Anda di halaman 1dari 9

2017

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


SMK NEGERI 1 CIDAUN

SKEMA SERTIFIKASI
BUDIDAYA IKAN
Skema Sertifikasi Budidaya Ikan disusun atas dasar permintaan Direktorat Pembinaan SMK
- Kemendikbud bekerjasama dengan BNSP dalam rangka melakukan Sertifikasi terhadap
lulusan SMK sesuai bidang Budidaya Ikan. untuk memastikan dan memelihara Kompetensi
bagi Lulusan dan/atau Tenaga Kerja, dalam melakukan pekerjaan sebagai operator 1
Budidaya Ikan Skema ini dapat digunakan dalam sertifikasi kompetensi Budidaya Ikan,
sesuai Kepmenakertrans No 293 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI).

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal:


2 Mei 2017 3 Mei 2017
Oleh: Oleh:

Ibnu Sugeng Riyadi, S.T., MM Asep Syamsul Anwar, S.St.Pi., MM


KETUA KOMITE SKEMA KETUA LSP-P1 SMKN 1 CIDAUN
Disetujui tanggal:
3 Mei 2017
Oleh:

Supriatna, S.Pd., M.Si


DEWAN PENGARAH

Nomor Dokumen : SKM 01/LSP1.S1C/2017


Nomor Salinan : 01
Status Distribusi :
Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

1. LATAR BELAKANG
1.1 Memenuhi persyaratan Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
1.2 Skema Sertifikasi ini dibutuhkan oleh Direktorat Pembinaan SMK (Dit. PSMK)
Kemendikbud untuk menyiapkan Tenaga Kerja Lulusan SMK – Agribisnis
Perikanan yang Kompeten dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA).
1.3 Kondisi saat ini dirasakan adanya kesenjangan antara kualitas yang dimiliki
tenaga kerja dengan yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri, kesenjangan ini
menimbulkan dua akibat yaitu terjadinya pengangguran dan rendahnya
produktifitas. Kesenjangan tersebut terjadi terutama disebabkan oleh sistem
pendidikan dan pelatihan yang belum sepenuhnya berbasis pada kompetensi
kerja.
1.4 Sertifikasi kompetensi kerja merupakan bentuk pengakuan secara formal
terhadap kompetensi kerja yang dikuasai oleh lulusan. Standar kompetensi
mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan dan dukungan sikap kerja.
1.5 Pengembangan skema sertifikasi dilaksanakan berdasarkan permintaan atau
tuntutan dari Industri dan Kemendikbud mengacu pada Standar Kompetensi Kerja

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Pedoman ini berisi prinsip dan persyaratan umum skema sertifikasi Budidaya
Ikan, suatu paket kompetensi yang mencakup kemampuan kerja setiap
individu dalam bidang dunia usaha perikanan pemerintah maupun swasta
yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
bidang perikanan.
2.2. Penjenjangan kualifikasi kompetensi kerja ditentukan berdasarkan kebutuhan
dunia kerja dalam profesi di bidang perikanan.
.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara Kompetensi peserta di bidang Budidaya Ikan dengan
tuntutan industri, tuntutan profesi serta tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi LSP-P1 SMK Negeri 1
Cidaun dan Asesor.

2
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

4. ACUAN NORMATIF
Acuan yang digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan skema sertifikasi,
adalah :
4.1. Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
4.2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
4.5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4.6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 298 Tahun 2013 Tanggal 11 November 2013.
4.8. ISO/IEC 17024: 2012 Conformity assessment - General requirements for bodies
operating certification for persons (Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum
badan/lembaga sertifikasi personil)
4.9. Pedoman BNSP 210 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan dan
Pemeliharaan Skema Sertifikasi.
4.10. Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah – Kemendikbud dan BNSP
4.11. Struktur Program Kurikulum SMK tahun 2006 dan tahun 2013
4.12. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
4.13. Standar Kompetensi Nasional Budidaya Ikan

5. KOMPETENSI TEKNIS PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN IKAN


A. Kompetensi Teknis Pembenihan Ikan
1. Kemasan / Paket Kompetensi
a. Jenis Kemasan :KKNI/Okupasi/Klaster
b. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas : Operator Pembenihan Ikan

N0 KODE UNIT UNIT KOMPETENSI

1 KAN.PP04.001.01 Melakukan Pembenihan Ikan


2 PRK.IH02.016.01 Melakukan Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan
3 PRK.IH02.020.01 Mengkultur Pakan Alami

3
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

2. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi


a. SMK/SUPM berlatar belakang pendidikan Agribisnis Perikanan., atau
b. Mempunyai pengalaman kerja di bidang Budidaya Ikan, atau
c. Memiliki sertifikat latih berbasis kompetensi Budidaya Perikanan.

B. KOMPETENSI TEKNIS PEMBESARAN IKAN


1. Kemasan / Paket Kompetensi
a. Jenis Kemasan :KKNI/Okupasi/Klaster
b. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas : Operator Pembesaran Ikan

N0 KODE UNIT UNIT KOMPETENSI

1 KAN.PP04.003.01 Melakukan Pembesaran Ikan


2 PRK.PL03.001.01 Membuat Pakan Buatan
3 PRK.AP02.036.01 Mencegah Hama yang Menyerang Ikan

2. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi


a. Pendidikan SMK/SUPM jurusan pendidikan Agribinis perikanan, atau.
b. Mempunyai pengalaman kerja di bidang Budidaya Ikan, atau
c. Memiliki sertifikat latih berbasis kompetensi Budidaya Ikan.

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Siswa yang telah menyelesaikan Praktek Kerja Industri Budidaya Ikan.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1. Memperoleh informasi tentang ruang lingkup skema sertifikasi dan gambaran
umum proses sertifikasi
7.1.2. Mendapatkan perlakuan mengenai prinsip-prinsip asesmen yaitu valid,
realibel, fleksibel dan adil
7.1.3. Memperoleh jaminan kerahasiaan semua informasi yang diperoleh selama
proses sertifikasi
7.1.4. Peserta yang dinyatakan Kompeten dalam asesmen kompetensi berhak
memperoleh sertifikat Kompetensi.
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Menandatangani surat pernyataan untuk menggunakan sertifikat sesuai
dengan ketentuan LSP-P1 SMKN 1 CIDAUN

4
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

7.2.2. Mematuhi semua persyaratan sertifikasi dari LSP-P1 SMKN 1 CIDAUN


7.2.3. Memberikan pelayanan kepada klien atau bekerja ditempat kerja berdasarkan
aturan dan kriteria sertifikasi, memelihara serta menjaga kredibilitas aktivitas
sertifikasi profesi.
7.2.4. Pemegang sertifikat harus menjalankan profesinya secara professional dan
memenuhi kaedah-kaedah sertifikasi.
7.2.5. Memelihara kompetensi yang telah dicapai sesuai masa berlaku sertifikat
7.2.6. Menyampaikan informasi kepada LSP P1 – SMK Negeri 1 Cidaun tentang
hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan pemegang sertifikat untuk
tetap memenuhi persyaratan sertifikasi
7.2.7. Menjaga Kode Etik Profesi.

8. BIAYA SERTIFIKASI
Biaya sertifikasi dibebankan pada Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat.

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema analisis gravimetri yang
mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses
penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan formulir
Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung
yaitu : salinan rapor, kartu praktik, surat keterangan dari pengajar praktikum,
bukti pembayaran dan pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 4 (empat) lembar
9.1.3. Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan
9.1.4. Pemohon menyatakan setuju dengan memenuhi persyaratan sertifikasi dan
memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. Perencanaan asesmen meliputi :
 Menetapkan bukti-bukti yang diperlukan; menetapkan metode asesmen
yang sesuai; mengembangkan perangkat asesmen yang sesuai;
menetapkan asesor / tim asesor yang akan ditugaskan
 Merencanakan dan menyusun asesmen dengan cara menjamin bahwa
verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif
dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan
kompetensi
5
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

9.2.2. Pelaksanaan asesmen meliputi:


Menguraikan lingkup dan tatacara asesmen; pengumpulan bukti-bukti;
pengambilan keputusan asesmen; pencatatan hasil asesmen; memberikan
umpan balik kepada asesi; serta laporan pelaksanaan asesmen
9.2.3. Kaji ulang asesmen meliputi :
Mengkaji ulang proses asesmen; memastikan konsistensi pengambilan
keputusan selama proses asesmen; membuat laporan temuan-temuan
selama proses asesmen
9.2.4. Apabila LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN mempertimbangkan hasil
penelitian badan atau lembaga lain, LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN
menjamin bahwa tersedia laporan, data dan rekaman yang menunjukkan
bahwa hasil-hasilnya setara dan sesuai denngan, persyaratan yang
ditetapkan dalam skema sertifikasi
9.2.5. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti Valid, Asli, Terkini
dan Memadai (VATM) direkomendasikan Kompeten dan yang belum
memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses
lanjut ke proses uji kompetensi

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi dilakukan dengan cara demonstrasi, tertulis dan/atau lisan
yang andal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema
sertifikasi. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji
dapat dibandingkan satu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat
kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan
sesuai prosedur uji kompetensi
9.3.2. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Pelaksanaan
Analisis Gravimetri telah diverifikasi dan/atau dikalibrasi secara tepat
9.3.3. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti telah diterapkan sesuai
dengan persyaratan dasar peserta uji kompetensi untuk mengumpulkan bukti
yang berkualitas
9.3.4. Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa
bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan
kompetensi telah memenuhi aturan bukti (VATM )
9.3.5. Hasil proeses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti (VATM)
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti
(VATM) direkomendasikan “Belum Kompeten”.

6
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN menjamin bahwa informasi yang
dikumpulkan selama proses sertifikasi mencukupi untuk :
a. Mengambil keputusan sertifikasi;
b. Melakukan penelusuran apabila terjadi banding atau keluhan
9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP P1 - SMK
NEGERI 1 CIDAUN berdasarkan rekomendasi dan informasi yang
dikumpulkan oleh asesor kompetensi yang diberi tugas melalui proses
sertifikasi. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam
pelaksanaan asesmen dan uji kompetensi
9.4.3. Personil yang membuat keputusan sertifikasi memiliki pengetahuan yang
cukup dan pengalaman dalam proses sertifikasi serta memiliki sertifikat
asesor kompetensi dari BNSP, untuk menentukan apakah persyaratan
sertifikasi telah dipenuhi.
9.4.4. Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.
9.4.5. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN menerbitkan sertifikat kompetensi kepada
semua yang telah berhak menerima sertifikat dalam bentuk surat dan/atau
kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP P1 -
SMK NEGERI 1 CIDAUN
9.4.6. Sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP P1 - SMK NEGERI 1
CIDAUN sesuai dengan pedoman BNSP.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN telah mempunyai kebijakan dan prosedur
terdokumentasi untuk pembekuan dan pencabutan sertifikasi, penambahan
dan pengurangan ruang lingkup sertifikasi, yang juga menjelaskan tindak
lanjut oleh LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN
9.5.2. Kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang mengakibatkan pembekuan
sertifikat dalam waktu yang ditetapkan oleh LSP P1 - SMK NEGERI 1
CIDAUN dan akan mengakibatkan pencabutan sertifikasi atau pengurangan
ruang lingkup sertifikasi.
9.5.3. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN membuat perjanjian yang mengikat
dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk memastikan bahwa selama
pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan
promosi terkait dengan sertifikasi yang dibekukan.
9.5.4. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN membuat perjanjian yang mengikat
dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk memastikan bahwa setelah
7
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan


sertifikatnya sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya
9.5.5. Apabila Tugas Kerja LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN berakhir, maka
seluruh proses asesmen dan pelaksanaan uji kompetensi dilakukan oleh
LSP-SMK yang terlisensi oleh BNSP dan memenuhi peraturan yang berlaku.
9.6. Proses Sertifikasi Ulang
9.6.1. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN tidak Melaksanakan Sertifikasi Ulang

9.7. Penggunaan Sertifikat


Personil yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
9.7.1 Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.7.2 Menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi yang diberikan
9.7.3. Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP P1 - SMK
NEGERI 1 CIDAUN dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan
dengan sertifikasi yang menurut LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN dianggap
dapat menyesatkan atau tidak sah
9.7.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan
sertifikasi yang memuat acuan LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN setelah
dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada
LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN yang menerbitkannya
9.7.4. Kemampuan yang dimiliki dan tidak digunakan selama 1 (satu) tahun akan
dicabut, kecuali yang bersangkutan dapat menunjukkan bukti telah mengikuti
program penyegaran dibidang kompetensi tersebut.

9.7. Banding
9.8.1. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN menerima, melakukan kajian dan
membuat keputusan terhadap banding atas Keputusan asesmen dengan cara
melakukan validasi dan menyelidiki banding, penulusuran rekaman banding,
dan memastikan perbaikan dan tindakan yang tepat
9.8.2. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN menjamin bahwa semua banding
ditangani secara konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu serta proses
penanganan banding dapat diketahui publik
9.8.3. LSP P1 - SMK NEGERI 1 CIDAUN bertanggung jawab atas semua
keputusan di semua tingkat proses penanganan banding. LSP P1 - SMK
NEGERI 1 CIDAUN menjamin bahwa personil yang terlibat dalam

8
SKEMA SERTIFIKASI OPERATOR 1 BUDIDAYA PERIKANAN

pengambilan keputusan proses penanganan banding berbeda dari mereka


yang terlibat dalam keputusan yang menyebabkan banding.

Anda mungkin juga menyukai