Anda di halaman 1dari 8

Dewo Noel Saragih

Kamila Azzahra
Syifa Aprilia
Said Ali
Yudha Situmorang
Shiren Sembiring
1.Perencanaan

Budi daya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk


mendapatkan ikan siap konsumsi atau ukuran yang diinginkan
konsumen. Budi daya ikan konsumsi untuk memenuhi
permintaan konsumsi ikan yang semakin meningkat pada bab ini
akan diberikan contoh budi daya pembesaran
ikan konsumsi jenis lele.
1) menetukan jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan.
2) menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan
untuk budidaya ikan konsumsi.
3) menentukan jadwal kegiatan budidaya.
4) menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan.
5) menentukan tugas individu.
-Benih ikan lele
ukuran 5-8 cm
-Pakan ikan alami
dan buatan serta
pakan tambahan
-Obat-obatan
-Vitamin atau
probiotik
Budi daya pembesaran ikan merupakan salah satu segmen
usaha yang banyak dilakukan para pembudidaya ikan. Berikut proses budidaya pembesaran ikan konsumsi jenis
nila
Langkah dasar adalah pengeringan dasar kolam Kolam harus dijemur untuk dikeringkan. Penjemuran selama 3-7 han, bergantung intensitas cahaya
matahari. Apabila permukaan tanah sudah terlihat retak-retak maka tanah sudah cukup untuk dijemur, namun jangan sampai terlalu keras. Apabila
diinjak masih memberikan jejak kaki sedalam 1-2 cm. Langkah selanjutnya, permukaan tanah dicangkul atau dibajak sedalam kurang lebih 10 cm.
Kerikil, sampah, dan kotoran lainnya harus dibersihkan dari dasar kolam. Lumpur hitam yang berbau busuk juga harus dibersihkan.

Kolam yang sudah terpakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Kondisi pH yang baik untuk budidaya ikan nila
berada pada kisaran 7-8. pH bisa dinetralkan dengan cara diberikan pengapuran dengan kapur pertanian atau donlomit. Dosis pengapuran harus
disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah
Kapur diaduk dengan merata. Usahakan kapur menyerap ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Selanjutnya diamkan 2-3 hari
lamanya. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, seperti pupuk kompos. Tujuan pemberian pupuk organik untuk mengembalikan
kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per hektare.

Penebaran pupuk harus secara merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Selanjutnya, apabila perlu ditambahkan dengan pupuk
kimia berupa Urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha. Diamkan juga selama 1-2 han. Tujuan pemberian pupuk untuk menyuntik nutrisi bagi
tumbuhan renik dan hewan yang berada di sekitaran kolam, sehingga tumbuhan yang ada tersebut bisa untuk pakan alami.

Kolam sudah bisa disikan air. Pengisian dilakukan secara bertahap. Pertama, masukkan air
sedalam 10-20 cm ke dalam kolam. Biarkan selama 3-5 hari. Biarkan juga matahari menembus
ke dasar kolam secara sempurna. Tujuannya untuk menumbuhkan ganggang atau organisme air
lainnya. Lalu isikan air hingga ketinggian mencapai 60-75 cm
1) Penebaran benih ikan nila

Kolam yang sudah diisi air 60-75 cm siap ditebari benih ikan nila. Padat tebar untuk ukuran kolam
tanah adalah 15-30 ekor/m Sebelum ditebar benih, sebaiknya lakukan adaptasi dulu. Tujuannya
untuk membiasakan benih ikan dengan kondisi kolam, sehingga nisiko kematian benih bisa
diminimalisasi Caranya masukkan wadah yang telah berisi bibit
ikan nila ke dalam kolam. Biarkan beberapa jam, selanjutnya buka wadah tersebut agar ikan
keluar dengan sendirinya.

2) Pemeliharaan budi daya ikan nila

Setelah selesai dilakukan, semua persiapan dan benih sudah


dimasukkan ke dalam kolam, langkah berikutnya adalah
merawat ikan hingga bisa dipanen. Tiga hal yang sangat
berpengaruh dalam pemeliharaan ikan nila adalah pengontrolan
kualitas air, pemberian pakan, serta pencegahan hama dan
penyakit.
3) Pengelolaan air 4) Pemberian pakan

Pemantauan kualitas air kolam harus tejaga. supaya pertumbuhannya maksimal. Berikan pelet dengan kadar protein 20-
Parameter penentuan kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Lakukan juga 30%. Ikan nila memerlukan pakan
pemantauan kadar CO, H,S, dan NH, jika memungkinkan. Apabila kandungan oksigen sebanyak 3% dari bobot tubuhnya
kolam menurun cepat, perderas sirkulasi air setiap hari. Pakan diberikan dua kali
per hari, pagi dan sore. Ambil sampel
Apabila kolam sudah banyak mengandung H,S dan NH, yang ditandai dengan bau busuk, ikan nila secara acak kemudian timbang
lakukan penggantian air dengan cepat. Caranya dengan membuang air kotor sebesar 1/3 bobotnya setiap dua minggu sekali.
dan tambahkan dengan air yang baru. Pada kolam seluas 100 m² dalam keadaan normal, Kemudian sesuaikan pula jumlah pakan
atur debit air sebesar 1 liter/detik yang harus diberikan.
5). Perhitungan dosis pakan 6) Pengendalian Hama dan 7) Pemanenan ikan nila
untuk pembesaran ikan nila Penyakit
Waktu yang dibutuhkan untuk
Satu kolam terdapat 1.500 ekor Pada keadaan normal,
budi daya ikan nila mulai dan
penyakit ikan nila tidak
ikan nila berukuran 10-20 penebaran bibit hingga panen
mengkhawatirkan. Namun,
gram/ekor.Rata-rata bobot tergantung pada kebutuhan
apabila budi daya ikan nila
ikan (10+20):2=15 sudah dilakukan secara pasar Ukuran ikan nila untuk
gram/ekor.Perhitungan pakan massal dan intensif, risiko pasar domestik berkisar antara
nya terjangkit penyakit harus 300-500 gram/ekor. Untuk
15×1500×3%=675gram=6,75 kg diwaspadai Penyebaran memelihara ikan nila dari
per hari. penyakit ikan cepat sekali, ukuran 10-20 gram hingga
khususnya jenis penyakit mencapai ukuran 300-500
Setiap dua Minggu sekali
infeksi yang dapat menular gram memerlukan waktu
lakukan pengecekan ikan Air salah satu media sekitar 4-6 bulan
untuk menyesuaikan jumlah penyebaran penyakit.
pakan

Anda mungkin juga menyukai