(AQUACULTURE)
What is Aquaculture ?
AQUACULTURE
Pengertian dan Ruang Lingkup
• Akuakultur adalah kegiatan untuk
memproduksi biota (organisme ) akuatik
dilingkungan terkontrol dalam rangka
mendapat keuntungan (profit)
Pengertian dan Ruang Lingkup
Akuakultur
Dalam usaha akuakultur mencakup :
a. Pembenihan ikan
– Pemilihan induk
– Pemijahan induk
– Penetasan telur
– Pemeliharaan larva
– Pendederan
b. Pembesaran
– Efesiensi pakan
– Konversi pakan
c. Nutrisi pakan
– Formula pakan
– Nilai gizi
d. Kualitas air
e. Sistem pengadaan sarana dan
prasarana produksi akuakultur
Sistem pengadaan sarana dan prasarana
produksi akuakultur
• Prasarana produksi
· Pemilihan lokasi
· Pengadaan bahan dan
· Pembangunan fasilitas produksi
• Sarana produksi
· Pengadaan induk
· Benih
· Pakan
· Pupuk
· Obat-obatan
· Pestisida
· Peralatan akuakultur dan
· Tenaga kerja
• Subsistem proses produksi
– Persiapan akuakultur
– Penebaran (stocking)
– Pemberian pakan
– Pengelolaan lingkungan
– Kesehatan ikan
– Pemantauan ikan
– Pemanenan
• Subsistem penanganan pasca panen dan
pemasaran
– Meningkatkan mutu produk
– Distribusi produk dan
– Pelayanan (servis) terhadap konsumen
• Subsistem pendukung
– Aspek hukum (UU dan kebijakan )
– Aspek keuangan (pembiayaan/kredit,pembayaran)
– Aspek kelembagaan (organisasi perusahaan, asosiasi, koperasi,
perebankan, lembaga birokrasi, lembaga riset, dan pengembngan
PENGERTIAN BUDIDAYA
Budidaya berasal dari kata budi berarti usaha Daya berarti
kekuatan Budidaya ialah kegiatan usaha produksi suatu
komoditi. Budidaya dibagi tiga :
1. Budidaya ekstensif
2. Budidaya Semi intensif
3. Budidaya intensif
• BUDIDAYA EKSTENSIF ialah Kegiatan budidaya yang
hanya menggantungkan dari pengaruh alam. lahan yang
diolah juga besar 1 - 3 ha.
• BUDIDAYA SEMI INTENSIF ialah Kegiatan budidaya selain
tergantung pada faktor alam juga masih diatur atau masih
membutuhkan campur tangan manusia. Lahan yang diolah
antara 1 - 1,5 ha.
• BUDIDAYA INTENSIF ialah Kegiatan budidaya yang segala
sesuaru diatur secara cermat sehingga menghasilkan hasil
yang optimal (maksimal)
Tujuan Aquaculture
• Tujuan akuacultur
adalah
memproduksi ikan
dan akhirnya
mendapat
keuntungan serta
memenuhi
kebutuhan hidup
manusia dalam hal
pangan dan bukan
pangan ( non <
food uses)
Secara spesifik tujuan akuakultur
untuk :
• Produksi makanan
• Perbaikan stok alam
• Produksi ikan untuk
rekreasi
• Produksi ikan umpan
• Produksi ikan hias
• Daur ulang bahan
organik
• produksi bahan industri
Komoditas
Akuakultur
Komoditas adalah barang Silver carp
atau produk yang bisa
diperdangankan , jadi
komoditas akuakultur Bighead carp
adalah spesies atau Common carp
jenis ikan (dalam arti
luas) yang diproduksi
dalam kegiatan
akuakultur dan menjadi Grass carp
barang /produk yang
bisa diperdagangkan
Brook Trout, Salvelinus fontinalis
Black Tilapia,
Red-ear sunfish, Lepomis macrochirus
Oreochromis mossambica
Hybrid Striped
a. Permintaan pasar
b. Harga dan keuntungan
c. Sitem pemasaran
(marketing)
d. Ketersediaan sarana
dan prasarana produksi
dan
e. Pendapatan
masyarakat
Sumber Daya Air
Berdasarkan kadar garamnya ( salinitas ), perairan dipermukaan bumi
dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
PERAIRAN
• Danau
• Situ
• Waduk
• Sungai
• Saluran irigasi
• Mata air
• Sumur dan
• Air hujan
2. Perairan payau
Perairan payau berlokasi dimuara sungai dan pantai tempat terjadinya
transisi dari kondisi air tawar ke kondisi air asin (laut), antara lain :
Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia khususnya
dan masyarakat dunia pada umumnya.
Bahan makanan ini merupakan sumber protein yang relatif murah, tetapi beberapa jenis daripadanya
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi untuk diekspor.
Salah satu kelemahan ikan sebagai bahan makanan adalah sifatnya yang mudah membusuk
(perishable food) setelah ditangkap dan mati.
Oleh karena itu, ikan perlu ditangani dengan baik agar tetap dalam kondisi yang layak dikonsumsi oleh
konsumen.
Ikan yang tidak diawetkan hanya layak untuk dikonsumsi dalam waktu sehari setelah ditangkap,
padahal letak pusat-pusat produksi ikan, sarana
Lanjutan…..
distribusi dan pola penyebaran konsumen, menuntut agar ikan dapat bertahan dari 3 hari hingga
beberapa bulan sebelum sampai ke tangan konsumen.
Berbagai cara pengawetan ikan telah banyak dilakukan, tetapi sebagian diantaranya tidak mampu
mempertahankan sifat-sifat alami ikan. Salah satu cara pengawetan ikan yang tidak mengubah sifat
alami ikan adalah pendinginan dan pembekuan.
Faktor penting lain yang sangat menentukan nilai jual ikan adalah tingkat kesegaran. Kesegaran ikan
tidak dapat ditingkatkan, tetapi hanya dapat dipertahankan
Kepala Protein, lemak, kalsium Tepung ikan, minyak ikan Makanan hewan
fosfat
1. Kerusakan biologis yang disebabkan oleh bakteri, jamur, ragi dan serangga
2. Kerusakan enzimatis yang disebabkan oleh enzim
3. Kerusakan fisika yang disebabkan oleh kecerobohan dalam penanganan seperti luka
memar, patah, kering dan lain-lain
4. Kerusakan kimiawi yang disebabkan oleh adanya reaksi reaksi kimia seperti ketengikan
(rancidity) yang diakibatkan oleh oksidasi lemak dan denaturasi (perubahan sifat) protein.
Kerusakan yang paling menonjol adalah kerusakan yang disebabkan oleh enzim dan bakteri, yaitu
kerusakan yang menyebabkan pembusukan
TAHAPAN PEMBUSUKAN IKAN
a. Hyperaemia ;
Lendir ikan terlepas dari kelenjarnya didalam kulit membentuk lapisan bening yang tebal di sekeliling
tubuh ikan. Pelepasan lendir dari kelenjar lendir ini merupakan reaksi alami ikan yang sedang
sekarat terhadap keadaan yang tidak menyenangkan. Jumlah lendir yang terlepas dan menyelimuti
tubuh ikan sangat banyak hingga mencapai 1 – 1,5 % dari berat tubuh ikan. Lendir ini terdiri atas
glukoprotein mucin yang merupakan substrat yang sangat baik bagi pertumbuhan bakteri.
Lanjutan……
b. Rigor mortis;
Fase ini ditandai dengan kejang (kaku)nya tubuh ikan setelah mati. Pada saat ini ikan
dapat dikatakan dalam kondisi sangat segar. Tahapan ini ditandai dengan tubuh ikan yang mengejang
setelah mati akibat proses bio-kimia yang kompleks dalam jaringan tubuh yang menghasilkan
kontraksi dan ketegangan.
Waktu ikan mati, senyawa organisk di dalam jaringan dipecah oleh enzim yang masih
tetap aktif. Pada awalnya, glikogen terhidrolisa yang menghasilkan akumulasi asam laktat dan
penurunan pH yang merangsang enzim untuk menghidrolisa fosfat organik. Fosfat yang
mula-mula terurai ialah creatine phosphate membentuk creatine dan asam fosfat yang kemudian
diikuti oleh adenosim trifosfat (ATP) menjadi adenosin difosfat (ADP) dan asam fosfat.
Lanjutan……
Kekejangan ini dimulai dari bagian ekor dan secara perlahan-lahan merambat kearah kepala.
Lama dan selang waktu dimulainya rigor mortis dipengaruhi oleh ; jenis ikan, kondisi ikan, tingkat
kelelahan ikan, ukuran ikan, cara penanganan ikan dan temperatur penyimpanan.
c. Autolysis;
adalah proses penguraian protein dan lemak oleh enzim (protease dan lipase) yang terdapat dalam
daging ikan. Karena daging ikan terutama terdiri atas protein, maka proses ini dapat juga disebut sebagai
proteolysis.Autolysis dimulai bersamaan dengan penurunan pH. Autolysis tidak dapat dihentikan walaupun
dalam suhu yang sangat rendah dan proses ini akan selalu diikuti dengan meningkatnya jumlah bakteri.
d. Bacterial decomposition;
Daging ikan yang baru saja mati, dapat dikatakan steril, akan tetapi
sejumlah besar bakteri bersarang di permukaan tubuh, insang,
saluran darah dan saluran pencernaan. Bakteri ini secara bertahap
memasuki daging ikan, sehingga penguraian oleh bakteri mulai
berlangsung intensif setelah proses rigor mortis berlalu yaitu setelah
daging ikan mengendur dan celah serat daging terisi cairan.
Pembusukan itu sendiri tidak dapat dicegah atau dihindari. Hingga saat
ini manusia baru berhasil memperlambat dan menunda proses
pembusukan.
1. Pendinginan (chilling) dengan es, es kering, air dingin, air laut dingin
atau alat pendingin mekanis
2. Pembekuan (freezing)
3. Pengalengan (canning)
4. Penggaraman (salting)
5. Pengeringan (drying), secara mekanis atau secara alami
6. Pengasaman (pickling atau marinading)
7. Pengasapan (smoking)
8. Pembuatan hasil olahan, seperti bakso, abon ikan, kamaboko, surimi,
sashimi, sushi, dan makanan lain dari ikan
9. Pembuatan hasil sampingan seperti tepung ikan, minyak ikan, kecap ikan,
fish protein concentrate (FPC), terasi, kerupuk, petis dan lain sebagainya.
KONDISI KIMIAWI IKAN BASAH ATAU SEGAR
Agar supaya dapat memperpanjang daya awet ikan dengan cara pendinginan atau
pembekuan, perlu untuk dipahami komponen utama yang membentuk seekor ikan
dan adanya senyawa yang erat hubungannya dengan derajat mutu kesegaran seekor
ikan. Komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Air.
Air merupakan komponen dasar ikan dengan kadar 70 % - 80 % dari berat
daging ikan yang dapat dimakan. Kadar air ini berbanding terbalik dengan
kadar lemak ikan dimana semakin tinggi kadar air akan semakin rendah
kadar lemak seekor ikan.
b. Protein
Komponen kedua yang penting adalah protein dengan kadar sekitar 18 % -
20 %. Oleh karena aktivitas enzim, reaksi bio kimia dan bakterial, molekul
protein diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam amino yang
penting bagi pembangunan tubuh.
Lanjutan….
c. Lemak (lipida)
Minyak tubuh ikan terdiri dari triglycerida yang berbeda daripada
lemak hewan lain. Perbedaannya adalah pertama), lemak ikan,
lebih banyak mengandung rantai asam lemak yang terdiri dari lebih 18
atom karbon dan kedua), asam lemak dari lemak ikan lebih banyak
ikatan rangkap. Lemak merupakan komponen penting yang
mempengaruhi rasa ikan, selain merupakan sumber kalori yang
penting.
e. Vitamin.
Bagian daging ikan yang dapat dimakan, banyak mengandung
vitamin A, vitamin B komplek, vitamin C, D dan E.
f. Glikogen.
Glikogen adalah sejenis karbohidrat majemuk yang terdapat pada
ikan dengan jumlah maksimum hingga 0,6 %. Glikogen ini penting
pada saat ikan ditangkap apalagi kalu ikan itu bergulat
menghadapi kematian sehingga glikogen akan terurai menjadi asam
laktat hingga derajat asam daging ikan meningkat, pH menurun
mencapai tingkat minimum.
g. Urea
Kadarnya sangat tinggi pada elasmobranchia (cucut dan pari)
hingga 2 %dari berat daging ikan. Kadar urea yang tinggi mengakibatkan
produk olahan berbau pesing. Pada teleostei kadar urea hanya
0,05 %
PENANGANAN IKAN SEGAR
Ikan segar atau ikan basah adalah ikan yang belum atau diawet dengan
apapun, kecuali semata-mata didinginkan dengan es. Penanganan ikan
segar dimaksudkan adalah semua pekerjaan yang dilakukan terhadap ikan
segar sejak ditangkap sampai saat diterima oleh konsumen. Pekerjaan ini
dilakukan oleh nelayan, pedagang, pengolah, penyalur, pengecer dan
seterusnya hingga konsumen.
A. PENDINGINAN IKAN.
Dan hasil penelitian dan kenyataan yang ada, ternyata bahwa pada suhu
yang sama , ikan-ikan yang ditangkap di daerah tropis mempunyai daya
simpan beberapa hari lebih panjang apabila dibandingkan dengan ikan-ikan
yang ditangkapdidaerah dingin. Seperti contoh ; ikan tuna yang ditangani
dan didinginkan dengan baik sejak ditangkap, dapat bertahan sampai 21
hari sebelum dinyatakan tidak layak untuk dimakan oleh manusia.
Pendinginan dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-
cara sebagai berikut :
1. Pendinginan dengan es
2. Pendinginan dengan es kering
3. Pendinginan dengan air dingin, berupa ;
a. air tawar bercampur es atau air yang didinginkan
dengan mesin pendingin.
b. air laut dingin bercampur es (chilled sea water, CSW)
c. air laut didinginkan dengan mesin pendingin
(refrigerated sea water, RSW)
d. Pendinginan dengan udara dingin.
Lanjutan….
1. JENIS-JENIS ES
Secara umum cara yang terbaik untuk mendinginkan ikan adalah dengan
menggunakan es, karena dapat mendinginkan dengan cepat tanpa
mempengaruhi keadaan ikan dan biayanya murah. Es umumnya terbuat
dari air tawar. Berdasarkan bentuknya es dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Es balok (block ice), berupa balok berukuran 12 – 60 kg dan sebelum
2. JUMLAH KEBUTUHAN ES
1. Ikan seberat 1 ton pada suhu 220C akan didinginkan menjadi suhu 00C.
Panas Jenis ikan adalah 0,8. Berapa jumlah es yang diperlukan ?
2. Ikan seberat 1 ton pada suhu 220C akan didinginkan menjadi 20C. Panas
jenis ikan adalah 0,8. Berapa jumlah es yang dibutuhkan ?
a. Panas yang dikeluarkan oleh ikan untuk mendinginkannya dari 220C
menjadi 00 C adalah :
Q = 1000 x 0,8 x (22 – 2) = 16.000 kkal
b. Berat es yang diperlukan dihitung dengan penggabungan kedua
rumus diatas :
- Panas untuk melelehkan es 00C menjadi air 00C
Q1 = B x L = 80 B
- Panas untuk menaikkan suhu air 00C menjadi 20C
Q2 = B x J x ∆t = B x 0,8 x (22-2) = 16B
- Jumlah panas yang ditambahkan pada es 00C menjadi air 20C
Q = Q1 + Q2 = 80B + 16B (diketahui Q = 16.000) maka
16.000 = 96 B B = 16.000 : 96 = 167 kg
Lanjutan….
2. Panas radiasi langsung dari matahari, sinar lampu dan benda lain.