Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Selvia veronika
2117011110
UNIVERSITAS LAMPUNG
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Agama
Islam.
Makalah ini tentang “SYARI’AH ”. Manusia yang hidup dalam bimbingan syariah
akan melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan
Allah dan Rasulnya, serta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis maupun
bagi para pembaca pada umumnya. Demi tercapainya peningkatan kualitas Pendidikan
Agama Islam di Indonesia.
Bab I ........................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
Bab II ......................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.5 Perbedaan Syari’ah dan fiqh serta keabadian syariat Islam ........................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Secara Etimologi berasal dari bahasa Arab, dari kata Syara’a yang berarti jalan.
Syariah Islam berarti jalan dengan agama islam atau peraturan dalam islam.
Secara Terminologi adalah suatu system norma ilahi yang mengatur hubungan
manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan
manusia dengan seluruh ciptaan tuhan di alam semesta.
Syariat Islam (bahasa Arab: )شريعة إسالميةyakni berisi hukum dan aturan Islam yang
mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik muslim maupun non- muslim.
Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah
seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, Syariat Islam merupakan
panduan integral/ menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan
kehidupan dunia ini.
Sebagaimana tersebut dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 36, bahwa sekiranya
Allah dan Rasul- Nya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak
diperkenankan mengambil ketentuan lain. Oleh sebab itu secara implisit dapat
dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara yang Allah dan Rasul- Nya belum
menetapkan ketentuannya maka umat Islam dapat menentukan sendiri ketetapannya
itu. Pemahaman makna ini didukung oleh ayat dalam Surat Al Maidah QS 5:101 yang
menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah dimaafkan Allah
SWT.
Dengan demikian perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup
beribadahnya kepada Allah itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu apa
yang disebut sebagai perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syara' dan perkara
yang masuk dalam kategori Furu' Syara'.
Dalil dari syari’ah Islam yang pertama terdapat pada surah Asy-Syuara ayat 21 yang
berbunyi:
“Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan syariat untuk
mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan
(dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan.Dan sesungguhnya orang-orang yang
zalim
itu akan memperoleh azab yang amat pedih.” (QS Asy-Syura: 21)
Atri kandungan dari surah ini bermaksud Allah menerangkan bahwa orang-orang
musyrik tidak mengikuti agama Islam yang disyariatkan Allah, tetapi mengikuti apa yang
digariskan oleh setan-setan mereka, baik yang berupa jin maupun berupa manusia.
Mereka
mengharamkan sesuatu menurut nafsu mereka seperti mengharamkan unta yang
terpotong
telinganya, dan menghalalkan bangkai, darah, judi, dan lain-lain. Begitu pula hal-hal yang
menunjukkan kesesatan mereka yang telah dilakukan pada zaman Jahiliah. Sekalipun
demikian mereka masih diberi kesempatan untuk bertobat, karena Allah telah
menggariskan
satu ketentuan yaitu penangguhan azab bagi mereka sampai hari Kiamat. Kalau tidak
niscaya mereka itu sudah dibinasakan. Mereka itu telah berbuat zalim terhadap diri
mereka
sendiri karena telah mengada-adakan hal-hal yang tidak disyariatkan Allah. Mereka itu
akan
dimasukkan ke dalam neraka, satu tempat yang penuh siksa yang pedih dan seburuk-
buruk
tempat kembali.
Dalil yang kedua terdapat pada surah Al-Jatsiyah ayat 18 yang berbunyi :
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)dari urusan
(agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang
yang tidak mengetahui.” (QS Al-Jatsiyah : 18).
Di dalam surah ini menjelaskan saat Allah berfirman kepada Rasulullah, Kemudian
Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw agar jangan terpengaruh oleh sikap orang-
orang Quraisy karena Allah telah menetapkan urusan syariat yang harus dijadikan
pegangan dalam menetapkan urusan agama dengan perantara wahyu. Maka peraturan
yang termuat dalam wahyu itulah yang harus diikuti, tidak boleh mengikuti hawa nafsu
orang-orang yang tidak mengetahuinya. Syariat yang dibawa oleh para rasul terdahulu
dan syariat yang dibawa Nabi Muhammad pada asas dan hakikatnya sama, sama-sama
berasaskan tauhid, membimbing manusia ke jalan yang benar, mewujudkan kemaslahatan
dalam masyarakat, menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat mungkar. Jika terdapat
perbedaan, maka perbedaan itu bukan masalah pokok, hanya dalam pelaksanaan ibadah
dan cara-caranya. Hal itu disesuaikan dengan keadaan, tempat dan waktu.
1. Melindungi Jiwa
2. Perlindungan terhadap keturunan
3. Melindungi akal
4.Melindungi harta
5.Melindungi kehormatan seseorang
6.Melindungi rasa aman seseorang
7.Melindungi kehidupan masyarakat dan bernegara