PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sharaf atau dibaca shorof merupakan satu cabang ilmu tata bahasa Arab.
Secara bahasa shorof diartikan sebagai “Perubahan”. Perbuhan kata ini dalam
perakteknya disebut tashrif. Mengetahui sharaf atau mengkaji bentuk perkataan
adalah sangat penting dalam mempelajari bahasa Arab karena dalam perubahan
bentuk atau “Sighat‟ suatu perkataan, maka arti perkataan itu akan berubah. Jika
dalam bahasa indonesia kita akan menemukan contoh perubahan kata tulis menjadi
menulis - tulisan - ditulis. Maka ilmu sharaf juga akan membahas bentuk perubahan
suatu kata dasar menjadi kata yang lain. Meskipun terjadi perbedaan pendapat,
umumnya ulama dalam ilmu sharaf menjadikan fi’il madhi sebagai dasar dari suatu
kata. Fi’il madhi inilah yang akan berubah menjadi kata yang lain. Bentuk
perubahan kata dalam bahasa Arab ada 35 bab. Setiap bab memiliki bentuk
perubahan yang spesifik. Dan dari 35 bab terbagi menjadi beberpa jenis
berdasarkan jumlah huruf yang menyusun kata dasarnya. Salah satu di antaranya
adalah ats tsulatsy al mujarrod (tersusun dari tiga kata saja yang terdiri dari 6 bab.
Untuk mentashrif suatu kata harus mengetahui wazan kata tersebut, setelah
mengetahui wazan, kemudian melakukan tashrif dari kata itu dengan mengikuti
pola-pola kata dari wazan.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian ilmu shorof?
b. Siapa penemu ilmu shorof?
c. Apa saja bab yang ada di ilmu shorof?
d. Apa kegunaan ilmu shorof?
e. Bagaimana hukum mempelajari ilmu shorof?
1
3. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui pengertian ilmu shorof
b. Untuk mengetahui penemu ilmu shorof
c. Untuk mengetahui macam-macam bab dalam ilmu shorof
d. Untuk mengetahui kegunaan ilmu shorof
e. Untuk mengetahui hukum mempelajari ilmu shorof.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SHOROF
Shorof yang di sebut juga Tashrif adalah ilmu yang membahas tentang bentuk-
bentuk dan keadaan kata bahasa arab yang tidak berkenaan dengan i’rab dan bina’nya.
Tashrif istilah adalah berubahnya bentuk asal pertama fi’il madhi menjadi fi’il
mudhorek menjadi isim mashdar dan seterusnya sampai isim alat.
Sedangkan tashrif lughowi adalah berubah atau mengubah dari bentuk aslinya
kepada bentuk yang lain.
Ulama sepakat bahwa penemu ilmu shorof adalah Mu'adz Bin Muslim Al Harro'.
Nama tersebut dinisbatkan pada penjual baju harwiyah, hanya saja dalam qonuniahnya
(undang-undang) menurut Syarif Ilyusi penemunya adalah Sayyidina Ali bin Abi
Tholib karromallahu wajhah.
3
Adalah yang menunjukkan makna yang terjadi pada zaman yang lalu,
contoh:
ضرب,نصر
2. Fi’il mudhari’
Adalah kata kerja yang memiliki arti sedang melakukan, contohnya:
يعلم- علم
3. Fi’il Amar
Adalah kata kerja bentuk perintah Contoh:
اضرب,انصر
4. Fi’il Nahi
Adalah kata kerja larangan, contonya:
التفعل- فعل
4
Contohnya:
َمفعول- فَعَ َل
b. Tashrif lughowi
Tashrif lughowi bentuk fi’il :
Tashrif fi’il ini melingkupi fi’il madhi ,fi’il mudhari,dan fi’il
nahy.tashrif lughawi bentuk fi’il berubah berdasarkan perbedaan isim
dhamir dari هوsampai نحن
Artinya, setiap kata ganti akan memiliki wazan fi’il yang spesifik.
Sebagai contoh tashrif lughawi untuk Fi’il Madhy :
Bentuk asal كتب-هو
5
Contoh tashrif lughawi fiil madhy
صحيح يرضم
فعل هو
فعال هما
فعلوا هم
فعلت هي
فعلتا هما
فعلنا هن
فعلت انت
فعلتما انتما
فعلتم انتم
فعلت انت
فعلتما انتما
Kegunaan ilmu shorof adalah menjaga lisan dan tulisan dari kesalahan dalam
menempatkan kata-kata bahasa Arab dan membantu mengetahui huruf asli dan
tambahan serta mengetahui perubahan kata. Dan untuk bisa mempelajari dan
memahami Al Qur’an diperlukan sebuah ilmu ( Shorof dan Nahwu ) yang erat
kaitannya mengenai penafsiran tiap kata dalam Al Qur’an ataupun dalam Al Hadist
sehingga maksud dan tujuan – Nya bisa kita pahami.
Hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah bagi penduduk suatu daerah dan
fardhu ain bagi pembaca tafsir dan hadits. Karena hakikatnya Al-qur’an di turunkan
dengan berbahasa Arab.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Shorof yang di sebut juga Tashrif adalah ilmu yang membahas tentang bentuk-
bentuk dan keadaan kata bahasa arab yang tidak berkenaan dengan i’rab dan bina’nya.
Ilmu shorof itu dibagi menjadi dua, yakni tashrif istilah dan tashrif lughowi.
Penemunya yakni Mu'adz Bin Muslim Al Harro'.
7
DAFTAR PUSTAKA