Dede Pradana
Jodi Setiawan
Nasiruddin
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa yang diakui secara internasional,
mempunyai keunikan tersendiri, sebab ia menjadi bahasa Al-Qur’an1; sebuah kitab
suci yang menjadi pedoman semua umat Islam sedunia. Dengan demikian, bahasa
Arab tidak hanya dipakai oleh bangsa Arab sendiri, tetapi dipergunakan juga oleh
bangsa – bangsa lain yang memeluk agama Islam. Bahkan non Islam pun
(Islamolog) banyak yang mempelajari bahasa Arab sebagai alat bantu untuk
mengkaji bidang studi ke-Islaman.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan
oleh lebih dari 200.000.000 umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh
kurang lebih 20 negara. Dan karena ia merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan
agama umat Islam sedunia, maka tentu saja ia merupakan bahasa yang paling besar
signifikansinya bagi ratusan juta muslim sedunia.
Ilmu nahwu sebagai tata bahasa Arab, didalamnya membahas beberapa
kaidah yang dengannya dapat diketahui keadaan bahasa Arab. Salah satu
pembahasan di dalamnya dikenal dengan istilah tamyiz. Tamyiz adalah bentuk isim
al-Nakirah yang merupakan pelengakap untuk kesempurnaan struktur dan kejelasan
makna suatu kalimat, sehingga bagi pembacanya dapat memahami dengan jelas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tamyiz?
2. Berapa pembagian Tamyiz?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Arti Dari Tamyiz
2. Untuk Mengetahui Pembagian Tamyiz
1 A.H. Akrom Fahmi, Ilmu Nahwu dan Saraf (Tata Bahasa Arab) Prakis dan Aplikatif (Cet. I;
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tamyiz
“ Tamyiz adalah isim nakirah yang mengandung arti menjelaskan kata- kata
sebelumnya”.
2
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan metode Pengajarannya(Cet.II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), h.1-2
2
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tamyiz adalah isim nakirah yang
disebutkan dengan tujuan menghilangkan kesamaran isim yang terletak
sebelumnya. Atau dengan kata lain bahwa tamyiz merupakan keterangan pembeda,
terhadap pengertian yang belum jelas pada kata-kata yang sebelumnya.Lebih lanjut
1. Tamyiz Dzat
Tamyiz dzat adalah tamyiz yang menjelaskan pada isim yang masih
samar (isim mubham) yang dilafalkan3, seperti ْل
( ٌ ِط
ر ْد
ِي ِن
ع
ً َْ
يتا )ز.
Isim mubham ada lima macam, yaitu:
3
Jami’ al-Durus al-‘Arabiyyah, juz III hlm. 113
3
c. Isim yang menunjukkan pada perkara yang menyerupai ukuran (perkara
yang menunjukkan pada sesuatu yang tidak tertentu), karena perkara itu
tidak diukur dengan alat khusus.
2. Tamyiz Nisbat
Tamyiz nisbat adalah tamyiz yang menjelaskan pada jumlah yang masih
samar nisbatnya4, seperti (ً ُُ
لقا َل
ِيٌّ خ َ عَسُن)ح, karena nisbatnya baik
pada Ali masih samar yang memungkinkan pada banyak keadaan, lalu kita
menghilangkan kesamarannya dengan mengucapkan (ً ُُ
لقا)خ.
Termasuk dalam tamyiz nisbat adalah isim yang jatuh setelah ( )ماyang
berfaidah ta’ajjub, seperti (ً
ُلَج
ر َُ
ه َشْج
َع َ ا
)ما.
4
Ibid, hlm 115
4
Tamyiz nisbat terbagi menjadi dua, yaitu:
5
Ibid, hlm 123-126
5
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tamyiz adalah isim nakirah yang disebutkan dengan tujuan menghilangkan
kesamaran isim yang terletak sebelumnya. Atau dengan kata lain bahwa tamyiz
merupakan keterangan pembeda, terhadap pengertian yang belum jelas pada kata-
kata yang sebelumnya.
Tamyiz terbagi dua yaitu tamyiz mufrad dan tamyiz nisbah atau tamyiz
jumlah. Dan tamyiz mufrad terbagi menjadi dua lagi yaitu tamyiz bilangan dan
tamyiz bukan bilangan. Tamyiz bukan bilangan itu yang menunjukkan kepada
takaran, timbangan, luas, panjang, dan tamyiz yang berasal dari kata sebelumnya.
Begitupun dengan tamyiz nisbah terbagi dua, yaitu: tamyiz yang berasal dari fungsi
yang lain, selain ia sebagai tamyiz, juga biasa dikenal dengan istilah tamyiz manqul,
dan tamyiz yang tidak dialihkan dari posisi yang lain menjadi tamyiz atau dikenal
dengan istilah tamyiz ghairu manqul.
B. Saran
Pembahasan dan kesimpulan yang telah dirumuskan sebelumnya
diharapkan dapat berimplikasi positif dan membangun terhadap para pembaca
dalam memahami tentang tamyiz. Terkhusus bagi para mahasiswa, penggiat,
penuntut ilmu yang sedang mengkaji tentang bahasa Arab. Dan lebih khusus lagi
bagi para pendidik yang mengajarkan Bahasa Arab, sehingga bisa mengenalkan
keunikan bahasa Arab itu.
7
DAFTAR PUSTAKA