Anda di halaman 1dari 49

Oleh : M.TASOR, S.

Pd, MMT
Pusdiklatkar, Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta
BPK. JAYA THOANK
PRMADAM KOTA BOGOR
ALAT PEMADAM API BERODA
(APAB)

Pengertian :
Suatu alat pemadam
kebakaran yang
dilengkapi dengan roda
dioperasikan oleh lebih
dari satu orang, tidak
berdiri sendiri,
mempunyai berat lebih
dari 16 kg
1. JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY POWDER
- CO2
- BUSA
- HALON
WATER

POWDER
FOAM

HALON
C
O
2
APAR JENIS AIR
Mempunyai keuntungan sbb:
1. Mempunyai daya serap panas yang besar.
2. Mempunyai daya pengembangan menjadi uap yang
sangat tinggi
3. Pada temperatur normal, air beratnya relatif stabil.
4. Mudah disimpan, diangkat dan dialirkan.
5. Mudah didapat dalam jumlah yang banyak.
6. Dapat dipancarkan dalam bentuk : jet,spray, fog.
APAR JENIS POWDER
MENURUT KELAS KEBAKARAN YANG DIPADAMKAN,POWDER
DIBAGI MENJADI 3 MACAM ;

1.Tepung kimia REGULER( Natrium Bikarbonat dan kalsium


bikarbonat ) adalah tepung kimia yang efektif untuk
memadamkan kebakaran kelas B dan C.

2. Tepung kimia MULTI PORPHOSE ( Amonium hydro phosphat)


adalah tepung kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran
kelas A,B,C.

3. Tepung kimia SPECIAL DRY POWDER adalah tepung kimia yang


efektif untuk memadamkan kebakaran khusus kelas D.
BAHAN BAKU DCP
 Bahan baku tepung kimia reguler :
 Sodium bikarbonat.
 Potasium bikarbonat.
 Potasium carbonat.
 Potasium klorida.
 Bahan baku tepung kimia multi porphose :
 Kalium sulfat.

 Mono amunium fosfat.

 Bahan baku special dry powder :


 Campuran kalium klorida.

barium klorida.
 magnesium klorida.
 natrium klorida.

kalsium klorida.
Karakteristic Dry powder
 Efektif untuk kebakaran cairan dan spray fires
 Pemadaman cepat namun efek pendinginan kurang
 Terdapat berbagai jenis powder untuk pemadaman
 Ada problem dengan post-fire clean-up
 Daerah atau obyek yang dilindungi : ruang-ruang dengan
bahaya cairan terbakar (flammable liquid hazards), ruang-ruang
mesin di kapal (shipboard machinery spaces), ruang-ruang
mesin kendaraan (vehicle engine spaces)
 Ukuran sangat halus kelembaban kurang 0,2 %, bila ditebarkan
dipermukaan air tidak akan tenggelam dalam waktu 1 jam
 Kandungan bahan phosphoric acid bihydrogenate ammonium
95 %,silicic acid ,silicone agar anti air.
 Sifat serbuk tidak beracun tetapi dapat menyebabkan untuk
sementara sesak nafas dan pandangan
Tipe konstruksi
POWDER

CO2
STORED
PRESSURE
10-15 kg/cm2 CARTRIDGE
( N2 )

Dry Chemical Powder


APAR JENIS FOAM
 FOAM
Kumpulan cairan yang berbentuk
gelembung-gelembung kecil yang berisi
gas/udara yang dapat mengapung di atas
permukaan zat cair dan mengalir di atas
permukaan zat padat.
Karakteristik Foam
 2 jenis Busa yaitu busa kimia dan mekanik, busa kimia dibuat
dari gelembung yang berisi zat arang dan carbon dioksida,
sedangkan busa mekanik dibuat dari campuran zat arang
dengan udara.
 Busa memadamkan api melalui kombinasi tiga aksi
pemadaman yaitu menutupi, melemahkan dan mendinginkan.
 Busa kimia dihasilkan oleh reaksi larutan 2 macam bahan kimia
yaitu larutan A yang berisi ALSO4 ( Aluminium Sulfat ) dan
Larutan B yang berisi NaHCO3 ( Sodium bikarbonat ) serta
tambahan bahan kimia lainnya untuk keseimbangan.
JENIS BUSA/FOAM

A
STORED
PRESSURE B
( N2 )
Foam
Liquid
B
Chemical Foam
Mechanical
(A) + (B)
Foam
APAR JENIS CO2
CO2 dipakai untuk memadamkan
APAR JENIS CO2 kebakaran karena mempunyai
keuntungan sbb :

1. Mudah menyebar keseluruh areal


kebakaran.
2. Dapat bereaksi dengan Oxygen
(O2) hingga konsentrasi O2 dari
21 % berkurang </=14 %.
3. Tidak menghantarkan listrik.
4. Tidak meninggalkan residu.
5. Berat jenis CO2 1,5 kali berat
udara.
6. Efektif untuk kebakaran kelas
B dan C.
Karakteristik APAR CO2

 Media CO2 di dalam tabung dalam keadaan fase cair tekanan


tinggi
 Frinsif kerja gas CO2 ialah mengikat reaksi oxygen sama
dengan atau lebih kecil dari 14 %
 CO2 yang keluar dari corong 75 % langsung menguap
menjadi gas mengikat dan mendesak oxigen dari udara
sedangkan sisanya 25 % menjadi beku berbentuk butiran es
 CO2 tidak beracun tetapi dapat membuat orang pingsan atau
meninggal karena kekurangan oxigen
 CO2 dapat juga digunakan sebagai alat pemadam otomatis
 Kelemaaaaaaahan CO2 ialah tidak dapat mencegah terjadinya
kebakaran kembali setelah api padam ( reignitasi) hal ini karena
CO2 tidak dapat mengikat O2 secara terus menerus.
Cairan Kimia
(Halogeneted Hydrocarbon)

HALON

STORED
PRESSURE
( N2 )
Karakteristik Halon

 Halon bila terkena panas api pada suhu 485 derajat C akan
megalami proses penguraian.
 Zat-zat yang dihasilkan dari proses penguraian tersebut akan
mengukat unsur hydrogen dan Oxigen ( O2 ) dari udara
sehingga menghasilkan beberapa unsur baru diantaranya :
Hydrogen Flurida ( HF), Hydrogen bromida ( HBr) dan senyawa
carbon halida ( COF2 dan COBr2 ), karena sifat zat baru
tersebut beracun dan membahanyakan terhadap manusia dan
merusak lapisan ozon.
Jenis –Jenis Halon
 Halon 1301 ( BTM ) Bromotriflucromethan CBrF3
 Halon 1211 ( BCF ) Bromokhlorodifluodifluoromethan CBrCIF2
 Halon 1202 ( DBF ) Dibromodifluoromethan CBr2BrCL
 Halon 1040 (CTC) Karbontetrakhlorida CC14
 Halon 1001 Methylbromide CH3Br

Jenis gas Halon yang dapat digunakan sebagai pemadam api


adalah Halon 1301 (BTM) dan Halon 1211 (BCF)
Menurut KEPPRES RI No.23 Tahun 1992
Mengenai penggunaan bahan Chloro Flouro Carbon
Bahwa mulai 1 Januari 1997 tidak boleh digunakan
 Lapisan Ozon adalah lapisan yang terdapat pada
stratosphere bumi ( lapisan udara yang berada
antara 10 – 60 km dari per mukaan bumi )
yang berfungsi melindu ngi bumi dari sinar ultra
fiolet matahari yang membahayakan makhluk
hidup .
 Dampak :
 Bahaya kanker kulit .
 Menurunnya sistem daya tahan tubuh .
 Menyebabkan katarak .
 Terganggunya panen pertanian .
Kriteria Penggunaan Esensial (1)
(Essential Use Criteria)

Halon 1301
 Di pesawat terbang untuk perlindungan ruang kabin awak
pesawat, ruang mesin, ruang kerja dan ruang kargo dan ruang-
ruang kering di dalam pesawat (dry bays)
 Di kendaraan darat militer dan kapal perang untuk perlindungan
ruang-ruang yang dihuni orang dan ruang-ruang mesin
 Untuk menciptakan kondisi lembam (inert) di ruang-ruang yang
dihuni dimana cairan dan atau gas mudah terbakar bisa terlepas,
terutama di sektor militer, petrokimia, industri minyak dan gas,
serta di kapal barang yang eksisting.
Kriteria Penggunaan Esensial (2)
Halon 1301
 Untuk menciptakan kondisi lembam (inert) pada ruang-ruang pusat
komando dan komunikasi eksisting yang ada personilnya di angkatan
perang atau lainnya yang sangat esensial dikaitkan dengan sistem
keamanan nasional
 Untuk menciptakan kondisi lembam pada ruang-ruang yang rawan
terhadap resiko dispersi bahan-bahan radio aktif
 Di terowongan terusan dan kelengkapan instalasinya serta di sarana/
peralatan bergerak (rolling stocks)
Kriteria Penggunaan Esensial (3)

Halon 1211
 Di alat pemadam api ringan (APAR) dan peralatan/ sarana
pemadam sistem terpasang untuk mesin-mesin yang
digunakan di pesawat terbang
 Di pesawat terbang untuk perlindungan ruang kabin awak
pesawat, ruang mesin, ruang kargo dan ruang-ruang kering
dalam pesawat
 Di alat pemadam yang dipakai khusus untuk perlindungan
personil yang dipakai saat pemadaman awal oleh petugas
pemadam kebakaran
 Di alat pemadam api yang digunakan untuk melindungi
orang terbakar di kalangan militer dan kepolisian
Kriteria Bahan Pengganti Halon

 Efektif memadamkan kebakaran


 Bersih setelah digunakan atau dipancarkan
 Tidak menimbulkan efek racun ( toxit)
 Tidak menimbulkan dampak lingkungan
 Tidak bersifat menghantarkan arus listrik
 Tidak mengandung CFC ( hanya untuk alternatif bahan campuran)
 Direkomendasikan penggunaannya oleh komite teknis Halon
international ( Halon Technical option Committee)
Pengganti Halon
 Gas Halocarbon ( PFC- 410, FM- 200, AF-11e, FE-13,FE-25 )
 Sistem Kabut air 9 Hi-foq, aquaspar )
KONSTRUKSI & GAS PENDORONG APAR

 Tekanan pendorong /gas N2 (Nitrogen) bersatu dengan media


pemadamnya (Storage Pressure).
 Tekanan pendorong dikemas dalam tabung tersendiri / tabung
Catridge berisi gas N2 atau CO2 (Catridge system / Gas Container
Type)
 Tekanan pendorong dihasilkan dari media pemadam itu sendiri
(Apar jenis CO2/Carbon Dioxide).
 Tekanan pendorong dihasilkan dari reaksi dua macam cairan
kimia,yang menghasilkan busa dan gas CO2 (Chemical Foam).
 Tekanan pendorong dari gerakan mekanik.
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam

si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as

Clean
Air Busa Powder
Kl

Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
2. Klasifikasi dan Penilaian APAR
 Kemampuan daya padam suatu APAR atau sdisebut Rating
yang dinyatakan dengan angka dan huruf A,B,C dan D
Contoh :
1. 10 A maka APAR tersebut telah lulus uji memadamkan
kebakaran klas A dengan setandar Rating 10.
2. 40 B maka APAR tersebut telah lulus uji memadamkan
kebakaran klas B dengan setandar Rating 40.
3. APAR memiliki Rating 10 A,40 B<C maka APAR tersebut
telah lulus uji standar uji 10 A,40 B dan kelas C.

Setandar uji kelas C tidak diberikan penilaian dengan angka,


cukup dibuktikan bahwa media yang digunakan tidak
menghantar listrik.
KLASIFIKASI Rating : Nilai angka

A 1A
2A
1B
2B
3A 5B
B 4A 10B
6A 20B
C 10A
20A
30B
40B
40A 80B
D
STANDAR UJI
A. Tumpukan kayu dengan volume
tertentu dibakar 10 menit
B. Premium dengan jumlah dan luas
tertentu dibakar 3 menit
C. Sasaran bertegangan 10.000 Volt
D. Tidak dilakukan pengujian
STANDAR UJI
Rating A

STANDAR UJI Rating B


Tabel Pengujian Klas A
“susunan anggun kayu”
Klas dan Jumlah Ukuran Batang Susunan Unggun Kayu
Penilaian Batang kayu (mm)
Kayu
1A 50 45 X 45 X 500 10 LAPIS DARI 5
2A 78 45 X 45 X 600 13 LAPIS DARI 6
3A 98 45 X 45 X 750 14 LAPIS DARI 7
4A 120 45 X 45 X 850 15 LAPIS DARI 8
6A 153 45 X 45 X 1000 17 LAPIS DARI 9
10A 209 45 X 45 X 1220 10 LAPIS DARI 15
20A 160 45 X 90 X 1500 dibagian lapis terpundak terdiri dari
10 batang
30A 192 45 X 90 X 1850 10 Lapis dari 18 dibagian lapis
terpuncak terdiri dari 12 batang
10 lapis dari 21 di bagian lapis
40A 224 45 X 90 X 2200
terpuncak terdiri dari 14 batang
“Tabel Pengujian terhadap Cairan
yang Mudah terbakar Klas B”

Klas Waktu Ukuran Tebal Plat Ukuran Cincin Cairan yang


dan Penyempro Nampan Nampan Penguat mudah
Peni tan efektif (mm) (mm) (mm) terbakar (lt )
laian minimum
1B 8 475 X 475 6 38 X 38 X 5 12,0
2B 8 675 X 675 6 38 X 38 X 5 25,0
5B 8 1075 X 1075 6 38 X 38 X 5 60,0
10B 8 1525 X 1525 6 38 X 38 X 5 120,0
20B 8 2150 X 2150 6 38 X 38 X 5 250.0
30B 11 2650 X 2650 12 38 X 38 X 6,5 350.0
40B 13 3050 X 3050 12 38 X 38 X 6,5 475,0
60B 17 3725 X 3725 12 38 X 38 X 6,5 720.0
80B 20 4300 X 4300 12 38 X 38 X 6,5 950.0
SYARAT PENEMPATAN APAR
PER NO.04 / MEN / 1980 Passal 4 ~ 10

 Setiap jarak 15 meter


 Ditempat yg mudah terlihat & mudah terjangkau.
 Tingi penempatan dari lantai sampai handlenya 1,2 M
 Pada jalur arah refleks pelarian.
 Memperhatikan suhu sekitarnya.
 Tidak terkunci/mudah diambil saat dipergunakan.
 Memperhatikan jenis dan sifat bahan Yg dapat terbakar.
 Kemungkinan terjadi reaksi kimia.
 Itensitas kebakaran yang mungkin terjadi seperti jumlah bahan bakar,
Ukuran, Kecepatan menjalar dll.
 Kemampuan orang yang akan menggunakannya.
 Dampak terhadap orang yg akan menggunakan.
TANDA PEMASANGAN
3. PEMERIKSAAN, PENGUJIAN DAN PENANDAAN APAR

1. Setiap Apar harus diperiksa minimal 2 kali dalam setahu priode 6


bulan dan 12 bulan
2. APAR yang menggunakan tabung gas dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut sebagai berikut :
a. Isi alat pemadam api harus samapai batas permukaan yang
ditentukan.
b. Pipa pelepas isi yang berada didalam tidak boleh tersumbat.
c. Ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak.
d.Bagian dalam tidak boleh berlubang atau cacat karena karat
Lanjutan

 3. Untuk APAR jenis hydrocarbon berhalogen dilakukan


dengan cara membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga
supanya tabung dalam posisi berdiri tegak dan kemudian teliti
menurut ketentuan sebagai berikut :
 Isi Tabung harus sesuai dengan berat yang ditentukan
 Pipa pelepas isi yang berada didalam tidak boleh tersumbat.
 Ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak.
 Peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak
dengan bebas
 Gelang tutup kepala harus masih dalam keadaan baik
 Lapisan pelindung dari tabung gas harus dalam keadaan baik
 Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan
kapasitasnya
Lanjutan

4. Untuk APAR jenis Drychemical dilakukan dengan cara membuka


tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supanya tabung dalam
posisi berdiri tegak dan kemudian teliti menurut ketentuan
sebagai berikut :

 a. Isi Tabung harus sesuai dengan berat yang ditentukan


 b. Pipa pelepas isi yang berada didalam tidak boleh
tersumbat.
 c. Ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak.
 d. Peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat
bergerak dengan bebas
 e. Gelang tutup kepala harus masih dalam keadaan baik
 f. Lapisan pelindung dari tabung gas harus dalam
keadaan baik
 g. Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai
dengan kapasitasnya
4. Penandaan dan Pengenalan

a. Penandaan APAR
 Setiap APAR harus ditandai dengan ketentuan sebagai
berikut. Kata jenis dan tipe APAR
 Penandaan APAR dapat dilakukan dengan huruf timbul atau
etsa pada plat logam,dengan label yang tahan lama, tahun
harus ditandakan secara permanen pada badan APAR
 Warna pengenal badan APAR harus berwarna merah
Pentingnya sebuah label

• Merek
• Model
• Aplikasi
• Cara Penggunaan
Keterangan ;
 Berat total
 Berat isi
 Tekanan tabung
 Lama semprot
 Jarak semprot
 Produk
PROSEDUR PEMERIKSAAN APAR
(Fire Extinguisher)

 Pemeriksaan Visual :
1.1 Kondisi tabung : Tabung tidak sampai korosi,bocor,penyok peralatan
tabung lengkap & tdk rusak
1.2 Isi & kondisi bahan : Berat Isi sesuai standart yg ditentukan dari pabrik
pembuatnya.,tidak beku.
1.3 Pin pengaman : harus terpasang sesuai standart pabrik
pembuatnya,terikat dengan timah segel.
1.4 Mano meter / petunjuk tekanan : Jarum penunjuk dalam posisi
menunjukan tekanan kerja maximal tabung.
1.5 Peralatan Lain : Hose & nozzle lenkap,tidak tersumbat,tidak rusak.
1.6 Pemasangan label pemeriksaan (Inspection card) dengan
mencantumkan tanggal pemeriksaan,dan nama petugas yang
memeriksa.
® PENGGANTIAN APAR

 Setiap hasil temuan dari pemeriksaan, APAR yang


tidak memenuhi standart / rusak harus langsung
dilakukan penggantian.

 Dokumentasi : setiap APAR yang telah diperiksa


dicatat pada lembar cheklist sesuai dengan
nomor,jenis media berat dan hal-hal lain bila
terdapat adanya penyimpangan.
TEKNIK PENGISIAN APAR

1. Mengeluarakan sisa isi tabung :Gas pendorong,Dry chemichal powder


dgn cara menekan handle operating lever
2. Membuka & Membersikan Komponen : Hose,Nozzle,Cup/tutup
tabung,Gas catridge
3. Penggantian : Catridge yg telah kosong,Rubber Seal/Paking yang
rusak,pemasangan seal alumunium poil pada bagian nozzle,difusher
tube,pemasangan tin(timah & kawat sege)
4. Pengisian tabung : Memasukan dry chemichal powder sesuai ukuran
berat yg ditentukan
5. Pemasangan kembali komponen yang dibuka dan telah
dibersihkan,pemasangan label inspection card dengan penulisan
data / tgl / petugas yg melaksanakan
Bahan & Peralatan pengisian APAR
Operating lever &
Safety pin
Dry Chemichal powder Release Valve
CO2 Catridge
Hose

Tin segel Carying handle

* CO2 Catridge

Difusher tube

Nozzle
PENGISIAN NH4H2PO4 MENGGUNAKAN PSM MECHINE
Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980

Jenis Refilling Testing


Water 5 th 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Chemical Foam 2 th 5 th

Dry powder 5 th 5 th
Halogen 5 th 5 th

CO2 10 th 10-5-5 th
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas

• tidak trampil
Cara menggunakan APAR
Untuk menggunakan APAR selalu
berpedoman pada istilah PASS:

 Pull
 Aim
 Squeeze
 Sweep
Cara menggunakan APAR…

Pull the pin…

Tarik Pin pengaman;


Pada saat menarik biarkan handle
yang atas bebas (jangan ditekan)
Cara menggunakan APAR…

Aim nozzle…

Arahkan corong ke sumber


api…
Cara menggunakan APAR
Squeeze the top handle…

Tekan handle ;
Jangan berhenti menekan
sebelum apinya padam atau
isinya habis.
Cara menggunakan APAR…

Sweep from side to side…

… Sapukan dari kiri


ke kanan atau dari
kanan ke kiri…
“ Selamat Bertugas “

Anda mungkin juga menyukai