Anda di halaman 1dari 44

KIMBis PACITAN P2MKP FARM-165 BLUE AQUA INT’ CV.

BIOTIRTA SHRIMP CLUB INDONESIA

TEKNOLOGI BIOFLOK :

SUPRAPTO
LO. KIMBis PACITAN
TIM TEKNIS SCI

DISAMPAIKAN DALAM PELATIHAN BUDIDAYA IKAN LELE DI FARM-165


DEPOK PADA TGL 31 OKTOBER 2014
BUDIDAYA IKAN LELE INTENSIF
DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK
TEKNOLOGI BIOFLOC

- PADAT TEBAR TINGGI LEBIH DARI


1000 EKOR/M2)
- HEMAT LAHAN, HEMAT AIR,
HEMAT PAKAN (FCR 0.7 – 0,8)
- PERGANTIAN AIR DAN
PEMBUANGAN LIMBAH SEDIKIT
- PRODUKTIVITAS TINGGI (LEBIH
DARI 100 KG/M2)
- TIDAK MENGGUNAKAN BAHAN
KIMIA BERBAHAYA
- TIDAK TERGANTUNG SINAR
MATAHARI
- PRODUK LEBIH AMAN DAN
SEHAT UNTUK DIKONSUMSI
KONSTRUKSI KOLAM
• Kolam terbuat dari semen, plastik
atau fiber.
• Bentuk bundar (seperti tabung
lebih utama), dapat pula
berbentuk persegi.
• Ukuran tidak terlalu luas.
• Dasar dibuat miring ke
pembuangan.
• Ada pipa pembuangan endapan.
• Pemasukan air menggunakan
selang atau pipa
• Dilengkapi alat aerasi sekaligus
pengadukan berupa pompa atau
blower yang dilengkapi selang
dan batu aerasi
INOVASI KOLAM BUNDAR

BAHAN KOLAM BUNDAR Wire mesh


• Wire mesh
• Terpoulin / terpal
• Karpet
• Pipa PVC, knee (1 ½ - 2 inch)
PERSIAPAN KOLAM

Aerasi
mulai
hidup

Molase
Kaporite 100
Isi air Garam Kaptan Tebar
15-30 ml/m3
90 cm 1-3 kg/m3 /dolomite benih
ppm probiotik
5 ml/m3

3 hari 1 hari 2 hari 4 hari

Pemupukan
- N,P,K
- Fermentasi

10 – 12 hari
PENEBARAN BENIH

BENIH PENEBARAN
SAMPLING TRANSPORTASI
BERKUALITAS BENIH

UKURAN RATA BERDASARKAN


SEHAT BERAT SAMPEL /
KEMASAN
LINCAH VOLUME SAMPEL AKLIMATISASI
ISI PER KEMASAN
NAFSU MAKAN HITUNG PENEBARAN
PENGANGKUTAN
UKURAN IDEAL KEBUTUHAN
BENIH
PEMBERIAN PAKAN
• Dipuasakan 1 – 2 hari
• Diberi pakan 20 – 50% dari 5 – 7%
berat ikan pada hari ke-2 / ke-3,
selanjutnya diberikan sesuai
kebutuhan.
• Pemberian pakan 2x sehari
• Pakan diberikan 80% dari kenyang
• Program puasa 1 hari setiap 1
minggu
• Pakan difermentasi dengan probiotik
selama 2 hari (dosis probiotik 2 ml/kg
+ molase 10 ml/kg)
UNTUK 1 KG PAKAN :
• Siapkan air bersih 200 ml, molase 10
ml dan probiotik 2 ml (Bacillus sp,
Lactobacillus sp). Campur hingga
rata.
• 1 kg pakan dicampur dengan
campuran di atas, aduk hingga rata.
Simpan dalam ember yg ada
tutupnya.
• Tiap pagi dan sore diaduk.
• Tunggu selama 2 hari, pakan baru
diberikan.
Pertanyaan :
Yang ada di jamban ... seorang
laki-laki atau perempuan......???
????!!!!......
Tabel Pakan sebagai Pedoman dalam
Manajemen Pakan
Konsumsi
Umur Berat Badan Panjang Ukuran Protein Frek.
Pakan
(hari) (gr/ekor) (cm) Pakan (mm) (%) (x/hr)
(%BB)
1 – 10 <1 <3 > 10 Tepung 45 4–3
10 – 20 1–2 3–5 10 – 8 0,8 40 3
20 – 40 2 – 3.5 7 – 10 8–6 1 38 3
40 - 50 3,5 – 5 10 – 12 6–5 2 min. 30 3–2
50 – 60 5 – 20 12 – 15 5 – 4,5 2 min. 30 3–2
60 – 70 20 – 50 15 – 18 4,5 – 4 2/3 min. 30 3–2
70 – 80 50 – 80 18 – 20 4–3 3 min. 30 2
80 – 120 80 – 100 20 – 25 3–2 3 min. 30 2
> 120 > 100 25 – 30 2 3 min. 30 2

Sumber : Brosur dari Pabrik Pakan


Prakiraan konsumsi pakan per 1000 ekor
ikan lele selama budidaya
Metoda konvensional

Lampung th 2007
Pacitan th 2008
PENGELOLAAN AIR
• AERASI DAN PENGADUKAN
– Aerasi dan pengadukan menggunakan Blower
“RESUN LP-100” untuk 5-7 kolam ukuran diameter 2 m
untuk kepadatan ikan 1000 ekor/m3. tiap kolam
mengunakan 1 aerstone bulat ukuran sedang dan
dioperasikan sejak persiapan air hingga panen.

• PERGANTIAN AIR
– Pergantian air hanya dilakukan jika kondisi air
dianggap kurang baik yg ditandai tingkah laku ikan
lemah dan nafsu makan menurun.
– Pergantian air sebesar 30% dilakukan jika kondisi
darurat (penyelamatan) untuk kasus tertentu.
PENGELOLAAN AIR
• PROBIOTIK DAN MOLASE
– Probiotik yang diberikan harus mengandung minimal 2
macam bakteri pembentuk floc (seperti Bacillus subtilis
dan B. licheniformis), dan mikroba lain (Lactobacillus, B.
megaterium, Saccharomyces cereviceae, Aspergillus sp.)
yang menguntungkan.
– Pemberian probiotik dapat dilakukan bersamaan
dengan pemberian molase.
AKTIVASI PROBIOTIK
VOLUME 20 LITER
Selang
 1 Ltr molase (tetes) dan 1 Ltr air bersih pembuangan aerator
udara
direbus sampai mendidih

 Campur dengan 18 liter air steril


dalam wadah, tambahkan 60 ml
probiotik khusus, ditutup dan diaerasi
selama 3 hari. Probiotik siap
digunakan.

 Ditebar secara langsung sebelum


pemberian pakan.

 Dosis pemberian 1 Ltr per 1 kg pakan.

 1 liter mengandung 50 ml molase


PENGELOLAAN AIR
• BUANG ENDAPAN
– Pembuangan endapan dilakukan setiap 2 - 3 hari sekali pada
pagi hari pada bulan 1 dan 2, setelah 2 bulan dilakukan tiap
hari

• KAPUR
– Kapur yang diberikan bisa kapur pertanian atau dolomite.
Bila tidak ada bisa menggunakan kapur untuk bangunan.
– Pemberian kaptan/dolomite tiap 7 hari sekali dengan dosis
maks. 100 gr/m3 (dilarutkan dengan air dan diambil airnya,
ampas dibuang).
– Dalam kondisi tertentu, misalnya air bau pada asam atau
bau sendawa, kapur perlu diberikan dengan dosis minimal
sama atau lebih.
PENGELOLAAN AIR
• GARAM
– Garam diberikan bila ada penambahan air. Jumlah
garam yang diberikan adalah 3 kg/m3 air yang
dimasukkan.
– Pemberian garam untuk
pengobatan dengan dosis
1 kg/m3 air. Begitu pula ikan
menggantung dipermukaan
pada pagi hari berikan garam
dengan dosis yang sama.
– Dapat meningkatkan toleransi
ikan thd NH3 maupun NO2-
APLIKASI KARBOHIDRAT DAN C/N RATIO DI LAPANGAN

• Untuk fermentasi pakan 10 ml/kg pakan


• Untuk ditebar (aktivasi probiotik) 50 ml / kg pakan
• Penggunaan molase .......= (10 + 50) = 60ml
• Saat puasa 1 hr/minggu,..... 50/6 = 8,3 ml
• Total molase ...................... 60 + 8,3 = 68,3 ml
• C- molase ........................= (68,3 x 0,4) /1,3 = 21 gr
• C/N ..................................= (500 + 21) : 48 = 10,85
PENGELOLAAN FLOC
– Pengelolaan floc dilakukan sejak floc terbentuk sekitar 3
minggu setelah tebar.
• PEMANTAUAN FLOC
– Floc diamati dengan menggunakan alat IMHOFF CON
atau gelas transparan dengan mengambil air kolam,
diendapkan selama 30 menit dan diamati jumlah
endapannya.
– Floc yang diperbolehkan maksimal 15 – 20% dan
selebihnya harus dilakukan pengenceran floc
PENGELOLAAN FLOC
• PENGENCERAN FLOC
• Sebelum dan sesudah ikan dipuasakan floc harus dipantau.
Bila floc berkurang setelah ikan dipuasakan berarti floc
termakan. Bila tidak berkurang berarti floc tidak dimakan.
• Pengenceran dilakukan dengan mengangkat aerasi selama
30 menit. Kemudian pipa pembuangan dibuka setelah 15
menit dari penghentian aerasi. Pembuangan air berkisar 20 –
30%.
• Pengisian air baru hingga ketinggian
air seperti semula dan harus meng-
gunakan air yang memiliki pH yang
hampir sama.
ALAT PANEN FLOC
UNTUK PENGENCERAN AIR
In ( PVC 1 - 1.5 in)

Pemecah
semburan air

Ember 20 -30 L out ( PVC 1 - 1.5 in)

Filter (screen) yang


dipasang pada pipa 8 in
corong
kran

Pembuangan ( PVC 1 - 1.5 in)


PENGUKURAN MUTU AIR
• Parameter mutu air yang perlu diukur :
– Suhu air (siang+malam)
– pH (pagi + sore)
– Endapan floc (minimal 1 minggu sekali)
– Oksigen terlarut (bila memungkinkan)
– REDOX (bila memungkinkan)
– Kepekatan (secchi disk)
• Pengamatan
– Bau (penciuman)
– warna air
– Tingkah laku dan nafsu makan ikan.
SAMPLING
• Sampling dilakukan seminggu sekali pada saat ikan
dipuasakan.
• Ikan diambil secara acak dengan serok kemudian
ditimbang dan dihitung jumlah ikannya, untuk mengetahui
perkembangan pertumbuhan dan pendugaan biomass
yang ada. Kemudian diperkirakan kebutuhan pakannya
berdasarkan perhitungan.
• Pada saat sampling kondisi ikan harus diamati baik sebaran
ukuran ikan maupun kondisi kesehatannya.
GRAFIK PERTUMBUHAN

120

100

80
Pertumbuhan lambat
60

40

20

0
0 6 12 18 27 32 39 46 53 60 67 74 81
GRADING
• Grading dilakukan bila ukuran ikan
berbeda jauh. Biasanya umur 3 – 4
minggu.
• Persiapan kolam baru untuk
menampung hasil grading. Air yang
digunakan berasal dari kolam lama
dibagi menjadi 2 (sesuai sebaran
ukuran ikan)
• Setelah ikan disaring, kemudian
dimasukkan kolam yang disiapkan.
• Air ditambahkan sedikit demi sedikit
hingga ketinggian 90 – 100 cm.
Kolam Lele BioFloc
KOLAM BIOFLOC DI PEKALONGAN
KOLAM BIOFLOC DI DEPOK
Uji Coba di pacitan
PANEN
• Di P2MKP Farm-165 Depok, panen dilakukan setelah ikan
mencapai ukuran tertentu (ikan konsumsi 7 – 12 ekor/kg)
• Penjualan dilakukan secara langsung kepada konsumen
(Ponpes, Warung) dan Pengecer dengan harga sesuai
kesepakatan (Rp 18.000 – 22.000 per kg) tergantung
jumlah pembelian. (Harga lebih tinggi daripada pengepul
Rp 16.000 – 17.000 per kg).
• Sebagian untuk konsumsi saat acara Pelatihan Budidaya
Lele.
• Ke depan perlu dibuat kerjasama dengan para pengolah
baik RESTO maupun anaka olahan ikan.
• Masalah pakan yang kurang
sesuai
• Pemberian pakan berlebih
• Air bau (bermasalah setelah
1,5 bulan atau lebih)
• Ikan menggantung di
permukaan, karena :
– Amonia, muntah, perlakuan
(molase)
• Probiotik (konsorsium
mikroba)
• Listrik padam
• Kematian ikan masal
ANALISIS USAHA
BIOFLOC BIASA
• Benih ................................................ Rp 2.000 Rp 2.000
• Pakan (FCR 0,8) ......................... Rp 7.100 Rp 8.900
• Lain-lain ........................................ Rp 800 Rp 300
• BIAYA PER KG ............................. Rp 9.900 Rp 11.200
• HARGA JUAL ............................... Rp 14.000 Rp 14.000
• KEUNTUNGAN PER KG ........... Rp 4.100 Rp 2.800
• Hasil per m2 100 kg 20 kg
kepadatan/m2 ............................1000 ekor 200 ekor
• Keuntungan per m2 kolam Rp 410.000 Rp 56.000

Sumber : Pokdakan Mina Karya Pacitan pada bulan Agustus 2013


ANALISA USAHA

*) Pembudidaya Pemula
KOLAM LELE BIOFLOC
BINAAN P2MKP FARM-165

PONPES ALHIDAYAH PONPES DARUL MUTAQIN PONPES ALHIKAM


PELUANG PASAR

• Kampanye gemar makan ikan lele perlu


dilakukan secara sistematis, untuk merubah
image, bahwa ikan lele itu berprotein
tinggi, bersih dan gurih serta harga yang
terjangkau.
• Menciptakan ceruk pasar baru, seperti
perusahaan catering untuk kawasan
industri dan juga boarding school/
pesantren, dengan menjadikan menu ikan
lele sebagai menu wajib 1 kali seminggu.
.... PELUANG PASAR

• Home industri seperti abon lele,


keripik lele, sosis lele, bakso lele dan
pengalengan ikan lele dapat
dilakukan, sehingga dapat menembus
pasar tradisional maupun
supermarket.
• Restoran khas ikan lele dengan
berbagai variasi menu dapat
diperbanyak di berbagai kota.
• Membuka pasar ekspor ke manca
negara dalam bentuk olahan maupun
segar (buang isi perut, fillet).
• Menciptakan segmentasi khusus
daging lele biofloc
ADMINISTRASI BUDIDAYA
• Setiap kegiatan harus disertai dengan pencatatan.
• Pencatatan meliputi :
– identitas kolam (nama kolam, ukuran),
– benih (asal, jumlah),
– pakan (pakan per hari, jenis/no pakan, total pakan),
– sampling (berat rata-rata, pertumbuhan, kondisi ikan)
– Obat yang digunakan
– Panen (hasil, ukuran, FCR, SR)
• FUNGSI untuk evaluasi
• Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya
PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL (SOP)
PENUTUP
• Penerapan teknologi biofloc pada ikan lele dapat meningkatkan
produksi perikanan khususnya ikan air tawar
• Dengan teknologi biofloc padat tebar dapat ditingkatkan,
penggunaan lahan, air dan pakan lebih efisien dan hasilnya lebih
tinggi.
• Untuk menampung produk budidaya maka perlu ada
kerjasama dengan para pengolah dan pemasaran (poklahsar)
• Perlu adanya peningkatan kualitas SDM untuk menjamin
kesuksesan dalam penerapan teknologi ini
• Pemahaman terhadap konsep TEKNOLOGI BIOFLOC perlu
dikenalkan untuk peningkatan kemampuan bagi pembudidaya.
P2MKP siap melaksanakan program tersebut.
TERIMA KASIH
Orang bejo makannya ikan lele
ATAS PERHATIANNYA
1 1. Melibatkan Allah dalam proses
budidaya

1. Yakin kepada Allah


2. Ciptakan manfaat

6 3.
4.
Pimpin diri sendiri dan ajari orang lain
Eksperimen kemudian memiliki
pengalaman
5. Ciptakan sejarah masa depan
6. Seimbangkan Iptek-imtaq

1. Bangun bangsa

5
2. Hidup dengan karakter yang baik
3. Buang semua keburukan
4. utamakan bekabikan
5. Berusaha secara total

Anda mungkin juga menyukai