Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SYARIAT ISLAM

DOSEN PENGAMPU:
INDRA LESMANA, S.Pi, M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

NAZHIFUL QOLBI ()
NUR AULIA NATASYA (2206112060)
PUTRI DESTA ANGGRAINI (2206113846)
INKA WILLY MARDYANA ()
DIMAS DAMAREZA ()

KELAS KHT-B
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Syariat Islam" ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah
serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Pendidikan Agama Islam dengan judul "Syariat Islam". Disamping itu, kami mengucapkan
banyakterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
iniberlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.Demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga makalah ini bisa bermanfaat. Diharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 14 Maret 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Syariat Islam Dalam Kehidupan..................................................................................................3
2.2 Ruang Lingkup Syariat Islam......................................................................................................5
2.3 Sumber-sumber Syariat Islam......................................................................................................6
2.4 Klasifikasi Syariah Islam.............................................................................................................6
2.5 Ibadah Sebagai Bagian dari Syariat Islam....................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................8
3.2 SARAN.............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Syariat islam adalah bagian dari kesadaran sejarah Agama Islam di dunia. Syariat
islamberkembang dan terus menjadi panduan hukum di berbagai Negara, bukan
hanya Indonesia yang memakai syariat islam bahkan negara- negara besar pun ada
yang memakai syariat Islam di negaranya.
Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi
manusia didalam hidupnya untuk meningkatkan kwalitas hidupnya dalam rangka
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hal itu selain karena syariat islam melengkapi hukum di dunia, syariat islam juga
memenuhi persyaratan untuk melindungi manusia atau bisa disebut HAM. Syariat
islam pun tidak hanya meliputi hukum-hukum di dunia tetapi banyak hal di dunia ini
seperti ekonomi pembelajaran, pernikahan.
Mungkin pada zaman sekarang manusia sangat memerlukan teknologi contoh nya
handphone, komputer, laptop, televisi, di era globalisasi ini banyak sekali teknologi-
teknologi canggih jadi banyak sekali pekerjaan yang di zamannya membutuhkan
waktu yang lumayan lama tapi sekarang hanya dalam hitungan menit, jam, atau pun
hari pekerjaan itu bias terselesaikan.
Akan tetapi di zaman yang sangat modern ini banyak sekali kekurangannya,
misalnya orang-orang lebih suka menggunakan cara instan di bandingkan cara di
zaman dahulu yang lumayan rumit, dan banyak juga orang-orang di zaman sekarang
yang tidak lagi mementingkan akhirat hanya mementingkan duniawi jadi banyak
sekali terjadi korupsi dimana-mana, pelecehan seksual, pelanggaran hukum HAM.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Syariat Islam dalam Kehidupan?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Syariat Islam?
3. Apa Sumber-sumber Syariat Islam?
4. Bagaimana Klasifikasi Syariah Islam?
5. Mengapa Ibadah Menjadi Bagian dari Syariat Islam?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Syariat Islam dalam Kehidupan.
2. Mengetahui Ruang Lingkup Syariat Islam.
3. Mengetahui Sumber-sumber Syariat Islam.
4. Mengetahui Klasifikasi Syariah Islam.
5. Mengetahui Ibadah Sebagai Bagian dari Syariat Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Syariat Islam Dalam Kehidupan
Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi manusia
di dalam hidupnya untuk meningkatkan kwalitas hidupnya dalam rangka mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat mencapai keridhoan Allah SWT yang dirumuskan dalam Al-
Qur'an, yaitu:
1. Surat Asy-Syura ayat 13

‫ك َأوْ َح ْينَا والذي نُوحا ً ِب ِه َوضى َما الدِّي ِن ِّمن لَ ُكم شرع‬ َّ ‫تَتَفَ َّرقُوا َواَل الدين أفيقوا أن و ِعي َسى َو ُمو َسى ِإ ْب َرا ِهي َم ِب ِه َو‬
َ ُ‫ص ْينَا َو َما الب‬
‫يبيب من إلَي ِه َويَ ْه ِدي يَشَا ُء من إلي ِه يَحْ نِي هللاُ ِإلَ ْي ِه تَ ْدعُوهُ ْم َما ال ُم ْش ِر ِكينَ عَلى َكب َُر فِي ِه‬

Artinya:
Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah kamu wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada (agama-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) (Quran surat Asy-
Syura ayat 13).

2. Surat Asy-Syura ayat 21

‫ِّين ِمن لَهُ ْم شَرْ عُوا ُش َركَاهُ لَهُ ْم َأ ْم‬


ِ ‫ليم عذابٌ لَهُ ُم الظَّالمين بن و هم القصبين الفضل كلمة ولوال هللا به يأذن لم ما الد‬

Artinya:
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan
untuk mereka agama yang tidak diijinkan Allah ? sekiranya tak ada ketetapan yang
menentukan (dari Allah tentukanlah mereka dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu akan memperoleh azab yang pedih. (Qur'an Surat Asy-Syura Ayat : 21).

3
3. Surat Al-Jatsiyah ayat 18 Artinya:
‫َري َع ٍة َعلَى َج َع ْلنَاكَ ثُ َّم‬
ِ ‫ي ْعلَ ُمونَ ال الَّ ِذينَ َأ ْه َواء تَتَّبِ ْع َواَل فَاتَّبِ ْعهَا اَأْل ْم ِر ِمن ش‬
Kemudian kami jadikan kamu berada di atas syariat (peraturan) dari urusan (agama)
itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui. (Qur'an Surat Al-Jatsiyah ayat: 18).

Ketentuan-ketentuan sebagaimana dirumuskan dalam syariah, wajib dipatuhi. Orang


Islam yakin bahwa ketentuan Allah SWT yang terdapat dalam syariah itu adalah ketentuanm
Allah SWT yang bersifat universal, oleh karena itu merupakan hukum bagi setiap komponen
dalam satu sistem. Hal ini berarti bahwa setiap ketentuan yang ditinggalkannya atau
dilanggar bukan saja akan merusak lingkungannya tetapi juga akan menghilangkan fungsi
parameter dalam komponen atau fungsi komponen dalam sisten. Sebagai contoh, seseorang
menyalahi janji, berdusta, zina, mencuri, korupsi, dan lain-lain. Dalam syariah Islam ada
istilah rukshoh (keringanan) apabila seseorang tidak dapat melaksanakan kewajibannya
secara normal, maka la boleh melaksanakannya dengan cara lain sesuai dengan kekuatan,
kemungkinan, dan kondisi, seperti sholat sambil duduk.

Sedangkan pengertian syariah Islam menurut Mahmud Syaltut adalah syariah


menurut bahasa lalah tempat yang didatangi atau yang dituju oleh manusia dan hewan guna
meminum air Menurut istilah ialah hukum-hukum dan aturan Allah disyariahkan buat
hambanya untuk diikuti dan hubungan mereka sesama manusia. Di sini dimaksudkan Makna
secara istilah yaitu syariah tertuju kepada hukum yang didatangkan al-Qur'an dan Rasul-
Nya, kemudian yang disepakati para sahabat dani hukum-hukum yang tidak datang
mengenal urusannya sesuatu nas dari al-Qur'an atau sunah. Kemudian hukum yang
distinbatkan dengan jalan jihad, dan masuk ke ruang ijtihad menetapkan hukum dengan
perantara klas, karinah, tanda-tanda dan dalil-dalil.

2.2 Ruang Lingkup Syariat Islam


Ruang lingkup syari'ah yang sesungguhnya yaitu mencakup keseluruhan ajaran Islam,
baik yang berkaitan dengan akidah, ibadah, akhlaq dan termasuk diantaranya adalah
muamalah yang mengatur tentang peraturan atau system kehidupan manusia.

4
Ruang lingkup syariah lain mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut:

1. Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah


SWT yang terdiri dari:

a. Rukun Islam: mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan haji.
b. Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rukun Islam.
Badani (bersifat fisik): bersuci meliputi wudlu, mandi, tayamum, pengaturan
menghilangkan najis, peraturan air, istinja, adzan, qomat, I'tikaf, do'a, sholawat,
umroh, tasbih, Istighfar, khitan, pengurusan mayit, dan lain-lain.
Mall (bersifat harta): qurban, aqiqah, alhadyu, sidqah, wakaf, fidyah, hibbah, dan
lain- lain.

2. Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan yang lainnya
dalam hal tukar-menukar harta (jual bell dan yang searti), diantaranya: dagang, pinjam-
meminjam, sewa-menyewa, kerja sama dagang, simpanan, penemuan, pengupahan,
rampasan perang, utang-piutang, pungutan, warisan, wasiat, nafkah, titipan, jizah,
pesanan, dan lain-lain.

3. Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain
dalam hubungan berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya), diantaranya:
perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah, penyusunan, memelihara anak, pergaulan
suami istri, mas kawin, berkabung dari suami yang wafat, meminang, khulu, li'am dzilar,
ilam walimah, wasiyat, dan lain-lain.

4. Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya: qishsash, diyat, kifarat,
pembunuhan, zinah, minuman keras, murtad, khianat dalam perjuangan, kesaksian dan
lain- lain.

5
5. Siyasa, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik),
diantaranya : ukhuwa (persaudaraan) musyawarah (persamaan), adalah (keadilan),
ta'awun (tolong menolong), tasamu (toleransi), takafulul ijtimah (tanggung jawab sosial),
zi'amah (kepemimpinan) pemerintahan dan lain-lain.

6. Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya: syukur, sabar, tawadlu,
(rendah hati), pemaaf, tawakal, istiqomah (konsekwen), syaja'ah (berani), birrul walidain
(berbuat baik pada ayah ibu), dan lain-lain.

7. Peraturan-peraturan lainnya seperti makanan, minuman, sembelihan, berburu, nazar,


pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, mesjid, da'wah, perang, dan lain-
lain.

2.3 Sumber-sumber Syariat Islam


a. Al-Qur'an, kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan
merupakan Undang-Undang yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok.

b. Al-Hadist (As-Sunnah), sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan dan


rincian terhadap hukum-hukum Al-Qur'an yang bersifat umum.

c. Ra'yu (Ijtihad), upaya para ahli mengkaji Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk
menetapkan hukum yang belum ditetapkan secara pasti dalam Al-Qur'an dan As-
Sunnah.

2.4 Klasifikasi Syariah Islam


Syariah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Wajib (Ijab), yaitu suatu ketentuan yang menurut pelaksanaannya, apabila
dikerjakan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan mendapat dosa.

2. Haram, yaitu suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila
dikerjakan mendapat dosa. Contohnya: zinah, mencuri, membunuh, minum-minuman
keras, durhaka pada orang tua, dan lain-lain.

6
3. Sunnah (Mustahab), yaitu suatu ketentuan apabila dikerjakan mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan tidak berdosa.

4. Makruh (Karahah), yaitu suatu ketentuan yang menganjurkan untuk


ditinggalkannya suatu perbuatan; apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila
dikerjakan tidak berdosa. Contohnya: merokok, makan bau-bauan, dan lain-lain.

2.5 Ibadah Sebagai Bagian dari Syariat Islam


Syariah mengatur hidup manusia sebagai hamba Allah yang harus taat, tunduk,
dan patuh kepada Allah. Ketaatan, ketundukkan, dan kepatuhan kepada Allah dibuktikan
dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa oleh Syariah
Islam. Esensi ibadah adalah penghambaan diri secara total kepada Allah sebagai
pengakuan akan kelemahan dan keterbatasan manusia di hadapan kemahakuasaan Allah.
Dengan demikian salah satu bagian dari syariah adalah ibadah.

Secara umum Ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek
kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Ibadah dalam pengertian inilah
yang dimaksud dengan tugas hidup manusia. Sebagaimana dalam Firman Allah dalam
Al-Qur'an Surat Adz- Dzariyah ayat 56 yang berbunyi: Artinya: "Dan aki tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (Adz-Dzariyat:
56).
Secara khusus Ibadah berarti perilaku manusia yang dilakukan atas perintah Allah
SWT dan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti shalat, dzikir, puasa, dan
lain-lain. Landasan dasar pelaksanaan syariah adalah aqidah (keimanan). Dengan aqidah
yang kuat maka syariah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan Allah
SWT.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

7
Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat Islam dan
umumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Muamalah dalam syariah Islam bersifat fleksibel tidak kaku. Dengan demikian Syariah
Islam dapat terus menerus memberikan dasar spiritual bagi umat Islam dalam
menyongsong setiap perubahan yang terjadi di masyarakat dalam semua aspek
kehidupan. Syariah Islam dalam muamalah senantiasa mendorong penyebaran manfaat
bagi semua pihak, menghindari saling merugikan, mencegah perselisihan dan
kesewenangan dari pihak yang kuat atas pihak-pihak yang lemah.
Islam adalah sekaligus syariat yang dalam dirinya terkandung kepedulian sangat
tinggi dengan masalah sosial budaya melaksanakan Islam 4 secara kaffah, niscaya dan
pendidikan. Keharusan menjadi pijakanyang sangat kokoh akan keharusan keberadaan
syariat pada lapangan sosial budaya dan pendidikan. Lebih dari itu sejarah umat yang
telah terukir berabad-abad lamanya, baik pada skala lokal, nasional maupun global.

3.2 SARAN
Ada baiknya kita lebih memahami dan mendalami syariat-syariat islam demi
memperdalam religuis kita dan mendekatkan diri pada Allah S.W.T.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://alyanursyarifah.blogspot.co.id/2014/09/makalah-agama-islam-syariah-islam.html
http://www.academia.edu/17175577/Syariah_Pengertian_dan_Ruang_Lingkupnya
http://dataukhti.blogspot.co.id/2012/12/sumber-sumber-ajaran-islam.html
https://harvacc.wordpress.com/2013/06/16/ibadah-sebagian-dari-syariah
http://www.slideshare.net/AdePratama5/pengertian-syariah-dan-ruang-lingkup-syariah

Anda mungkin juga menyukai