SISTEM BIOFLOK
WADAH BUDIDAYA
KOLAM TERPAL
SISTEM EKSTEMSIF
KOLAM BETON
SISTEM SEMI INTENSIF
DAMBER
SAWAH
Budidaya ikan
➢ Upaya membesarkan ikan dari ukuran kecil menjadi
ukuran konsumsi (siap jual) dengan tujuan untuk
mendapat keuntungan
Pakan
✓ Probiotik
✓ Prebiotik (molase, kanji, atau terigu)
✓
✓
Inti tempat bakteri berkumpul
Sumber nitrogen (ammoniak)
Bioflok
✓ Oksigen
Basis pellet
Limbah budidaya ikan
intensif
Toksik
Ammonia-Nitrogen↑
Oksigen Karbon
KARBON ORGANIK :
• Molase (tetes tebu) : 50% karbohidrat
• Gula pasir : 100% karbohidrat
• Tepung terigu : 100% karbohidrat
• Tepung kanji (tapioka) : 100% karbohidrat
• Gula pasir : 100% karbohidrat
PENGERTIAN “BIOFLOC”
• Berasal dari kata Bios (kehidupan) dan Floc (gumpalan)
• Adalah kumpulan bahan organik hidup dan mati serta
pemakan bakteri yang didominasi oleh bakteri heterotrof
selain fitoplankton.
PANEN
a. Wadah Pemeliharaan
Wadah budidaya berupa bak semen atau
Terpal, berbentuk bulat atau oval
c. Menyiapkan Bakteri Heterotrof
Bakteri yang digunakan adalah Bacillus sp.
yang merupakan produk probiotik komersil.
Kepadatan bakteri dalam inokulum adalah 108
cfu/ml.
d. Sumber Karbon
Sumber karbon yang digunakan adalah molase/tetes gula atau
Gula
e. Garam krosok
f. Kapur dolomit/pertanian
g. Pakan buatan
Pakan buatan yang diberikan adalah pakan
komersil berbentuk pellet apung dengan
kandungan protein kasar 30-32%.
2. Persiapan media penebaran ikan
✓ Bak dibersihkan dan diisi air bersih.
✓ Kalau menggunakan air kotor bisa disterilkan dgn
kaporit 30 g/m3. Biarkan sekitar 24 jam. Setelah 24 jam,
netralkan dengan natrium thiosulfat
sebanyak 15 g/m3. Aerasi selama 24 jam.
✓ Pemberian aerasi dilakukan dengan kekuatan blower 0,1-1
w/m3.
✓ Penebaran benih dengan kepadatan tinggi
(600 ekor/m3) dan diaklimatisasi terlebih dahulu.
Jumlah tambahan :