Anda di halaman 1dari 107

PRODI PPDH KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS HASANUDIN

SEMINAR NASIONAL

Slamet Raharjo1, 2, *
1
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan UGM
2
Founder Klinik Hewan Calico Yogyakarta
*priesta_raharjo@ugm.ac.id; +62 815-6850-535
Makassar, 2 Juli 2022
Pendahuluan
• Dunia Veteriner berkembang
• Tanggung jawab medis luas: Invertebrata – Vertebrata
• Pasien makin beragam, termasuk ikan
• Tindakan pengobatan ikan menjadi tanggungjawab medik
dan paramedik veteriner
• Dokter hewan wajib memahami fish medicine secara
komprehensif (anatomi, biologi-fisiologi, behavior,
manajemen pakan-perawatan, penyakit, medikasi dan
surgery).
Fish, Ikan
• Oldest Vertebrate, ada di bumi sejak 5000 juta tahun lalu
• Ada ± 24.000 spesies ikan di seluruh dunia
• Dual purpose: production animal dan pet animal
• Aquatic dependent, habitat khusus
• Habitat; air tawar (fresh water), air payau (brackish water)
dan air laut (saltwater/ocean)
• Habitat/ekosistem mempengaruhi kesehatan ikan
• Diperlukan pemahaman habitat dalam fish health
management
Fish Phylogeny
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Anatomi luar
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Anatomi luar
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Anatomi dalam
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Insang
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Fisiologi Respirasi
• Difusi oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) pada insang
• Air dipompakan ke insang, oksigen dalam air diserap ke
sirkulasi darah, CO2 dilepaskan ke air.
• Temperatur air mempengaruhi kadar oksigen air; temperatur
naik, kadar oksigen turun
• Ikan tidak bisa bernafas di udara terbuka karena tekanan
udara yang tinggi dapat membuat lamella insang kolaps.
• Ikan Paru/Lungfish dan beberapa spesies lain (catfish, betok)
memiliki organ tambahan penyimpan oksigen
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Fisiologi Respirasi
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Linea Lateralis/Gurat Sisi
• Dibentuk oleh pori-pori, dihubungkan sistem
saluran yang mengandung sel perasa dan serabut
syaraf.
• Memanjang dari belakang insang sampai sirip ekor
• Merupakan organ perasa penting bagi ikan
• Dapat mendeteksi waktu dan lingkungan dalam air
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Linea lateralis/Gurat sisi
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Gelembung Renang/Swim Bladder
• Organ unik hanya pada ikan, fungsi keseimbangan
• Kantong halus, berisi udara, terdapat dalam abdomen
• Ikan dapat menambah atau mengurangi volume udara
untuk dapat bergerak naik atau turun dalam air
• Tanpa kantong udara, ikan akan tenggelam
• Dapat pula dipergunakan untuk menerima dan
mengeluarkan suara
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Gelembung renang/Swim Bladder
Morfologi-Biologi-Fisiologi
Fisiologi Reproduksi
• Poliandri
• Ovipar
– Bubble nest - Water Plant nest
– Plant matter nest - Mouth breeder
• Ovovivipar
– Tanpa sarang
– Melahirkan anak sempurna
Morfologi-Biologi-Fisiologi
• Mengatur keseimbangan garam dalam tubuh penting untuk
kesehatan ikan
• Konsentrasi garam dalam tubuh ikan air tawar lebih tinggi
dari air sehingga garam secara konstan keluar ke dalam air.
• Sebaliknya pada ikan air laut lingkungannya lebih banyak
mengandung garam.
• Agar tetap hidup ikan menelan sejumlah besar air, shg
produksi urin banyak (10-20x mamalia). Garam dalam air
diekstrak dikembalikan ke aliran darah.
Fisiologi Keseimbangan Garam
Garam dari air laut banyak
Ikan air laut Ikan air tawar

Garam

Tersedot keluar

Garam dibuang ke air laut


Morfologi-Biologi-Fisiologi
• Behavior:
– Soliter
– Komunal
– Schooling
• Perhatikan behavior
individu
Sexing Ikan
• Dimorfik; visual;
– Jantan lebih berwarna dan showy, sirip lebih panjang; betta, guppy
– Ada pseudopenis pada jantan; Guppy, Molly, Platy, dkk.
– Ada tonjolan pada porus genitalis jantan: lele, dkk.
– Jantan: badan lebih ramping, sirip lebih panjang: betta, sword tail, dll.
Betina sebaliknya.
• Monomorfik;
– Visual; jantan-betina mirip.
– Anus-porus genitalis; betina: bulat-pipih, jantan: bulat-bulat; ikan mas,
ikan koki, koi
– Palpasi duri sirip dada: jantan bergerigi, betina smooth; mas koki, koi
– Fisik; jantan lebih kecil dari betina: cyprinid, jantan lebih besar: cyclid,
catfish
Sexing Ikan
Sexing Ikan
Freshwater Fish Ecosystem
• Secara natural Freshwater fish ecosystem
dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:
– Rivers
– Lakes
– Ponds
– Streams
• Sumber air: Reservoirs, wetlands dan air tanah dapat
mempengaruhi freshwater ecosystems.
Freshwater Fish Habitat - River
• Karakteristik:
– Berbagai variasi sungai
– Natural, kedalaman air bervariasi
– Sumber air; gunung, hujan, air tanah
– Arus berubah-ubah sesuai suplai air
– Kualitas air dapat berubah secara cepat
– Akses sinar matahari bervariasi
• Altitude bervariasi, DTR-DTM-DTT, suhu cenderung
hangat-dingin
Freshwater Fish Habitat - River
• River
Freshwater Fish Habitat - Lake
• Karakteristik:
– Danau, Kolam raksasa
– Natural, kedalaman air bervariasi
– Sumber air: gunung, hujan, air tanah
– Arus tenang, kualitas air cenderung stabil
– Akses sinar matahari penuh (fullsun)
• Altitude: DTM-DTT; suhu cenderung dingin
Freshwater Fish Habitat - Lake
• Lake
Freshwater Fish Habitat - Pond
• Karakteristik:
– Kolam kecil (blumbang-Jawa, empang-Sunda)
– Buatan, kedalaman air cenderung dangkal
– Sumber air: hujan, sungai, air tanah/sumur
– Kualitas air cenderung stabil, tidak ada arus
– Akses sinar matahari bervariasi
• Altitude: DTR-DTM-DTT; suhu cenderung hangat
Freshwater Fish Habitat - Pond
• Pond
Freshwater Fish Habitat - Streams
• Karakteristik:
– Sungai berarus deras, dasar sungai berbatu-batu
– Umumnya di pegunungan
– Natural, kedalaman air cenderung dangkal
– Sumber air; gunung, hujan, air tanah
– Arus deras sepanjang tahun
– Kualitas air stabil
– Akses sinar matahari bervariasi
• Altitude bervariasi, DTM-DTT, suhu cenderung dingin
Freshwater Fish Habitat - Streams
• Streams
Freshwater Aquarium
• Freshwater aquarium adalah “natural environment
transplanted into our home”
• Sebaik apapun settingan kita: aquarium adalah
‘abnormal environment’
• Kesuksesan ikan hidup lebih dipengaruhi kemampuan
si ikan dalam beradaptasi dibanding hasil settingan
kita
• Berterimakasihlah kepada ikan yang berhasil survive
dibanding membanggakan hasil settingan kita
Freshwater Aquarium
Freshwater Aquarium
• Dikenal 2 pendekatan setting aquarium:
– Natural setting approach
– Ornamental setting approach
• Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing
• Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam
membuatnya
Freshwater Aquarium
• Natural setting approach
– Setting alami mungkin, minimalisir campur tangan manusia
– Ideal untuk kolam di tanah sehingga macro dan microclimate
mendekati ekosistem alami
– Kelemahan; kurang estetis dan hanya ideal untuk studi ikan
secara natural
• Ornamental setting approach
– Setting seindah mungkin
– Memenuhi selera estetis
– Kelemahan: macro dan microclimate tidak bisa mendekati
ekosistem alami
Freshwater Aquarium
• Natural setting • Ornamental setting • Aquascape
Setting Freshwater Aquarium
Poin utama yang harus diperhatikan
• Ukuran aquarium, jenis dan ukuran ikan, populasi ikan
• Bedding; gravel, pasir malang, dll.
• Ornamen; kayu, batu, dll
• Equipment; filter, lampu, termometer, dll
• Interior; tanaman air, koral, dll
• Isi air, tunggu sampai kualitas air sesuai yang diharapkan (uji
kualitas air), isi ikan
• Tipe:
– Monokultur; satu jenis ikan
– Polikultur; lebih dari satu jenis ikan
Setting Proper Freshwater Aquarium
Assessing Water Quality
• Setelah setting aquarium selesai dan diisi air, sebelum
diisi ikan harus dilakukan penilaian kualitas air.
• Parameter kualitas air ditentukan untuk penilaian
standar air yang bersih dan bebas dari bahan kimia
berbahaya, memiliki pH dan suhu sesuai, kandungan
amonia dan nitrit yang rendah, serta tidak tercemar.
• Ada 3 parameter kualitas air yang harus diperhatikan:
parameter fisik, kimiawi dan biologi
Assessing Water Quality
1. Parameter Fisik
• Kecerahan atau kejernihan air, dipengaruhi pertikel
terlarut.
• Temperatur mempengaruhi kehidupan hewan dan
tumbuhan air.
• Setiap jenis ikan memerlukan parameter temperatur yang
berbeda
• Kedalaman air menentukan level sinar matahari masuk ke
dalam air dan mempengaruhi temperatur.
Assessing Water Quality
2. Parameter Kimiawi
• Tingkat keasaman (pH). Kualitas air yang baik memiliki pH netral,
tidak terlalu asam ataupun basa. Parameter ini mempengaruh
tingkat kesuburan perairan dan kehidupan makhluk hidup.
• pH (potential of Hydrogen); Parameter kadar ion hidrogen (H+)
dibanding ion hidroksida (OH-) dalam air. Makin tinggi kadar (H+)
maka air semakin asam. Makin tinggi kadar (OH -) air semakin basa.
• pH netral berada di angka 7, atau acuan 6,5 – 7,5. Walaupun
terkesan hanya berbeda satu angka saja, tapi harus hati-hati
karena pH 5 setara dengan 10x lipat tingkat keasaman
dibandingkan dengan pH 6.
Assessing Water Quality
2. Parameter Kimiawi
• pH Ideal Untuk Ikan Hias Air Tawar
• Tidak ada angka ideal dalam penentuan pH untuk ikan
hias, tiap jenis ikan kebutuhan parameter pH berbeda.
• Ikan hias air tawar pH air 5,5 – 7,5
• pH< 6,5; Ikan cenderung stres, pertumbuhan terhambat.
• pH< 5; Ikan sulit bereproduksi, sudah pasti mati.
• pH swing, pH berubah drastis–ikan stres, mati mendadak
Assessing Water Quality
2. Parameter Kimiawi
• Oksigen terlarut (DO); berasal dari dua sumber, atmosfer
dan hasil fotosintesis fitoplankton dan tanaman air.
Semakin tinggi oksigen terlarut, semakin baik kualitas air.
• Salinitas; total konsentrasi semua ion terlarut dalam air.
• Alkalinitas; kapasitas air dalam menetralkan tambahan
asam tanpa menurunkan pH.
Assessing Water Quality
2. Parameter Kimiawi
• Tingkat kesadahan (Hardness); dibagi 2, yaitu GH (General
Hardness) dan KH (Carbonate Hardness).
• GH mengacu pada kandungan Magnesium dan Kalsium dalam air
• KH mengacu pada kandungan karbonat dan bikarbonat.
• Secara alami GH dan KH berbanding lurus, bila GH tinggi, KH tinggi.
• KH berperan menstabilkan level pH air.
• Makin tinggi KH air, maka level pH akan stabil, tidak rawan terjadi
pH crash/pH swing.
• GH berperan dalam proses osmoregulasi/pengaturan cairan tubuh.
Assessing Water Quality
2. Parameter Kimiawi
GH Ideal untuk ikan hias
Akuarium Ikan Tropis 4-12 dGH
Akuarium Udang Hias 4-8 dGH
Akuarium African Cichlid 12-20 dGH
Akuarium dengan Tanaman 3-8 dGH
Akuarium Discus 3-8 dGH
Kolam 4-12 dGH
Assessing Water Quality
2. Parameter Kimiawi
• Ammonia adalah zat kimia yang sangat beracun bagi ikan.
• Kadar ideal = 0.
• Ammonia muncul secara alami di setiap akuarium dan
merupakan produk: kotoran ikan, sisa pakan, tanaman
mati, lumut/algae membusuk, filter - media filter kotor
• Satu-satunya cara paling mudah mencegah adanya
ammonia adalah dengan tidak memelihara ikan, dan
tidak punya akuarium
Assesing Water Quality
2. Parameter Kimiawi
• Nitrit (NO2-); hasil produk nitrifikasi ammonia, suatu rangkaian
nitrogen cycle dalam akuarium.
• Kadar Nitrit ideal = 0 (nol), terutama untuk akuarium padat ikan.
• Penyebab tingginya Nitrit dalam akuarium:
– Overfeeding
– Kotoran yang menumpuk di dasar akuarium
– Tidak ada bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas sp.) di filter
– Tidak ada media filter biologi di akuarium
– Filter akuarium yang kurang memadai
– Akuarium yang terlalu padat ikan
Assesing Water Quality
2. Parameter Kimia
• Nitrat (NO3-) tidak sebahaya nitrit bagi ikan, selama dalam
kandungan yang wajar/sedikit.
• Kandungan nitrat dalam level tinggi dapat menyebabkan ikan stres,
sehingga berakibat;
– Meningkatkan kemungkinan terserang penyakit.
– Pertumbuhan tubuh terganggu.
– Warna memudar.
– Merusak organ reproduksi, egg binding, tumor
– Mengurangi usia harapan hidup ikan hias.
Assesing Water Quality
2. Parameter Kimia
Kadar nitrat ideal untuk aquarium air tawar

Akuarium Air Tawar Biasa < 40 ppm

Akuarium dgn Tanaman < 30 ppm


Akuarium Air Payau > 50 ppm
Kolam > 50 ppm
Assesing Water Quality
3. Parameter Biologi
• Plankton; organisme yang memiliki ukuran sangat kecil
dan bergerak sesuai arus air. Terdiri dari zooplankton
(hewan) dan fitoplankton (tumbuhan). Jika jumlah
plankton di perairan tinggi, maka keberlangsungan hidup
seluruh organisme akan terjaga.
• Ikan; jumlah ikan/kepadatan populasi dan ukuran ikan
sangat menentukan kualitas air dalam aquarium.
Assesing Water Quality
• Pencemar air dapat berumber dari:
– Limbah rumah tangga dan industri
– Sektor pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan
– Bahan peledak penangkap ikan
– Deterjen
– Sampah
– Penggundulan hutan
• Salah satu metode untuk menjaga kualitas air
dengan filtrasi air aquarium/kolam
Manajemen Kualitas Air-Filtrasi
• Filtrasi Aquarium air tawar
Manajemen Kualitas Air-Filtrasi

• Filtrasi Kolam
Manajemen Pakan dan Perawatan

• Manajemen Pakan disesuaikan jenis ikan


• Ikan carnivora: ikan kecil, ikan rucah, udang-udangan,
jangkrik, kecoa, ulat hongkong, kelabang, daging, dll.
• Ikan herbivora: daun-daunan, lumut, pelet, dll.
• Ikan omnivora: pelet ikan
• Pemberian pakan sedikit-sedikit, interval lebih sering
• Total 2-3% dari berat badan/hari
Manajemen Pakan dan Perawatan
• Manajemen Perawatan disesuaikan tujuan pemeliharaan
• Berbeda antara ikan air tawar, payau dan air laut,
produksi pet, lomba, dll.
• Ikan predator umumnya soliter
• Ikan komunal bisa dicampur
• Kunci utama pada manajemen air dan pakan
• Volume air dan densitas ikan
Manajemen Pakan dan Perawatan
• Pemberian pakan hewan mati dan pelet harus dikontrol
supaya tidak meracuni ikan
• Pakan pelet yang tidak termakan dalam 15 menit harus
diangkat
• Pada ikan air laut; kontrol salinitas secara berkala
• Karantina ikan baru sebelum digabung dengan koleksi lain
• Kontrol suhu dengan heater atau chiller
• Penggunaan lampu penerang terjadwal, UV-A/B light
terkontrol
Manajemen Pakan dan Perawatan
• 10 ton ikan mati massal di danau Maninjau (https://www.liputan6.com/bisnis/read/4543568/10-
ton-ikan-di-danau-maninjau-mati-massal-ada-apa 27 April 2021)
Gangguan Kesehatan pada Ikan
• Infeksius-non infeksius
• Menyebabkan kerugian:
– Pertumbuhan terhambat, berat-ukuran tidak seragam
– Mortalitas/kematian
– Cacat fisik- Cacat warna
• 95% kasus ikan sakit etiologi lebih ke environmental dibanding
infeksi/patologis
• Sebagian besar agen patogen penyebab penyakit ikan tetap
dorman kecuali saat kondisi ikan drop akibat environmental
factors
Diagnosis Penyakit Ikan
• Kenali jenis/spesies ikannya dan lingkungan
pemeliharaan + kualitas air
• Pahami anatomi fisiologi normalnya
• Pahami gejala klinis dan patofisiologinya
• Pahami koleksi sampel, pemeriksaan dan interpretasi
hasil
• Pahami interpretasi hasil laboratorium
• Pahami diagnosa-prognosa-diferensial diagnosa
• Pemilihan jenis obat dan aplikasinya
Diagnosis Penyakit Ikan
Kenali jenis/spesies ikannya
– Ikan air tawar, air payau, air laut?
– Ikan budidaya?
– Ikan kesayangan?
• Behavior?
• Lingkungan pemeliharaan (aquarium, kolam, dll)
• Kualitas air; pH, dH, oksigen terlarut, nitrat, nitrit,
amonia, urea, dll.
Diagnosis Penyakit Ikan
Pahami anatomi fisiologi normalnya
• Amati anatomi; abnormalitas bentuk tubuh,
sisik, sirip, ekor, dll.
• Amati fisiologi; abnormalitas cara bernafas,
berenang/bergerak, behavior (demersal,
pelagic, superfisial), dll.
Diagnosis Penyakit Ikan
Pahami gejala klinis dan patofisiologinya
• Amati perubahan fisik yang terjadi; bentuk, warna,
ukuran, dll.
• Kenali perubahan patologinya; eritema, hemoragi,
abrasi, fraktur, vulnus, dll.
• Bila perlu lakukan pemeriksaan laboratorik untuk
memastikan diagnosa
Diagnosis Penyakit Ikan
Pahami koleksi sampel, pemeriksaan dan interpretasi hasil
• Sampel sesuai kecurigaan arah diagnosa; darah, feses,
kerokan kulit/lendir, swab, biopsi, air, dll.
• Pahami lokasi koleksi sampel yang akurat dan valid
• Pahami metode pemeriksaan sampelnya
• Pahami interpretasi hasil laboratorium
• Hasil laboratorium dalam bentuk angka, huruf, gambar, dll
• Dokter harus dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
laboratorium ke makna klinis
Diagnosis Penyakit Ikan
Pahami analisis hasil pemeriksaan menuju diagnosa-
prognosa-diferensial diagnosa
• Diagnosa berdasar hasil anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorik dan pemeriksaan lanjut
• Prognosa: dari yang bagus ke yang jelek; fausta, fausta
dubius, dubius, dubius infausta, infausta
• Diferensial diagnosa penting sebagai pembanding dan
opsi ketika terapi tidak memberikan hasil sesuai harapan
Penyakit Ikan – Infeksi Bakteri-Virus
• Penyakit bakterial dan viral pada ikan termanifestasi di
permukaan tubuh, dalam jaringan dan dalam saluran
pencernaan
• Infeksi bakterial dan viral di permukaan tubuh ikan lebih
mudah dikenali gejala klinis dan patofisiologinya karena
terlihat langsung perubahan patologinya
• Infeksi bakterial dan viral di dalam tubuh (insang,
jaringan, usus, dll) lebih sulit diamati secara visual dan
perlu pemeriksaan laboratorik untuk memastikan
diagnosa.
Penyakit Ikan – Infeksi Virus KHV
• Koi Herpes Virus
– DNA Virus
• Synonim:
– Carp nephritis and gill necrosis
– Koi mass mortality
– Cyprinid herpesvirus 3 (CyHV-3)
• Nama populer; KHV
Penyakit Ikan – Infeksi Virus KHV
Gejala Klinis KHV
1.Produksi mucus berlebih (respon fisiologis ada patogen), lalu
produksi lendir turun drastis hingga tubuh ikan terasa kasat
2.Insang berwarna pucat, terdapat bercak putih atau coklat yang
sebenarnya adalah kematian sel-sel insang atau gill necrosis.
Makros; ada kerusakan jaringan dan kematian sel yang berat
3. Hemoragi pada pangkal dan ujung sirip serta permukaan tubuh
4. Kulit melepuh diikuti infeksi sekunder bakteri, jamur, parasit
5. Hepar berwarna pucat, diikuti nekrosis hepatosit
6. Ginjal (anterior dan posterior) berwarna pucat
Penyakit Ikan – Infeksi Virus KHV
• Gejala Klinis
Penyakit Ikan – Infeksi Virus KHV
Penularan dan Diagnosa
• Organ target infeksi KHV; insang, ginjal, otak dan hati
(prevalensi populasi virus lebih tinggi dibanding organ lain).
• KHV dapat ditularkan pada ikan mas dan Goldfish dengan
bersentuhan dengan ikan yang luka dan dapat ditularkan
secara injeksi dengan kultur sel yang terinfeksi virus
• Diaganosa berdasar penemuan gejala klinis, kajian
epidemiologi, karakteristik histopatologi dan ditemukannya
virus pada organ dalam melalui kultur atau PCR.
• Uji lain dengan ELISA dan Virus Neutralization Antibody Assay
(VN)
Penyakit Ikan – Infeksi Virus KHV
Pengobatan
• Tidak ada obat yang efektif
• Antibiotika untuk atasi infeksi sekunder
• Vitamin untuk meningkatkan stamina
Pencegahan
• Karantina ikan baru 4 – 8 mg
• Biosecurity; kualitas air, sumber air, dll.
• Pemeliharaan pada suhu > 28oC
• Vaksinasi: Vaksin KV3
Penyakit Ikan – Infeksi Virus KHV
Pengendalian
• Iodophore 200 mg/liter-20 menit
• Benzalkonium klorida 60 mg/liter - 20 menit
• Etil alkohol 30% - 20 menit
• Larutan natrium hipoklorit 200 mg/liter - 30 detik.
• Semua perlakuan pada suhu 15oC.
Penyakit Ikan – Infeksi Parasit-Fungal
• Penyakit parasit dan fungal pada ikan termanifestasi di
permukaan tubuh, dalam jaringan dan dalam saluran
pencernaan
• Infestasi parasit di permukaan tubuh (ekstoparasit) dan infeksi
fungal pada ikan lebih mudah dikenali gejala klinis dan
patofisiologi karena dapat terlihat langsung misalnya
ektoparasit Learnea sp., Argulus sp. atau fungi Saprolegnia,
Tricodina, Oodinium, Branchiomycosis dan Icthyophonus.
• Infestasi parasit di dalam tubuh (insang, jaringan usus)
misalnya Gyrodactylus sp. lebih sulit diamati secara visual dan
perlu pemeriksaan laboratorik untuk memastikan.
Penyakit Ikan - Konstipasi
• Etio:
– Overfeeding, salah pakan/incorrect diets
• Symptoms:
– Nafsu makan turun, sedikit/tidak ada feses, perut
membuncit, ikan lebih sering diam di dasar
akuarium
• Treatment:
– ½ sendok teh Magnesium sulfat (MgSO4)/4,5 liter
air, amati sampai ikan defekasi normal, ganti air.
Penyakit Ikan - Dropsy
• Syn. Malawi bloat
• Etio: Environment atau organ failure
• Symptoms:
– Tubuh membengkak, khususnya abdomen disertai sisik “berdiri”
akibat akumulasi cairan dalam jaringan
– Pada African mouthbreeding cyclid sering akibat ekses salinitas
(NaCl), nitrat atau salah pakan
• Treatments:
– Tidak ada terapi efektif, garam kolam dapat mengurangi gejala.
– Pemberian antibiotika + antiinflamasi + vitamin pada beberapa
kasus hasil positif.
Penyakit Ikan – Infeksi Bakteri
• Fin Rot, Busuk Sirip-Ekor
• Etio: infeksi bakteri yang diinduksi adanya luka atau
poor water quality
• Symptoms:
– Membran sirip/ekor rusak, pecah dan tampak
inflamasi/keradangan
• Treatments:
– Gentian violet
– antibiotika-antiinflamasi-vitamin
Penyakit Ikan – Infeksi Parasit
• Hole in the Head, Hexamitiasis
• Etilogi:
– Infeksi internal parasit Hexamita sp.
– Lebih banyak menyerang ikan cyclid
• Symptoms:
– Muncul ketikam kondisi tubuh melemah akibat berbagai faktor
spt umur, stres lingkungan, dll
– Feses putih, lebih besar dari nrmalnya, sensory pores pada
kepala terisi pus sehingga tampak seperti berlubang
• Treatments:
– Metronidazole 50 mg/4,5 liter air, ganti larutan baru tiap 3 hari
Penyakit Ikan – Infeksi Parasit
• Gill Parasit, Parasit pada Insang
• Etio:
– Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp
• Symptoms:
– Scratching, nafas berat.
– Kasus berat inkoordinasi akibat hipoksia otak.
• Treatments:
– Sterazin, Trichlorfon
Penyakit Ikan – Internal Parasit
• Etio: cacing nematoda, cestoda, protozoa, dll.
• Symptoms:
– makan barus namun kurus
– kadang terlihat cacing keluar sebagian pada anus
• Treatment:
– sesuai etiologi; obat cacing, antiprotozoa, dll
Penyakit Ikan – Eksternal Parasit
• Etio: parasit eksternal; Learnea sp., Argulus sp., dll.
• Symptoms: scratching, kemerahan kulit, terlihat
parasit pada permukaan kulit/sisik.
• Treatments: manual removal + antiseptika
– Metriphonate (Abate) 1,125-1,8 mg/4,5 liter air
Penyakit Ikan – Eksternal Parasit
• White Spot Disease, Ich, Bintik Putih
• Etiologi:
– protozoa Ichthyophthyrius multifiliis
• Symptoms:
– Bintik putih kecil di permukaan tubuh/sisik.
– Awalnya sedikit, meluas ke seluruh tubuh
• Treatments:
– malachite green 3 ppm dipping, metronidazole,
antiprotozoal lain.
Penyakit Ikan – Infeksi Fungal
• Etio:
– fungi Saprolegnia, Tricodina, Oodinium, Branchiomycosis
dan Icthyophonus
– Biasanya muncul akibat luka abrasi pad permukaan kulit,
akibat parasit atau kondisi air yang jelek
• Symptoms:
– tumbuh bentukan seperti kapas putih atau velvety pada
permukaan tubuh.
• Treatment:
– gentian violet, antifungal sistemik
Penyakit Ikan – Infeksi Fungal
• Velvet
• Etiologi: parasit Oodinium sp
• Symptoms: golden velvety coat on body/fins,
scratching, increase respiration
• Treatments: Antiparasitic agent
Penyakit Ikan – Metabolik
• Metabolic bone disease
– Etio: imbalance of Ca, P & Vit D3 in diet
– Often on invertebrates fed without supplementation
– Cs; deformity lower jaw, fracture, scoliosis. Severe
case; spasms & bloating gases
– Dx. Physical exam, history, X-rays
– Tx. Calcium supplement, UV-B light, Vit D3 inj
– Prevent; Balance diet
Penyakit Ikan – Metabolik
• Thiamine deficiency
– Etio; frozen fish feeding (thiaminase in fish destroy
thiamin), water soluble vitamin loss when frozen meat
thawed
– CS; tremor, seizures, severe arching of the back
– Dx. Clinical exam, history
– Tx. Inject thiamin, thiamin supplement (250 mg
thiamin/Kg fish fed)
– Prevent; Balance diet
Penyakit Ikan – Metabolik
• Obesity
– Etio: overfeeding
– Causes stress on certain organs especially heart, gill &
kidney
– Induce sudden death
– CS; over fat
– Dx. Physical exam, history
– Tx. Reduce feed, increase enclosure’s size
– Prevent. Balance diet, warm enclosure
Penyakit Ikan – Metabolik
• Tumor
– Etio: unknown origin, carsinogenic agent
– Tumor dapat tumbuh di permukaan kuit atau dalam tubuh
– Dapat tumor jinak seperti lipoma, dapat pula tumor ganas
seperti sarcoma
– CS; bentukan tumor di permukaan kulit atau dalam tubuh
– Dx. Physical exam, biopsy
– Tx. Surgery, chemoterapy
Pengobatan pada Ikan
• Pahami diagnosa dan diferensial diagnosa
• Pahami drug of choice dan opsi pengganti
• Pahami sediaan obatnya (pulveres, kristal, tablet, kapsul, solutio)
• Pahami dosis dan aplikasi obatnya
• Terapi utama;
– terapi kausatif sesuai agen etiologi; antiviral, antibiotika,
antiparasitika, antifungal
• Terapi pendamping;
– Terapi simptomatif (antiinflamasi, analgesika, dll.)
– Terapi suportif (vitamin, perbaikan kualitas air, dll.)
Pengobatan pada Ikan

• Pastikan jenis obat dan dosis yang digunakan sesuai


rekomendasi literatur
• Pastikan volume obat yang akan diberikan sesuai berat
badan pasien/ikan
• Pastikan aplikasi obat sesuai yang direkomendasikan
(IM, ICe, SC, dipping, dll.)
Antiparasitika rekomendasi untuk Ikan
No Agent Dosis Comment
1 Acetic acid, glacial 1-2 mL/L×30-45 sec Monogenean, crustacean ectoparasites;
bath100, 152 safe for goldfish
2 Albendazole 10 mg/kg PO once Atlantic salmon, rainbow trout, tilapia
10-50 mg/L×2-6 hr Sticklebacks/treating Glugea anomala
3 Closantel (50 1 mL/400 L once; repeat Koi/very safe and effective for external
mg/mL)/mebendazole in 3-7 days monogeneans; reported to be highly toxic to
(75 mg/mL) goldfish and medaka
4 Diflubenzuron 0.01 mg/L tank water ×48 Crustacean ectoparasites; inhibits chitin
(Dimilin) hr q6d×3 treatments synthesis; drug persists in water long-term
5 Doramectin 200 µg/kg PO once Carp (Labeo fimbriatus and Catla
catla)/Lernaea
6 Emamectin 5 µg/kg PO q24h×7 days Koi/Argulus
50 µg/kg PO q24h×7 days Goldfish/sArgulus
7 Formalin 0.015-0.025 mL/L tank For Ichthyophthirius, use 0.025 mL/L tank
Antiparasitika rekomendasi untuk Ikan
No Agent Dosis Comment
8 Ivermectin - Do not use; neurologic signs and death at
therapeutic doses;
9 Levamisole 1-2 mg/L×24 hr bath Internal nematodes, especially larval
4 g/kg feed q7d× 3 treatments External monogeneans
10 Malachite green 100 mg/L topical to skin Freshwater fish/protozoan ectoparasites;
lesions
11 Mebendazole 20 mg/kg PO q7d×3 treatment 20 mg/kg PO q7d× 3 treatments
1 mg/L×24 hr bath Monogeneans
12 Methylene blue 1-3 mg/L tank water Freshwater fish/ectoparasites;
13 Metronidazole 25 mg/L tank water q48h× 3 Spironucleus (Hexamita) and other internal
treatments flagellates; some external flagellates;
14 Piperazine 10 mg/kg q24h in feed×3 day Nonencysted gastrointestinal nematodes
Antiparasitika rekomendasi untuk Ikan
No Agent Dosis Comment
15 Potassium 5 mg/L×30-60 min bath Freshwater fish/protozoan, crustacean
permanganate ectoparasites;
16 Praziquantel 5 mg/kg PO, ICe, repeat 14-21 days Cestodes, some internal digenean
50 mg/kg PO once trematodes
5-10 mg/L×3-6 hr bath, repeat in 7 Adult cestodes
d Monogenean ectoparasites, cestodes
17 Pyrantel pamo 10 mg/kg in feed, once Gastric nematodes
18 Thiabendazole 10-25 mg/kg in feed, repeat in 10 d Gastric nematodes; anorexia may be seen
19 Trichlorfon/ 0.25 mg/L tank water; 96 hr bath Freshwater fish/use 0.5 mg/L; treat q3d×2 for
(dimetilfosfonat) Dactylogyrus and other oviparous
monogeneans; treat q7d×4 for anchor worms
(Lernaea) and fish louse (Argulus)
20 Trichlorfon/ 0.5 mg/L tank water q10d×3 Crustacean ectoparasites; change 20%-30% of
(dimetilfosfonat) treatments water 24-48 hr following each treatment
Antibiotika pilihan untuk ikan
No Agent Dosis Comment
1 Amikacin 5 mg/kg Ice, IM q24h×3 days, then q48h×2 Koi, Cyprinid
treatments
2 Amoxicillin 12.5 mg/kg IM q12h, 25 mg/kg PO q12h, 40-80 Multi species
mg/kg/day in feed×10 days
3 Ampicillin 10 mg/kg q24h IM, 50-80 mg/kg/day in feed×10 Multi species
days
4 Azithromycin 30 mg/kg q24h×14 days, 40 mg/kg ICe Multi species
5 Ceftazidime 22 mg/kg IM, ICe q72-96h×3-5 treatments Good for Gram -
6 Chloramphenicol 40-182 mg/kg q24h Ice, 50 mg/kg PO, IM once, Not for fish
then 25 mg/kg q24h comsumption
7 Ciprofloxacin 15 mg/kg IM, IV Carp, African
catfish, trout
Antibiotika pilihan untuk ikan
No Agent Dosis Comment
8 Doxycycline 20 mg/kg PO q24h158 20 mg/kg PO, IV
9 Enrofloxacin 5-10 mg/kg PO, IM, ICe q24h
10 Erythromycin 10-25 mg/kg IM, ICe;38 10- 25 mg/kg IM, ICe 1-
3× q3wk
11 Flumequine 12-25 mg/kg PO, ICe, IV q24h
12 Gentamicin 2 mg/kg IM, then 1 mg/kg IM at 8 and 72 hr
13 Hydrogenperoxide 50-75 mg/L×1 hr columnaris disease
in catfish
14 Iodine Topical to wound, rinse immediately 20-100
mg/L for 10 min
Aplikasi Obat pada Ikan
Aplikasi Obat pada Ikan
• Intramuskuler, intracoelomic, dipping
Aplikasi Obat pada Ikan
• Beberapa kasus penyakit bersifat metabolik
seperti abnormalitas bentuk tubuh maupun
tumor
• Tidak ada pengobatan yang efektif selain
tindakan operasi/surgery
• Tindakan operasi harus dilakukan secara lege
artis dengan pembiusan
Fish Surgery
• Pasien ikan pada kasus tertentu perlu tindakan operasi
• Pastikan diagnosa sudah akurat
• Peneguhan diagnosa secara laboratoris dan
pemeriksaan lanjut (X-ray, darah, dll)
• Fish surgery sebaiknya menjadi opsi terakhir ketika
tidak ada terapi medis yang dapat menyembuhkan atau
memulihkan kondisi pasien ikan
• Dalam terapi surgery diperlukan pemahaman jenis
anstetika, dosis dan rute aplikasi/pemberian
Chemical Restraint untuk Ikan
No Agent Dosis Comment
1 Alfaxalone (Alfaxan) 5-10 mg/L induction Cichlid; sedation and anesthesia
1-2.5 mg/L maintenan Koi/sedation and anesthesia;
2 Atipamezole 0.2 mg/kg IM Reversal agent (α2 antagonist) for
(Antisedan, Zoetis) medetomidine
3 Benzocaine 15-40 mg/L bath Transport sedation
50-500 mg/L bath Anesthesia
4 Butorphanol 0.05-0.1 mg/kg IM Postoperative analgesia
0.4-10 mg/kg IM Koi/postoperative analgesia
5 Etomidate 1-4 mg/L Lower dose for striped bass and related
6 Eugenol 10-100 mg/L bath for sedation to handleable
17-25 mg/L bath sedation
7 Isoflurane 0.5-2 mL/L bath Anesthetic levels difficult to control,
Chemical Restraint untuk Ikan
No Agent Dosis Comment
8 Ketamine 66-88 mg/kg IM Short immobilization; recovery >1 hr
9 Ketamine (K) – (K) 1-2 mg/kg+(M) Immobilization; reverse (M) with
medetomidine (M) 0.05- 0.1 mg/kg IM atipamezole (0.2 mg/kg IM)
10 Ketoprofen (Ketofen) 2 mg/kg IM As a postoperative analgesic in koi
11 Lidocaine - Local anesthetic; use cautiously in small fish;
do not exceed 1-2 mg/kg total dose
12 Medetomidine 0.03-0.07 mg/kg IV General
0.06-1 mg/L water Transport sedation
1-10 mg/L bath Freshwater fish/anesthesia
2.5-5 mg/L bath Marine fish/anesthesia
13 Propofol 3.5-7.5 mg/kg IV Goldfish anesthesia; induc.7.4 m; Rec. 8.5 m
Chemical Restraint untuk Ikan
No Agent Dosis Comment
14 Tricaine 15-50 mg/L water Sedation
methanesulfonate 50-100 mg/L bath Anesthesia; stock solution: 10 g/L, buffer the
(MS-222; Tricaine-S) inducti; acidity by adding sodium bicarbonate at 10
50-60 mg/L mainte g/L or to saturation
100-200 mg/L bath store stock in dark container; shelf-life of
induction; stock extended by refrigeration or freezing;
50-100 mg/L bath stock that develops an oily film should be
maintenan discarded;
aerate water to prevent hypoxemia;
narrower margin of safety in young fish, and
soft, warm water; euthanasia: keep fish in
solution >20 min after respiration stops
15 MS 222 1 g/L spray Large fish/anesthesia; spray onto gills with
an aerosol pump sprayer
Fish Surgery
• Pasien ikan pada kasus tertentu perlu tindakan operasi
• Fish surgery diklasifikasikan:
– Kuratif surgery; tumor, fraktur, vulnus, dll.
– Cosmetic surgery; trimming sirip, ekor, dll.
• Dilakukan memenuhi prinsip dasar surgery
• Tetap mempertimbangkan aspek animal welfare
• Sedasi, anestesi wajib
• Meliputi 3 tahapan: pre~, peri~ dan post operasi
Fish Surgery
• Kasus Ikan Kerapu Mas menelan benda asing/corong
filter
• Ikan tetap aktif, muntah setiap diberi makan
• Klien minta ikannya dioperasi untuk mengambil benda
asing yang tertelan
• X-ray; terlihat corong filter dalam lambung
• Diputuskan tindakan non surgery; pengambilan corong
filter via mulut
• Pembiusan MS 222 dosis 100 mg/liter air
Tindakan Pembiusan
Tindakan Pembiusan
Tindakan Pembiusan
Evakuasi benda asing via mulut
Penutup
• Ikan; budidaya dan pet
• Setting akuarium mempengaruhi kualitas ekosistem
• Gangguan kesehatan; infeksi dan non infeksi
• Terapi; kausatif, simptomatif, supportif
• Dokter hewan dan vet students perlu memahami Fish
Medicine secara komprehensif

Anda mungkin juga menyukai