Kamila Azzahra
Syifa Aprilia
Said Ali
Yudha Situmorang
Shiren Sembiring
1.Perencanaan
Kolam yang sudah terpakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Kondisi pH yang baik untuk budidaya ikan nila
berada pada kisaran 7-8. pH bisa dinetralkan dengan cara diberikan pengapuran dengan kapur pertanian atau donlomit. Dosis pengapuran harus
disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah
Kapur diaduk dengan merata. Usahakan kapur menyerap ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Selanjutnya diamkan 2-3 hari
lamanya. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, seperti pupuk kompos. Tujuan pemberian pupuk organik untuk mengembalikan
kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per hektare.
Penebaran pupuk harus secara merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Selanjutnya, apabila perlu ditambahkan dengan pupuk
kimia berupa Urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha. Diamkan juga selama 1-2 han. Tujuan pemberian pupuk untuk menyuntik nutrisi bagi
tumbuhan renik dan hewan yang berada di sekitaran kolam, sehingga tumbuhan yang ada tersebut bisa untuk pakan alami.
Kolam sudah bisa disikan air. Pengisian dilakukan secara bertahap. Pertama, masukkan air
sedalam 10-20 cm ke dalam kolam. Biarkan selama 3-5 hari. Biarkan juga matahari menembus
ke dasar kolam secara sempurna. Tujuannya untuk menumbuhkan ganggang atau organisme air
lainnya. Lalu isikan air hingga ketinggian mencapai 60-75 cm
1) Penebaran benih ikan nila
Kolam yang sudah diisi air 60-75 cm siap ditebari benih ikan nila. Padat tebar untuk ukuran kolam
tanah adalah 15-30 ekor/m Sebelum ditebar benih, sebaiknya lakukan adaptasi dulu. Tujuannya
untuk membiasakan benih ikan dengan kondisi kolam, sehingga nisiko kematian benih bisa
diminimalisasi Caranya masukkan wadah yang telah berisi bibit
ikan nila ke dalam kolam. Biarkan beberapa jam, selanjutnya buka wadah tersebut agar ikan
keluar dengan sendirinya.
Pemantauan kualitas air kolam harus tejaga. supaya pertumbuhannya maksimal. Berikan pelet dengan kadar protein 20-
Parameter penentuan kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Lakukan juga 30%. Ikan nila memerlukan pakan
pemantauan kadar CO, H,S, dan NH, jika memungkinkan. Apabila kandungan oksigen sebanyak 3% dari bobot tubuhnya
kolam menurun cepat, perderas sirkulasi air setiap hari. Pakan diberikan dua kali
per hari, pagi dan sore. Ambil sampel
Apabila kolam sudah banyak mengandung H,S dan NH, yang ditandai dengan bau busuk, ikan nila secara acak kemudian timbang
lakukan penggantian air dengan cepat. Caranya dengan membuang air kotor sebesar 1/3 bobotnya setiap dua minggu sekali.
dan tambahkan dengan air yang baru. Pada kolam seluas 100 m² dalam keadaan normal, Kemudian sesuaikan pula jumlah pakan
atur debit air sebesar 1 liter/detik yang harus diberikan.
5). Perhitungan dosis pakan 6) Pengendalian Hama dan 7) Pemanenan ikan nila
untuk pembesaran ikan nila Penyakit
Waktu yang dibutuhkan untuk
Satu kolam terdapat 1.500 ekor Pada keadaan normal,
budi daya ikan nila mulai dan
penyakit ikan nila tidak
ikan nila berukuran 10-20 penebaran bibit hingga panen
mengkhawatirkan. Namun,
gram/ekor.Rata-rata bobot tergantung pada kebutuhan
apabila budi daya ikan nila
ikan (10+20):2=15 sudah dilakukan secara pasar Ukuran ikan nila untuk
gram/ekor.Perhitungan pakan massal dan intensif, risiko pasar domestik berkisar antara
nya terjangkit penyakit harus 300-500 gram/ekor. Untuk
15×1500×3%=675gram=6,75 kg diwaspadai Penyebaran memelihara ikan nila dari
per hari. penyakit ikan cepat sekali, ukuran 10-20 gram hingga
khususnya jenis penyakit mencapai ukuran 300-500
Setiap dua Minggu sekali
infeksi yang dapat menular gram memerlukan waktu
lakukan pengecekan ikan Air salah satu media sekitar 4-6 bulan
untuk menyesuaikan jumlah penyebaran penyakit.
pakan