Anda di halaman 1dari 20

1

B AB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, banyak masyarakat yang memelihara ikan – ikan hias sebagai

hiasan di rumah maupun sekedar menyalurkan hobi. Permintaan akan ikan

hias pun semakin melonjak, terlebih ikan hias yang ditawarkan adalah jenis

ikan yang langka dan unik. Para pembeli pun tidak segan – segan untuk

merogoh kocek hingga jutaan rupiah demi seekor ikan hias.

Ikan hias merupakan jenis ikan baik yang berhabitat di air tawar maupun

air laut yang dipelihara namun bukan untuk dikonsumsi, melainkan untuk

memperindah taman atau ruang tamu. Dengan berkembangnya ilmu teknologi,

orang – orang dapat menikmati panorama dalam air didalam ruangan.

Ikan hias air tawar adalah jenis ikan hias yang habitat aslinya di air tawar.

Pemeliharaan ikan hias air tawar biasanya di akuarium atau dikolam,

tergantung pada tujuan pemeliharaan. Ikan yang dipelihara di dalam akuarium

biasanya untuk kesenangan sedangkan ikan yang dipelihara di dalam kolam

biasanya bertujuan untuk mendapat keuntungan dari hasil budidaya ikan

tersebut.

Hampir 75% pasokan ikan hias air tawar didunia berasal dari Indonesia,

dan sekurang – kurangnya 363 jenis ikan hias air tawar dari Indonesia telah

diekspor ke berbagai negara di belahan dunia.


2

Salah satu pakan alami untuk ikan hias air tawar yang masih kecil adalah

rotifera, yaitu organisme yang mudah ditemui di daerah perairan payau, tawar,

maupun laut yang dalam keadaan normal berkembang biak secara

partogenesis atau bertelur tanpa kawin.

Jenis – jenis ikan hias air tawar yang populer antara lain: Ikan Oskar

(Astronotus Ocellatus), Ikan Koki atau Maskoki (Carassius Auratus), Ikan

Cupang (Beta Splendens), Ikan Diskus (Symphysodon Aequifasciata), ikan

koi, dan Ikan Arwana (Sclerophages Formous).

Ikan Oskar (Astronotus Ocellatus) memiliki ukuran dan gerakan yang

mirip dengan ikan nila. Ikan ini memiliki warna dasar hitam dengan warna

batik oranye yang menonjol. Ada pula yang albino atau putih pucat dengan

gsris totol – totol oranye ataupun berwarna albino polos.

Koki atau Maskoki (Carassius Auratus) adalah jenis ikan air tawar yang

hidup di perairan dangkal dengan aliran air yang tenang dan berudara sejuk.

Ikan maskoki memiliki mata yang besar dan agak menonjol keluar, warna

sisik bervariasi dari putih, metalik, merah, kuning, merah kekuningan, hijau,

hitam atau gabungan dari warna-warna tersebut. Warna-warna pada tubuh ikan

maskoki ditentukan oleh kandungan pigmennya.

Ikan cupang (Beta splendens) memiliki bentuk badan yang memanjang

dengan warna yang beraneka ragam yaitu coklat, hijau, merah, biru, kuning,

abu-abu dan putih. Sirip ikan ini panjang menjuntai hingga terlihat seperti

seluruh tubuh ikan tertutupi sirip yang berwarna – warni. Tubuh

cupang betina rata – rata lebih kecil dibandingkan dengan ikan cupang jantan.
3

Ikan diskus (Symphysodon aequifasciata) berbentuk bulat pipih seperti

piring yang telungkup.

Ikan koi masih memiliki hubungan kerabat dengan ikan mas dan ikan

maskoki. Tubuh ikan ini bulat memanjang menyerupai torpedo. Ikan koi

umumnya berwarna hitam, putih, merah, kuning, perak dan keemasan. Ikan ini

tidak memiliki kemampuan menyimpan kelebihan makanan dalam bentuk

lemak, maka pemelihara ikan koi harus memberi makan sedikit-sedikit namun

sering.

Ikan arwana (Sclerophages formous) memiliki banyak nama, seperti ikan

naga, ikan payang, siluk, silok, kalikasa, kalasa dan khayangan. Ikan ini masih

termasuk dalam golongan ikan purba, yang dapat dilihat dari ukuran telurnya

yang sebesar telur burung puyuh (jauh lebih besar dibanding telur-telur ikan

pada umumnya). Ikan ini bertubuh besar dengan sisik yang mengkilat.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk meningkatkan


pengetahuan dan mengetahui bagaimana tahap - tahap budidaya ikan arwana
dengan baik dan benar.

1.3 Ruang Lingkup Materi

Budidaya ikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berbagai


cara pemeliharaan ikan dengan tujuan untuk memperbanyak dan memperoleh
keuntungan secara ekonomi.
4

BAB II

DASAR TEORI

Arwana mulai diperkenalkan oleh dua ilmuan Jerman bernama Muller dan

Schlegel pada tahun 1845. Keduanya mengenalkan arwana dengan nama latin

Steoglossum formosus. Pada tahun 1913, dua ilmuan ahli zoologi Belanda, Max

Weber dan L.F de Beaufort berpendapat lain. keduanya memasukan arwana ke

dalam marga (genus) Sclerophages dan spesies formosus. Karena itu, Ikan Arwana

kini dikenal dengan nama latin Sclerophages formosus.

Pada tahun 1864, Albert Gunther ilmuan Inggris kelahiran Jerman

memperkenalkan arwana Sclerophages leichardti. Tiga puluh tahun kemudian,

tepatnya tahun 1892, seorang naturalis dan entomologi (ahli serangga) dari

Inggris, Silver Kent, mengumumkan kepada khalayak mengenai penemuan

arwana Sclerophages jardini. Selanjutnya, pada tahun 1966, arwana Osteoglossum

ferreirai (arwana hitam perak) ditemukan oleh seorang ilmuan Jepang bernama

Kanazawa di perairan Brazil. Kedua genus ini, Sclerophages dan Osteoglossum,

merupakan genus arwana yang paling banyak diperdagangkan dibandingkan

dengan genus Araipama dan Clupisudis. Studi genetik dan temuan fosil

menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang

lalu.
5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Arwana

1. Persyaratan lokasi pembenihan ikan arwana dikatergorikan menjadi dua,

yaitu:

1) Persyaratan Teknis

Momon dan Hartono (2002), menjelaskan tentang persyaratan teknis

dalam usaha pembenihan arwana adalah sebagai berikut :

 Bukan merupakan daerah rawan banjir.

 Berupa tanah persawahan dan tidak berbau.

 Dekat dengan sumber air dan berada di daerah aliran air.

 Tersedia air yang cukup dan tidak terlalu terpengaruh oleh musim.

 Kualitas air sesuai dengan habitat arwana dan tidak tercemari limbah

rumah tangga maupun industri.

 Luas lahan disesuaikan dengan skala usaha ekonomis.

2) Persyaratan Non Teknis

 Dekat dengan pemukiman penduduk sehingga mudah mencari tenaga

kerja.

 Dekat dengan pemukiman penduduk sehingga mudah untuk

memasarkan benih-benih arwana.

 Tersedianya gudang pakan untuk menyimpan pakan ikan.

 Tersedianya laboraturium hama dan penyakit.


6

2. Fasilitas Pembenihan

A. Sarana pokok

Sarana pokok pembenihan ikan arwana yang meliputi: sumber air, wadah

penampungan dan penyaringan air, kola pembenihan, bak fiber, dan akuarium

pemeliharaan benih dijabarkan oleh Momon dan Hartono (2002).

a) Sumber Air

Dalam pemilihan tempat untuk budidaya ikan perlu memperhatikan

sumber air. sumber air ini harus cukup dan memadai. sumber air ini bisa

berasal dari sungai, aliran irigasi, maupun mata air. sumber air sedapat

mungkin tersedia sepanjang tahun dengan debit yang memadai. (Zamroh,

2011).

Sedangkan pendapat Momon dan Hartono (2002), untuk kualitas air

dalam pembenihan arwana sangat ditentukan oleh sumber perolehan air.

Sumber air untuk pembenihan arwana dapat berasal dari air sungai atau air

tanah. Sumber air tersebut harus bebas dari pencemaran, baik pencemaran

karena limbah industri maupun limbah rumah tangga. Perlu

dipertimbangkan pula bahwa sumber air yang dekat dengan industri dan

pemukiman penduduk padat biasanya memiliki tingkat pencemaran yang

tinggi. Untuk itu, sumber air seperti ini sebaiknya dihindari.

b) Wadah Penampungan dan Penyaringan Air

Bak penampungan air dipersiapkan guna menampung air selama proses

pembenihan berlansung, hal ini bertujuan untuk mengendapkan air

sehingga lumpur yang terbawa bersama air dapat mengendap dan terpisah,
7

sehingga air yang digunakan untuk proses pembenihan bersih dari kotoran

dan lumpur. Air disedot dari pantai dengan menggunkan mesin, dan di

tampung di bak penampungan, proses pengendapan dilakukan selama

kurang lebih selama 3 hari. Air yang telah bening dan bersih ini untuk

selanjutnya digunakan pada proses pembenihan dimulai dari

pemeliharaaan induk hingga pemeliharaan larva. Air yang ditampung

dalam bak pemampungan biasanya dapat digunakan selama 4 hari, namun

itu tergantung dari besar kecilnya bak pemampungan. Untuk mendapatkan

kualitas air yang baik, sebaiknya dibangun pula sebuah kolam penyaringan

air. Kolam ini untuk menyaring air sebelum dialirkan ke kolam. Bahan

penyaring yang dapat digunakan adalah ijuk dan batu kali. Bahan-bahan

tersebut diletakkan dan disusun dengan baik di dasar kolam. Bahan ijuk

diletakkan paling dasar, sedangkan batu kali disusun di atasnya. (Sariono,

2011).

c) Kolam Pembenihan

Kolam pembenihan merupakan wadah yang digunakan untuk

mempertemukan induk jantan dan induk betina arwana yang telah siap

memijah. Kolam pembenihan tersebut merupakan habitat yang sengaja

dibuat dengan kondisi dan lingkungan yang disesuaikan dengan habitat

asli arwana. Kolam pembenihan dapat pula digunakan sebagai kolam

pengadaan (pembesaran) arwana sebelum pembenihan dilakukan.

(Momon dan Hartono, 2002)

d) Bak Fiber
8

Bak fiber digunakan sebagai tempat pengadaan calon induk atau sebagai

wadah penampungan dan pengendapan air yang akan digunakan pada

akuarium. Bak fiber juga dapat difungsikan sebagai wadah untuk

menyimpan pakan, seperti kodok atau udang. Bak fiber memiliki bentuk

dan ukuran yang beragam. Bak fiber yang banyak digunakan dalam

pembenihan arwana berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 2 x 1

x 1 m3. (Momon dan Hartono, 2002).

e) Akuarium Pemeliharaan Benih

Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum,

semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana

memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3

kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium

ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress

pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena

arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium. Setelah

arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah

pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian

antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu

dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun

diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana

menjadi sangat berkurang. (Ditjen Perikanan Budidaya, 2008).

3.2 Cara Budidaya Ikan Arwana

Berikut merupakan tahapan – tahapan yang perlu diperhatikan jika anda ingin

membudidayakan ikan arwana:


9

1) Parameter air untuk ikan Arwana

a. pH air

Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan

agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu

pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0-7.0).

b. Kesadahan

Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu

direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini

(GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.

c. Temperature

Arwana direkomendasikan untuk dipelihara pada selang suhu 26-30°

C. Seperti hal nya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan

suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock

pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah.

Suhu terlalu tingi untuk jangka waktu lama diketahui dapat

menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini akan tentu sangat

mengganggu keindahan ikan tersebut.

d. Pencegahan

Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.

2) Tekhnik pemisahan skala kecil dikolam semen

a. Pemeliharaan induk

Induk ikan arwana dipelihara dalam kolam yang berukuran 5 x 5 m

dengan kedalaman air 0,5-o,7 m. Kemudian kolam ditutup plastic

setinggi 0,75 m untuk mencegah supaya tidak melompat ikan.


10

Ruangan pemijahan dibangun dipojok perkolaman dan ditambah

dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami.

Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat

tercampur pakan secara tidak sengaja.Kolam pembesaran dibangun di

area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari

langsung. Induk dipelihara dala kolam pembesaran hingga mencapai

matang gonad.

b. Pengelolaan kualitas air

Kualitas air dijaga mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-

7,5 dan suhu 27-29 C. penggantian air dilakukan sebanyak 30-34%

dari total volume dengan air deklorinasi.

c. Pemberian pakan

Keseimbanagn gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan

pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar

protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang

hidup atau runcah, dan ditambah pellet dengan kadar protein 32%.

Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

d. Kematangan gonad

Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60

cm. pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya

antara bulan Juli dan desember. Induk jantan di alam akan menjaga

telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva

mulai dapat berenang. Arwana betina mempunyai ovarium tunggal

yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm


11

dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga

mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

e. Pembedaan Kelamin

Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul

setelah ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui

melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai

tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih

mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar

digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran

kepala jantan relative lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam

perebutan makanan.

f. Kebiasaan pemijahan

Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalanlain jenis.

Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum

mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu

malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan

mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk

lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).

Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian

dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur

berwarna jingga kemerahan, jantan membuahi telur dan kemudian

mengumpulkan telur di mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat

berenang dan bertahan sendiri.


12

Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas

sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda

hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur

diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah

ukuran tubuh 45-50 mm.

3.3 Komoditas Usaha dari Budidaya Ikan Arwana

Menurut Ir. Irzal Effendi, M.Sc, pakar Arwana IPB, prospek ikan Arwana

sangat cerah, apalagi Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia. Berdasarkan

data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tercatat nilai ekspor ikan hias

Indonesia pada tahun 2011 sebesar US$ 13,262 juta, sedangkan tahun 2012

hingga bulan Mei mencapai US$ 8,52 juta.

Kegiatan budidaya Arwana ini juga dapat dilakukan pada skala rumah

tangga bahkan dengan lahan terbatas. Jadi mencerminkan bahwa usaha ini tetap

bisa dirintis dari modal kecil sekalipun. Harga Arwana terbilang lebih stabil

dibandingkan dengan ikan hias lain dan ikan konsumsi. Hal ini terjadi karena

jumlah anakan/bibit terbatas dan proses perkawinan yang tidak sesering ikan lain.

Sehingga dengan adanya produksi yang terbatas di tengah permintaan yang terus

meningkat membuat harga ikan ini cukup tinggi dan tidak mudah jatuh. Saat ini

harga Arwana mencapai sekitar Rp 4-20 juta ukuran mulai 12-40 cm.

Bagian yang paling penting dalam hal perawatan Arwana Super Red

adalah air. Air yang hendak digunakan untuk memelihara ikan, tidak boleh

langsung digunakan. Perlu adanya penyesuaian derajat keasaman (pH) agar

Arwana hidup nyaman. Bila sumber air berasal dari PAM, setidaknya harus
13

diendapkan dulu selama 3-4 hari. Sedangkan bila air tanah bisa sampai 1 minggu.

pH air yang ideal, yakni 6-8.

Menurut Irzal Effendi, antara ikan Arwana ukuran kecil dan ikan besar

berbeda intensitas pemberian pakannya. Saat ukuran masih kecil, pemberian

pakan bisa dilakukan 4-6 kali dalam sehari, dan ikan besar 1-3 kali sehari. Dosis

pakan yang diberikan 1-2% dari bobot total tubuh ikan.

Tempat pemeliharaan Arwana bisa menggunakan kolam tanah atau

akuarium. Biasanya kolam tanah banyak digunakan sebagai tempat penangkaran

(pengembangbiakan) bila jumlah ikan cukup banyak. Sedangkan akuarium

digunakan bila jumlah ikan hanya sedikit dan hanya untuk keperluan display

(pamer pajang).

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar warna Arwana bisa lebih

bagus. Di antaranya berasal dari induk yang berwarna bagus, manipulasi

lingkungan (pH, alkalinitas, tanning/pencahayaan di atas 12 jam), dan pemberian

pakan yang bisa menimbulkan warna (berupa makanan alami yang bercangkang

yang mengandung kitin/chitosan misalnya udang-udangan, belalang, jangkrik,

lipan, kecoa dan ulat jerman).

Menurut Sriyadi, pemilik PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia, pemula

bisa membangun usaha Arwana komersial dari nol atau langsung besar-besaran

tergantung modal yang dimiliki. Misalnya hanya dari satu ekor anakan. Namun

jika ingin langsung besar, caranya yakni pertama, jika Anda membuka usaha

perdagangan ikan hias Arwana (trader), modal yang diperlukan sekitar Rp 100
14

juta untuk pengadaan akuarium 10 unit (Rp 40 juta) dan pengadaan anakan

Arwana 10 ekor (Rp 60 juta).

Karena merupakan ikan hias, harga yang dipatok bukan saja dari biaya

produksi, tetapi juga berdasar nilai estetika. Dengan perawatan cukup murah dan

mudah, membuat ikan ini bisa memberikan untung besar pada pelaku usahanya.

Apalagi semakin besar ikan Arwana harganya akan semakin tinggi. Seperti yang

telah dialami Suwandi pemilik PT Arwana Indonesia (usaha pembesaran) yang

meraih untung sebesar 90% dan Sriyadi pemilik PT Arwana Citra Ikan Hias

Indonesia (usaha penangkaran/pembenihan) yang mendapat untung 80%.

3. 4 Proses Pemeliharaan Ikan Arwana

1) Pemeliharaan Air Akuarium ikan arwana:

1. Cek kebersihan media filter, meliputi tapas, biofoam, zeolit, karbon

aktif

2. Ganti air ¼ dengan air baru yg telah diendapkan dan di aerasi atau

pemberian gelembung

3. Buang kotoran ikan atau feces dari akuarium

4. Buang sisa pakan ikan yg tidak termakan dari akuarium

5. Lakukan pengecekan secara berkala suhu air akuarium dengan suhu air

di tempat penampungan.

6. Berikan aerasi atau gelembung udara yg cukup pada tempat

penampungan air

7. Selalu bersihkan kaca akuarium sehingga tidak berkerak dan berlumut


15

8. Periksa secara berkala semua peralatan akuarium apakah masih dapat

berfungsi dengan baik (filter, aerator, selang aerasi, power head, heater,

lampu akuarium dll)

9. Perbedaan suhu air akuarium dengan air penampungan jangan terlalu

jauh melebihi 1°C sebab bisa menyebabkan ikan arwana sakit atau stress.

10. Masukkan air pengganti ke akuarium secara perlahan jangan terlalu

deras sebab bisa menyebabkan ikan stress.

2) Pemberian Makanan Ikan Arwana:

1. Pemberian makanan arwana bisa berupa jangkrik, kelabang, super worm

(ulat jerman), udang air tawar, ikan kecil permukaan, cicak, katak atau

buatan.

2. Pemberian pakan ikan arwana disesuaikan dengan ukuran ikan arwana.

Arwana ukuran 12-20 cm bisa diberikan jangkrik 4-5 ekor dan seterusnya.

3. Pemberian makanan sebaiknya di kombinasikan, jangan setiap hari

kelabang saja tapi ganti dengan yang lain sesuai kebutuhan.

4. Pemberian makanan arwana jangan berlebih sebab bisa mengakibatkan

ikan kehilangan nafsu makan, mogok makan atau stress.

5. Potong kaki jangkrik bagian belakang sebelum dijadikan pakan ke ikan

arwana. Begitu pula dengan pakan ikan arwana yang lain selalu buang

bagian tubuh yang tajam sebelum diberikan ke ikan arwana.

6. Pemberian pakan arwana sedikit tapi sering sangat dianjurkan sebab

dengan demikian arwana selalu mempunyai nafsu makan.


16

3) Kesehatan Ikan Arwana:

1. Amati perilaku dan fisik ikan, jika ada perubahan dari sebelumnya

seperti tidak nafsu makan, berdiam diri/pasif, ekor rusak, menggosok-

gosokkan badan ke dasar akuarium, warna ikan pudar dan lain lain.

2. Jangan biarkan terlalu lama jika diketahui adanya penyakit.

3. Berikan obat dengan dosis yang tepat dalam hal pengobatan penyakit

ikan.

4. Berikan multivitamin ikan secara berkala agar ikan terlihat sehat, aktif

dan intensitas warna optimal.

5. Jangan memakai heater jika ikan arwana tidak dalam keadaan sakit.

Suhu ideal adalah 25 - 27°C.

6. Selalu amati suhu thermometer agar tidak lebih dari 33°C atau kurang

dari 25°C.

7. Bila suhu thermometer diatas 33°C kurangi suhu heater secara perlahan

(listrik heater dilepas) tapi jangan lepas heater secara mendadak sebab

bisa menyebabkan ikan arwana stress.

8. Bila suhu kurang dari 25°C segera nyalakan heater hingga mencapai

suhu ideal.

9. Tidak disarankan untuk menambah air baru guna menurunkan suhu

akuarium sebab bisa menyebabkan ikan sakit dan stress.


17

10. pH yang dikehendaki sekitar 6-8,5. Jika PH terlalu rendah, segera

tambahkan kapur ke dalam akuarium. Disamping itu, sanitasi air mesti

diperhatikan pula, bisa mengobati air akuarium dengan malachite green,

dengan frekuensi 3 minggu sekali.

4) Pengobatan Ikan Arwana:

1. P3K ketika ikan terlihat sakit gunakan heater dengan suhu max 33°C

dengan pemberian garam ikan 20 gram/100 liter air. supaya suhu

akuarium bisa terkontrol dengan baik perlu ditambahkan thermometer.

2. Bila selama 2 hari ikan semakin buruk keadaanya segera hubungi

Dokter Hewan.

5) Perawatan Eksterior Akuarium ikan arwana:

1. Selalu bersihkan dengan kain halus kaca akuarium bagian luar setiap

hari supaya tidak tampak kusam.

2. Kabinet akuarium dari kayu multiplek atau teakwood disarankan selalu

dalam keadaan kering mengingat jenis kayu ini gampang rusak jika terlalu

sering terkena air.

6) Perawatan Interior Akuarium Ikan Arwana

Kehidupan di dalam akuarium adalah replika habitat di alam bebas.

Karena itu, dibutuhkan penataan interior dalam akuarium. Ini berarti menuntut

apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan

anggunnya ikan arwana sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.


18

Kita bisa menambahkan Tanaman Air sebagai tempat sembunyi arowana dan

Pasir atau batuan sebagai alas dasar akuarium. Namun bila anda sedikit repot

tidak perlu memakai pun tidak mengapa, kebersihan interior tetap mesti dijaga.
19

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ikan arwana merupakan ikan hias yang memiliki nilai jual yang cukup

tinggi. Maka, jika anda ingin memulai untuk berwirausaha, membudidaya ikan

arwana dapat dijadikan pilihan anda. Karena selain nilai jualnya yang cukup

tinggi, cara membudidaya nya pun tidak terlalu sulit dan mudah dipahami.

4.2 Saran

Dengan banyaknya permintaan akan ikan arwana, kami harap hal tersebut

tidak menjadi penyebab berkurangnya jumlah spesies atau bahkan kelangkaan

spesies tersebut.
20

DAFTAR PUSTAKA

- Arwana Asia
From http://id.wikipedia.org/wiki/Arwana_asia
- Sejarah Ikan Arwana di Indonesia, Asal Usul Ikan Arwana
From http://www.satwaindonesia.com/sejarah-ikan-arwana-di-indonesia-

asal-usul-ikan-arwana.html
- Ikan Hias
From http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_hias
- http://perawatanternakbudidaya.blogspot.in/2014/03/Cara-Ternak-Arwana-

Dan-Budidaya-Ikan-Arwana.html?m=1
- Cara Merawat Ikan Arwana Setiap Hari
From http://www.hewankesayangan.com/ikan-arwana/cara-merawat-ikan-

arwana-setiap-hari
- Untung Menggiurkan Budidaya Arwana Super Red
From

http://www.peluangpeluang.com/plu/index.php/bisnis/agribisnis/632-

untung-menggiurkan-budidaya-arwana-super-red

Anda mungkin juga menyukai