Anda di halaman 1dari 5

SOP IBAP PRIGI

( Budidaya Udang Vannamei Super Intensif Dengan Bioteknologi Berbasi Herbal )


(selambat lambatnya dilakukan 14 hari sebelum pengisian air pada kolam/ ditebar)
Pupuk Organik Cair (POC) untuk Air difermentasikan/ diperam minimal 7 hari. Semakin lama waktu
fermentasi POC akan semakin baik. Formula untuk volume 30 liter POC terdiri dari:
NO URAIAN VOL SATUAN
1 Molase 1 Liter
2 Susu Skim 200 Gram
3 ZA 1 Kilogram
4 SP 36 250 Gram
5 Yakult 1 Botol
6 Ragi Tape 2 Butir
7 Serbuk Herbal 3 Sendok makan
8 Bionutren 65 Mili liter
9 Biolizer 65 Mili liter
10 Hormonik 65 Mili liter
11 Air Tawar Isi Sampai Penuh
*) POC untuk air harus melalui masa peraman minimal 7 hari atau lebih. Selama masa peraman
harus ditutup rapat, tapi setiap pagi tutupdari wadah dibuka (sebentar) kemudian ditutup
kembali.


(selambat lambatnya dilakukan 7 hari sebelum pengisian air pada kolam/ ditebar)
Peraman yang dimaksud akan digunakan (ditebar) pada air kolam saat awal pengisian air kolam.
Untuk kolam dengan luas 500m2 membutuhkan 150 liter peraman dengan formulasi:
NO URAIAN VOL SATUAN
1 POC 90 Liter
2 Pakan 25 Kilogram
3 Molase 10 Liter
4 ZA 4 Kilogram
5 SP 36 1 Kilogram
6 Air Tawar Isi Sampai Penuh
*) Harus melalui masa peraman minimal 7 hari atau lebih. Selama masa peraman harus ditutup rapat,
tapi setiap pagi tutup dari wadah sedikit dibuka (sebentar) kemudian ditutup kembali.


(selambat lambatnya dilakukan 2 hari sebelum pengisian air pada kolam)
Setelah kolam dikosongkan, maka dilakukan proses pembersihan kolam dengan menggosok
dinding dan lantai kolam setelah itu dilakukan pengeringan kolam selama satu hari sebelum diberi
kapur Tohor CaO (Kapur Gamping).
 /
(selambat lambatnya dilakukan sehari sebelum pengisian air pada kolam)
Setelah proses pengeringan selama satu hari, proses berikutnya adalah pemberian kapur tohor/
kapur gamping aktif. Untuk kolam dengan luas 500 m2, Kapur Tohor diberikan dengan dosis 15kg
(30 ppm). Cara pemberian kapur adalah dengan terlebih mencampurkan Kapur dengan air. Setelah
dibasahi, air kapur terlebih dahulu dioleskan pada dinding kolam hingga merata. Kemudian sisa air
kapur dioleskan pada lantai kolam hingga habis. Setelah dinding dan lantai kolam dioles kapur,
diamkan kolam selama satu hari sebelum dilakukan pengisian air.


(selambat lambatnya dilakukan 14 hari sebelum tebar benih)
Sehari usai proses pemberian kapur, langkah selanjutnya adalah pengisian air kolam. Tahap ini
memiliki dua proses yang dilakukan dalam waktu bersamaan, yatu:
 Diawali dengan memasukkan air kedalam kolam melalui dua kucuran air. Kucuran yang pertama
mengalirkan air laut. Dan kucuran yang kedua mengalirkan air tawar. Kemudian, saat pengisian
air dilakukan pengecekan salinitas. Nilai batas optimal salinitas air adalah 20 – 25 promil. Apabila
melebihi batas optimal maka aliran air tawar diperbesar. Begitupun sebaliknya, jika salinitas
dibawah batas optimal maka aliran air laut yang diperbesar. Dibutuhkan feel yang tepat untuk
dapat menemukan formula aliran sesuai dengan kondisi dilapangan.
 Proses yang lain adalah pemberian peraman yang telah dibuat pada proses sebelumnya. Saat
penebaran peraman bisa dilakukan dengan menyalakan salah satu kincir untuk membantu agar
dapat segera merata. Bisa juga dengan tanpa menyalakan kincir, namun jika dilakukan dengan
cara ini, penebaran sebaiknya dilakukan pada beberapa titik kolam agar bisa lebih cepat merata.


Pemberian POC pada air kolam dilakukan dalam dua fase:
 Fase Pertama, diberikan sejak Hari Kedua hingga Hari ke-14 setelah pengisian air kolam dan ditebar
setiap hari selama 13 hari berturut turut, sebelum benih ditebar dengan dosis 60 ppm.
 Fase Kedua, diberikan setelah tebar benih hingga panen, bisa setiap hari, dua hari sekali atau tiga
hari sekali menyesuaikan kondisi kolam dengan dosis adalah 60 ppm.


Proses fermentasi pakan dilakukan selambat lambatnya 3 hari sebelum pakan diberikan. Pakan yang
telah difermentasi harus habis diberikan dalam waktu paling lama 96 jam terhitung sejak awal
proses fermentasi. Jika setelah 96 jam pakan masih tersisa, sebenarnya masih bisa
diberikan/digunakan, hanya saja nilai nutrisinya sudah menurun dibanding sebelumnya. Untuk itu,
sebaiknya sebelum membuat pakan fermentasi, terlebih dahulu membuat perhitungan/ kalkulasi
kebutuhan pakan. Proses fermentasi pakan kering menjadi pakan yang telah difermentasi adalah
dengan tahapan sebagai berikut:
 Pembuatan POC untuk Pakan (formula untuk 150 liter)
NO URAIAN VOL SATUAN
1 Molase 15 Liter
2 Susu Skim 75 Kilogram
3 ZA 5 Kilogram
4 SP 36 1,5 Kilogram
5 Yakult 5 Botol
6 Ragi Tape 10 Butir
7 Serbuk Herbal 1 Kilogram
8 Bionutren 350 Mili liter
9 Biolizer 350 Mili liter
10 Hormonik 350 Mili liter
11 Air Tawar Isi Sampai Penuh
*) POC untuk pakan harus melalui masa peraman minimal 7 hari atau lebih. Selama masa peraman harus
ditutup rapat, tapi setiap pagi tutup dari wadah dibuka (sebentar) kemudian ditutup kembali.

 Fermentasi Pakan. (formula untuk 25 kg pakan kering)


NO URAIAN VOL SATUAN
1 Pakan 25 Kilogram
2 Bionutren 35 Mili liter
3 Biolizer 35 Mili liter
4 Hormonik 35 Mili liter
5 Amino + 35 Mili liter
5 Vitamin C 5 Gram
6 Serbuk Herbal 3 Sendok makan
7 Molase 220 Mili liter
8 POC Pakan 1 Liter
10 Air Tawar 3 Liter
*) Proses Fermentasi selama 3 hari dan pakan yg sudah di fermentasi harus habis ditebar paling
lama 96 jam sejak awal masa fermentasi. Selama proses fermentasi harus ditutup rapat.


Sebelum benih, terlebih dahulu di beri tetesan Bionutren dengan dosis 5 tetes (1 ml) pada setiap
kantung benur. Pemberian tetes Bionutren berfungsi sebagai Desinfektan sekaligus pencegah stress
pada benur. Kepadatan benur pada kolam dengan ketinggian air 1 meter – 1,2 meter bisa 150
ekor/m2 hingga 260ekor/m2.


 Hari pertama s.d hari keempat frekuensi 1 kali pemberian pakan setiap harinya dg dosis 0,5 kg.
 Hari kelima s.d hari kedelapan frekuensi 2 kali pemberian pakan setiap harinya dengan dosis
masing 0,5 kg (total 1 kg).
 Hari ke-9 s.d hari ke-12 frekuensi 3 kali pemberian pakan setiap harinya dengan dosis masing 0,5
kg (total 1,5 kg).
 Hari ke-13 s.d hari ke-16 frekuensi 4 kali pemberian pakan setiap harinya dengan dosis masing 0,5
kg (total 2kg).
 Hari ke-17 s.d 20 mulai belajar anco (anco mulai turun) frekuensi 4 kali pemberian pakan setiap
harinya dengan dosis masing 0,5 kg (total 2 kg).
 Hari ke- 21 hingga panen sudah sepenuhnya menggunakan anco sebagai kontrol. Dengan jeda
kontrol anco 2-3 jam. Dosis pakan pertama mulai dari 2 kg atau kondisi disesuaikan dengan sistem
adlibitum (secukupnya). Manajemen pakan selanjutnya dengan sistem akselerasi (percepatan) dan
pakan diberikan selama 24 jam non stop, menyesuaikan kontrol anco. Dosis pada anco sebagai
kontrol adalah sebagai berikut:
- Hari ke- 17 s.d hari ke-30 masing masing anco sebanyak 0,5% dari pakan.
- Hari ke-31 s.d hari ke-40 masing masing anco sebanyak 1% dari pakan.
- Hari ke-41 s.d Panen masing masing anco sebanyak 2% dari pakan
*) Anco diberi kaki minimal 7cm. Saat pemberian pakan, anco yang terakhir diberi pakan sesuai dosis.


 Pengelolaan Kecerahan Air
 Apabila kecerahan air kurang dari 40cm diberi POC setiap hari.
 Apabila kecerahan air sudah 30 - 40cm diberi POC 2-3 hari sekali.
 Pengelolaan Warna Air Hijau dengan Kondisi Air Tidak Terlalu Pekat
 Pemberian POC pada siang hari dengan dosis 60ppm.
 Dilakukan setiap hari untuk mempertahankan kualitas air.
 Dilakukan setiap hari hingga air berwarna coklat.
 Pengelolaan Air Warna Cokelat Dengan Suspense/Kepekatan Tinggi (Biasanya terjadi Saat
DOC/Umur 40 Hari keatas) dan Warna Air Hijau Dengan Suspense/Kepekatan Tinggi.
Air berwarna coklat, tapi dengan tingkat kepekatanya tinggi biasanya terjadi disebabkan
dosis pakan yang diberikan sudah sangat tinggi/banyak (> 40 kg/hari). Penanganan air
berwarna hijau dan cokelat dengan suspense tinggi:
 Penebaran kapur gamping (aktif) pada malam hari dengan dosis 10 ppm
 Pada pagi harinya dilakukan siphon.
 Pemberian POC pada siang harinya dengan dosis 60ppm.
 Dilakukan setiap hari untuk mempertahankan kuaitas air (berwarna coklat).
*) Saat air dalam suspense sangat pekat POC diberi tetes (molase) dengan dosis 2ppm. Sebelum
dicampurkan ke dalam POC, molase terlebih dahulu direbus agar encer.

 Pengelolaan Parameter Air


 Pengukuran kualitas air dilakukan 2 kali sehari.
 Pagi dilakukan pada pukul 06.00 (sebelum matahari terbit)
 Malam hari dilakukan pada pukul 20.00
 Parameter yang diukur adalah Salinitas, Suhu, DO dan pH.
PARAMETER NILAI BATAS
Oksigen mg/l 3,00 – 7,00
pH 7,0 – 8,5
Salinitas (ppt) 20 – 25
Suhu (Celcius) 28 - 32
Amonium (ppm) <1
Amonia (ppm) < 0,1
Nitrit (ppm) < 0,23
Nitrat (ppm) 0,2 - 10


Sampling dilakukan saat udang berumur 40 hari atau lebih yang dilakukan pada siang atau sore hari
pada dua titik yang berbeda. Waktu sampling dilakukan 5-10 hari sekali.


Apabila udang terindikasi WFD atau MYO perlakuannya adalah sebagai berikut
 Pemberian kaporit dengan dosis 2ppm pada sore hari (pukul 16.00)
 Pemberian kapur 10ppm pada pukul 20.00
 Siphon pada pagi harinya
 Diberi POC 60ppm pada siang harinya
 Perlakuan selama 3 hari berturut turut:
 Dosis pakan dikurangi hingga 50%
 Setiap 1 kilogram pakan fermentasi diberi Bionutren 10ml, Serbuk Herbal 1 sendok teh dan
Amino 10ml. Setelah dicampur kemudian diangin anginkan.

Anda mungkin juga menyukai