Anda di halaman 1dari 42

SUPRAPTO

Pembina FKMP Pekalongan


Trainer Biofloc - AGRO-165

Klinik IPTEK Mina Bisnis Pacitan


Mitra
BBPSEKP – Balitbang KP
PENDAHULUAN
• Budidaya ikan lele telah banyak dikembangkan baik di desa
maupun kota. Hal ini disebabkan kebutuhan ikan lele yang
cukup tinggi, yang terbukti kurangnya pasokan pada saat ini
sehingga produksi perlu ditingkatkan.

• Ikan lele tidak saja tersaji dalam bentuk olahan pecel lele, lele
bakar saja, namun berbagai olahan ikan lele saat ini sedang
dikembangkan. Sehingga kebutuhan ikan lele terus meningkat.

• Budidaya ikan lele dengan menerapkan teknologi biofloc tidak


saja hemat lahan, air maupun pakan tetapi produktivitasnya
yang sangat tinggi bila menerapkan padat tebar tinggi dengan
teknologi biofloc.
Lanjutan ...

• Ikan lele bayak digemari oleh masyarakat dan sudah


dibudidayakan secara luas di mana-mana
• Memiliki pertumbuhan yang cepat, dan dapat
dibudidayakan dalam air yang mengandung oksigen
reandah serta dengan tanpa/sedikit pergantian air.
• Berbagai bantuan telah diberikan oleh pemerintah
sebagai upaya untuk peningkatan produksi
• Ikan lele dapat diekspor asal memenuhi perayaratan yang
diminta oleh konsumen.
PERSYARATAN / PERMINTAAN PASAR
GLOBAL
1. Jaminan mutu
• Ada SOP (Standar Prosedur Operasional)
2. Keamanan pangan
• Bebas residu dan kontaminan, secara fisik, kimia
maupun biologi
3. Ketertelusuran
• Record keeping (rekaman data monitoring)

MENGIKUTI ATURAN
KEUNTUNGAN BUDIDAYA LELE DENGAN
TEKNOLOGI BIOFLOC

• Tidak membutuhkan lahan luas.

• Lebih hemat air.

• Padat tebar lebih tinggi

• Produktivitas tinggi.

• Biaya produksi lebih murah

• Lebih menguntungkan
Perbandingan Organ Ikan

biofloc konvensional
PERBEDAAN DENGAN SISTEM
KONVENSIONAL
• PROBIOTIK
Jenis probiotik :
- Bacillus subtilis
- Bacillus licheniformis
- Jenis lain yang turut mendukung.

• AERATOR DAN SIRKULATOR


• Blower
• Pompa submersable (pompa akuarium)

• KONSTRUKSI
• Bentuk kolam : bulat, persegi (sudut dihilangkan)
PERSIAPAN KOLAM
• KONSTRUKSI KOLAM
• kolam terpal / plastik
• kolam semen
• bak fiber
• kolam tanah tidak
direkomendasikan.
• Ukuran kolam Cukup kecil saja /
Tidak terlalu besar,
• Lantai dasar miring ke pembuangan.
Foto Kolam Biofloc
Lanjutan...

• PEMBERSIHAN KOLAM DAN STERILISASI


• Kolam dibersihkan
• Kolam disterilkan dengan larutan kaporite
• dibiarkan kering 2 hari.

• PERALATAN AERASI DAN SIRKULASI


• Pasang alat untuk aerasi dan sirkualsi.
• Bila menggunakan pompa, out put bisa dibagi lebih dari 1
semburan serta diatur agar membentuk arus yang rata. Selang
aerasi dimasukkan pada bagian out let atau hisapan pompa agar
air yang dikeluarkan mengandung oksigen yang cukup.
• Bila menggunakan blower, atur selang aerasi agar arus dan
hembusan udara merata untuk mensuplay oksigen.
Lanjutan...

• PERSIAPAN AIR
• Isi kolam hingga 80 – 100 cm
• Sterilisasi bila perlu, dengan kaporite 20 – 30 ppm (20 – 30 gr/m3
air). Kemudian aerasi hingga 3 hari atau sampai bau kaporit hilang.
• Berikan garam 1 - 3 kg / m3 air, aerasi
• Esok hari, Berikan dolomite / kaptan 100 gr/m3 air
• Esok hari, berikan molase (tetes) 100 ml/m3
• Berikan probiotik (Bacillus spp) 10 ppm (kandungan bakteri 109 cfu
per ml atau per gr)
• Tambahkan pupuk ZA 0,2 kg, SP-36 0,1 kg per m3 air dan
fermentasi secukupnya untuk menumbuhkan plankton.
• Tunggu 4 hari, benih siap tebar.
BENIH
• Pilih benih dari induk berkualitas
(unggul)

• Ciri benih yang baik :


• Ukuran rata dari 1 pasang induk
• Gerakan gesit dengan ukuran tubuh ideal
(tidak besar kepala)
• Tidak ada benih yang menggantung,
lemah.
• Respon terhadap pakan

• Pilih dari saringan pertama atau kedua


dari 3 ukuran grading. Bila grading
hanya 2 ukuran, pilih yang pertama.
Lanjutan ...

• Menghitung benih
• Secara volumetri (berdasarkan takaran /
volume)
• Secara gravimeteri (berdasarkan sampling
timbangan)

• Pengangkutan
• Secara terbuka dan secara tertutup
• Bahan tambahan : minyak goreng,
imunostimulan, anti stress
PENEBARAN BENIH
• Saat benih sampai di kolam lakukan penyegaran dengan memberikan
antistress dan ganti sebagian air.

• Setelah itu, ambil benih dan lakukan deeping (perendaman dalam


obat) untuk memastikan benih tidak membawa parasit / penyakit.

• Benih diaklimatisasikan ke kolam


pembesaran. Usahakan ikan keluar
ke kolam dengan sendirinya.

• Benih harus dijaga agar tidak kena


hujan selama kurang lebih 1 bulan
pertama dengan memasang
peneduh / atap agar tidak kemasukan
air hujan.

Saat masih benih (khusus Lele) perlu diberi pelindung dari hujan. Air hujan memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup benih.
PAKAN
• Pakan ikan lele biasanya terdiri dari 3 - 4 macam ukuran
• Ukuran diameter 1 mm dengan protein 38%
• Ukuran diameter 2 mm dengan protein 31%
• Ukuran diameter 3 mm dengan protein 31%
• Ada juga pabrik yang memproduksi
• 0,5 dan 0,8 mm

• Selain itu pakan pabrikan juga ada


yang kadar proteinnya di bawah 30%.

• Setiap pemberian pakan harus


dibasahi dulu agar menembang
sebelum diberikan.
Lanjutan ...

• Pakan yang tidak dibasahi atau pemberian pakan berlebih berakibat


perut bengkak dan usus pecah.

• Pemberian pakan cukup 2 kali sehari.

• Pemberian pakan cukup 80% dari kekenyangan.

• Untuk meningkatkan daya serap nutrisi pakan, perlu dilakukan


fermentasi pakan selama 2 hari dengan mencampur probiotik 5 cc/kg
pakan

• Bila floc terbentuk pakan bisa dikurangi dengan cara dipuasakan atau
diturunkan 70%.

• Setelah floc cukup bagus, bisa dilakukan oplos pakan yaitu pakan
dengan protein 31% dengan pakan 15% dengan perbandingan 1 : 1
MANAJEMEN KUALITAS AIR
• Pergantian air
Pergantian air hanya dilakukan bila dianggap perlu. Indikator,
pergerakan ikan, nafsu makan ikan, kondisi kesehatan ikan.
Saat ikan lemah, menggantung di permukaan dilakukan pergantian air
hingga 30%.

• Tetes / molase
Pemberian tetes didasarkan pada konsumsi pakan.
Tiap 5 kg pakan perlu 200 ml tetes. Bisa dicampur pakan atau langsung
ke air. (Kebutuhan sebenarnya 1.5 kg tepung per 5 kg pakan atau 1 liter
molase per 5 kg pakan)
Bisa digantikan dengan tepung tapioka / tepung terigu.

• Probiotik
Probiotik diberikan 1 kali seminggu 5 ppm, saat warna air berubah
frekuensi pemberian dipersering (seminggu 2 – 3 kali)
Lanjutan ...

• Garam
Garam diberikan bila ada penambahan air baru atau ada kasus
penyakit.

• Dolomite / kapur
Dolomite diberikan pada awal, setelah hujan (saat ikan besar), rutin
seminggu sekali.
Dolomite bisa digantikan dengan kaptan atau mil (bahan plamir)
Dominasi algae dan bakteri

Air didominasi algae, saat dijemur Air didominasi bakteri, saat


beberapa saat, tampak adanya dijemur beberapa saat, tidak
gelembung udara, yang tampak adanya gelembung udara,
menandakan adanya proses yang menandakan tidak terjadi
forosintesis yang menghasilkan proses forosintesis, dan adanya
oksigen masa floc yang menyerupai kapas
di bagian dasar.
Perubahan warna air selama budidaya

Hati-hati
banyak
ikan
stress
PEMANTAUAN FLOC
• Floc dipantau dengan menggunakan gelas transparan.
• Ambil air kolam dengan menggunakan gelas transparan dibeberapa
tempat
• Diamkan agar partikel floc mengendap selama 20 – 30 menit
• Amati floc yang mengendap
• Bila floc sudah 5 % mulai berlakukan puasa pada ikan.
• Bila floc terlalu pekat yang ditandai dengan kondisi ikan maka floc
dapat dikurangi dengan membuang air sebagian dan mengganti
dengan air baru.
• Endapan floc harus sering dikontrol, untuk menentukan apakah ikan
perlu dipuasakan, atau floc harus dibuang sebagian.
• Pemberian dolomite dapat membantu pembentukan floc (mineral Ca
dan Mg)
Pemeriksaan Floc

TUNGGU SETELAH
20 – 30 MENIT
INOKULASI BAKTERI FOTOSINTETIK
• Bakteri fotosintetik merupakan mikroba yang sering ditemukan
mendominasi kolam lele, yang dicirikan dengan warna merah,
merah coklat – merah keunguan.

• Bakteri ini menggunakan nitrogen anorganik (amonia, nitrat)


sebagai sumber N, serta asam organik sebagai sumber C.

• Dalam proses fotosintesis bakteri ini tidak


menghasilkan oksigen.

• Bakteri ini dapat diinokulasikan dari kolam


yang warna airnya merah ke air kolam yang
belum merah.
GRADING
• Grading adalah pemisahan ukuran agar
ukuran ikan menjadi seragam sehingga
dapat mengurangi resiko kanibalisme.

• Grading dilakukan 1 bulan setelah


penebaran karena pertumbuhannya
biasanya sudah tidak rata.

• Sebelum digrading ikan dipuasakan.


Grading dilakukan saat cuaca baik dan
kondisi ikan benar-benar sehat.

• Grading dilakukan dengan menggunakan


alat berupa bak yang berlubang sisi tepi dan
dasarnya.
PENGENDALIAN PENYAKIT
• Penyakit muncul sering dipicu oleh kualitas air yang tidak baik,
(cuaca yang tidak baik), pakan yang kualitasnya rendah.
• Pergantian air (untuk perbaikan kualitas air)

• Aplikasi probiotik ekstra dan tetes bila perlu.

• Aplikasi garam hingga 0,5 kg/m3 bila ada gejala penyakit.

• Pemberian obat herbal melalui pakan sangat dianjurkan

• Pemberian probiotik melalui pakan untuk menjaga


keseimbangan mikroflora dalam usus.
Kematian awal tebar
Kualitas air yang jelek
Kualitas air yang jelek
Penyakit bakterial
Penyakit bakterial
Bintik merah
Penyakit Bintik Putih
Kanibal
PENYAKIT NON INFEKSI
PARASIT IKAN
PANEN
• Panen dilakukan setelah ukuran
ikan mencapai 8 – 10 ekor atau
sesuai dengan permintaan
pasar.

• Seminggu sebelum panen


harus ada negosiasi dengan
bakul (pembeli).

• Saat panen biasanya dilakukan


sortir. Ikan yang tidak
memenuhi standar akan disortir.
Analisa Usaha
BIAYA PER KG IKAN SAMPAI PANEN

• Benih (Rp 150/ekor) 10 ekor ............. = Rp 1.500


• Pakan 0,8 kg (Rp 8.135/kg), FCR 0,8 = Rp 6.500
• Lain-lain ..................................... = Rp 1.500
• Tenaga, penyusutan, dll.
• Kapur/dolomit, molase, tepung, garam, probiotik,

• TOTAL .......................................= Rp 9.500

• Harga Jual = Rp 12.000


• Keuntungan = Rp 2.500
• Prosentase keuntungan:
= 2.500/9.500 x 100% = 26.3%
PRODUK OLAHAN

• Untuk meningkatkan keuntungan


maka pembudidaya dapat
mengolah ikannya.

• Produk dapat berupa ikan yang


telah dibersihkan isi perut dan
buang kepala, kemudian diberi
bumbu dan dikemas.

• Dapat juga dijual dalam bentuk


fillet lele, sementara tulang dan
kepala diolah tersendiri.
PRODUK OLAHAN
• Selain itu dapat juga dibuat aneka produk olahan ikan lele :
kerupuk lele, kerupuk tulang lele, kerupuk kulit lele, keripik
sirip dan tulang lele, keripik kulit lele, keripik lele, amplang
lele, cryspi lele, steak lele, nugget, baso, rolade, kaki naga,
lele tanpa duri (bakar dan goreng tepung), sayur mangut,
sayur pedas asam manis, sate lele, dll. sementara ini yang
paling populer adalah pecel lele.
OLAHAN IKAN LELE
TERIMA
KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai