Anda di halaman 1dari 48

NOP

NILA ORGANIK PALU


BUDIDAYA TEKNOLOGI GOOD BAKTERI
PERIKANAN BUDIDAYA sebagai solusi…!

1. Perikanan Tangkap sudah tidak ekonomis

2. Kerusakan ekositem air laut atau danau

3. Over Fishing

4. Peluang lapangan kerja


Karakter menarik NILA untuk budidaya

1. Pertumbuhan yang cepat dan bisa dipanen


dalam waktu 60-100 hari
2. Jenis Ikan Air Tawar yang sangat
kondisional terhadap air.
3. Mampu hidup pada kondisi perairan yang minim
4. Mudah untuk menggunakan pakan alternatif
5. Dapat dijadikan makanan olahan yang bervareasi
Manfaat Nila Bagi Kesehatan
• Menjaga Kolesterol. Ikan nila memiliki kandungan
asam lemak omega 3.
• Nutrisi ini bisa membantu menjaga kadar kolesterol
tubuh. ...
• Baik untuk Pencernaan. ...
• Tulang Lebih Sehat. ...
• Mencegah Penuaan Dini. ...
• 5.Kesehatan Otak Terjaga. ...
• Membantu Mencegah Kanker.
. Menjaga imunitas tubuh
OLAHAN IKAN LELE

Pepes Nila

Nila bumbu
kuning
OLAHAN IKAN LELE
Balado ikan Nila
Sup Ikan Nila kuah
Bening
Pakan hemat
Panen Melimpah…..
dengan Teknlogi
MIKROORGANISME
MENGAPA KOLAM
BUNDAR

• Hemat Tempat
• Hemat Biaya
HEMAT
• Hemat Waktu
(Cost Effective) • Hemat Air


BENEFIT Ramah lingkungan / air tidak berbau
• Air bisa untuk Pupuk Tanaman
• Hasil panen melimpah
• Daging gurih dan Padat
• Tidak bau tanah/lumpur
KONSTRUKSI KOLAM

• Kolam terbuat dari bahan orchid/sunpower


• Bentuk bundar (seperti tabung lebih
utama), NO Sudut yah
• Ukuran tidak terlalu luas.
• Dasar dibuat miring ke pembuangan.
• Ada pipa pembuangan endapan.
• Pemasukan air menggunakan selang atau
pipa
• Dilengkapi alat aerasi sekaligus
pengadukan berupa blower yang
dilengkapi selang dan aerasi
BAGIAN KOLAM
• Pemasukan air
– Berasal dari sumber air yang dilewatkan pipa distribusi
ke kolam.
• Pembuangan air
– Pipa pembuangan air dibuat dibagian sentral dasar
kolam, yang merupakan bagian paling dalam.
– Bentuk kolam bundar atau persegi dengan bagian
pojok melengkung.
• Dinding kolam
– Tegak bundar
• Dasar kolam
– Dasar kolam dibuat miring ke arah sentral dan rata.
• Aerasi
– Dari blower (air pump) dengan dilengkapi aerasi
– Dengan /tanpa pompa pembentuk arus putar.
PRINSIP KERJA MIKRORGANISME
• KONSEP :
– Daur ulang senyawa nitrogen anorganik (terutama
amonia yang bersifat racun bagi ikan) menjadi mikroba
(microbial protein) serta penyerapan maksimal pakan

• PROSES
– bahan organik dalam kolam diaduk dan diaerasi agar
terlarut dalam kolom air untuk merangsang
perkembangan bakteri heterotrof aerobik menempel pada
partikel organik, menguraikan bahan organik (mengambil
C-organik), selanjutnya menyerap mineral seperti amonia,
fosfat dan nutrient lain dalam air.

• HASIL
– kualitas air menjadi lebih baik dan bahan organik
serta amonia didaur ulang menjadi detritus kaya
protein yang dapat menjadi makanan buat
ikan/udang.
TEKNOLOGI SISTEM BUDIDAYA

KONVENSIONAL /UMUM
• Ganti air seadanya, padat tebar 20 – 50 ekor/m2

SISTEM AIR JERNIH


• Ganti air 100% atau lebih. Padat tebar 100 – 200 ekor/m2

SISTEM AIR HIJAU


• Ganti air 30 – 50%, padat tebar 80 – 100 ekor/m2

SISTEM AIR MERAH


• Ganti air 10 – 20%, padat tebar 80 – 150 ekor/m2

SISTEM AIR HITAM


• Ganti air 10 - 20%, padat tebar 30 – 80 ekor/m2

SISTEM BIOFLOC / COKLAT


• Ganti air minim, aerasi. Padat tebar 80 – 170 ekor/m2.
MANAJEMEN AIR

Fondasi dasar
keberhasilan budi daya ikan
Nila teknologi mikroorganisme
PERSIAPAN & PEMELIHARAAN AIR KOLAM

PERUBAHAN WARNA AIR


Hari ke 3-4 Hari ke 5-6 Hari ke 7-8

Hari ke 9-10 Hari ke 10-11 Hari ke 12-15


PENGENALAN WARNA AIR

1. Bening menunjukkan umur organisme masih muda

2. Coklat kekuningan menunjukkan organisme sudah matang

3. Coklat kehitaman menunjukkan organisme


kekurangan oksigen ( harus dibuang )
PENGELOLAAN AIR
AERASI DAN PENGADUKAN
– Aerasi dan pengadukan menggunakan Blower ( 8 – 15 watt/m3 )
untuk 1 kolam ukuran diameter 1,5 m untuk kepadatan ikan 5000
awal tebar
– Setelah > 40 hari tambah aerasi
– Untuk ukuran benih yang masih kecil arus perlu diatur agar ikan kecil
masih kuat melawan arus.

• PERGANTIAN AIR
– Pergantian air hanya dilakukan jika kondisi air dianggap kurang
baik yg ditandai tingkah laku ikan lemah dan nafsu makan
menurun. Hanya penambahan saja yang dilakukan secara rutin.
– Pergantian air sebesar 60% dilakukan jika kondisi darurat
(penyelamatan) untuk kasus tertentu.
PENGELOLAAN AIR
• BUANG ENDAPAN
– Pembuangan endapan dilakukan setiap 2 - 3 hari sekali pada pagi
hari pada bulan pertama, setelah itu dilakukan tiap hari

• KAPUR
Kapur yang diberikan bisa kapur pertanian atau dolomite. Bila tidak
ada bisa menggunakan kapur untuk bangunan. Bila pH air rendah
kurang dari 6,5 berikan kapur bangunan.
– Pemberian kaptan/dolomite tiap 7 hari sekali dengan dosis maks.
3
100 gr/m (dilarutkan dengan air dan diambil airnya, ampas
dibuang).
– Dalam kondisi tertentu, misalnya air bau asam atau bau sendawa,
kapur perlu diberikan dengan dosis minimal sama atau lebih.
• GARAM
– Garam diberikan bila ada
penambahan air. Jumlah garam
yang diberikan dengan dosis 1
3
kg/m , disesuaikan dengan
jumlah air yang dimasukkan.
– Pemberian garam untuk
pengobatan
3
dengan dosis
1 kg/m air. Begitu pula ikan
menggantung dipermukaan
pada pagi hari berikan garam
dengan dosis yang sama.
– Dapat meningkatkan toleransi
-
ikan thd NH3 maupun NO2
PENGUKURAN MUTU AIR
• Parameter mutu air yang perlu diukur :
– Suhu air (siang+malam), suhu ideal 27-32 derajat celcius.
– pH (pagi + sore), PH ideal 6,5-8.
– Salintas 0.005
– Endapan floc (minimal 1 minggu sekali)
– Oksigen terlarut (bila memungkinkan)
– REDOX (bila memungkinkan)
– Kepekatan (secchi disk)

• Pengamatan
– Bau (penciuman),
– warna air
– Tingkah laku dan
– nafsu makan ikan.
PENEBARAN BENIH

BENIH PENEBARAN
SAMPLING TRANSPORTASI
BERKUALITAS BENIH

UKURAN RATA BERDASARKAN


SEHAT BERAT SAMPEL /
KEMASAN
LINCAH VOLUME SAMPEL AKLIMATISASI
ISI PER KEMASAN
NAFSU MAKAN HITUNG PENEBARAN
PENGANGKUTAN
UKURAN IDEAL KEBUTUHAN
BENIH
AKLIMATISASI BENIH

• Benih disegarkan bersamaan


Air kolam
aklimatisasi air untuk penyesuaian
suhu, pH, dll. Pertukaran air
lakukan perlahan
Air asal + ikan + 1 - 1,5 jam
• Setelah benih beradaptasi dengan
baik dalam air kolam, benih disuci Larutan herbal
hamakan terlebih dahulu tujuannya 0,5ml/lt. Amati kondisi
aplikasi 15-30 adaptasi/
membunuh bakteri patogen yang menit
Air kolam
+ ikan kesegaran ikan
menempel pada benih dengan :
- garam 300 gr dan kunyit 100 gr
dilarutkan dalam 500 ml air bersih
kemudian peras airnya, dosis
penggunaan 0,5 ml/ liter. Atau bisa
juga menggunakan unis aquades Kolam buddy

• Setelah proses pencelupan benih


dengan herbal / obat, benih Persyaratan tebar dikolam terpal
Minimal size ikan 9-12 cm
dimasukkan ke dalam kolam,
biarkan benih keluar
sendiri dari serokannya
PROSES AKLIMATISASI
MANAJEMEN PAKAN

Pemberian Pakan secara tepat akan memberikan


hasil pertumbuhan bobot ikan lebih maksimal
dan membuat biaya pakan lebih hemat

Jadwal pemberian pakan


Pada pagi hari dijam 9 dan dijam 5 sore hari
Disitulah peyerapan makanan terbaik untuk makhluk hidup
SUMBER MAKANAN AWAL

Organisme, gumpalan-gumpalan kecil


yang tersusun dari sekumpulan
mikroorganisme hidup yang melayang-
layang di air.

Organisme tidak dapat terbentuk


atau susah terbentuk krn bbrp
hal :
- Bahan organik masih blm cukup
- C/N ratio tidak sesuai (terlalu rendah)
- Gangguan cuaca (kena hujan) dan suhu
- Adanya pemangsaan yg cukup
tinggi oleh PROTOZOA
PEMBERIAN PAKAN

• Dipuasakan 2 – 3 hari
• Diberi pakan 20 – 50% dari
2-3% berat ikan pada hari
ke- 3 / ke-4, selanjutnya
diberikan sesuai
kebutuhan.
• Pemberian pakan 2x sehari
• Pakan diberikan 80%
dari kenyang
• Program puasa 2 hari
setiap 1 minggu
• Pakan difermentasi
dengan Probo selama 2
hari (dosis Probo10 ml/ 5
kg + air 450ml)
Tabel Pakan sebagai Pedoman
Manajemen Pakan

Konsumsi
Umur Berat Badan Panjang Ukuran Protein Frek.
Pakan
(hari) (gr/ekor) (cm) Pakan (mm) (%) (x/hr)
(%BB)
1 – 10 <1 <3 > 10 Tepung 45 4–3
10 – 20 1–2 3 –5 10 – 8 0,8 40 3
20 – 40 2 – 3.5 7 – 10 8– 6 1 38 3
40 - 50 3,5 – 5 10 – 12 6– 5 2 min. 30 3–2
50 – 60 5 – 20 12 – 15 5 – 4,5 2 min. 30 3–2
60 – 70 20 – 50 15 – 18 4,5 – 4 2/3 min. 30 3–2
70 – 80 50 – 80 18 – 20 4– 3 3 min. 30 2
80 – 120 80 – 100 20 – 25 3– 2 3 min. 30 2
> 120 > 100 25 – 30 2 3 min. 30 2
CARA MENGHITUNG PAKAN
• Misalnya benih ukur 11 cm jumlahnya 165 ekor/kg atau 6
gr/ekor, bila jumlah benih yang ditebar 1000 ekor. Maka
berat total benih
= 6 gr x 1000
= 6000 gr => 6 kg.
• Keperluan pakan untuk berat benih 6 gr per ekor adalah 6%
dari berat badan.
• Kebutuhan pakan per hari untuk 1000 ekor benih ukuran Atau download aplikasi
Takaran pemberian pakan
11 adalah :
Pakan/hari = 6 kg x 6%
= 0,36 kg => 360 gr
• Bila pemberian pakan 2 kali sehari (pagi dan sore), maka
pemberian pakan pagi 180 gr dan sore 180 gr.
• Pemberian pakan selanjutnya harus disesuaikan dengan
kondisi nafsu makan ikan dan pertumbuhannya. Aplikasi feeding rate juga
baik
FERMENTASI (THE KEY TO SUCCES)
Fermentasi adalah suatu proses penguraian
zat dari molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana menggunakan fasilitas
enzim pengurai, dan dihasilkan energi

Fermentasi Menggunakan Probo adalah proses yang


memanfaatkan kemampuan mikroba yg ada di
Probo ini untuk menghasilkan metabolit
FERMENTASI PAKAN
UNTUK 1 KG PAKAN :
• Siapkan air bersih 450 ml, dan
Probo 10 ml, untuk 5 kg pakan.
Campur hingga rata.
• Simpan dalam ember yg ada
tutupnya tanpa udara dan cahaya
• Tunggu selama 2-3 hari,
pakan baru diberikan.

Tujuan fermentasi pakan adalah


untuk meningkatkan daya cerna
pakan agar penyerapan nutrisi
lebih baik.
Ini adalah kunci penekanan pakan
Hemat ½ dari biasanya (50%)
Keuntungan Pakan di Fermentasi
dengan Probo :

• Penggunaan pakan lebih hemat


• Memotong rantai peptida protein menjadi protein
rantai pendek
• Pakan langsung bisa di cerna
• Tekstur pelet lebih lembut
• Menambah nutrisi pakan
• Tingkat kematian ikan rendah
• Daging ikan yang dipanen lebih padat
• Baik untuk pemeliharaan air
• Merangsang nafsu makan ikan
• PROBIOTIK
– Probiotik yang diberikan harus mengandung minimal 2
macam bakteri pembentuk floc (seperti Bacillus subtilis, B.
licheniformis, Bacilus Polymxa, Bacilus), dan mikroba lain
(Lactobacillus, B. megaterium, Saccharomyces cereviceae,
Aspergillus sp.) yang menguntungkan.

– ENZIM AMILASE, PROTEASE, DAN SELULASE

– Pemberian probiotik boleh juga dilakukan bersamaan


dengan pemberian molase atau gula pasir

– Dapat juga difermentasikan terlebih dahulu


5
Pemahaman akan teknis aplikasi C/N Ratio, FCR untuk
menunjang SR akan sangat mendukung keberhasilan kita
ber budidaya
Survival rate (SR)
• Survival rate atau biasa dikenal dengan SR dalam
perikanan budidaya merupakan indeks kelulus hidupan
suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya dari
mulai awal ikan ditebar hingga ikan dipanen.
• nilai SR ini dihitung dalam bentuk angka persentase, mulai
dari 0 – 100 %.
• rumusnya yaitu : SR = jumlah ikan yang dipanen x 100 %
jumlah ikan yang ditebar

SR ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan


dalam kegiatan budidaya ikan. jika ikan yang hidup saat
panen banyak dan yang mati hanya sedikit tentu nilai SR
akan tinggi, namun sebaliknya jika jumlah ikan yang mati
banyak sehingga jumlah ikan yang masih hidup saat
dilakukan pemanenan tinggal sedikit tentu nilai SR ini
akan rendah.
APLIKASI KARBOHIDRAT DAN C/N RATIO
• Penambahan karbohidrat pada media air berfungsi untuk mengontrol
nilai C/N rasio tetap seimbang sehingga media tetap baik untuk
kelangsungan hidup ikan.

• Penambahan karbohidrat harus berdasarkan pada jumlah pakan yang


diberikan (total karbon pakan adalah 50%), perumusannya :

CH = 20 x Nt

CH = Karbohidrat total
Nt = Jumlah pakan x (%Protein pakan : 6,25) x % Nitrogen terbuang

5
APLIKASI KARBOHIDRAT DAN C/N RATIO

Contoh :
Pakan 1 kg (1000 gram) dengan kandungan protein 30% dan Nitrogen
terbuang 50%, maka karbohidrat yang harus diberikan adalah :

CH = 20 X Nt
= 20 X ( 1000 gram X (30% : 6,25 ) X 50% )
= 20 X ( 1000 gram X 0,048 X 0,5 )
= 480 gram (unsur C dalam karbohidrat adalah 50%)

Maka nilai C/N rasionya :

C = Total karbon pakan + Total karbon karbohidrat


= ( 1000 gram X 50% ) + ( 480 gram X 50% )
= 500 gram + 240 gram
= 740 gram
C/N = 740 gram : 48 gram
N = ( 30% : 6,25 ) X 1000 gram = 15,4 = 48 gram

Kesimpulan untuk mendapat C/N = 15,4 dibutuhkan karbohidrat 480 gram


Tabel
penambahan karbohidrat
pada pakan dan Nilai C/N Ratio

100% Amonia disintesis 50% Amonia disintesis


Pakan Ikan
Heterotrof Heterotrof

Protein C/N Ratio Kg CH/ Kg pakan C/N Ratio Kg CH/ Kg pakan C/N Ratio

35 % 8,9 0,56 13,9 0,28 11,4

30 % 10,4 0,48 15,4 0,24 12,9

25 % 12,5 0,40 17,5 0,20 15,0

Catatan :
Nilai C/N sebagai batasan perkembangan pembentukan floc, batasan
minimal C/N 12 dan ideal berada pada C/N 15 – 20, mendekati 20
keseluruhan amonia disintesa menjadi protein.
– Pengelolaan ORGANISME dilakukan
sejak ORGANIK terbentuk sekitar 3
minggu setelah tebar.
• PEMANTAUAN ORGANIC
– Organsme diamati dengan
menggunakan alat IMHOFF CON atau
gelas transparan dengan mengambil air
kolam, diendapkan selama 30 menit dan
diamati jumlah endapannya.
– Floc yang diperbolehkan maksimal 15 –
20% dan selebihnya harus
dilakukan pengenceran
Pengukuran Volume Floc dengan GELAS UKUR
dan IMHOFF CON
• PENGENCERAN FLOC
• Sebelum dan sesudah ikan dipuasakan floc harus dipantau. Bila floc
berkurang setelah ikan dipuasakan berarti floc termakan. Bila tidak
berkurang berarti floc tidak dimakan.
• Pengenceran dilakukan dengan mengangkat aerasi selama
30 menit. Kemudian pipa pembuangan dibuka setelah 15 menit dari
penghentian aerasi. Pembuangan air berkisar 20 – 30%.
• Pengisian air baru hingga ketinggian air seperti semula dan harus
menggunakan air yang memiliki pH yang hampir sama.
SAMPLING

• Sampling dilakukan seminggu atau dua minggu sekali pada saat ikan
dipuasakan.

• Ikan diambil secara acak, kemudian ditimbang dan dihitung jumlah


ikannya, untuk mengetahui pertumbuhan dan pendugaan biomass yang
ada. Untuk perhitungan kebutuhan pakannya.

• Dalam sampling kondisi ikan harus diamati baik sebaran ukuran ikan
maupun kondisi kesehatannya.
GRAFIK PERTUMBUHAN

Bobot i an
120

100

80
P rtumbuhan lambat
60

40

20 Kerusakan kualitas air

0
0 6 12 18 27 32 39 46 53 60 67 74 81
Yang mempengaruhi Pertumbuhan Ikan Nila

• Lokasi (cuaca), BEDIDING


• Kualitas air sumber
• Kualitas air kolam
• Kualitas pakan
• Kualitas benih.
• Kepadatan
• Penyakit
• Manajemen budidaya
PERMASALahan
• Masalah pakan yang kurang sesuai
• Pemberian pakan berlebih
• Air bau (bermasalah setelah 1,5
bulan atau lebih)
• Probiotik (konsorsium mikroba)
• Listrik padam
• Kematian ikan masal
MANAJEMEN USAHA &
BISNIS

Pemahaman terhadap analisa


usaha dan penguasaan pasar,
akan memegang 60% keberhasilan
sukses budidaya ikan
• Setiap kegiatan harus disertai
dengan pencatatan.
• Pencatatan meliputi :
– identitas kolam (nama kolam, ukuran),
– benih (asal, jumlah),
– pakan (pakan per hari, jenis/no pakan, total pakan),
– sampling (berat rata-rata, pertumbuhan, kondisi
ikan)
– Obat yang digunakan
– Panen (hasil, ukuran, FCR, SR)
• FUNGSI untuk evaluasi
• Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya
PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL (SOP)
PENUTUP

• PERMASALAHAN DALAM BUDIDAYA MULAI DARI PERTUMBUHAN YANG LAMBAT, HAMA


PENYAKIT, FCR TINGGI (BIAYA PAKAN MAHAL), DLL. MERUPAKAN TANTANGAN YANG
HARUS DIHADAPI.

• KOMUNIKASI, DISKUSI, SEMINAR, PELATIHAN DLL. MERUPAKAN CARA YANG


PALING EFEKTIF UNTUK MENCARI SOLUSI TERHADAP MASALAH YANG DIHADAPI.

• SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN. PERSIAPKANLAH RAMUAN dan Probiotik


UNTUK MENGHADAPI BILA ADA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN
PENYAKIT.
• KEGAGALAN DALAM USAHA MERUPAKAN PENGALAMAN YANG BERHARGA, NAMUN
JANGAN SAMPAI TERJADI KEGAGALAN PADA KESALAHAN YANG SAMA.

• KEBERHASILAN BUKAN BERARTI TIDAK PERNAH GAGAL, TETAPI DARI KEGAGALAN ITU
DIPELAJARI HINGGA MENDAPATKAN SOLUSI HINGGA BISA MERAIH KEBERHASILAN.

• MUNGKIN ITULAH CARA ALLAH UNTUK MENGAJARKAN ILMU KEPADA KITA

Anda mungkin juga menyukai