1
4. Aklimatisasi ……………………………………………………………..4
8. Sortir ……………………………………………………………………14
9. Panen …………………………………………………………………...15
2
-Bila air sudah berwarna hijau tua dan air tidak berbau, berati kolam sudah siap digunakan
3.Kepadatan Ikan
Kepadatan ikan dihitung dengan cara:
3
4.Aklimatisasi (penyesuaian)penebaran bibit
-Masukan sedikit air kolam pada tempat bibit sebelum ditebarkan kedalam kolam
-Masukan tempat bibit djerigen kedalam kolam, dan biarkan bibit tersebut keluar
dengan sendirinya
-Buang air dasar agar kotoran yang menumpuk didasar kolam terbuang dilakukan pada
setiap pagi hari dengan membuka dop saluran pembuangan dilakukan selama 15-20 detik
kemudian dop ditutup kembali
-Lihat dan perhatikan kondisi ikan dengan cara apakah ikan tersebut naik ke permukaan
dan mengambang ke atas permukaan air dan ikan itu statis dalam pergerakan (posisi
kepala diatas permukaan air)
Langkah penanggulangan :
-Buang volume air ½ atau ¼ dari volume air, kemudian isi air
kembali sesuai dengan volume air sebelumnya
-Cek PH air dengan PH tester wajib tiap 10 hari tetapi jika ikan
tidak terlihat baik (diam, nafsu makan hilang, tidak aktif) cek
setiap diperlukan
4
-Cek suhu air dengan temperatur
6.Pemberian pakan
Jadwal Pemberian Pakan :
Keterangan :
4. Ambil Cairan Gula Merah sebanyak 3 Tutup Botol/Sendok Masukan Kedalam Gelas Ukur.
5. Ambil probiotik 1 Tutup Botol dan masukan ke dalam gelas ukur tadi.
5
8. Masukan Larutan probiotik ( 1 cc) + Gula Merah yang di gelas ukur air ( 25% x 1kg= 250 ml)
kedalam ember yang berisi pakan.
10. Setelah di Aduk, diamkan terlebih dahulu pakan yang sudah di bibis sampai air menyerap
ke pakan dengan sempurna, dengan di tandai pakan sudah basah (lembab).
11.Tutup Ember dengan tutupnya dan biarkan selama 1 Hari (24 Jam).
• Penyakit Parasiter
Penyakit ini disebabkan oleh parasit, misalnya virus, bakteri, jamur-jamur, protozoa
(lchthyothirius), cacing-cacing (Dactilogirus, Gylodactilus), dan bangsa udang renik (Crustacea,
Lernaea sp).
Adapun penyebab penyakit yang ada pada budidaya lele adalah sebagai berikut:
6
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang yang terletak di ujungnya, dan
cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7 - 0,8 x 1 - 1,5 mikron. Gejala ikan lele
yang terkena penyakit bakteri ini terlihat warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat, dan timbul
pendarahan. Selain itu, lele juga terlihat bernafas tidak teratur di permukaan air.
Pencegahan dan cara mengatasinya dapat dilakukan dengan menjaga lingkungan kolam,
terutama dasarnya, harap tetap bersih, menjaga kualitas air agar selalu baik dan secara
berkala memberikan vaksin Aeromonas, baik melalui pakan atau perendaman ikan saat
masih benih.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan probiotik secara berkala,
baik dicampur dengan pakan maupun dituangkan kedalam air olam.
b. Pengobatan melalui air dapat dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah
diencerkan ke air dengan dosis 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali.
Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada saat matahari terik.
7
Penyakit ini disebabkan karena bakteri Mycobacterium fortotium.
Gejala ikan lele yang terkena bakteri ini sebagai berikut:
Pengendalian penyakit ikan lele ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air dan
lingkungan kolam. Namun, jika sudah terlanjur terserang penyakit ini, lakukan pengobatan
dengan cara berikut:
b. Pengobatan melalui air dapat dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah
diencerkan ke air dengan dosis 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali.
Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada saat matahari terik.
1.Ikan yang diserang penyakit ini sangat emah dan selalu timbul di permukaan air.
8
Pengendalian dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air kolam. Sementara itu,
pengobatan dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pengobatan akibat serangan
penyakit Tuberculosis.
Penyakit ikan lele ini disebabkan oleh cacing Gyrodactylus dan Dactylogyrus.
Gejala yang ditimbulkan adalah insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul
pendarahan yang berakibat pernafasan ikan menjadi terganggu.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, keudian
lakukan perlakuan berikut:
1. Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh untuk sementara waktu dan air diganti
dengan suhu yang lebih dingin.
3. Bila terdapat kandungan gas-gas beracun (H2S dan CO2), air harus segera diganti.
Untuk mengobatai ikan lele yang terserang penyakit, sebelumnya surutkan air kolam terlebih
dahulu sebanyak 20%. Setelah itu lakukan pengobatan melalui air, yaitu dengan cara
menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan dosis 15 - 25 gram/m2 selama
4 hari dengan interval 2 hari sekali.
9
Pengobatan melalui air ini sebaiknya dilakukan pada siang hari saat matahari terik. Selain
pengobatan dengan menggunakan bahan kimia, pengobatan secara almi juga bisa dilakukan
pada lele.
• Penyakit Non-Parasiter
Penyakit ikan lele ini disebabkan oleh faktor-faktor kimia dan fisika yang tidak cocok bagi
kehidupan ikan, misalnya keadaan PH yang tidak sesuai, keadaan oksigen dalam air kurang,
dan adanya gas beracun. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan penyakit
ikan lele sebagai berikut:
1.Pisahkan, buang, atau angkat sesegera mungkin ikan yang memperlihatkan gejala-gejala
sakit, obati secara terpisah jika masih memungkinkan.
4.Hidari terlalu banyak guncangan dan perlakuan ekstrem pada ikan yang sedang sakit.
5.Ikan-ikan yang terkena penyakit juga dapat diobati dengan larutan kalium permanganat
dengan dosis 3 ppm dengan lama perendaman selama 24 jam. Lakukan secara rutin 3 - 4 hari
sampai semua lele sehat kembali.
10
Jenis Hama yang Menyerang Ikan Lele
Hama pada lele berupa binatang tingkat tinggi yang kangsung mengganggu kehidupan lele. Di
alam bebas dan kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang,
ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus, dan belut.
Di pekarangan, terutama di perkotaan, hama yang sring menyerang hanya katak dan kucing.
Serangan hama ikan lele biasanya tidak separah serangan penyakit ikan lain.
Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, ada juga jenis penyakit ikan lele yang disebabkan
oleh bakteri Myxoboullus sp, seperti insang luka dan gangguan pernafsan. Selain itu, ada pula
luka putih seprti kapas yang disebabkan oleh jamur Saprolegnia, dan Achlya sp. Biasanya
penggunaan pupuk kandang yang tidak diolah dengan baik.
Serangan hama tersebut dapat dicegah dengan memasang strimin atau kawat saring di saluran
pemasukan air (intlet) dan saluran pembuangannya (outlet) dan bisa juga dengan melakukan
pematang. Ikan lele termasuk jenis ikan yang tidak bersisik, padahal sisik digunakan untuk
melindungi kulit bagian dalam.
Karena itu, ikan lele tidak memiliki pelindung tubuh dari gangguan lingkungan. Akibatnya,
apabila terluka, sangat mudah terjadi pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuhnya.
1.Sanitasi lingkungan perairan dan desinfektan benih dengan kalium permanganat (PK).
2.Pemberian pakan yang berkualitas baik dengan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan
ikan.
3.Penebaran benih tidak terlalu padat dan benih yang ditebarkan hanya yang sehat dan tidak
terdapat luka atau cacat.
Untuk penyembuhan penyakit ikan lele yang umum dilakukan saat ini ada beberapa cara
sebagai berikut:
11
Treatmen, merupakan cara pengobatan dengan menggunakan obat dosis rendah dan jangka
waktu yang relatif lama.
Diving, merupakan cara pengobatan dengan menggunakan obat dosis tinggi dan biasanya
waktu yang dibutuhkan relatif sigkat walaupun dengan perlakuan yang berulang-ulang.
8. SORTIR
Sortir dilakukan agar perbedaan ukuran disamakan, sehingga proses kanibalisasi tidak
terlalu besar dan agar ikan tidak terjadi persaingan dalam perebutan makanan sehingga
terhindar dari pertumbuhan ikan yang tidak sempurna
Waktu sortir dilakukan setiap 3 minggu sekali atau bila perbedaan ukuran ikan terlihat secara
signigfikan.
Proses Sortir
5.biarkan ikan yang ukuran kecil terjatuh kembali kedalam kolam dan ikan yang
besar tetap berada di bak sortir kemudian pindahkan ke kolam yang baru
6.lakukan seterusnya hingga ikan besar habis berada dikolam yang lama
bisa menggunkan padat tebar 100ekor/m2 jadi 2 x 2 = 4 m2
4m2 x 100 ekor = 400 ekor
9. Panen
Langkah pertama harus kita lakukan dalam memanen ikan lele adalah dengan
menguras air yang ada di dalam kolam ikan. Jika kolam anda memiliki lubang pembuangan
maka anda dapat langsung membukanya, sehingga air dapat langsung keluar dari kolam, dan
kita hanya tinggal menunggu sampai air di dalam kolam habis
Jika air yang ada di dalam kolam sudah selesai dikeluarkan, maka sekarang waktunya
untuk mengambil ikan yang ada di dalam kolam dengan menggunakan jaring. Lalu kita dapat
mulai memilah ikan mana yang ukurannya sudah cukup untuuk kita ambil dan ikan mana yang
masih perlu dikembalikan lagi ke dalam kolam. Cara ini akan memakan waktu yang cukup lama
untuk melakukan penyortiran, ada cara yang lebih cepat yaitu dengan menggunakan baskom
yang sudah diberi lubang. Lubang dari baskom tersebut memiliki ukuran tertentu, tergantung
kita akan memanen ikan yang ukurannya berapa, ikan yang ukurannya lebih kecil dari lubang
akan keluar melalui lubang tersebut, tetapi yang ukurannya lebih besar akan tertahan. Sehingga
12
jika kita ingin memanen ikan ditambah dengan menyortirnya berdasarkan ukuran, maka jika kita
menggunakan baskom seperti ini akan lebih cepat selesai.
Jika ikan lelenya sudah selesai kita panen, maka kolam yang sudah kita kuras tersebut dapat
kita isi kembali, dan ikan yang ukurannya belum bisa di panen tersebut, dapat kita masukkan
kembali ke dalam kolam.
13