(IKAN CUPANG)
Oleh:
Salvina Widya Yessi 27-IX I
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
A. PENGERTIAN IKAN CUPANG.............................................................................................2
B. KARAKTERISTIK IKAN CUPANG......................................................................................2
C. PEMBUDIDAYAAN IKAN CUPANG...................................................................................3
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................7
A. KESEIMPULAN......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi dan peranan
penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional yang terutama bisa dilihat dari fungsinya sebagai penyedia bahan baku
pendorong agroindustri, peningkatan devisa melalui penyediaan ekspor hasil perikanan, penyedia
kesempatan kerja, peningkatan pendapatan nelayan atau petani ikan dan pembangunan daerah,
serta peningkatan kelestarian sumber daya alam perikanan dan lingkungan hidup (Direktorat
Jenderal Perikanan 2004).
Salah satu bisnis dari sektor perikanan yang mempunyai potensi cukup besar adalah ikan
hias. Ikan Hias merupakan salah satu komoditasnya perikanan yang belakangan ini menjadi
komoditas perdagangan yang potensial di dalam maupun luar negeri. Ikan hias dapat dijadikan
sebagai sumber pendapatan devisa bagi negara.
Ikan hias memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik minat para pecinta ikan hias (hobiis)
dan juga kini banyak para pengusaha ikan konsumsi yang beralih pada usaha ikan hias.
Kelebihan ini dari usaha ikan hias adalah dapat diusahakan dalam skala besar maupun kecil,
ataupun skala rumah tangga. Budidaya ikan hias layak untuk dijadikan komoditas unggulan
dalam budidaya karena memiliki berbagai keunggulan seperti sistem budidaya karena memiliki
berbagai keunggulan seperti sistem budidaya yang tidak memerlukan lahan yang luas, nilai jual
yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan konsumsi serta perputaran uang yang lebih cepat
dalam usaha sehingga pelaku usaha dapat lebih cepat dalam pengembalian modal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pembudidayaan ikan hias?
2. Apa itu Ikan Cupang?
3. Bagaimana karakteristik Ikan Cupang?
4. Bagaimana pembudidaya Ikan Cupang?
C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menginformasikan, menganalisis, dan
membujuk dengan cara lugas serta memungkinkan pembaca untuk terlibat secara kritis dalam
suatu topik ilmiah. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, suatu topik tertentu dari suatu makalah
memiliki rumusan masalah yang berisi berbagai pertanyaan. Tujuan pembuatan makalah bagi
saya adalah untuk melatih penyususn agar mampu menyusun karya ilmiah dengan baik dan
benar, serta juga untuk memperluas wawasan keilmuan bagi penyusun dan pembacanya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Cupang, ikan laga, atau ikan adu siam (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya
adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, Vietnam, dan Indonesia. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan
cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang
umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di
Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di
Pampang, Kalimantan Timur.
Gambar 1.1
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga
apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat
sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.
B. KARAKTERISTIK IKAN CUPANG
2
Gambar 1.2
3. Bentuk Kepala dan Mulut
Sebagai ikan air tawar, cupang memiliki mulut kecil dan selalu bergerak seolah sedang
bernapas. Ikan ini mempunyai semacam labirin tambahan di belakang kepala yang berfungsi
menangkap oksigen di air. Dengan organ tersebut, ikan mampu bertahan lebih lama di dalam air
yang keruh. Ikan cupang juga memiliki mulut runcing dan kepala yang berbentuk segitiga posisi
vertikal. Tidak hanya itu, ternyata ikan cupang juga mempunyai gigi-gigi halus di rongga mulut.
4. Sirip Kecil yang Cantik Saat Mengembang
Karakteristik cupang selanjutnya adalah sirip badan di bagian kanan dan kiri dekat dengan
belakang insang. Sirip tersebut berbentuk kecil serta mampu bergerak. Kemudian, ukuran sirip
cupang sendiri ada yang kecil hingga besar. Untuk yang memiliki sirip kecil dan lancip, mungkin
tidak akan terlihat secara jelas. Namun, sirip ini justru mengembang ketika ikan merasa terdesak.
5. Bentuk Tubuh yang Kecil
Secara umum, ikan air tawar ini memiliki tubuh pipih dan meruncing di bagian mulut.
Untuk ukurannya sendiri, cupang memiliki panjang sekitar 5 hingga 8 cm bahkan ada yang lebih
besar. Ada pula ikan cupang yang memiliki ukuran sebesar 15 cm, tapi memang hanya segelintir
saja. Mengingat hewan ini termasuk ikan kecil, ia sangat cocok ditempatkan pada akuarium.
C. PEMBUDIDAYAAN IKAN CUPANG
Cara pembudidaya Ikan Cupang perlu dilakukan langkah-langkah dengan benar. Di bawah
ini adalah beberapa cara untuk ternak ikan cupang yang baik dan benar, diantaranya:
1. Siapkan Rumah untuk Ikan Cupang
Akuarium yang dibutuhkan untuk membuat ikan cupang hidup nyaman adalah minimal
bisa menampung air sebanyak 18 liter. Tangki air 18 liter adalah volume terendah yang
dibutuhkan
3
untuk membentuk siklus nitrogen. Ikan cupang juga termasuk ikan tropis yang membutuhkan air
bersih. Maka dari itu filter air sangat dibutuhkan ketika ingin membudidayakan ikan cupang.
Selain membutuhkan filter, ikan cupang juga membutuhkan heater atau pemanas. Jika air
terlalu dingin maka ikan cupang bisa sakit, tetapi kalau terlalu panas ikan cupang akan lebih
cepat menua. Akuarium yang kecil lebih mudah kotor dan menjadikan lingkungan yang ditinggal
ikan cupang memburuk. Hal ini akan menyebabkan ikan cupang stres, sakit dan bahkan kematian
dini.
2. Siapkan Peralatan Budidaya Ikan Cupang
Beberapa peralatan yang digunakan yaitu:
4
sudah menyadari kehadiran ikan cupang betina, warna badannya akan berubah menjadi lebih
gelap dan siripnya mengembang dan ia akan membuat sarang gelembung.
6. Pantau Perkembangbiakan Ikan Cupang
Setelah beberapa jam kedepan sekitar 2-6 jam ikan cupang jantan dan betina disatukan
akan terlihat seperti kejar-kejaran. Pada proses ini, sang betina akan terus memeriksa sarangnya.
Setelah dia memutuskan sudah siap, dia akan kawin dengan sang jantan. Mereka akan
melebarkan sirip dan berenang berdampingan. Jika sang jantan tidak tertarik atau kagum dengan
penampilan sang betina, dia akan menggigit dan mengejar betina. Sementara itu sang betina
mungkin akan mencari tempat untuk bersembunyi sampai dia siap untuk bertelur. Dia mungkin
juga akan terus bersembunyi sampai sang jantan menemukannya dan mengejarnya.
7. Pantau Sarang Ikan Cupang
Dilakukan selama 24-36 jam. Pejantan akan menghabiskan seluruh waktunya untuk
mengurus telur dan sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berenang di bawah sarang.
Beberapa dari pejantan yang baru pertama kali mungkin akan memakan beberapa telur, dan hal
ini sangat membuat stres pejantan. Pejantan mungkin hanya makan beberapa telur yang belum
dibuahi dengan benar.
8. Tunggu sampai Telur Ikan Cupang Menetas
Ketika telur-telur sudah menetas, gerakan menggeliatnya bisa mengguncang gelembung
dan mereka akan terjatuh. Jika sang jantan melihat hal ini, dia akan menangkapnya dan
mengembalikannya. Ketika mereka semua sudah mentees, sang jantan akan sibuk berlari ke sana
kemari untuk menangkap mereka dan mengembalikanya. Ketika mereka sudah berenang bebas,
keluarkan ikan cupang jantan dan beri mereka makan pertama kali berupa udang air kecil atau
cacing-cacing kecil.
Sementara itu, untuk pakan yang diberikan saat melakukan pembudidayaan pada Ikan
Cupang yaitu udang atau cacing air hidup, larva nyamuk, pakan hidup beku atau pelet yang
merupakan jenis pakan ikan cupang terbaik. Pemberian makan berupa pelet 2-4 butir per ikan, 1-
2 kali sehari, sedangkan pakan hidup, beku, atau kering 2-3 buah sebanyak 1-2 kali sehari.
Sejatinya, ikan cupang dewasa cukup diberi makan sekali sehari, sedangkan yang masih bayi
atau burayak bisa diberi makan dua kali sehari.
Apabila dihitung berdasarkan beberapa kutipan dari sumber yang saya dapatkan mengenai
pembiayaan modal dan perkiraan pengeluaran bulanan pada pembudidayaan ikan cupang yaitu:
Modal Awal
1. Bibit ikan cupang dan induk ikan seharga Rp.300.000
2. Akuarium : Rp.400.000
3. Total modal yang dibutuhkan Rp.700.000
5
Pengeluaran Bulanan
1. Pengadaan bibit Rp.300.000
2. Pakan Ikan Rp.200.000
3. Vitamin dan keperluan yang lainnya Rp.300.000
4. Total pengeluaran dalam sebulan Rp.800.000
Jika kita mampu menjual 15 ekor perhari, di mana harga per ekor ikan cupang sebesar
Rp.5000, maka perhitungannya adalah Rp.5000x15 ekor = Rp.75.000. Jika dikalikan sebulan
penjualan berarti Rp.75.000 x 30 hari = Rp. 2.250.000. Apabila dikurangi pengeluaran bulanan,
berarti total keuntungan yang didapatkan dalam sebulan sebesar Rp.Rp. 2.250.000 - 800.000 =
Rp.1.450.000. Maka yang perlu kita ketahui balik modal dan masa pembiakan membutuhkan
waktu kurang lebih 3 bulan.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESEIMPULAN
Berdasarkan dari pembuatan makalah ini, saya menyimpulkan bahwa Budidaya Ikan Hias
memiliki beberapa manfaat, diantaranya budidaya ikan hias selain dapat menambah pendapatan
dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat, budidaya Ikan hias juga bisa memberikan
manfaat secara psikologis sebagai penyaluran hobi atau untuk hiburan. Jadi, tidak ada salahnya
jika kita melakukan budidaya ikan hias meskipun tidak terlalu besar.
Saya juga menyimpulkan mengenai budidaya ikan hias yaitu ikan cupang bahwasannya
dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpilkan sebagai berikut ini:
a. Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan
tempat yang luas. Ikan cupang ini juga relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena
tidak memerlukan pakan khusus.
b. Ikan cupang akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika faktor
melakukan fertilisasi dengan baik jika faktor eksternal dan internal juga baik. Faktor
internalnya yaitu jika ikan jantan maupun ikan betina telah siap untuk melakukan
pembuahan. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air
c. Pemilihan induk ikan cupang harus selektif agar dapat menghasilkan benih ikan cupang
yang berkualitas
7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cupang_(ikan)
https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/best-seller/budidaya-
ikan- cupang/amp/?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Fr om%20%251%24s&aoh=16781614023135&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&am pshare=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fbest-seller
%2Fbudidaya-ikan-cupang%2F
https://amp.kompas.com/homey/read/2021/11/17/165700676/tidak-selalu-bertengkar-ini-5-
alasan-ikan-cupang-melebarkan-siripnya
https://berita.99.co/ciri-ciri-ikan-cupang/
http://www.ikanhiasku.net/2021/03/jenis-ikan-cupang-terlengkap-berdasarkan-bentuk-ekor-pola-
dan-warna.html?m=1