Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK PENDEDERAN IKAN ( TPDD )

Pendederan merupakan penyebaran/pelepasan benih ikan/udang ke tempat pembesaran


sementara,pendederan dilakukan untuk melindungi ikan sewaktu kecil karena biasanya mereka rentan
terhadap hama, penyakit, serta perubahan lingkungan yang ekstrim.

Prinsip pendederan adalah upaya untuk membuat larva atau


benih ikan hidup nyaman sehingga memiliki pertumbuhan
yang optimal.
Agar benih ikan dapat hidup nyaman, maka lingkungan kolam harus dibuat sesuai dengan
kebutuhan benih ikan. Lingkungan benih ikan terdiri dari kualitas air yang baik,pakan,dan benih
bebas dari hama penyakit.

Suhu adalah ukuran tinggi Ph merupakan ukuran derajat keasaman suatu perairan,
rendahnya panas air yang berada ph optimal untuk budidaya ikan adalah 6-7
di dalam tempat budidaya, baik
kolam, keramba dan tempat
budidaya lainya, suhu yang Amonia adalah produk sisa metabolism ikan yang yang
optimal untuk budidaya ikan terbuang melalui anus bersamaan dengan urin. Kadar
adalah 27- 30 derajat celcius optimal ammonia adalah di atas 2 mg/l, dibawah itu ikan
tidak dapat hidup dengan baik.

Salinitas adalah kadar keasinan dalam suatu perairan, biasanya pengukuran salinitas dilakukan pada
budidaya air payau/asin, kadar optimal salinitas bergantung pada jenis komoditas yang dipelihara
Alat ukur kualitas air

termometer PH Meter Amonia kit refractometer


Pakan benih yang baik adalah memiliki ukuran lebih kecil dari bukaan mulut benih ikan,
pakan adalah salah satu penentu keberhasilan dalam budidaya, penyesuaian pemberian
pakan juga merupakan factor yang penting

Pakan yang dikonsumsi oleh ikan terbagi dalan 2


jenis : pakan alami dan pakan buatan

Pakan alami adalah pakan yang Pakan buatan adalah makanan ikan yang
berasal dari organisme hidup yang dibuat oleh manusia dengan mencampur
umumnya diperoleh dari alam, bahan yang memiliki nutrisi yang baik dan
contohnya artemia, cacing tubifex, di olah dalam bentuk tertentu sesuai dengan
kutu air kebutuhan. Contoh dari pakan alami ini
adalah pellet ikan
Contoh pakan alami dan buatan

Artemia salina Cacing sutra Kutu air Pellet apung


Teknik pemberian pakan pada ikan
Pendederan merupakan pemeliharaan lanjutan dimana larva atau benih ikan ditebar pada
wadah/kolam yang sebelumnya telah disiapkan dan dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan yang di- pelihara pada kolam budidaya
tersebut.

Pada prinsipnya kegiatan budidaya pendederan benih ikan dilakukan untuk menjarangkan padat
tebar ikan agar tumbuh secara maksimal dalam perode waktu yang relatif singkat dengan diperoleh
ukuran benih ikan yang seragam

Pendederan benih ikan pada umumnya dapat dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu
sebagai berikut :

A. Pendederan 1, bertujuan untuk mendapatkan benih-benih ikan yang mempunyai


ukuran antara 1 – 3 cm.
B. Pendederan 2 , bertujuan memperoleh benih berukuran 3 – 5 cm
C. Pendederan 3 , bertujuan untuk mendapatkan benih–benih ikan yang berukuran
antara 5 – 8 cm.
Teknik Penebaran Benih Ikan
 
Penebaran benih ikan dilakukan setelah wadah/media kolam pendederan yang akan dipergunakan
dipersiapkan dan dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup dan
pertumbuhan ikan yang dipelihara.

Sebelum penebaran benih ikan dilakukan terlebih dahulu ditentukan padat penebaran benih ikan tersebut.
Padat tebar benih ikan tergantung dari daya dukung kolam.
Daya dukung kolam adalah kemampuan sumberdaya kolam mendukung kehidupan benih ikan untuk dapat
berkembang dan tumbuh secara optimal. Oleh sebab itu untuk menentu- kan padat tebar benih perlu
dilakukan pengamatan dan analisa daya dukung kolam.

Padat penebaran benih akan menentukan tingkat intensitas pemeliharaan. Semakin tinggi padat penebaran
benih, maka semakin banyak jumlah atau biomassa benih per satuan luas, sehingga pemeliharaannya juga
harus semakin intens. Selain itu, semakin tinggi padat penebaran benih, maka semakin tinggi pula tingkat
teknologi yang digunakan.
Benih ditebar pada pagi atau sore hari saat suasana teduh untuk menghindari fluktuasi suhu yang panas,
sehingga benih yang ditebarkan tidak mengalami stress. Sebelum larva/ benih ikan dilepas terlebih dahulu
dilakukan aklimatisasi

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses


penebaran adalah aklimatisasi suhu. Aklimatisasi
merupakan proses adaptasi benih terhadap lingkungan
yang baru, khususnya adalah penyesuaian suhu dari
lingkungan yang lama dengan lingkungan yang baru.

proses aklimatisasi dilakukan dengan cara memasukkan


kantong pengangkutan benih tersebut di permukaan air
dalam kolam, Setelah didiamkan selama 5 – 10 menit,
maka pada kantong tersebut dapat ditambah air yang
diambil dari kolam pemeliharaan benih yang baru sedikit
demi sedikit, hingga kondisi suhu air di dalam kantong
plastik sama dengan suhu air yang ada di dalam kolam.
 
AKLIMATISASI

ADALAH proses penyesuaian ikan terhadap lingkungannya yang baru, lingkungan yang baru disini ialah
suhu, ph dan atau salinitas

Suhu merupakan ”Controling factor” yaitu apabila suhu air berubah maka faktor yang lain akan berubah.
Sedangkan pH termasuk ”Masking factor” yaitu sebagai faktor pengendali perubahan kimia dalam air

Ikan mempunyai alat dan cara untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Alat-alat tersebut akan
dipergunakan pada saat sedang mengadakan proses osmoregulasi. Alat-alat tersebut antara lain kulit,
insang, ginjal.

Namun demikian ikan mempunyai batas toleransi terhadap perubahan lingkungannya. Begitu juga ikan
mempunyai batas toleransi terhadap perubahan lingkungannya. Sebagai contoh ikan hanya mampu
mentolerir perubahan suhu hanya ± 5 0C, perubahan ini mampu ditolerir 0,5 0C permenit. Betapa
pentingnya kehati-hatian pada saat pelepasan benih ikan.
Teknik Pemeliharaan Benih Ikan

Teknik pemeliharaan benih ikan pada wadah pendederan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu
 pemeliharaan ikan secara tradisional,
 pemeliharaan ikan secara semi intensif dan
 pemeliharaan iokan secara intensif.
Pemeliharaan Ikan secara tradisional

Pemeliharaan ikan (pendederan) secara tradisional adalah kegiatan pemeliharaan tanpa perlakuan
khusus, yang mana persiapan kolam hanya dilakukan dengan membersihkan kolam dari rumput dan
kotoran lain nya tanpa pemupukan dan pengapuran

Penebaran benih dilakukan seadanya tanpa memperhitungkan kondisi luas lahan kolam, daya dukung
kolam, ukuran benih ikan, debit air dan sebagainya.
 
• Pemberian pakan benih ikan secara tradisional hanya mengharapkan pakan alami yang tersedia di
kolam.
• Pemberian pakan tambahan adalah sisa makanan dari dapur berupa sayuran, sisa nasi dan sebagainya.
• Pendederan benih ikan secara tradisional tidak melakukan penjarangan atau sortir ukuran benih ikan.
• Benih ikan yang telah dipelihara dibiarkan sampai besar. Dengan demikian mortalitas ikan akan
didapat lebih tinggi, selain itu ukuran ikan juga akan sangat bervariasi.
Pemeliharaan Benih Ikan secara Semi intensif

Pemeliharaan benih ikan (pendederan) secara semi intensif merupakan perbaikan pembenihan ikan
secara tradisional.
Pada prinsipnya, pemeliharaan benih ikan secara semi intensif telah berorientasi mendapatkan
keuntungan dengan memperbaiki kelemahan/kekurangan system budidaya sebelumnya ( tradisional )

pemeliharaan benih ikan secara semi intensif, meliputi:


• pengeringan kolam,
• pengolahan dasar kolam,
• pemupukan dan pengapuran
• pengisian air kolam.
Pengeringan dasar kolam pendederan
Pengeringan dasar kolam pendederan bertujuan untuk membasmi hama & penyakit dan mengoksidasi gas
beracun yang terdapat di dasar kolam.
Gas beracun yang terdapat di dasar kolam berasal dapat dari hasil penguraian bahan-bahan organik seperti
kotoran ikan, sisa pakan, lumpur atau kotoran yang terbawa air masuk dan mengendap di dasar kolam dan
sebagainya.
kolam biasanya dikeringkan selama 3 hari sampai permukaan tanah menjadi retak retak.

Bahan organik yang di dasar kolam tersebut diuraikan oleh bakteri nitrosomonas, nitrobakter dsb.
Beberapa hasil penguraian tersebut berbentuk gas di dalam dasar kolam.

Dalam jumlah banyak, gas tersebut berbahaya bagi ikan. Gas beracun dalam dasar harus dibuang melalui
oksidasi yaitu pengeringan dasar kolam. Bahan organik juga merupakan media tumbuh hama dan penyakit ikan

Kolam yang jarang dikeringkan biasanya memiliki bahan organik cukup banyak dengan kata lain pada kolam
tersebut banyak hama dan penyakit ikan,
Pengolahan dasar kolam

Pengolahan dasar kolam bertujuan untuk menggemburkan dasar kolam dan meng- oksidasi gas beracun
di dasar kolam. Tanah yang gembur meningkatkan kesuburan kolam pendederan

Pengolahan dasar kolam dilakukan dengan mencangkul dasar kolam. Selanjutnya dasar
kolam tersebut diratakan kembali.
Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kesuburan pada kolam sehingga tersedia pakan alami bagi benih
ikan. Pupuk yang ditebar di kolam pendederan berupa pupuk kandang dan pupuk kimia.

Pupuk kandang dapat berasal dari pupuk kandang ayam, domba atau sapi. Dosis pupuk kandang yang
ditebar sebanyak 0,2 – 0,3 kg / m2. Pemupukan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu ditebar merata di
dasar kolam atau ditumpuk/digundukkan pada salah satu bagian dasar kolam.
Pengisian air kolam

Pengisian air kolam adalah proses memasukkan air kedalam kolam budidaya( pendederan ) pengisian air
dilakukan setelah kolam melalui 3 tahapan yakni pengeringan kolam, pengolahan dasar, pemupukan dan
penggapuran.

Pengisian air tidaklah hanya memasukkn air kedalam kolam, tetapi ada tahapan khususnya, pengisian air
pertama yakni hanya dilakukan setinggi 30 cm dalam kolam, tujuannya ialah untuk menumbuhkan pakan
alami dalam kolam.

Pengisian selanjutnya yakni memenuhkan seluruh kolam dengan membuka pintu pemasukan air atau
dengan cara menyedot air dan memasukknnya kedalam kolam budidaya.
Pemeliharaan benih ikan secara intensif umumnya lebih terkontrol baik pengelolaan kualitas air,
pakan, hama penyakit, ukuran dan tahapan pendederan.
Pemeliharaan benih ikan secara intensif dapat dilakukan di wadah berupa bak, kolam dan di
akuarium.

Pemeliharaan secara intensif umumnya dilengkapi dengan data data. Data tersebut meliputi data
pertumbuhan ikan, jumlah dan jenis ikan, data kualitas air, data hama dan penyakit, data pakan,
pemasaran serta data produksi.
Selain itu pemeliharaan benih
Pemeliharaan ikan Ikan
Benih secarasecara
intensif telah memiliki standar operasional prosedur pada
Intensif
setiap unit kegiatan.
Fasilitas yang digunakan pada pemeliharaan ikan secara intensif lebih lengkap dan lebih modern,
Umumnya pemeliharaan benih ikan secara intensif, memelihara komoditas ikan yang memiliki
harga yang mahal.

Anda mungkin juga menyukai