Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBESARAN IKAN PATIN SIAM
(Pangasianodon hypophthalmus)
DI KOLAM

Irwan

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA


2020
I. Tujuan SOP :

Sebagai acuan pembudidaya dalam melakukan kegiatan pembesaran ikan


patin siam di kolam.

II. Diagram Prosedur

Persiapan kolam pembesaran

Penebaran Benih

Pemeliharaan ikan

Pemanenan
III. Prosedur Kerja
3.1 Persiapan kolam
pembesaran

Tujuan :
• Untuk
menghilangkan
predator, penyakit
• Membuang sisa-sisa
bahan organik (dapat
berdampak negatif
terhadap ikan) dan
• Memperbaiki kualitas
media pemeliharaan
Tahapan Persiapan Kolam
1. Lakukan pengeringan dan penyedotan lumpur
dasar kolam.
2. Pengapuran dasar kolam menggunakan kapur
tohor (CaO); dosis 100-150 g/m2.
3. Penjemuran dasar kolam sampai tanah dasar
terlihat retak (sekitar 5-7 hari).
4. Jika kolam tidak bisa dikeringkan, siphon
lumpur dasar kolam menggunakan pompa.
Buang lumpur ke kanal atau kolam
penampungan lumpur. Setelah penyiponan,
lakukan penebaran kapur CaO dengan dosis
100 – 150 g/m2
5. Bersihkan pematang kolam dan lakukan
perbaikan jika ada tanggul yang bocor
6. Selanjutnya isi kolam dengan air sumber yang
layak, parameter kelayakan air sumber
mengacu ke Tabel 1.
3.2 Pengisian air kolam
a) Sumber air yang dapat digunakan yaitu perairan umum
(sungai, danau, waduk), air sumur dalam, atau air
resapan dari dasar kolam (kolam rawa atau rawa
gambut).
b) Air yang masuk ke kolam harus disaring jika
menggunakan sumber air dari perairan umum untuk
mencegah ikan liar masuk ke kolam.
c) Parameter kualitas air sumber yang dapat digunakan
untuk kegiatan pembesaran ikan patin siam disajikan
pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Parameter kualitas air sumber untuk pembesaran ikan patin

No Parameter Satuan Nilai

1 Temperatur oC 26 – 32

2 pH - 5–7

3 Oksigen terlarut ppm >3


Total ammonium nitrogen
4 ppm <5
(TAN)
5 Salinitas ppt 0–5

6 Kecerahan cm > 30
3.3 Penebaran Benih
a. Gunakan benih yang berkualitas baik b. Penebaran benih
dengan kriteria berikut

a) Berasal dari UPR yang memiliki CPIB a) Penebaran benih dilakukan 5-7 hari
b) Ukuran benih sesuai umur. Umumnya setelah kolam terisi air (ketika warna air
benih patin yang berumur 30-45 hari hijau muda atau kuning kehijauan)
dapat mencapai ukuran 2-3 inci. b) Padat tebar 8-15 ekor/m2. dengan target
c) Ukuran benih relatif seragam, ukuran panen 500 – 600 g/ekor.
berwarna cerah, tidak ada kerusakan c) Penebaran benih dapat dilakukan pada
fisik dan semua ikan berenang dengan pagi maupun sore hari. Sebelum benih
lincah. ditebar, lakukan aklimatisasi terlebih
d) Untuk melihat kelincahan benih, ambil dahulu.
benih yang akan digunakan sekitar 30- d) Jika terlihat benih kurang sehat akibat
40 ekor, letakkan dalam baskom. jika transportasi, sebaiknya benih
ada beberapa benih yang tidak ditempatkan dalam hapa yang dipasang
bergerombol dan berenang secara di tepi kolam terlebih dahulu untuk
lemah, disarankan semua benih mengamati kesehatan benih. Jika benih
tersebut tidak digunakan benar-benar terlihat sehat, dapat dilepas
ke kolam
Benih patin siam ukuran 2 – 3 inci
3.4.1 Pengelolaan pakan (manajemen pakan)

a) Pemberian pakan dimulai satu hari setelah ikan


ditebar
b) Disarankan pakan berbentuk pelet bersifat
tenggelam
c) Pakan yang diberikan harus terdaftar di KKP, tidak
kadaluarsa, tengik dan berjamur
d) Pakan disimpan dalam tempat yang kering, sejuk
dan sirkulasi udara yang baik
e) Persentase pemberian pakan, frekuensi pemberian
pakan, kandungan protein pakan dan jenis pakan
untuk ukuran ikan yang berbeda disajikan pada
Tabel 2 di bawah ini
Tabel 2. Persentase, frekuensi pemberian pakan

Persentase frekuensi Kandungan


Ukuran ikan Jenis
pakan per hari pakan per protein pakan
(g) pakan
(%) hari (%)

2 – 100 5-6 2-3 28-30 Tenggelam

100 - 800 2-3 2 24-26 Tenggelam

> 800 1.5 - 2 1 24-26 Tenggelam


3.3.2 Pengelolaan kualitas air

a) Pergantian air pada kolam tadah hujan umumnya tidak diperlukan,


namun jika kecerahan air sudah sangat rendah (< 20 cm) atau
nafsu makan ikan sudah menurun atau terjadi serangan penyakit,
harus melakukan pergantian air sebanyak 20-30% dari total
volume air. Pada kolam tadah hujan sebaiknya 1 unit kolam
dijadikan tandon untuk pergantian air dalam kondisi darurat.

b) Lakukan pengukuran parameter kualitas air secara periodik.


Kecerahan, pH, oksigen terlarut dan temperatur sebaiknya
dilakukan pada pagi hari (06:00-7:00) dan sore hari (15:00-16:00).

c) Kualitas air media pemeliharaan sebaiknya dipertahankan pada


kisaran yang layak bagi ikan patin siam (disajikan pada Tabel 3)
Tabel 3. Parameter kualitas air yang baik untuk
pembesaran ikan patin siam

Parameter Kualitas Air Satuan Kisaran

Temperatur oC 26 – 32

pH - 6- 9

O2 terlarut ppm ≥2

Kecerahan cm > 20
3.3.3 Monitoring kesehatan ikan
a) Lakukan pengamatan secara reguler terhadap tingkah laku
ikan. Lakukan pencatatan terhadap tingkah laku yang tidak
wajar dan terus lakukan pemantauan
b) Jika terjadi kematian ikan, lakukan pergantian air sekitar 30%
dan tambahkan garam dengan dosis 150 – 200 g/ton media.
c) Kirim ikan yang sakit ke laboratorium kesehatan ikan terdekat
d) Ambil ikan yang mati dari kolam dan kubur di tempat yang
aman
e) Lakukan pengobatan berdasarkan hasil diagnosis penyakit.
Cara pengobatan dan obat yang digunakan sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli kesehatan ikan
terdekat.
3.4 Pemanenan

a) Panen dilakukan jika ikan sudah mencapai ukuran pasar atau


ikan sudah mencapai bobot 500-700 g/ekor
b) Ikan yang akan dipanen tidak diberi makan 2 hari sebelum
dipanen
c) Jika panen dilakukan secara parsial, sebaiknya total waktu
panen untuk 1 unit kolam tidak lebih dari 7 hari
d) Panen ikan patin siam umumnya menggunakan jaring PE
dengan ukuran mata jaring 1 inchi. Ukuran jaring disesuaikan
dengan ukuran kolam yang akan dipanen.
e) Jika panen dilakukan secara parsial, jaring sebagian luasan
kolam yang diperkirakan jumlahnya cukup untuk satu kali
panen.
3.4 Pemanenan (lanjutan..)

f. Umumnya patin dijual di pasar dalam keadaan hidup.

g. Wadah transportasi yang dapat digunakan yaitu drum


plastik volume 200 L yang dibuatkan lubang (ukuran 20
x 30 cm) pada bagian samping. Satu unit wadah
transportasi tersebut dapat diisi ikan patin sebanyak 30
kg untuk waktu tempuh sekitar 15-18 jam.

h. Tahapan panen yaitu jaring ikan, serok, timbang kering


kemudian masukan ke dalam wadah transportasi
Sekian, Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai