Anda di halaman 1dari 13

Tahapan-Tahapan Pembesaran Ikan Lele :

1. Kultur Pakan Alami ……………………………………………………. 3.

2. Pemilihan Bibit Unggul ………………………………………………. 4

3. Kepadatan Ikan …………………………………………………………4

1
4. Aklimatisasi ……………………………………………………………..4

5. Manajemen Kolam dan Air Selama Masa Budidaya ………………….. 5

6. Manajemen Pemberian Pakan …………………………………………6

7. Pencegahan Penyakit dan penanggulangan penyakit…………………7

8. Sortir ……………………………………………………………………14

9. Panen …………………………………………………………………...15

1. kultur pakan alami untuk kolam semen/kolam terpal


Fungsi pengomposan kolam dilakukan agar kondisi air didalam kolam stabil untuk
ditebar benih, pengomposan dilakukan sebelum kolam ditebar benih dan dilakukan 3-12
hari sebelum ditebar benih.
Air yang baru belum bisa ditebar benih dikarenakan sumber pakan, jumlah bakteri gram
positif jumlah alga air, dan kandungan oksigen didalam air, masih belum stabil, maka air
yang baru tesebut harus dilakukan pengomposan.

1. Cara pengomosan kolam dengan proses alami


-isi air kolam 20-30 cm
-berikan pupuk kandang yang telah dimasukan kedalam karung kemudian gantungkan
diatas kolam (posisi karung terendam ½ diatas permukaan air)
-berikan urea dan garam ikan.
-Biarkan selama 1 minggu hingga plankton dalam air tumbuh dan berkembang biak
-Kemudian tambahkan air hingga mencapai ukuran 60-70 cm
-Biarkan air kolam selama 4-6 hari

2
-Bila air sudah berwarna hijau tua dan air tidak berbau, berati kolam sudah siap digunakan

2. Cara pengomosan kolam dengan proses kimiawi


-Isi air kolam 20-30 cm
-Berikan antibiotik ikan ke dalam kolam sampai 2-3 hari
-Berikan pupuk organoik cair atau produk-produk probiotik lain yang banyak dipasaran,
-tunggu hingga 3-5 hari
-Isi volume air hingga 60-70 cm
-biarkan air kolam selama 2-3 hari
-Bila air sudah berwarna hijau tua dan air tidak berbau, berarti kolam sudah siap digunakan

3. Cara pengomposan kolam dengan proses silang kolam


-Isi air kolam 20-30 cm
-Berikan ½ air yang telah dikompos atau dalam pengertian pindahkan air kolam yang telah
dikomposkan sebelumnya dan campurkan ½ dari volume air kedalam kolam air yang belum
dilakukan pengomposan
-Berikan antibiotik selama 2-3 hari
-Berikan probiotik kedalam kolam
-Biarkan air selama 3-5 hari
-Bila air sudah berwarna hijau cerah dan air tidak berbau, berarti kolam sudah siap
digunakan.

2. Pemilihan bibit unggul


Ada 7 kriteria bibit yang baik untuk dibudidayakan. Kriteria bibit yang baik adalah
sebagai berikut :

1. Bibit Berasal Dari Budidaya Benih Ikan Lele


2. Gerakannya Lincah
3. Fisik Harus Sempurna
4. Ukuran Bibit Harus Seragam
5. Bibit Dalam Kondisi Sehat
6. Perhatikan Riwayat Induknya
7. Punya Sertifikat CPIBs

3.Kepadatan Ikan
Kepadatan ikan dihitung dengan cara:

Volume tabung= 3,14 x r x r x t


= 3,14 x 1 x 1 x 0,9 = 2,83m3

Kepadatan kolam adalah 500-700 ekor per meter3

Jadi jika menggunakan kepadatan 500 ekor adalah

= 2,83m3 x 500 ekor = 1.413 ekor

3
4.Aklimatisasi (penyesuaian)penebaran bibit
-Masukan sedikit air kolam pada tempat bibit sebelum ditebarkan kedalam kolam

-Biarkan beberapa saat selama 10-15 menit

-Masukan tempat bibit djerigen kedalam kolam, dan biarkan bibit tersebut keluar
dengan sendirinya

5. Menejemen kolam dan air


-Cek Rutin

-Buang air dasar agar kotoran yang menumpuk didasar kolam terbuang dilakukan pada
setiap pagi hari dengan membuka dop saluran pembuangan dilakukan selama 15-20 detik
kemudian dop ditutup kembali

-Lihat dan perhatikan kondisi ikan dengan cara apakah ikan tersebut naik ke permukaan
dan mengambang ke atas permukaan air dan ikan itu statis dalam pergerakan (posisi
kepala diatas permukaan air)

Langkah penanggulangan :

-Buang volume air ½ atau ¼ dari volume air, kemudian isi air
kembali sesuai dengan volume air sebelumnya

-Catat dan cari informasi

-Cek kolam selama 1 minggu semenjak tebar benih dan 3 hari


setelah dilakukan sortir, bila menemukan ikan mati didasar
kolam, buang ikan tersebut, dan apabila menemukan jumlah ikan
yang mati dalam jumlah banyak didasar kolam segera catat dang
anti air serta koreksi pengendalian mutu.

-Cek Permukaan kolam apabila menemukan ikan yang mati,


segera angkat, catat dan buang

-Cek Terjadwal setiap hari dan seper sepuluh hari

-Cek PH air dengan PH tester wajib tiap 10 hari tetapi jika ikan
tidak terlihat baik (diam, nafsu makan hilang, tidak aktif) cek
setiap diperlukan

-Cek kadar amoniak air dengan Amoniak tester atau dengan


aroma, jika tercium aroma amoniak buang air 2 menit dang anti
dengan air baru serta tamahkan probiotik

4
-Cek suhu air dengan temperatur

6.Pemberian pakan
Jadwal Pemberian Pakan :

Pemberian pakan diberikan 3 x dalam 1 hari

1.Pagi hari yaitu pada pukul 05:00-09:00

2.Sore hari pada pukul 03:00-06:00

3.Malam hari pada pukul 08:00-12:00

Campuran dalam pakan

-Pemberian pakan harus selalu dicampur dengan probiotk

Keterangan :

1. Cairan EM4 atau probiotik lainnya

2. Air Putih biasa.

3. Gula Merah / Molase.

4. Ember dan tutup nya.

5. Gelas Ukur atau Mangkok.

6. Pakan Pabrikan Ikan lele

Cara pembuatan Cairan Bibis menggunakan Gula Merah + probiotik adalah :

1. Gula Merah 1 Kg dicairkan dengan Air Putih biasa 1,5 Liter.

2. Dinginkan Cairan Gula Merah.

3. Siapakan Air di gelas ukur atau mangkok sebanyak 250 Ml.

4. Ambil Cairan Gula Merah sebanyak 3 Tutup Botol/Sendok Masukan Kedalam Gelas Ukur.

5. Ambil probiotik 1 Tutup Botol dan masukan ke dalam gelas ukur tadi.

6. Lalu Aduk sampai Larut.

7. Masukan Pakan Pabrikan Ikan lele sebanyak 1 Kg kedalam ember.

5
8. Masukan Larutan probiotik ( 1 cc) + Gula Merah yang di gelas ukur air ( 25% x 1kg= 250 ml)
kedalam ember yang berisi pakan.

9. Lalu Aduk sampai rata semua Pakan Terkena Cairan.

10. Setelah di Aduk, diamkan terlebih dahulu pakan yang sudah di bibis sampai air menyerap
ke pakan dengan sempurna, dengan di tandai pakan sudah basah (lembab).

11.Tutup Ember dengan tutupnya dan biarkan selama 1 Hari (24 Jam).

12.Setelah di fermentasi 24 jam baru berikan ke Ikan

7. Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan

• Penyakit Parasiter

Penyakit ini disebabkan oleh parasit, misalnya virus, bakteri, jamur-jamur, protozoa
(lchthyothirius), cacing-cacing (Dactilogirus, Gylodactilus), dan bangsa udang renik (Crustacea,
Lernaea sp).

Tanda-Tanda atau Ciri-Ciri Ikan yang Terserang Penyakit Parasit:

• Gerakan ikan menjadi pasif.


• Nafsu makan berkurang
• sering mengapung di permukaan air
• Siri-sirip (sirip punggung, dada, dan ekor) rusak dan pecah-pecah.
• Insang rusak
• Dan warna berubah menjadi merah sampai kebiruan.

Adapun penyebab penyakit yang ada pada budidaya lele adalah sebagai berikut:

1. Aeromonas hydropilla dan Pseudomonas hydrophilla (penyakit bakteri)

6
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang yang terletak di ujungnya, dan
cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7 - 0,8 x 1 - 1,5 mikron. Gejala ikan lele
yang terkena penyakit bakteri ini terlihat warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat, dan timbul
pendarahan. Selain itu, lele juga terlihat bernafas tidak teratur di permukaan air.

Pencegahan dan cara mengatasinya dapat dilakukan dengan menjaga lingkungan kolam,
terutama dasarnya, harap tetap bersih, menjaga kualitas air agar selalu baik dan secara
berkala memberikan vaksin Aeromonas, baik melalui pakan atau perendaman ikan saat
masih benih.

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan probiotik secara berkala,
baik dicampur dengan pakan maupun dituangkan kedalam air olam.

Berikut beberapa pengobatan yang biasa dilakukan:


a. Pengobatan melalui makanan dengan cara menyemprotkan probiotik antivirus ke permukaan
pakan secara merata, dengan dosis 1 liter/ton pakan. Lakukan secara rutin selama 7 - 10 hari,
atau bisa menyemprotkan air kunyit dengan dosis 2 ml/kg pakan selama 3 - 4 hari.

b. Pengobatan melalui air dapat dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah
diencerkan ke air dengan dosis 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali.
Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada saat matahari terik.

2. Penyakit Ikan Lele Tuberculosis

7
Penyakit ini disebabkan karena bakteri Mycobacterium fortotium.
Gejala ikan lele yang terkena bakteri ini sebagai berikut:

• Tubuh ikan berwarna gelap


• Perut bengkak karena tubercle (bintil-bintil) pada hati, ginjal, dan limpa.
• Posisi ikan berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring.
• Ada bintik putih di sekitar mulut dan sirip ikan.

Pengendalian penyakit ikan lele ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas air dan
lingkungan kolam. Namun, jika sudah terlanjur terserang penyakit ini, lakukan pengobatan
dengan cara berikut:

a. Pengobatan melalui makanan dilakukan dengan menyemprotkan probiotik antivirus ke


permukaan pakan secara merata dengan dosis 1 ton/pakan. Dan selanjutnya sama seperti
mengatasi penyakit pada nomer satu bagian a.

b. Pengobatan melalui air dapat dilakukan dengan cara menebarkan garam meja yang sudah
diencerkan ke air dengan dosis 15 - 25 g/m persegi selama 4 hari dengan interval 2 hari sekali.
Pengobatan ikan lele ini sebaiknya dilakukan pada siang hari pada saat matahari terik.

3. Penyakit Bintik Putih dan Gatal (Trichodiniasis)


Penyakit pada ikan lele ini disebabkan karena parasit dari golongan Ciliata dengan bentuk
bulat, kadang-kadang Amuboid, dan mempunyai inti berbentuk tapal kuda yang
disebutlchthyophthirius multifilis. Gejala ikan lele yang terkena parasit in sebagai berikut:

1.Ikan yang diserang penyakit ini sangat emah dan selalu timbul di permukaan air.

2.Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip, dan insang.

3. Ikan sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding kolam.

8
Pengendalian dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air kolam. Sementara itu,
pengobatan dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pengobatan akibat serangan
penyakit Tuberculosis.

4. Penyakit Ikan Lele Cacing Trematoda

Penyakit ikan lele ini disebabkan oleh cacing Gyrodactylus dan Dactylogyrus.

Dactylogyrus menyerang insang. Sedangkan Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.

Gejala yang ditimbulkan adalah insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul
pendarahan yang berakibat pernafasan ikan menjadi terganggu.

Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, keudian
lakukan perlakuan berikut:

1. Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh untuk sementara waktu dan air diganti
dengan suhu yang lebih dingin.

2. Bila PH terlalu rendah, berikan larutan kapur 10 g/100 L air.

3. Bila terdapat kandungan gas-gas beracun (H2S dan CO2), air harus segera diganti.

4. Bila pakan kurang, harus ditambah dosis pakannya.

Untuk mengobatai ikan lele yang terserang penyakit, sebelumnya surutkan air kolam terlebih
dahulu sebanyak 20%. Setelah itu lakukan pengobatan melalui air, yaitu dengan cara
menebarkan garam meja yang sudah diencerkan ke air dengan dosis 15 - 25 gram/m2 selama
4 hari dengan interval 2 hari sekali.

9
Pengobatan melalui air ini sebaiknya dilakukan pada siang hari saat matahari terik. Selain
pengobatan dengan menggunakan bahan kimia, pengobatan secara almi juga bisa dilakukan
pada lele.

• Penyakit Non-Parasiter

Penyakit ikan lele ini disebabkan oleh faktor-faktor kimia dan fisika yang tidak cocok bagi
kehidupan ikan, misalnya keadaan PH yang tidak sesuai, keadaan oksigen dalam air kurang,
dan adanya gas beracun. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan penyakit
ikan lele sebagai berikut:

1.Pisahkan, buang, atau angkat sesegera mungkin ikan yang memperlihatkan gejala-gejala
sakit, obati secara terpisah jika masih memungkinkan.

2.Seser atau pisahkan ikan lele di kolam yang terserang penyakit.

3.Pisahkan ikan-iakn lele yang sehat dari ikan yang sakit.

4.Hidari terlalu banyak guncangan dan perlakuan ekstrem pada ikan yang sedang sakit.

5.Ikan-ikan yang terkena penyakit juga dapat diobati dengan larutan kalium permanganat
dengan dosis 3 ppm dengan lama perendaman selama 24 jam. Lakukan secara rutin 3 - 4 hari
sampai semua lele sehat kembali.

10
Jenis Hama yang Menyerang Ikan Lele

Hama pada lele berupa binatang tingkat tinggi yang kangsung mengganggu kehidupan lele. Di
alam bebas dan kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang,
ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus, dan belut.

Di pekarangan, terutama di perkotaan, hama yang sring menyerang hanya katak dan kucing.
Serangan hama ikan lele biasanya tidak separah serangan penyakit ikan lain.

Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, ada juga jenis penyakit ikan lele yang disebabkan
oleh bakteri Myxoboullus sp, seperti insang luka dan gangguan pernafsan. Selain itu, ada pula
luka putih seprti kapas yang disebabkan oleh jamur Saprolegnia, dan Achlya sp. Biasanya
penggunaan pupuk kandang yang tidak diolah dengan baik.

C. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Lele

Serangan hama tersebut dapat dicegah dengan memasang strimin atau kawat saring di saluran
pemasukan air (intlet) dan saluran pembuangannya (outlet) dan bisa juga dengan melakukan
pematang. Ikan lele termasuk jenis ikan yang tidak bersisik, padahal sisik digunakan untuk
melindungi kulit bagian dalam.

Karena itu, ikan lele tidak memiliki pelindung tubuh dari gangguan lingkungan. Akibatnya,
apabila terluka, sangat mudah terjadi pengeluaran lendir yang berlebihan dari tubuhnya.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah berkembangnya patogen (penyebab


penyakit) yang dapat menyerang ikan sebagai berikut:

1.Sanitasi lingkungan perairan dan desinfektan benih dengan kalium permanganat (PK).

2.Pemberian pakan yang berkualitas baik dengan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan
ikan.

3.Penebaran benih tidak terlalu padat dan benih yang ditebarkan hanya yang sehat dan tidak
terdapat luka atau cacat.

4.Vaksinasi benih ikan lele yang akan ditebar.

3 Mengatasi Penyakit Ikan Lele

Untuk penyembuhan penyakit ikan lele yang umum dilakukan saat ini ada beberapa cara
sebagai berikut:

11
Treatmen, merupakan cara pengobatan dengan menggunakan obat dosis rendah dan jangka
waktu yang relatif lama.

Diving, merupakan cara pengobatan dengan menggunakan obat dosis tinggi dan biasanya
waktu yang dibutuhkan relatif sigkat walaupun dengan perlakuan yang berulang-ulang.

Perendaman, dilakukan kalau penyakit yang menyerang cukup berat.

8. SORTIR
Sortir dilakukan agar perbedaan ukuran disamakan, sehingga proses kanibalisasi tidak
terlalu besar dan agar ikan tidak terjadi persaingan dalam perebutan makanan sehingga
terhindar dari pertumbuhan ikan yang tidak sempurna
Waktu sortir dilakukan setiap 3 minggu sekali atau bila perbedaan ukuran ikan terlihat secara
signigfikan.
Proses Sortir

1.Siapkan bak sortir dengan 3 ukuran

2.Siapkan 2 – 3 kolam Kosong yang telah terisi air

3.Kosongkan atau kurangi air kolam yang akan dilakukan sortir

4.Serok ikan dan masukan kedalam bak sortir

5.biarkan ikan yang ukuran kecil terjatuh kembali kedalam kolam dan ikan yang
besar tetap berada di bak sortir kemudian pindahkan ke kolam yang baru

6.lakukan seterusnya hingga ikan besar habis berada dikolam yang lama
bisa menggunkan padat tebar 100ekor/m2 jadi 2 x 2 = 4 m2
4m2 x 100 ekor = 400 ekor

9. Panen
Langkah pertama harus kita lakukan dalam memanen ikan lele adalah dengan
menguras air yang ada di dalam kolam ikan. Jika kolam anda memiliki lubang pembuangan
maka anda dapat langsung membukanya, sehingga air dapat langsung keluar dari kolam, dan
kita hanya tinggal menunggu sampai air di dalam kolam habis

Jika air yang ada di dalam kolam sudah selesai dikeluarkan, maka sekarang waktunya
untuk mengambil ikan yang ada di dalam kolam dengan menggunakan jaring. Lalu kita dapat
mulai memilah ikan mana yang ukurannya sudah cukup untuuk kita ambil dan ikan mana yang
masih perlu dikembalikan lagi ke dalam kolam. Cara ini akan memakan waktu yang cukup lama
untuk melakukan penyortiran, ada cara yang lebih cepat yaitu dengan menggunakan baskom
yang sudah diberi lubang. Lubang dari baskom tersebut memiliki ukuran tertentu, tergantung
kita akan memanen ikan yang ukurannya berapa, ikan yang ukurannya lebih kecil dari lubang
akan keluar melalui lubang tersebut, tetapi yang ukurannya lebih besar akan tertahan. Sehingga

12
jika kita ingin memanen ikan ditambah dengan menyortirnya berdasarkan ukuran, maka jika kita
menggunakan baskom seperti ini akan lebih cepat selesai.
Jika ikan lelenya sudah selesai kita panen, maka kolam yang sudah kita kuras tersebut dapat
kita isi kembali, dan ikan yang ukurannya belum bisa di panen tersebut, dapat kita masukkan
kembali ke dalam kolam.

13

Anda mungkin juga menyukai