Irwan
Penebaran Benih
Pemeliharaan ikan
Pemanenan
III. Prosedur Kerja
3.1 Persiapan kolam
pembesaran
Tujuan :
• Untuk
menghilangkan
predator, penyakit
• Membuang sisa-sisa
bahan organik (dapat
berdampak negatif
terhadap ikan) dan
• Memperbaiki kualitas
media pemeliharaan
Tahapan Persiapan Kolam
1. Lakukan pengeringan dan penyedotan lumpur
dasar kolam.
2. Pengapuran dasar kolam menggunakan kapur
tohor (CaO); dosis 100-150 g/m2.
3. Penjemuran dasar kolam sampai tanah dasar
terlihat retak (sekitar 5-7 hari).
4. Jika kolam tidak bisa dikeringkan, siphon
lumpur dasar kolam menggunakan pompa.
Buang lumpur ke kanal atau kolam
penampungan lumpur. Setelah penyiponan,
lakukan penebaran kapur CaO dengan dosis
100 – 150 g/m2
5. Bersihkan pematang kolam dan lakukan
perbaikan jika ada tanggul yang bocor
6. Selanjutnya isi kolam dengan air sumber yang
layak, parameter kelayakan air sumber
mengacu ke Tabel 1.
3.2 Pengisian air kolam
a) Sumber air yang dapat digunakan yaitu perairan umum
(sungai, danau, waduk), air sumur dalam, atau air
resapan dari dasar kolam (kolam rawa atau rawa
gambut).
b) Air yang masuk ke kolam harus disaring jika
menggunakan sumber air dari perairan umum untuk
mencegah ikan liar masuk ke kolam.
c) Parameter kualitas air sumber yang dapat digunakan
untuk kegiatan pembesaran ikan patin siam disajikan
pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Parameter kualitas air sumber untuk pembesaran ikan patin
1 Temperatur oC 26 – 32
2 pH - 5–7
6 Kecerahan cm > 30
3.3 Penebaran Benih
a. Gunakan benih yang berkualitas baik b. Penebaran benih
dengan kriteria berikut
a) Berasal dari UPR yang memiliki CPIB a) Penebaran benih dilakukan 5-7 hari
b) Ukuran benih sesuai umur. Umumnya setelah kolam terisi air (ketika warna air
benih patin yang berumur 30-45 hari hijau muda atau kuning kehijauan)
dapat mencapai ukuran 2-3 inci. b) Padat tebar 8-15 ekor/m2. dengan target
c) Ukuran benih relatif seragam, ukuran panen 500 – 600 g/ekor.
berwarna cerah, tidak ada kerusakan c) Penebaran benih dapat dilakukan pada
fisik dan semua ikan berenang dengan pagi maupun sore hari. Sebelum benih
lincah. ditebar, lakukan aklimatisasi terlebih
d) Untuk melihat kelincahan benih, ambil dahulu.
benih yang akan digunakan sekitar 30- d) Jika terlihat benih kurang sehat akibat
40 ekor, letakkan dalam baskom. jika transportasi, sebaiknya benih
ada beberapa benih yang tidak ditempatkan dalam hapa yang dipasang
bergerombol dan berenang secara di tepi kolam terlebih dahulu untuk
lemah, disarankan semua benih mengamati kesehatan benih. Jika benih
tersebut tidak digunakan benar-benar terlihat sehat, dapat dilepas
ke kolam
Benih patin siam ukuran 2 – 3 inci
3.4.1 Pengelolaan pakan (manajemen pakan)
Temperatur oC 26 – 32
pH - 6- 9
O2 terlarut ppm ≥2
Kecerahan cm > 20
3.3.3 Monitoring kesehatan ikan
a) Lakukan pengamatan secara reguler terhadap tingkah laku
ikan. Lakukan pencatatan terhadap tingkah laku yang tidak
wajar dan terus lakukan pemantauan
b) Jika terjadi kematian ikan, lakukan pergantian air sekitar 30%
dan tambahkan garam dengan dosis 150 – 200 g/ton media.
c) Kirim ikan yang sakit ke laboratorium kesehatan ikan terdekat
d) Ambil ikan yang mati dari kolam dan kubur di tempat yang
aman
e) Lakukan pengobatan berdasarkan hasil diagnosis penyakit.
Cara pengobatan dan obat yang digunakan sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli kesehatan ikan
terdekat.
3.4 Pemanenan