل بعمل أىل النار حىت ما,الكتاب فيعمل بعمل أىل النار فيدخلها
يكون بينو وبينها إال ذراع فيسبق علييو الكتاب فيعمل بعمل أىل اجلنة فيدخلها
“Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas‟ud Radhiyallahu „Anhu beliau
berkata: Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam menyampaikan kepada kami
dan beliau adalah orang yang jujur dan terpercaya : Sesungguhnya setiap kalian
dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya sebagai setetes mani selama empat
puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari,
kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus
kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan
untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan
kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya,
sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga
jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya
ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam
neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka
hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan
baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke
dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada hadis di atas terdapat na’at dan man’u>t yaitu pada lafaz الصادق
ادلصدوق/Ass{odiqul mas{duuqu/ ‘orang yang jujur dan yang dapat dipercaya‟. Pada
lafaz الصادق ادلصدوق/Ass{odiqul masd{uuqu/ „orang yang jujur dan yang dapat
yang merupakan isim musytaq, berbentuk isim fa’il dan untuk man’u>t terletak
na’at saja yaitu na’at mufrad pada hadis Arbain An-Nawawi, agar peneliti dapat
6
mengetahui jumlah, bentuk dan kedudukan na’at mufrad yang terkandung dalam
permasalahan yang akan kami bahas dalam penelitian ini. Yaitu sebagai berikut :
1.2.1. Apa saja bentuk Na’at mufrad yang terkandung pada hadis Arbain An-
Nawawi?
Arbain An-Nawawi?
1.2.3 Apa makna leksikal Na’at mufrad yang terkandung pada hadis Arbain
An-Nawawi?
1.3.1 Mengetahui bentuk Na’at mufrad yang terkandung pada hadis Arbain
An-Nawawi?
1.3.3 Mengetahui makna na’at mufrad yang terkandung pada hadis Arbain An-
Nawawi?
7
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua,yaitu,
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah secara lisan memperkaya atau
pembaca untuk mengetahui bahwa ada perbedaan jenis Na’at dalam ilmu
sintaksis dalam hadis Arbain An-Nawawi. Secara praktis hasil dari penelitian
Pendidikan Bahasa Arab dan juga bermanfaat sebagai karya referensi bagi