Anda di halaman 1dari 83

KONSEP

PEMELIHARAAN
SATWA AKUATIK
Agustin Indrawati
ikan
Hewan yang hidup diair, bertulang belakang,poikiloterm,
bergerak dengan menggunakan sirip, bernafas dengan
insang dan memiliki gurat sisi (linea lateralis) sebagai
organ keseimbangannya.
Undang undang 31 tahun 2004 tentang perikanan dan
diubah dalam undang-undang 45 tahun 2009. Pasal1
Undang-undang 45 tahun 2009 ikan adalah segala jenis
organisme yang seluruh atau sebagian dari sikus
hidupnya berada di dalam lingkungan perairan
• Ikan bersirip (pisces)
• Udang,rajungan,kepiting dan sebangsanya (Crustacea)
• Kerang,tiram,cumi-cumi, gurita, siput dan sebangsanya
(molusca)
• Ubur-ubur dan sebangsanya (coelenterata)
• Teripang, bulu babi dan sebangsanya (echinodermata)
• Kodok dan sebangsanya (amphibia)
• Buaya, penyu, kura-kura,biawak,ular air dan sebangsanya
(reptilia)
• Paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sebangsanya
(mamalia)
• Rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya di
air (algae)
• Biota perairan lainnya.
• Segala biota perairan yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada dilingkungan perairan termasuk
juga coral  ikan

• Ikan kurang tepat  satwa akuatik


• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.60 Tahun
2007 Tentang Konservasi Sumberdaya Ikan.
• Pasal 1 angka Pada pasal 1 angka 5  Sumer daya ikan
adalah potensi semua jenis ikan.
• Angka 6  ikan adalah segala jenis organisme yang
seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada dalam
lingkungan perairan.
Undang undang Republik Indonesia No.6 tahun 1992
Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
 pada pasal 1 angka 10 Ikan adalah semua biota
perairan sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di
dalam air, dalam keadaan hidup atau mati, termasuk
bagian-bagiannya
PP No.15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan. Pada
pasal 1 angka 7 Ikan adalah semua biota perairan
sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air,
dalam keadaan hidup atau mati, termasuk bagian-
bagiannya.
• PP No.15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan. Pada pasal
1 angka 7 Ikan adalah semua biota perairan sebagian
atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air,
dalam keadaan hidup atau mati, termasuk bagian-
bagiannya.
Undang –undang Nomor 18 tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan

Undang –undang Nomor 18 tahun 2009 tentang


Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pasal 1 ayat 3 Hewan adalah binatang atau satwa yang
seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di
darat, air dan/atau udara baik yang dipelihara maupun
yang dihabitatnya.

Ikan termasuk hewan sesuai pasal 1 ayat 3


MANAJEMEN SATWA
AKUATIK
• Managemen satwa akuatik adalah suatu bagian ilmu
yang mempelajari tindakan – tindakan pengelolaan yang
menyebabkan satwa menjadi sehat
• Pengelolaan kesehatan ikan adalah merencanakan,
membangun dan mengoperasikan sistem yang
bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit. 
pencegahan merupakan tindakan yang paling penting.
Empat komponen penting dalam
budidaya
• Penyediaan kualitas lingkungan budidaya yang nyaman
(environmental management)
• Penyediaan induk dan benih yang prima serta bebas dari
infeksi patogen (broodstock management)
• Pengelolaan pakan (feeding management)
• Pengelolaan kesehatan (health management)
BUDIDAYA AKUAKULTUR

PENANGANAN dan PERAWATAN


LARVA
Definisi Akuakultur
• Berasal dari bahasa Inggris; aquaculture
• Aqua: perairan, culture: budidaya
• Akuakultur : kegiatan untuk memproduksi biota
(organisme) akuatik di lingkungan terkontrol dalam rangka
mendapatkan keuntungan (profit).
• Yang dimaksud budidaya adalah kegiatan pemeliharaan
untuk:
a. memperbanyak (reproduksi)
b. menumbuhkan (growth)
c. meningkatkan mutu biota akuatik  KEUNTUNGAN
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan
untuk memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakkan ikan serta
memanen hasilnya dalam lingkungan
yang terkontrol.
(UU no. 31 th. 2004 tentang Perikanan)
Tujuan usaha budidaya
• Meningkatkan jumlah pangan
• Mengimbangi penurunan persediaan
ikan secara alami
• Mencukupi kebutuhan protein hewani
• Meningkatkan produk lain, seperti:
mutiara, rumput laut, dll
Persyaratan jenis ikan yang dibudidaya

• Tahan terhadap lingkungan hidup baru


• Laju pertumbuhannya cukup tinggi
• Mampu berkembang biak dalam keadaan
tertangkap
• Mampu menyesuaikan diri terhadap makanan
buatan
• Dapat dibudidayakan dengan kepadatan tinggi
• Tahan terhadap penyakit
• Memenuhi selera konsumen
Jenis satwa akuatik yang dibudidaya
air tawar
• Gurami (Osphyronemus gouramy)
• Mujair (Tilapia mossambica)
• Nila (Tilapia nilotica)
• Tawes (Puntius javanicus)
• Patin (Pangasius pangasius)
• Lele (Clarias batracus)
air payau
• Bandeng (Chanos chanos)
• Udang windu (Penaeus monodon)

air laut
• Kerapu
• Cakalang (Katsuwonus pelamis)
• Lobster
• Euryhaline: spesies yang memiliki toleransi terhadap
salinitas dengan kisaran yang luas
• Domestikasi: kegiatan menjadikan ikan kultur dari ikan liar
dengan prospek pasar dan isu lingkungan yang kuat
Ruang Lingkup Akuakultur

Zonasi Posisi wadah


Kegiatan Spasial Sumber air
Darat-laut produksi

• Subsistem • Pegunungan • Air tawar (fresh • Inland • Land-base


pengadaan • Perbukitan -water culture) aquaculture aquaculture
Sarpras • Dataran tinggi • Air payau • Marine • Water-base
produksi • Dataran rendah (brackish-water aquaculture aquaculture
• Subsistem • Pantai, muara culture) (mariculture)
proses Produksi sungai • Air laut
• Subsistem • Terumbu (mariculture)
penanganan karang, laut
Pascapanen & dangkal
pemasaran • Laut lepas
• Subsistem
pendukung
1. R.L. berdasarkan kegiatan

Pengadaan Proses produksi Penanganan Pendukung


Sarpras produksi pascapanen&pemasar
an
Prasarana: • Persiapan wadah • Peningkatan mutu • Aspek hukum
• Pemilihan lokasi kultur produk • Aspek keuangan
• Pengadaan bahan • Penebaran • Distribusi produk • Aspek
• Pembangunan • Pemberian pakan • Pelayanan kelembagaan
fasilitas • Pengelolaan lingk. konsumen
Sarana: • Pengelolaan
• Pengadaan induk, kesehatan ikan
benih, pakan, • Pemantauan ikan
pupuk, obat- • pemanenan
obatan, peralatan,
tenaga kerja,dsb
Manajemen kolam Manajemen benih

Manajemen
Manajemen produksi
Manajemen panen Pemberian
akuakultur
pakan

Manajemen Manajemen
Kualitas air Kesehatan ikan

Proses manajemen produksi


akuakultur
Contoh kegiatan proses produksi akuakultur

1. Persiapan wadah:
a. pengeringan
b. perbaikan
c. pemupukan
d. pengisian air
2. Penebaran benih
3. Pemberian pakan
4. Pengelolaan air
5. Pemberantasan hama dan penyakit
6. Pemantauan pertumbuhan
7. Pemanenan
PRINSIP DASAR BUDIDAYA PERAIRAN
PAKAN/PUPUK
KUALITAS AIR

PEMBESARAN PRODUK UTK


(GROWTH) DIPASARKAN
BENIH & (MORTALITAS)
(tekstur, rasa dan nilai
gizi yg dpt diterima)

•LIMBAH
•HASIL SAMPING
•KERUGIAN 
dampak lingkungan
TUJUAN
2. MENINGKAT
KAN STOK
ALAMI MELALUI
REKRUITMEN 3. MENDAUR
1. MEMPRODUKSI BUATAN ULANG
MAKANAN BAGI LIMBAH
MANUSIA ORGANIK

4. MEMPRODUKSI
UMPAN HIDUP
UTK KEGIATAN 5. UNTUK
PENANGKAPAN KEGIATAN OLAH
RAGA &
REKREASI
(PANCINGAN)
KLASIFIKASI BUDIDAYA PERAIRAN
BERDASARKAN SISTEM PRODUKSI &
TEKNOLOGINYA

1. EKSTENSIF

2. SEMI-INTENSIF

3. INTENSI F
EKSTENSIF

1. PRODUKSI PER UNIT AREA ATAU VOLUME RENDAH


2. PADAT PENEBARAN RENDAH
3. INPUT BAHAN-BAHAN TAMBAHAN DAN CAMPUR
TANGAN MANUSIA SANGAT RENDAH
4. TEKNOLOGI SEDERHANA
5. TANPA PEMBERIAN PAKAN BUATAN/TAMBAHAN
CONTOH:
1. BUDIDAYA RESTOCKING DI PERAIRAN UMUM
2. SEA RANCHING
INTENSIF

1. PRODUKSI PER UNIT AREA (M2) ATAU


VOLUME (M3) TINGGI
2. PADAT PENEBARAN TINGGI
3. MEMERLUKAN INPUT BAHAN-BAHAN
TAMBAHAN DAN CAMPUR TANGAN MANUSIA
4. TEKNOLOGI TINGGI
5. PEMBERIAN PAKAN BUATAN MUTLAK
DIPERLUKAN
6. PENGONTROLAN TERHADAP HAMA DAN
PENYAKIT
KLASIFIKASI BUDIDAYA PERAIRAN BERDASAR
STADIA HIDUP SPESIES

1. TELUR

2. BENIH

3. JUVENILE

4. PEMBESARAN

5. PRODUKSI DARI TELUR SAMPAI


PEMBESARAN
SISTEM SELEKSI

1. SELEKSI 2. SELEKSI
KULTIVAN LOKASI

3. SELEKSI WADAH 4. SELEKSI


BUDIDAYA / BENIH
HOLDINGSYSTEM
SELEKSI KULTIVAN
KRITERIA TEKNIS
KRITERIA BIOLOGI
1. DAPAT/MUDAH
1. CEPAT DIPIJAHKAN
PERTUMBUHANNYA
2. MUDAH
2. TAHAN THD DIBUDIDAYAKAN
PERUBAHAN
LINGKUNGAN
3. TAHAN THDP
PENYAKIT
KRITERIA EKONOMIS
1. TERMASUK BERNILAI
EKONOMIS PENTING
2. DISUKAI MASYARAKAT
CONTOH
SATWA AIR TAWAR

FIN FISH
Ø LELE LOKAL
Ø LELE DUMBO
CRUSTACEA
Ø PATIN Ø UDANG GALAH
Ø GURAME Ø LOBSTER /CERAX
Ø NILA
Ø MAS
Ø NILEM
Ø BETUTU
Ø BELUT
CONTOH
SATWA AIR LAUT
FIN FISH NON IKAN
Ø BANDENG
1. KEKARANGAN / MOLUSCA:
Ø BERONANG
Ø KERANG MUTIARA
Ø KERAPU
Ø KERANG HIJAU
Ø KAKAP
Ø KERANG DARAH
Ø BAWAL BINTANG
2. GASTROPODA:
ØABALONE
ØKEONG MACAN
CRUSTACEA 3. TRIPANG
Ø RAJUNGAN
4. RUMPUT LAUT (EUCHEUMA)
Ø LOBSTER
CONTOH
SATWA AIR PAYAU
FIN FISH NON IKAN
Ø BANDENG 1. KEKARANGAN / MOLUSCA:
Ø BERONANG Ø KERANG HIJAU
Ø KERAPU 2. GASTROPODA:
Ø KAKAP ØKEONG MACAN
Ø BAWAL BINTANG 3. RUMPUT LAUT (GRACILARIA)

CRUSTACEA
Ø UDANG WINDU (PANAEUS MONODON)
ØKEPITING
Ø UDANG PUTIH (P. MERQUENSIS); VANAMAE
SELEKSI WADAH BUDIDYA /
HOLDING SYSTEM
LONG LINE / RAWAI UTK
RUMPUT LAUT ATAU KEKERANGAN
TRAY / JARING UTK
BUDIDAYA KEKARANGAN
KARAMBA JARING APUNG / KJA
UNTUK IKAN (FIN FISH)
KARAMBA TANCAP
FIBER GLASS TANK UNTUK
PEMBENIHAN
KOLAM SEMEN DAN KOLAM TANAH
TAMBAK
SELEKSI LOKASI
1. PASOK DAN KUALITAS AIR
2. TOPOGRAFI DAN TEKSTUR
TANAH/SUBSTRAT DASAR
3. KRITERIA LINGKUNGAN
(HYDROBIOLOGIS: PARAMETER FISIKA,
KIMIA DAN BIOLOGIS AIR)
4. FASILITAS PENUNJANG:
Ø INFRASTRUKTUR
Ø LEGAL ASPEK
Ø KEAMANAN
SELEKSI BENIH
BENIH DARI ALAM
BENIH DARI HATCHERY
1. KETERSEDIAAN TERGTG
PD SPAWNING SEASON / 1. TERSEDIA SETIAP SAAT &
GROUND & NURSURY DPT DIREKAYASA
GROUND 2. HARGA STABIL
2. HARGA FLUKTUATIF
3. UKURAN HOMOGEN
3. UKURAN TIDAK HOMOGEN
4. KUALITAS INDUK TDK 4. KUALITAS INDUK DIKETAHUI
DIKETAHUI 5. TIDAK TERCAMPUR DG
5. TERCAMPUR DG SPESIES SPESIES LAIN
LAIN 6. TDK MENGAKIBATKAN OVER
6. DPT MENGAKIBATKAN FISHING
OVER FISHING
7. TDK TAHAN THDP
7. TAHAN THDP PERUBAHAN PERUBAHAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
PROSES TERJADINYA
PENYAKIT BERKAITAN
DENGAN:
Inang/hospes
Agen penyakit
lingkungan
MUJAIR NILA HITAM

RED FLORIDA GIFT


Konsep interaksi
Inang/hospes
• Semua satwa yang hidup diair.
• Menurut UU No.3 tahun 2004 dan telah diubah menjadi
pasal 1 Undang-Undang No. 45 tahun 2009 : ikan adalah
segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan
• Mamalia air
• adalah binatang menyusui yang sebagian besar hidupnya
dilakukan di air
• Mamalia air tawar
• Ordo Carnivora  Lutra sp atau berang berang sungai
• Ordo Monotrema  Platypus
• Ordo Artiodactyla  Hippopotamus amphibious
• Mamalia laut adalah mamalia air yang hidup di air laut dan
dan mencari makannya di laut.
• Berukuran besar
• Bentuk tubuh hidrodinamis
• Ekstrimitas termodifikasi untuk bergerak diair
• Termoregulasi berkaitan dengan lapisan kulitnya
• Ada 4 kelompok :
• Ordo Cetacea  paus, lumba-lumba dan porpoise
• kelompok sirenia  Manatee dan Dugong
• Kelompok pinipedia  singa laut, walrus dll
• Kelompok Carnivora  beruang laut, berang-berang laut.
Agen penyakit
• Infeksius • Non Infeksius
• Bakteri • Metabolik
• Virus • Nutrisi
• Jamur • Toksin
• Protozoa • genetik
• Parasit
HAMA IKAN
Yuyu/kepiting
Ikan gabus
Belut
Ular
Burung
Serangga air  odonata dan Anisoptera (capung) dll
Kompetitor  yuyu,kepiting.katak, keong dll
Pengganggu linsang
LINGKUNGAN
Fisik
Kimia
Tingkah laku
BEBERAPA KONDISI LINGKUNGAN YANG
MENYEBABKAN KEMATIAN
• Perubahan suhu air secara mendadak
• pH air yang terlalu rendah atau sangat tinggi
• Kurangnya oksigen terlarut dalam air
• Meningkatnya senyawa-senyawa beracun
• H2S (gas metan)
• Karbondioksida
• Amoniak
• Polusi pestisida
• Kekeruhan air meningkat/kecerahan air menurun
Hal yang perlu diperhatikan saat akan membuat suatu
budidaya atau pemeliharaan
FISIK
Lokasi/lahan
Bentuk kolam/petakan  berbeda antar komoditas dan
keperluan
Saluran pembuangan
Saluran air
Aliran listrik
Filtrasi
Peralatan monitoring kualitas air
termometer (pengukur suhu)
refraktometer atau salinometer (pengukur salinitas),
DO meter (pengukur oksigen terlarut)
pH meter, dan secchi disk (pengukur kecerahan air),
Alat test kit  analisa alkalinitas, Nitrit dan Nitrat
KUALITAS AIR
Temperatur
Salinitas
Oksigen
Nitrat dan Nitrit
pH
Kekeruhan
Kandungan amoniak
Kandungan nitrat dll
Manajemen air pada ikan air tawar
Salinitas kurang dari 0,05%
Sungai, danau, kolam ataupun waduk dan tambak
Kolam didefinisikan sebagai lahan yang dibuat untuk
menamoung air dan digunakan untuk memelihara ikan
dan satwa air lainnya
Tambak adalah kolam buatan yang berada disekitar
pantai, digunakan untuk membiakkan ataupun
membudidayakan ikan, udang, kekerangan dll 
biasanya berkaitan dengan air payau.
Manajemen air pada air tambak
Salinitas tidak lebih dari 30 ppt
pH kurang dari 8.5
Penggantian air secara berkala
Filtrasi
Kekeruhan.
Kepadatan
Warna air
Sumber listrik
MAMALIA AIR
MANAJEMEN PENGENDALIAN DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT
Mamalia Air
• Mamalia air merupakan binatang
menyusui yang sebagian atau seluruh
hidupnya berada di air
Manajemen Mamalia Air
• Manajemen mamalia air harus memperhatikan
aspek behavioral (prilaku) dan aspek fisiologis.

• Program perawatan yang lengkap merupakan


kombinasi dari beberapa aspek, berupa
nutrisi/pakan, lingkungan, handling dan prosedur
transport.
Faktor yang mempengaruhi kesehatan
Mamalia air
• faktor lingkungan
• faktor pakan
• faktor penyakit
DISTRIBUSI DAN HABITAT
Tursiops truncatus Tursiops aduncus

• Hidup diperairan sedang dan • Hidup di Perarian sedang


tropis (10 sd 32 C) dan Tropis (10 sd 32 C)
• Pesisir dan Laut dalam • Pesisir dan laut dalam
• Samudra Pacifik, utara
• Samudra Atlantik, Nova-
Jepang – Selatan Amerika n
Patagonia, Norwegia-ujung Cile, Samudra Hindia dr
Afrika selatan, termasuk Indonesia – Australia sd
Medeterania n laut hitam, Afrika Selatan, Laut Merah.
melimpah di sepanjang Tropic Pasifik- Hawaii
pantai Amerika dr Cape Cod • Ciri : Bagian Perut hingga
smp Teluk Meksiko samping terdapat Spot
• Ciri : Bagian Perut Mulus, abu2, moncong lebih
moncong lebih pendek panjang
Distribusi dan Habitat
DISTRIBUSI DAN HABITAT
MIGRASI POPULASI
• Variasi suhu, gerakan ikan • Tidak Terancam
makanan, kebiasaan makan
• Tidak diketahui,
• Posisi Lintang lebih tinggi diperkirakan pd daerah
kecenderungan migrasi tertentu : Bag. Timur
musiman Pasifik – 243.500 (US.
• Diperairan panas tidak NMFS), Barat Laut Pasifik
banyak pergerakan - 316.935. Atlantik utara -
• Hewan pesisir tetap terbatas 19.459, teluk meksiko-
dalam wilayah-wilayah ( 45.000, Mediterania-
Warga setempat/endemis) 10.000 dst
• Perairan INA ?
Tursiop aduncus
Tursiop truncatus
PERILAKU
• Hidup berkelompok , 2 sd 15 dan dapat bergabung dalam
kelompok besar dr berbagai wilayah. Hubungan jarang
permanen.
• Komposisi dan Struktur sebagian berdasar pada usia,
jenis kelamin, kondisi reproduksi, hubungan keluarga, dan
sejarah asosiasi.
• Siklus aktifitas dipengaruhi lingkungan dan faktor fisiologis
• Senang melompat 4,9 m , mengikuti kapal, membawa
benda disekitar, melempar rumput laut satu dg yg lain,
menggunakan benda u meminta interaksi
• Memiliki sifat membantu thd yg lain,
• dan menyelidik benda baru atau wilayah asing.
• Interaksi dg hewan lain : toleransi, menghindari dan agresi
Diet dan Kebiasaan Makan
• Predator aktif dan makan berbagai jenis ikan, cumi, udang.
• Jumlah pakan : 4 sd 6 %, u menyusui 8 %
• Tidak mengunyah, gigi sebagai penangkap mangsa
• Lambung Komplek  untuk pencernaan cepat
• Perilaku makan fleksibel
Kemampuan Hidup dan Penyebab
Kematian
• Hidup rata-rata 20 tahun
•  1 sd 2 % sd 40 tahun.
•  Captivity : rata2 lebih lama (AMMPA-Seaworld : 25
tahun)
• Metode menentukan umur  dg Gigi (lapisan Iris)
• Berbagai penyakit dan parasit kematian lumba-lumba
• Note : thn 1987 dan 1988 dipantai timur Amerika terjadi
kematian masal lebih dr 740 ekor dan 333 ekor lumba-
lumba hidung botol di kawasan Atlantik tengah sejak Juli
2013Morbillivirus
Dampak Manusia
• Kepadatan lalu lintas perahu, perusakan habitat, polusi
dapat mempengarui populasi terutama lumba-lumba
pesisir.
• Perburuan oleh nelayan dibeberapa Negara.
• Interaksi Perikanan: Bycatch, Overfished,
Manajemen Pemeliharaan

Medical
Facilities
Food

Pool
Animal

Water
Trainer
System
Manajemen Pemeliharaan
Kolam Satwa

• Jenis Kolam : • Nomor Registrasi


• Kolam Utama, Kolam • Animal Record
Pemeliharaan, Kolam
Karantina • Jumlah

• Ukuran /Bentuk:
• MHD, Kedalaman, Volume
• Sarana dan Prasarana :
• Bahan, Atap, Pintu, ventilasi,
pencahayaan
Manajemen Pemeliharaan
Pakan Sistem Pengairan

• Jenis • System
• Kwalitas • Filtrasi
• Kwantitas • Turn over
• Penyimpanan • Desinfeksi
• Cara Pemberian • Standarisasi
• Makanan Tambahan
Manajemen Pemeliharaan
Dokter Hewan dan Fasilitas
Pelatih Kesehatan

• Berbadan sehat • Program Pemberian Pakan


• Penyayang binatang • Program pengawasan
• Kreatif Pakan, Air dan Lingkungan
• Pengetahuan dasar :
• Pengetahuan Biologi dasar
• Program Pencegahan
dan Tingkah Laku satwa Penyakit
• Water system • Pengobatan Penyakit
• Pakan
/Kuratif
• Kesehatan hewan Praktis
• Restrain • Breeding Program dan
• Basic Training Konservasi
• Performing
Peralatan monitoring kualitas air
• termometer (pengukur suhu)
• refraktometer atau salinometer (pengukur
salinitas)
• DO meter (pengukur oksigen terlarut)
• pH meter, dan secchi disk (pengukur kecerahan
air)
• Alat test kit analisa alkalinitas, Nitrit dan Nitrat
Manajemen pakan
• Jenis
• Kualitas dan kuantitas
• Faktor pendukung
Ø Teknik penyimpanan
Ø Teknik pemberian
Mengapa EX-situ Diperlukan
• Dalam Lingkungan terlindung  Ilmuwan dapat
meneliti aspek biologi yg sulit dialam liar
• Pendidikan pengunjung dan masyarakat tentang satwa,
ekosistem dan perlindungannya
• Penyelamatan dan rehabilitasi
• Jajak Pendapat hasil survey Harris Interactive 2005 :
• 96 % setuju Oceanarium memainkan peran penting dalam
mendidik masyarakat tentang mamalia laut, mereka tidak
mungkin dinyatakan memiliki kesempatan untuk melihat
• 96 % setuju untuk menyediakan informasi berharga tentang
pentingnya laut, air dan satwa yg hidup di dalamnya.
• 93% setuju memberikan ilham tindakan konservasi yang
dapat membantu
• 93 % setuju bahwa orang lebih cenderung untuk peduli
tentang satwa jika mereka belajar di oceanarium

Anda mungkin juga menyukai