• Air : 60 – 84 %
• Protein : 18 – 30 %
• Lemak : 0,1 – 2,2 %
• Karbohidrat : 0,0 - 1,0 %
• Vitamin & mineral : sisanya
Keuntungan mengkonsumsi ikan
dibandingkan produk hewani lainnya
• Perairan indonesia yang sangat luas masih memungkinkan untuk pemenuhan kebutuhan
protein hewani melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan
• Kandungan protein pada daging ikan cukup tinggi (20 %). Mempunyai nilai biologis yg
tinggi.
• Daging ikan relatif lunak karena hanya mengandung sedikit tenunan pangikat (tendon)
sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh
• Daging ikantidak berbahaya bagi manusia, juga bagi orang-orang yg kelebihan kolesterol
• Daging ikan mengandung sejumlah mineral yg sangat dibutuhkan tubuh manusia: K, Cl,
P, S, Mg3, Ca, Fe, dll. Juga mengandung vitamin A dan D sehingga dapat menunjang
kesehatan mata, kulit dan proses pembentukan tulang, terutama pada anak balita
• Ikan dapat dengan cepat dan mudah disajikan dalam berbagai bentuk olahan
• Harga ikan relatif lebih murah bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lain
• Daging ikan dapat diterima oleh segenap lapisan masyarakat, baik ditinjau dari segi
kesehatan, agama, suku bangsa, maupun tingkat perekonomian
Proses pengolahan dan
pengawetan ikan dapat dilakukan
dengan cara:
1. Menggunakan suhu rendah
Bakteri pembusuk hidup diligkungan bersuhu 0 – 30C. bila suhu
diturunkan dengan cepat maka aktivitas bakteri akan terhambat atau
berhenti sama sekali
2. Menggunakan suhu tinggi
Aktivitas bakteri pembusuk dapat dihentikan dengan suhu tinggi (80 –
90 C). Mis ikan asap dan ikan kaleng
3. Mengurangi kadar air, dapat dilakukan dengan cara:
• Menggunakan udara panas; penjemuran, oven atau alat pengering
khusus (mechanical drier)
• Menggunakan proses osmosa; konsentrasi (tekanan osmotik) air di
dalam dan di luar tubuh ikan berbeda, mis proses penggaraman
• Menggunakan tekanan; tekanan mekanis misal: pada kecap ikan,
tepung ikan.
• Menggunakan panas; pengasapan dan perebusan.
4. Menggunakan zat antiseptik; asam asetat (cuka), natrium
benzoat, natrium nitrat dan natrium nitrit.
5. Menggunakan ruang hampa udara; tujuannya untuk
menghindari terjadinya oksidasi lemak yang sering
menimbulkan efek bau tengik.
Definisi ikan segar
• Ikan yang baru saja ditangkap dan
belum mengalami proses pengawetan
maupun pengolahan lebih lanjut
• Ikan yang belum mengalami perubahan
fisik maupun kimiawi atau yang masih
mempunyai sifat sama seperti ketika
ditangkap (baik rupa fisik , bau, rasa
maupun teksturnya)
Penyebab terjadinya perubahan pada
tubuh ikan
1. Kulit
- warna kulit terang dan jernih -kulit berwarna suram, pucat dan
- Kulit masih kuat membungkus berlendir banyak
tubuh, tidak mudah sobek, - kulit mulai kelihatan mengendur di
terutama pada bagian perut beberapa tempat tertentu
- Warna-warna khusus yg ada - kulit mudah robek dan warna-
masih terlihat jelas warna khusus sudah hilang
2. Sisik
- sisik menempel kuat pada tubuh
sehingga sulit dilepas - sisik mudah terlepas dari tubuh
3. Mata
-mata tampak terang, jernih, -mata tampak suram,
menonjol dan cembung tenggelam dan berkerut
4. Insang
-insang berwarna merah -Insang berwarna coklat suram
sampai merah tua, terang dan atau abu-abu dan lamella
lamella insang terpisah insang berdempetan
- insang tertutup oleh lendir - lendir insang keruh dan
berwarna terang dan berbau berbau asam menusuk hidung
segar seperti bau ikan
5. Daging
-daging kenyal, menandakan rigor -daging lunak, menandakan rigor
mortis masih berlangsung mortis telah selesai
- daging dan bagian tubuh lain - daging dan bagian tubuh lain mulai
berbau segar berbau busuk
- bila daging ditekan dengan jari -Bila ditekan dengan jari tampak
tidak tampak bekas lekukan bekas lekukan
- daging melekat kuat pada tulang - daging mudah lepas dari tulang
- daging perut utuh dan kenyal -Daging lembek dan isi perut sering
- warna daging putih keluar
- daging berwarna kuning kemerah-
merahan terutama disekitar tulang
punggung
6. Keberadaan dalam air
- ikan segar akan tenggelam
-Ikan yg sudah membusuk akan
mengapung di permukaan air
Saat ini ternyata ada banyak cara dan bahan yang dapat
digunakan untuk proses mengawetkan ikan secara alami.
1. Penggaraman
Pembusukan makanan akan menjadi lebih lambat jika seluruh bagian tubuh ikan dilumuri dan
ditutupi dengan garam. Ikan yang diawetkan dengan teknik seperti ini bisa bertahan hingga
berminggu-minggu. Proses pengawetan dengan garam tidak hanya membuat ikan tahan lebih lama,
tetapi juga bisa sekaligus menambah cita rasa ikan. Usai digarami, ikan biasanya akan diproses
pengeringan menggunakan perlengkapan khusus atau dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.
2. Pendinginan
Pendinginan ikan bisa menggunakan bahan es. Biasanya, teknik yang satu ini
membutuhkan tempat yang dingin seperti kulkas atau freezer agar ikan dan air yang
ada di dalamnya bisa membeku. Semua mikroorganisme tidak dapat bertahan di
tempat yang beku. Dengan menggunakan teknik pendinginan, ikan tidak akan
membusuk dan kabar baiknya ialah kualitas ikan tidak mengalami perubahan secara
signifikan. Teknik yang satu ini cukup sering digunakan oleh banyak nelayan
modern atau kapal-kapal pencari ikan yang berskala besar.
3. Pengeringan