I. Tujuan
Sebagai acuan pembudidaya dalam melakukan kegiatan pembesaran
ikan patin siam di kolam.
Penebaran Benih
Pemeliharaan ikan
Pemanenan
3.4 Pemeliharaan
3.4.1 Pengelolaan pakan
• Pemberian pakan dimulai satu hari setelah ikan ditebar
• Disarankan pakan berbentuk pelet bersifat tenggelam
• Pakan yang diberikan harus terdaftar di KKP, tidak kadaluarsa, tengik dan
berjamur
• Pakan disimpan dalam tempat yang kering, sejuk dan sirkulasi udara
yang baik
• Persentase pemberian pakan, frekuensi pemberian pakan, kandungan
protein pakan dan jenis pakan untuk ukuran ikan yang berbeda disajikan
pada Tabel 2 di bawah ini
3.4 Pemanenan
• Panen dilakukan jika ikan sudah mencapai ukuran pasar atau ikan sudah
mencapai bobot 500-700 g/ekor
• Ikan yang akan dipanen tidak diberi makan 2 hari sebelum dipanen
• Jika panen dilakukan secara parsial, sebaiknya total waktu panen untuk 1
unit kolam tidak lebih dari 7 hari
• Panen ikan patin siam umumnya menggunakan jaring PE dengan ukuran
mata jaring 1 inchi. Ukuran jaring disesuaikan dengan ukuran kolam yang
akan dipanen.
• Jika panen dilakukan secara parsial, jaring sebagian luasan kolam yang
diperkirakan jumlahnya cukup untuk satu kali panen.
• Umumnya patin dijual di pasar dalam keadaan hidup.
• Wadah transportasi yang dapat digunakan yaitu drum plastik volume 200
liter yang dibuatkan lubang ( ukuran 20 x 30 cm) pada bagian samping.
Satu unit wadah transportasi tersebut dapat diisi ikan patin sebanyak 30
kg untuk waktu tempuh sekitar 15-18 jam.
• Tahapan panen yaitu jaring ikan, serok, timbang kering kemudian
masukan ke dalam wadah transportasi