Dosen:
Slamet Abdullah Drs.M.A.
Disusun Oleh:
Dicky Kurniawan 12513147
Muhammad Hafish Khairansy 13513039
Basuki Rahmat 14513002
Farid Harza 14513003
Ikhwanuttaqwa 14513017
Alan Widiatmoko 14513020
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan berbagai nikmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini. Shalawat dan salam juga tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia keluar dari
zaman jahiliyah. Setelah kami melakukan presentasinya maka kami buat makalah
yang berjudul Sistem Politik Islam.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Ibadah dan
Akhlak. Jadi tujuan utama pembuatan karya ilmiah ini adalah memenuhi tugas
makalah dari hasil presentasi dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Namun
penulis juga beharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya, sehingga diharapkan masalah pengetahuan mengenai sistem politik
di Indonesia dapat berasaskan keislaman.
Seperti kata pepatah, Tak Ada Gading yang Tak Retak, makalah ini juga
masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis
harapkan agar dapat memacu penulis untuk membuat tulisan yang jauh lebih baik
pada tulisan-tulisan yang akan datang. Semoga pembaca dapat menikmati dan
mengambil hikmah dari makalah ini.
Selamat membaca !!!
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ...1
Kata Pengantar ....2
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt
dengan segala pemberiannya, manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang
bisa dirasakan oleh dirinya tetapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia
lupa akan Dzat Allah swt yang telah memberikannya. Oleh karena itu, manusia
harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya dapat
berbuat sesuai bimbingan Allah swt atau memanfaatkan anugerah Allah swt.
Hidup yang dibimbing oleh syariah akan melahirkan kesadaran untuk berperilaku
yang sesuai dengan tuntuan Allah swt dan Rasul Nya.
Sebagai rasa syukur terhadap Allah swt, hendaknya kita sadar diri
untuk beribadah kepada sang Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya sesuai
syariat Nya. Dalam ibadah, kita harus memperhatikan jenis-jenis ibadah yang
kita lakukan. Apakah ibadah tersebut termasuk dalam ibadah wajib, sunnah,
mubah, dan makruh. Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan di bahas
mengenai bermacam-macam ibadah beserta hikmah dan tujuannya.
Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Dasar Hukum Ibadah
I. Dasar Hukum Ibadah
Dasar hukum atau dalil perintah pelaksanaan ibadah adalah nash al-Quran.
Di dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan perintah kepada
hamba Allah untuk melaksanakan ibadah. Ibadah dalam Islam
sebenarnya
5
kewajiban-
1. Wajib
Yang dimaksud dengan wajib dalam pengertian hukum islam adalah ketentuan
syari yang menuntut para mukallaf untuk melakukanya dengan tuntutan yang
mengikat serta diberi imbalan pahala bagi yang melakukanya dan ancaman dosa
bagi yang meninggalkanya, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan sebaginya.
2. Sunat
Yang dimaksud dengan sunat adalah ketentuan Syari tentang berbagai amaliah
yang harus dikerjakan mukallaf dengan tuntutan yang tidak mengikat. Dan
pelakunya diberi imbalan pahala tanpa ancaman dosa bagi yang meninggalkanya,
seperti membaca al-Quran, Puasa Senin-Kamis, Iktiqaf, sedeqah, dan sebaginya.
3. Haram
Yang dimaksud dengan haram adalah tuntutan syari kepada mukallaf untuk
meninggalkanya dengan tuntutan yang mengikat, beserta imbalan pahala bagi
yang mematuhi untuk meninggalkannya dan balasan dosa bagi yang tidak
mematuhi untuk meninggalkannya, sperti zina, mencuri termasuk korupsi,
merampok, menipu, dan sebaginya.
4. Makruh
Yang dimaksud dengan makruh adalah tuntutan syari kepada mukallaf untuk
meninggalkanya dengan tuntutan yang tidak mengikat, beserta imbalan pahala
bagi yang mematuhi untuk meninggalkannya dan tidak berdosa bagi yang tidak
mematuhi untuk meninggalkannya, sperti memakan bawang, merokok, memakan
kepiting, dan sebagainya.
Seluruh kehidupan manusia adalah medan amal dan persediaan bekal bagi
para mukmin sebelum mereka kembali bertemu Allah di hari pembalasan nanti.
Islam mempunyai keistimewaan dengan menjadikan seluruh kegiatan manusia
sebagai ibadah apabila ia diniatkan dengan penuh ikhlas karena Allah demi untuk
mencapai keridaan Nya serta dikerjakan menurut cara cara yang disyariatkan oleh
8
Nya. Islam tidak menganggap ibadah ibadah tertentu saja sebagai amal saleh akan
tetapi meliputi segala kegiatan yang mengandung kebaikan yang diniatkan karena
Allah SWT. Ruang lingkup ibadah di dalam Islam sangat luas sekali. Mencakup
setiap kegiatan kehidupan manusia. Setiap apa yang dilakukan baik yang
bersangkut dengan individu maupun dengan masyarakat adalah ibadah menurut
Islam ketika ia memenuhi syarat syarat tertentu.
Syarat syarat tersebut adalah :
1. Amalan yang dikerjakan itu hendaklah diakui Islam, sesuai dengan hukum
hukum syara' dan tidak bertentangan dengan hukum hukum tersebut.
Adapun amalan - amalan yang diingkari oleh Islam dan ada hubungan
dengan yang haram dan maksiyat, maka tidaklah bisa dijadikan amalan
ibadah.
2. Amalan tersebut dilakukan dengan niat yang baik dengan tujuan untuk
memelihara kehormatan diri, menyenangkan keluarga nya, memberi
manfaat kepada seluruh umat dan untuk kemakmuran bumi seperti yang
telah diperintahkan oleh Allah.
3. Amalan tersebut haruslah dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
4. Ketika membuat amalan tersebut hendaklah sentiasa menurut hukum hukum syara' dan ketentuan batasnya, tidak menzalimi orang lain, tidak
khianat, tidak menipu dan tidak menindas atau merampas hak orang.
5. Tidak melalaikan ibadah - ibadah khusus seperti salat, zakat dan
sebagainya dalammelaksanakan ibadah - ibadah umum.
Adapun Ruang Lingkup Ibadah :
1. Thaharah
2. Shalat, termasuk doa, dzikir dan tilawah al-Quran
3. Puasa, termasuk ibadah badaniyyah atau ibadah dzatiyyah
4. Zakat, termasuk ibadah maliyyah
5. Haji, termasuk ibadah ijtimaiyyah
6. Pengurusan jenazah termasuk ibadah badaniyyah
7. Penyembelihan hewan
8. Sumpah dan nazar
9. Makanan dan minuman ibadah badaniyyah
10. Jihad, ibadah badaniyyah dan maliyyah
Ibadah dalam arti umum (muamalah) ijtihadi: habl min al-nas dan sistem sosial
kemasyarakatan (muamalah maa al makhluq)
( ) ( ) ( ) ( )
()
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 2.
segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. 4. yang menguasai di hari Pembalasan. 5. hanya Engkaulah yang
Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
10
2.
Ikhlas (Al-Bayinah/98:5)
5.
11
7.
Mudah
(bukan
meremehkan)
Mempersulit (Al-Baqarah/2:286)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): Ya Tuhan Kami,
janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan
Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri
maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong
Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir.
V. Urgensi Ibadah
Adapun Urgensi Ibadah dalam Islam
1. Ibadah merupakan tujuan yang dicintai dan diridhoi Allah dan sebagai
tujuan penciptaan Jin dan Manusia / MakhlukNya (QS. 51:56)
2. Allah mengutus para Rasul dengan Risalah Ibadah (QS. 7:59, 16:36)
3. Allah mencela orang-orang yang enggan melakukan ibadah (QS. 40:60)
VI. Tujuan dan Makna Ibadah
Secara umum ibadah mencakup semua apa saja yang diperintahkan oleh
Alloh subhanahu wataala kepada hamba-Nya dan yang diperintahkan oleh
Rosululloh shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya, ini yang pertama
yang harus kita pahami.
12
kita
beramal
sholeh
dan
melarang
kita
dari
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
http://wahab98.heck.in/prinsip-prinsip-ibadah-dalam-islam.xhtml
http://connyanggraini.blogspot.com/2013/07/urgensi-ibadah-dalam-islam.html
http://alazhar58.blogspot.com/2013/12/definisi-pembagian-ruang-lingkupserta.html
http://hamdanimsp.blogspot.com/2012/03/dasar-hukum-dan-hukum-ibadah.html
14