Anda di halaman 1dari 32

MPD 1.

KEBIJAKAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT (RS)

Pelatihan Pengawasan Kesehatan Lingkungan di RS


2023
CV
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta


mampu memahami kebijakan kesehatan
lingkungan di RS.
INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:

1. Menjelaskan kebijakan penyelenggaraan kesehatan lingkungan di RS.

2. Menjelaskan RS Ramah Lingkungan


MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:

1. Kebijakan penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di RS


a. Kebijakan penyehatan Kesehatan Lingkungan di RS

b. Kebijakan pengamanan limbah di RS

c. Kebijakan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di RS

2. RS Ramah Lingkungan
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN RS
REGULASI TERKAIT PENYELENGGARAAN KESLING RS

Undang-Undang No 32/2009 tentang


Undang-Undang No 36/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Undang-Undang No 44/2009 tentang RS
Kesehatan
Lingkungan Hidup

PP No. 22/2021 ttg  Penyelenggaraan, Pengelolaan


PP No. 66/2014 tentang Kesehatan Lingkungan
dan Perlindungan Lingkungan Hidup

Perpres No. 18 th 2020 ttg RPJMN th 2020-2024

PermenLhk Permenkes No. 14 th 2021 ttg Permenkes No 2 th 2023 ttg


No. P-56/2015 tentang Tata Cara dan Permenkes No. 7/2019 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Peraturan Pelaksanaan PP
Persyaratan Teknis Pengelolaan Produk pada No 66 th 2014 ttg Kesling
Kesehatan Lingkungan RS Penyelenggaraan Perizinan
Limbah bahan Berbahaya dan
Berusaha Berbasis Risiko
Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Sektor Kesehatan
Kesehatan

Permenkes No. 13 th 2022 ttg Perubahan atas PMK no 21 th 2020 ttg Renstra Kemenkes th 2020-2024
KEBIJAKAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DI RS

• Kualitas lingkungan yang sehat bagi RS ditentukan melalui pencapaian


atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan.
• Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan
RS pada media lingkungan yang meliputi air; udara; tanah; pangan;
sarana dan bangunan; dan vektor dan binatang pembawa penyakit.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
UU 36 TH perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
2009
TENTANG
Kesehatan Lingkungan sebagai salah satu upaya
KESEHATAN
kesehatan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup,
UU 32 TH 2009
ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan dan/atau
TENTANG kesehatan dan keselamatan manusia wajib melakukan
PERLINDUNGAN analisis risiko lingkungan hidup.
DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
HIDUP
lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Pasal 11
(1) Prasarana RS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dapat meliputi: a.
instalasi air; b. instalasi mekanikal dan elektrikal; c. instalasi gas medik; d. instalasi
uap; e. instalasi pengelolaan limbah; f. pencegahan dan penanggulangan
kebakaran; g. petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan darurat; h.
instalasi tata udara; i. sistem informasi dan komunikasi; dan j. ambulan
UU 44 TAHUN (2) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar
2009 pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan RS
TENTANG RS (3) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dalam keadaan terpelihara
dan berfungsi dengan baik.
(4) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana RS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
(5) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana RS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan
Kualitas lingkungan yang sehat ditentukan melalui pencapaian atau
pemenuhan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan ditetapkan pada media lingkungan
PP 66 TH 2014
TENTANG
KESEHATAN Media lingkungan yang ditetapkan Standar Baku Mutu Kesehatan
LINGKUNGAN Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan berada pada lingkungan, antara lain
Permukiman, Tempat Kerja, tempat rekreasi; serta tempat dan fasilitas
umum.
RS merupakan salah satu fasilitas umum wajib mewujudkan media
lingkungan yang memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan RS meliputi
pelayanan medik dan penunjang medik, pelayanan
keperawatan dan kebidanan, pelayanan kefarmasian
PP 47 TH 2021 dan pelayanan penunjang => Kesehatan lingkungan RS
TENTANG termasuk ke dalam pelayanan penunjang.
PENYELENGGARA
AN BIDANG
PERSAN
Sesuai pasal 23 salah satu sumber daya manusia pada
RS umum dengan klasifikasi kelas A, kelas B, kelas C
dan kelas D adalah tenaga kesehatan lingkungan.
 Kualitas lingkungan yang sehat bagi RS ditentukan melalui pencapaian atau

pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan


 Dalam rangka pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan RS dilakukan penyelenggaraan kesehatan lingkungan RS
 Penyelenggaraan kesehatan lingkungan RS sebagaimana dimaksud dilaksanakan
PERMENKES 7
melalui upaya penyehatan, pengamanan dan pengendalian.
TH 2019
TENTANG  Penyehatan dilakukan terhadap media lingkungan berupa air, udara, tanah, pangan

KESLING RS serta sarana dan bangunan.


 Pengamanan dilakukan terhadap limbah dan radiasi.

 Pengendalian dilakukan terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit

 Selain upaya penyehatan, pengamanan dan pengendalian sebagaimana dimaksud

dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan RS dilakukan upaya pengawasan.


 Salah satu syarat RS untuk dapat dilakukan survey akreditasi

dalah RS memiliki izin pengelolaan limbah cair yang masih


berlaku dan RS memiliki kerja sama dengan pihak ketiga yang
KMK 1128/2022
TENTANG mempunyai izin sebagai pengolah dan/atau sebagai transporter
STANDAR
AKREDITASI RS
limbah B3 yang masih berlaku atau izin alat pengolah limbah B3.
 Dalam penilaian akreditasi RS salah satu yang dinilai adalah

manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK). Pada MFK ini


banyak terkait dengan kesehatan lingkungan.
PERMENKES 2
TH 2023
Mencabut 16 Permenkes dan Permenkes 7
TENTANG tahun 2019 sepanjang mengatur standar
PERATURAN baku mutu dan persyaratan Kesehatan.
PELAKSANAAN
PERATURAN
PEMERINTAH
NOMOR 66 Jadi untuk kualitas air minum, air hygiene
TAHUN 2014
TENTANG sanitasi, udara, pangan dan tanah untuk RS
KESEHATAN mengacu kepada Permenkes Nomor 2 Tahun
LINGKUNGAN
2023.
Salah satu sasaran program pencegahan dan pengendalian penyakit yaitu meningkatnya
PERATURAN
jumlah kabupaten/kota sehat dengan indikatornya adalah Persentase kabupaten/kota yang
MENTERI
KESEHATAN memenuhi kualitas lingkungan.
NOMOR 13 TAHUN
2022 TENTANG Kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesling yaitu kabupaten/kota yang:
PERUBAHAN
1. 50% Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) memenuhi standar
PERATURAN
MENTERI 2. 65% Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan pengawasan sesuai standar
KESEHATAN
NOMOR 21 TAHUN 3. 68% sarana air minum dengan kualitas air minum sesuai standar
2020 TENTANG
RENCANA 4. 60% desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan
STRATEGIS
5. 40% RS melaksanakan penyelenggaraan kesehatan lingkungan
KEMENTERIAN
KESEHATAN RS yang melaksanakan penyelenggaraan kesehatan lingkungan adalah RS yang
TAHUN 2020-2024 memenuhi standar pelayanan dasar kesehatan lingkungan meliputi air, sanitasi, higiene,
kelola limbah, dan kebersihan lingkungan berdasarkan instrumen kesehatan lingkungan
pada sistem informasi kelola limbah medis.
KEBIJAKAN PENGAMANAN LIMBAH DI RS

RS wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya apabila tidak, akan ada konsekuensi
hukuman pidana dan perdata (pasal 99 UU 32 th 2009)

Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Setiap orang dilarang:


1. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
2. membuang limbah ke media lingkungan hidup;
3. membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup
Indikator pengelolaan limbah medis dalam RPJMN 2020-2024 pada lampiran III
dengan indikator Jumlah fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah medis
sesuai standar dengan target tahun 2020 adalah 2.600 fasyankes, tahun 2021
PERPRES 18
sebanyak 3.000 fasyankes, tahun 2022 sebanyak 4.850, tahun 2023 sebanyak 6.250
TH 2020
fasyanes dan pada tahun 2024 sebanyak 8.800 fasyankes.
TENTANG
RPJMN TAHUN Instansi penanggung jawab/pelaksana indikator ini adalah Kementerian Kesehatan.
2020-2024 Definisi operasional dari indikator Jumlah fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah
medis sesuai standar adalah: Fasyankes (RS dan Puskesmas) telah melakukan
pemilahan, pewadahan, pengangkutan yang memenuhi syarat, penyimpanan
sementara limbah B3 (TPS LB3) yang berizin serta melakukan pengolahan
secara mandiri sesuai persyaratan atau berizin dan atau bekerjasama dengan
jasa pengolah limbah B3 berizin
Pedoman teknis yang berkaitan dalam pengamanan limbah di RS adalah:

1. Permenkes No. 7/2019 tentang Kesehatan Lingkungan RS

2. Permenkes Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah

3. Permenkes Nomor 2 tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan


Pemerintah Nomor 66 tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan

4. Permen LHK No. P-56/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
KEBIJAKAN PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT DI RS

Kebijakan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di RS tertuang di dalam :


1) Permenkes No. 7/2019 tentang Kesehatan Lingkungan RS
• Penyelenggaraan kesehatan lingkungan RS dilaksanakan melalui upaya penyehatan, pengamanan dan

pengendalian.
• Pengendalian dilakukan terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit.

2) Permenkes Nomor 2 Tahun 2023


• Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan, memindahkan, dan/atau menjadi sumber penular penyakit,

dan binatang pembawa penyakit adalah binatang selain Artropoda yang dapat menularkan, memindahkan,
dan/atau menjadi sumber penular penyakit.
• Setiap pengelola, penyelenggara, dan penanggung jawab lingkungan Permukiman, Tempat Kerja, Tempat

Rekreasi, serta Tempat dan Fasilitas Umum wajib mewujudkan media air, udara, Tanah, Pangan, Sarana
dan Bangunan, dan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit yang memenuhi SBMKL dan Persyaratan
Kesehatan.
KEBIJAKAN PENGAWASAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI RS

Sesuai Permenkes 7 tahun 2019 Upaya pengawasan dilakukan terhadap:

a. linen (laundry);

b. proses dekontaminasi; dan

c. kegiatan konstruksi atau renovasi bangunan RS

Pengawasan juga dilakukan terhadap media air, pangan, udara


PERMENKES 2
 BAB III UPAYA PENYEHATAN, menyebutkan pada Pasal 14 ayat (1) Upaya
TAHUN 2023
TENTANG Penyehatan air meliputi pengawasan, pelindungan, dan peningkatan kualitas air.
PERATURAN
 Pasal 17 ayat (1) Upaya Penyehatan Pangan meliputi pengawasan, pelindungan,
PELAKSANAAN
PERATURAN dan peningkatan kualitas higiene dan sanitasi yang dikhususkan pada Pangan
PEMERINTAH Olahan Siap Saji.
NOMOR 66
TAHUN 2014  Pasal 18 ayat (1) Upaya Penyehatan Sarana dan Bangunan meliputi pengawasan,
TENTANG pelindungan, dan peningkatan kualitas sanitasi Sarana dan Bangunan.
KESEHATAN
LINGKUNGAN  Dan Pasal 20 ayat (1) Pengawasan atau pemantauan kualitas media lingkungan

dalam rangka upaya Penyehatan dilakukan secara internal dan eksternal.


RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN
RS RAMAH LINGKUNGAN (GREEN HOSPITAL)
ADALAH RS YANG DIDESAIN, DIBANGUN/DIRENOVASI
DAN DIOPERASIKAN SERTA DIPELIHARA DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN PRINSIP KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
PENGERTIAN

Penyelenggaraan rumah sakit ramah lingkungan sebagaimana dimaksud meliputi:


• menyusun kebijakan tentang RS ramah lingkungan;
• pembentukan tim RS ramah lingkungan;

• pengembangan tapak/lahan RS;

• penghematan energi listrik;

• penghematan dan konservasi air;

• penyehatan kualitas udara dalam ruang;

• manajemen lingkungan gedung;

• pengurangan limbah;

• pendidikan ramah lingkungan;

• penyelenggaraan kebersihan ramah lingkungan; dan

• pengadaan material ramah lingkungan.


KESIMPULAN

1. Setiap RS berkewajiban dalam menyelenggarakan Kesehatan lingkungan


karena diamanahkan dalam kebijakan dan peraturan perundangan
2. Kesehatan lingkungan RS bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat bagi RS baik dari aspek fisik, kimia, biologi, radioaktivitas
maupun social, melindungi sumber daya manusia RS, pasien, pengunjung
dan masyarakat di sekitar RS dari faktor risiko lingkungan; dan mewujudkan
RS ramah lingkungan.
3. RS ramah lingkungan atau dikenal dengan istilah green hospital adalah RS
yang didesain, dibangun/direnovasi dan dioperasikan serta dipelihara
dengan mempertimbangkan prinsip kesehatan dan lingkungan berkelanjutan
REFERENSI
1. Undang-Undang No 36/2009 tentang Kesehatan

2. Undang-Undang No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Undang-Undang No 44/2009 tentang Rumah Sakit

4. PP No. 22/2021 tentang  Penyelenggaraan, Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumah


Sakitan
6. PP No. 66/2014 tentang Kesehatan Lingkungan

7. Perpres Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2020-2024
REFERENSI
7. Perpres Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2020-2024

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan.

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1128/2022 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit

12. Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia. Kementerian Kesehatan,
2018
 
MOTIVASI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai