Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SYARIAH IBADAH DAN MUAMALAH

Dosen Pembimbing: Fuadi,S.Ag.,M.Ag

Oleh Kelompok 8:

Winna Yuliana(210430074)

Wira Aldini (210430085)

Lisma Putri(210430083)

Dina Yuliana(210430024)

Febryani Br Tarigan(210430079)

Sherlita Andriana Fran Siska(210430065)

PENDIDIKAN AGAMA 2 A

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, semoga sholawat dan salam dilimpahkan
kepada Hamba dan Rosull-Nya Muhammad SAW juga kepada keluarga dan segenap sahabatnya.
Atas berkat rahmat, hidayah dan pertolongan Allah, makalah ini bisa kami selesaikan,dan
makalah ini hanyalah sebagai pengantar bagi mahasiswa yang ingin mempelajari"Syariah,
ibadah, dan muamalah" sehingga karena baru sebagai pengantar maka diharapkan mahasiswa
membaca buku-buku lain untuk melengkapi pengalamannya.Dalam penulisan makalah ini kami
menyadari banyak kesalahan dan kekurangan-kekurangan yang telah kami sampaikan dalam
penulisan makalah ini, oleh karena itu kami mohon maaf yang seikhlas-ikhlasnya. Dan tentunya
dengan adanyamakalah ini dpat menambah wawasan dan pengentahuan kita bagi para
pembacanya.
DAFTAR ISI

Kata pengantari

Daftar Isiii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang1

1.2. Rumusan Masalah2

1.3. Tujuan Penulisan 3

BAB II :PEMBAHASAN

2.2.Arti Ruang Lingkup Syariah 4

2.3Syariah dan Pikiran Serta Keabadian Syariah islam5

2.2.Arti Ruang Lingkup Syariah 6

2.3.Syariah dan Pikiran Serta Keabadian Syariah islam7

2.4.Ibadah Arti,tujuan,kedudukan ,dan ruang lingkup,serta kaitannya dengan syahadat 8

2.5.Arti,tujuan dan Bentuk Taharah9

2.6.Hikmah dan Pelaksanaan Shalat10

2.7.Hikmah dan Pelaksanaan Zakat11

2.8.Hikmah dan Pelaksanaan Puasa12

2.9.Hikmah dan Pelaksanaan Ibadah Haji13

2.10.Muamalah dan Perubahan Masyarakat Serta Pelaksanaannya14


2.11.Sistem Kewarisan Islam15

2.12.Kerja sama antar Umat Beragama16

a.kerja sama sesama muslim17

b.kerja sama penganut Islam dengan agama lain18

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan19

3.2. Saran20

3.3. Daftar Pustaka21


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Syariat islam adalah bagian dari kesadaran sejarah Agama Islam di dunia. Syariat islam
berkembang dan terus menjadi panduan hukum di berbagai Negara, bukan hanya Indonesia yang
memakai syariat islam bahkan Negara- Negara besar pun ada yang memakai syariat Islam di
negaranya.Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi manusia
didalam hidupnya untuk meningkatkan kwalitas hidupnya dalam rangka mencapai
kebahagiaandunia dan akhirat.Hal itu selain karena syariat islam melengkapi hukum di dunia,
syariat islam jugamemenuhi persyaratan untuk melindungi manusia atau bisa disebut HAM.
Syariat islam puntidak hanya meliputi hukum-hukum di dunia tetapi banyak hal di dunia ini
seperti ekonomi,pembelajaran, pernikahan, dllMungkin pada zaman sekarang manusia sangat
memerlukan teknologi contoh nyahandphone, komputer, laptop, televisi, dll di era globalisasi
ini banyak sekali teknologi-teknologicanggih jadi banyak sekali pekerjaan yang di zamannya
membutuhkan waktu yang lumayanlama tapi sekarang hanya dalam hitungan menit, jam, atau
pun hari pekerjaan itu bisaterselesaikan.Akan tetapi di zaman yang sangat modern ini banyak
sekali kekurangannya, misalnyaorang-orang lebih suka menggunakan cara instan di bandingkan
cara di zaman dahulu yanglumayan rumit, dan banyak juga orang-orang di zaman sekarang yang
tidak lagi mementingkanakhirat hanya mementingkan duniawi jadi banyak sekali terjadi korupsi
dimana-mana,pelecehan seksual, pelanggaran hukum HAM, dl.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah penelitian ini dapat
dirumuskan membahas tentang Syariah Islam dan Muamalah.

1.3.Tujuan Penelitian

A. Mempelajri Syariah dan perbandngannya dengan fikih serta keadilan syariat Islam`
B. Mempelajari pengenrtian,tujuan,kedudukan, dan ruang lingkup ibadah dalam aliran
Islam khususnya kalimat Syahadat.
C. Mempelajari arti , tujuan, dan berbagai bentuk taharah sebagai lambang kesucian hidup
lahur dan batin.
D. Mempelajari shalat serta hikmah dan pengaruhnya dalam kehdupan.
E. Mempelajari zakat, jenis, hikmah dan ketentuannya
F. Mempelajari pengertian ,tujuan, hikmah ibadah puasa dan pelaksanaanya
G. Mempelajari pengertian dan hikmah ibadah haji bagi persaudaraan umat Islam.
H. Mempelajari pengertian, prinsip, kaidah dan ruang lingkup muamalah dalam Islam.
I. Mempelajari asas dan kaidaah system kewarisan Islam.
J. Mempelajari prinsip-prinsip kerja sama antar umat beragama .
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Arti dan Ruang Lingkup Syariah

Syariah atau syariaat menurut asal katanya berarti jaln menuju mata air. Menurut istilah, syariat
berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan nya,mengatur hubungan sesama manusia ,dan hubungan antara manusia dengan
alam semesta .

Syariah mengatur hidup manusia sebagai induvidu, yaitu hamba Allah yang harus
taat,tunduk,dan patuh kepada Allah. Syariah Islam juga mengatur pula tata hubungan antara
seorang dengan dirinya sendiri untuk mewaujudkan sosok induvidu yang saleh.Kesalehan
induvidu ini mencerminkan sosok pribadi muslim yang sempurna.

Syariat Islam merupakan jalan hidup yang benar dan dijadikan dasar baginkehidupan manusia
sebagai difirmankan Allah:

artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,


membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu.Untuk tiap-tiap umat diantara kamu kami jadikan aturan
dan jalan yang terang.Sekiranya Allah menghendaki ,niscaya kamu dijadikan nya kamu satu
umat (saja),tapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,maka berlomba
lombalah kamu semuanya ,lalu diberikan –Nya kepadamu apa yang kamu persilahkan itu.

(Al-Maidah, 5:48)

Demikian lah Allah menurunkan Syariat Islam kepada manusia dengan lengkap sesuai dengan
hakikat manusia sebagai makhluk Allah yang paling sempurna.

2.2 Syariah dan Fikih Serta Keabadian Syariah Islam

Syariat Islam memiliki karakteristik yang khas,karena itu ia bersifat universal dan abadi. Hal ini
karena:

1. Syariat Islam itu sesuai dengan kemampuan manusia dan mudah di laksanakannya.
2. Bagian-bagian syariat yang tidak terpengaruh oleh perubahan zaman ,seperti aqidah dan
ibadah diterangkan secara rinci dan jelas sehingga tidak perlu penambahan dan
pengurangan.
3. Syariat Islam cocok dengan fitrah dan sesuai dengan akal,dapat mengikuti perkembangan
serta layak untuk sgala tempat dan waktu.

Syariat Islam terkandung dalam Alquran dan sunnah Rasul karena itu ia hanya satu dan
memiliki ruang lingkup yang luas ,serta berlaku tetap dan abadi.

Sedangkan (fiqh) adalah pemahaman para ulama terhadap syarit Islam yang terkandung di
dalam sumber hukum (Alqur-an) dan (As-sunnah) dan mengkodifikasikannya secara
sitematis dan praktis sehingga lebih mudah di pelajari.

2.3 Ibadah

A. Arti ,tujuan,kedudukan,dan ruang lingkup,serta kaitannya dengan syahadat.

Salah satu tujuan dari syariah adalah ibadah.Ibadah artinyamenghambakan diri kepada
Allah,karena itu manusia yang beribadah kepada Allah disebut Abdullah atau hamba
Allah.Hidup seorang hamba tidak memiliki alternatif lain selain taat,patuh,dan berserah diri
kepada Allah.Karena itu yang menjadi inti dari ibadah adalah ketaatan,kepatuhandan penyerahan
diri secara total kepada Allah SWT.

Ibadah merupakan konsekuensi dari keyakinan kepada Allah yang tercantum dalam kalimat
Syahadat yaitu ‘laa ilaha illallahu’(tiada tuhan yang patut diibadahi selain Allah).Ini berarti
seorang muslim hanya beribadah kepaada Allah, tidak kepada yang lain..

Ibadah terdiri dari ibadah khusus atau ibadah Maddah dan ibadah umun atau ibadah gair
maddah.Ibadaah khusus adalah bentuk ibadah langsung kepada Allah yang tata cara
pelaksanaannya telah diatur dan ditetapkaan oleh Allah atau dicontohkon oleh Rasulullah.Karna
itu pelaksanaan ibadah ini sangat ketat yaitu,harus sesuai dengan contoh Rasulluhlah.

Adapun ibadah umum atau ibadah gair maddah adalah bentuk hubungan manusia dengan alam
yang memiliki makna ibadah. Syarat Islam tidak menentukan bentuk dan macam ibadah ini,
karena itu apa saja kegiatan seorang muslim dapat bernilai ibadah asalkan kegiatan tersebut
bukan perbuataan yang dilarang oleh Allah dan Rasullnya serta di niatkan oleh Allah SWT.

Ibadah baik umum maupun khusus merupakan konsekuensi dan implementasi dari keimanan
terhadap Allah SWT. Yang tercantum dalam dua kamlimat syahadat,yaitu “ Asyadu allaa ilaha
illallahu wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.”

Syahadat pertama mengandung arti “tiada tuhan yang patut diibadahi selain Allah,” artinya
segala bentuk ibadah hanya dituju kepada Allah saja.Oleh karna tugas hidup manusia didunia
adlah untuk beibadah. Syahadat kedua mengandung arti pengakuan terhadap kerasulan
Muhammad yang bertugas memberikan contoh nyata kepada manusia dalam melaksanakan
kehendak Allah.

2.5.Arti,Tujuan dan Berbagai Bentuk Taharah

Taharah (taharah)berasal dari kata tahara artinya bersih,yaitu kondisi seseorang yang bersih dari
hadas dan najis sehingga layak untuk melakukan kegiatan ibadah seperti salat.

Taharah atau bersuci bertujuan untuk menyucikan badan daan najis dan hadas.Najis adalah
kotoran yang mewajibkan seseorang muslim untuk menyucikan diri dari dan kepada apa yang
dikenainya.Sedangkan hadas adalah suatu kondisi dimana seorang yang memilikinya wajib wudu
atau mandi.

Taharah merupakan masalah yang sangat penting dalam agama Islam dan menjadi syarat
seseorang yang hendak berhubungan dengan Allah melalui salat,tawaf dan sebaaginya.Sarana
yang dingunakan untuk bersuci adalah air,tanah,batu,atau tisu yang memiliki sifat-sifat
membersihkan.

Bentuk-bentuk taharah antara lain:

1. Menghilangkan najis
2. Menghilangkan hadas
Hadas terdiri dari hadas kecil dan besar.Hadas kecil dihilangkan dengan
wudhu,sedangkan hadas besar dihilangkan dnegan mandi (janabat)..
Wudhu adalah bersuci dengan air mengenai muka,dua tangan dan dua kaki untuk
menghilangkan Hadas kecil.Wudu merupakan syarat bagi orang yang hendak
mengerjakan salat sebagimana Firman Allah:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.(Al-Maaidah,5:6)

Hadas besar adalah hadas yang disebabkan karena seseorang telah melakukan senggama,keluar
air mani (baik ketika sadar maupun mimpi),setelah berputus dari haid dan nifas serta habis
melahirkan.Hadas besar dihilangkan dengan mandi janabat,caranya berniat sekurang-kurangnya
meratakan sir krseluruh permukaan kulit.

Taharah dalam ajaran Islam merupakan bagian dari pelaksanaan ketaatan kepada Allah.Setiap
manusia diwajibkaan salat lima waktu sehari semalam dan sebelum melaksnakannya disyaratkan
myanya bersuci terlebih dahulu.
2.6.Hikmah dan Pelaksanaan Salat

Menutut bahasa,salat berarti doa,sedangkan menurut istilah adlah bentuk ibadah yang terdiri atas
gerakan-gerakan dan ucapan-ucapan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam dengan syarat-syarat tertentu.

Salat yang diwajibkan bagi setiap muslim adalah salat lima waktu yang terdiri atas zuhur enpat
rakaat,Asar empat rakaat,Magrib tiga rakaat,Isya empat rakaat dan subuh dua rakaat.Salat
merupakan ibadah khusus,karena itu tata cra pelaksanaanya harus sesuai dengan contoh yang
dilakukan oleh Nabi.Mencontoh salat Nabi dapat dipelajari melalui hadis-hadisnya sebagimana
disabdakannya:

Salatlah kalian sebagaimana kalian mellihat aku salat(Hadis riwayat Bukhari)

Amal seorang muslim yang pertama kali di perhitungkan di akhirat adalh salat dan amal yang
laiinya anak memiliki makna atau tidak sangat tergantung kepada salatnya,sabda Nabi:

Amalan yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah Salat.Jika ia baik,
baiklah seluruh amalannya,sebagaimana jika jelek,jeleklah semua amalannya.(Hadis riwayat
Tabrani dari Abdullah bin Qut).

Salat merupakan satu-satunya kewajiban muslim yang tidak pernah gugur sepanjang akalnya
sehat.Karena itu Nabi mengajarkan salat tidak hanya dengan kondisi biasa,tetapi juga salat dalam
kondisi sakit,di perjalanan bahkan salat dalam kondisi ketakutan atau perang.

Adanya keringanan dalam melaksanakan salat sebagimana dijelaskan membuktikan bahwa islam
tidak kaku menerapkan hukumnya,tetapi disesuaikan dengan Firman Allah:

‫ف اَل‬ َ ‫سا ال ٰل ّ ُه ُي‬


ُ ّ ‫ك ِل‬ ً ‫س َع َهاِاَّل نَ ۡف‬
ۡ ‫ُو‬

Allah tidak membebeani seseorang kecuali dalam batas kemampuaanya.(AL-Baqarah,2:286)

Waktu salat yang lima kali sehari semalam merupakan saat-saat yang tepat bagi seorang muslim
untuk melakukan evaluasi diri, sehingga tindakannya dapat diawasi dan di evaluasi secara rutin
dan teratur.Oleh karena itu,seseorang muslim yang melaksanakan salat dengan konsisten akan
dpat menjaga dan memelihara kehidpannya setiap hari.

2.7. Hikmah dan pelaksanaan zakat


Dalam hubungan dengan pemilikan harta benda dalam ajaran Islam dikenal dengan kewajiban
membayar zakat. Menurut asal katanya zakat berarti tambah, bersih atau suci, sedangkan
menurut terminologi syariat, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta kepada mereka yang
telah ditetapkan menurut syariat. Mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi orang yang
mempunyai harta yang telah mencapai nisab atau ketentuan minimal pemilikan harta kena zakat.

Adapun harta yang diperoleh dari perniagaan dan perdagangan zakatnya sebesar 2,5%, demikian
pula harta yang diperoleh melalui kegiatan profesi, sebagai dokter, pengacara, dan sebagainya.

Demikian pula dengan harta yang diperoleh seseorang adalah milik mutlak Allah, manusia hanya
memiliki amanat dari hak guna pakai yang bersifat sementara. Oleh karena itu pada setiap harta
yang diperoleh terdapat hak Allah yang harus ditunaikan berdasarkan aturan yang ditetapkannya,
yaitu zakat.

Peraturan adanya zakat dalam ajaran Islam sesuai dengan hakikat pemilikan harta itu sendiri .
Apabila seseorang memiliki sesuatu pada dasarnya tidak seluruh miliknyaitu layak digunakan
oleh dirinya. Ada hak hak pihak lain yang harus ditunaikannya. Misalnya, seorang mempunyai
uang lalu di belikan pisang, maka kulit pisangnya pasti dibuang atau dijadikan makanan ternak.
Apabila kulit pisang itu dipaksakan untuk dimakan, maka bukan ehata yang diperoleh melainkan
sakit. Begitu pula dengan harta apabila hak hak pihak lain tidak ditunaikan melalui zakat, maka
bukan kenikmatan dan kebahagiaan yang dirasakan, tetapi penyakit penyakit batin yang
menjauhkannya dari ketenangan dan ketentraman. Karena itu ibadah ini disebut zakat yang
rtinya membersihkan.

Disamping itu ibadah zakat mendidikorang untuk membersihkan jiwanya dari sifat kikir, tamak,
sombong, dan angkuh karena kekayaannya,menumbuhkan sifat perhatian dan peduli terhadap
orang yang lemah dan miskin.

Dari segi penerima zakat (mustahik), zakat memberikan harapan dan optimisme. Mereka
memiliki harapan untuk menyambungkan hidupnya dan mengubah nasipnya, sekaligus
menghilangkan sifat iri, dengki, dan kecemburuan kepada orang orang kaya sehingga
kesenjangan antara si kaya dan miskin dapat diperkecil bahkan dapat dihilangkan.

Syariat Islam tentang zakat mendorong adanya pemerataan pendapatan dan pemilikan harta
dikalangan masyarakat muslim, menghilangkan monopoli dan penumpukan harta pada sebagian
masyarakat, selanjutnya mendorong lahirnya sistem ekonomi yang berdasarkan kerja sama dan
tolong menolong.

2.8. Hikmah dan pelaksanaan puasa


Ibadah ritual wajib yang dilakukan setahun sekali da puasa pada bulan ramadhan. Puasa adalah
menahan makan dan minum serta yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam
matahari.

Puasa pada dasarnya merupakan proses latihan menuju tingkat ketakwaan terhadap Allah SWT.
Disamping puasa wajib terdapat pula ibadah puasa yang hukumnya sunat, yaitu puasa Senin
Kamis, puasa pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Zulhijah, puasa Asyura yaitu tanggal 10
Muharram, puasa enam hari bulan Syawal dan puasa tiga hari tiap bulan pada tanggal 13, 14 dan
15.

Sedangkan hari hari yang diharamkan puasa adalah hari idul Fitri dan idul adha dan hari tasyrik,
yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.

Puasa merupakan ibadah ritual yang memiliki makna yang dalam. Ia merupakan wahana latihan
mengendalikan nafsu dan menahan keinginan keinginan untuk melakukan perbuatan yang
dilarang Allah.

Ibadah puasa menguji kekuatan iman seseorang berapa jauh imannya mampu membendung
keinginan keinginan dan dorongan dorongan nafsu yang mengajak untuk mrlukan perbuatan
yang dilarang Allah SWT. Seseorang berpuasa tidak diawasi oleh siapapun selain Allah SWT.
Dapatkah ia terus menghadirkan dirinya dalam pengawasan Allah dan terus menjalankan
puasanya atau sebaliknya Karana tidak ada orang lain ia batalkan puasa dan berpura pura puasa.
Itu semua merupakan ujian keimanan seseorang.

Puasa memiliki fungsi dalam pembinaan pribadi terutama melatih sifat sabar dan menahan
derita. Dua sifat yang sangat diperlukan dalam perjuangan hidup di dunia.

2.9 Hikmah pelaksanaan ibadah Haji

Haji adalah Berkunjung ke Baitullah (ka’bah) untuk melakukan amalan amalan ibadah. Ibadah
Haji wajib bagi umat muslim,hikmah ibadah haji yaitu menyerahkan diri kepada ALLAH SWT.
Melatih kedisiplinan dan mehujudkan persaudaraan.

Waktu pelaksanaan haji di laksanakan pada bulan syawal, duzulqa’dah dzulhijjah yang di
lakukan setiap satu tahun sekali. Ibadah haji hanya dapat di lakukan pada tanggal 1 syawal
hingga 13 zulhijah.

Rukun Haji

- Ihram atau niat haji

- Wakuf di padang arafah.

- Tawaf (keliling ka’bah)


- Sal (berlari lari kecil antara bukit safa dan marwah)

- Tertib

Hikmah ibadah haji yang akan di rasakan

- Haji mabrur di balas surga


- Menjawab panggilan Allah SWT
- Salah satu amalan yang paling baik
- Menghapus dosa
- Dapat menghilangkan kefakiran
- Diberi pahala yang besar
- Mendapat tarbiah langsung dari Allah
- Menguatkan iman

Anda mungkin juga menyukai