ِعل ُم التصريف
Misalnya:
Ada kata: َ َك َتب.
Dari asal kata ini, kita rubah (kita tashrif) kepada bentuk² lain yang berbeda-beda untuk
menghasilkan makna yanh berbeda pula.
:Contoh kedua
.ٌ َم ْنصَ ر- َم ْنص ُْو ٌر- َناصِ ٌر- ْ ا ُ ْنصُر- ص ُر
ُ َي ْن:ditashrif ke َ َنصَرKata
Pengertian shorof/tashrif
Secara bahasa shorof adalah berubah atau mengubah.
Mengubah dari bentuk aslinya kepada bentuk yang lain. Misalnya
merubaah bentuk bangunan rumah kuno menjadi bentuk bangunan
rumah yang modern.
Adapun menurut istilah, shorof adalah berubahnya bentuk asal
pertama yang berupa fi’il madhi, menjadi fi’l mudhori, menjadi
mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, fi’il amr, fi’il nahi, isim jaman, isim
makan sampai isim alat.
Maksud dan tujuan dari perubahan ini adalah agar memperoleh
makna atau arti yang berbeda. Dari perubahan satu bentuk ke bentuk
lainnya di dalam ilmu shorof dinamakaan shighot.
Dari hal ini, ilmu yang mempelajari berbagaii macam bentuk
perubahan kata, asal usul kata atau keadaannya dinamakan dengan
ILMU SHOROF.
Perbedaan yang mendasar antara shorof dan nahwu secara
gampangannya adalah klo shorof untuk membaca kitab atau tulisan
yang gundul, sedangkan nahwu untuk mengetahui makna dari kitab
gundul tersebut. Sehingga antara nahwu dan shorof tidak boleh
dipisahkan dalam penggunaannya.
Pembagian tashrif
Dalam ilmu shorof, para ulama telah membagi tashrif ini menjadi dua
macam, yaitu TASHRIF LUGHOWI dan TASHRIF ISTILAHI.
1. Tashrif lughowi
Adalah tashrifan untuk mengetahui pelaku dari fi’il tersebut yang
berdasarkan dhomir.
Contoh dari tashrif ini adalah apa yang telah kita bahas dalam
pembahasan fi’il, dimana kita sebutkan tashrif dari fi’il madhi, fi’il
mudhori dan amr.
2. Tashrif Istilahi
Adalah tashrifan yang digunakan untuk mengetahui bentuk shighot
dari suatu kata, dari fi’il madhi sampai dengan isim alat.
Perhatikan tashrif istilahi berikut.