Anda di halaman 1dari 42

Pencekokan dan Pengambilan Darah Hewan

Laboratorium
K3/P1
1. Arnold Scropsky Muntu J3P116010
2. Aulia Fildzah Ramadhita J3P116012
3. Cut Aldila Febiana J3P116014
4. Giovanni Rivaldo Tambunan J3P116024
5. Chairul Hardiyan Putra J3P216080

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
PENDAHULUAN
Pemberian obat pada hewan uji

• per oral
• Subkutan
• Intramuscular
• Intravena
• intraperitonial.

per oral • dengan mencampurkan dengan


makanan
• dengan menggunakan jarum khusus
berukuran khusus 20 dan panjang 5
cm
• mempelajari
Pengambilan darah hewan farmakokinetika suatu
pada laboratorium obat
• mempelajari hormon
• Substrat padat sel darah
merah
• analisi berbagai
konsentrasi obat dan
hasil metabolitnya.

Teknik pengambilan tergantung pada faktor-faktor


sampel darah spesifik dari pertcobaan yang
akan dilaksanakan.
Waktu dan Tempat
Hari, tgl : Senin, 16 April 2018 dan Senin 23 April 2018
Tempat : Klinik Hewan Progra Diploma, Institut
Pertanian Bogor
Waktu : 14.00 – 18.00 WIB

Alat dan Bahan

Alat : spidol, spoit, sonde lambung, feeding tube,


syringe, tabung EDTA dan Mikrohematokrit

Bahan: Ultrasound Gel, kapas alkohol, kapas kering


dan hewan laboratorium (mencit dan tikus).
METODE
Pencekokan Mencit dan Tikus
1. Handling Hewan

A. Pangkal ekor mencit B. Kepala tikus


digenggam dimasukan pada celah
menggunaakan jari antara jari tengah dan
kelingking dan telapak telunjuk, bagian badan
tangan, tengkuk mencit digenggam
digenggam menggunakan jari
menggunakan telunjuk jempol, jari tengah dan
dan jempol jari kelingking.
2. Pengukuran panjang sonde lambung mulai dari
rusuk terakhir sampai ujung moncong hidng.

3. Ujung selang sonde lambung dekat moncong


hidung ditandai dengan spidol.

4. Cairan atau obat diambil. Selang sonde


lambung dilumasi dengan ultrasound gel

5. Sonde lambung dimasukan kedalam mulut


mencit

6. Aspirasi untuk memastikan sonde lambung


masuk ke lambung
Pecekokan Kelinci

1. Tengkuk kelinci deganggam kuat, bagian caudal


kelinci ditahan menggunakan tangan, badan
kelinci tegak
2. feeding tube diambil dan diukur panjangnya dari
lambung hingga hidung. Beri tanda
3. Cairan diaspirasi kedalam feeding tube, ujung
feeding tube dilumasi dengan ultrasound gel.

4. feeding tube dimasukan kedalam lambung


melalui hidung hingga batas yang ditandai

5. Cairan dimasukan kedalam lambung


Pengambilan Darah Mencit

1. Mencit dihandle

2. Mencit diposisikan lateral recumbency

3. Pipet mikrohematokrit dimasukan kedalam


conjunctiva. sudut kemiringan 30o-45o
4. mikrohematokrit sedikit ditekan atau diputar
sebanyak 5 kali hingga melukai plexus

5. Tampung darah di tabung EDTA lalu dilakukan


penekanan pada mata menggunakan kapas kering
Pengambilan Darah Tikus

Pengambilan Darah melalui Ekor

1. Tikus dibius
2. diposisikan dorsal recumbency atau ventral
recumbency
3. Pangkal ekor dan sekitarnya dibersihkan
menggunakan kapas alcohol
4. Darah diambil menggunakan spoid dengan posisi
spoid kurang lebih 45o
5. Darah diambil dan ditampung di tabung EDTA
Pengambilan Darah melalui Vena Saphena

1. Tikus diposisikan lateral recumbency


2. femur tikus dibendung dan dibersihkan
menggunakan kapas alcohol

3. Pembuluh darah ditusuk menggunakan needle


dengan posisi spoid kurang lebih 45o

4. lalu luka bekas tusukan needle diberi kapas


kering

5. Darah dimasukan kedalam tabung EDTA


Pengambilan Darah melalui Cranial Vena Cava

1. Diposisikan ventral recumbency


2. Bagian manubrium sternum kanan dipalpasi.
3. Jarum dimasukan dibawah rib pertama disebelah
manubrium kanan, sudut kemiringan 20o-30o.

4. Needle diarahkan ke midline lalu spoid diaspirasi

5. dimasukan kedalam tabung EDTA


Pengambilan Darah Kelinci

1. daerah vena auricularis marginal dibersihkan


2. Pangkal telinga dibendung

3. Needle ditusukan kedalam pembuluh darah


dengan sudut kemiringan 20o-30o.

4. Darah diaspirasi
5. Spoit ditarik, bendungan dilepaskan

6. Darah ditampung kedalam tabung EDTA


HASIL
Penghitungan ketamine
Dosis : 40 mg/kgbb
Sediaan : 100mg/ml
Berat badan : 0,225 kg
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
0,225 𝑘𝑔 𝑥 40 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
= 0,09 ml
100 𝑚𝑔/𝑚𝑙

Penghtungan xylazine
Dosis : 4 mg/kgBB
Sediaan : 20 mg/ml
Berat badan : 0,225 kg
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
0,225 𝑘𝑔 𝑥 4 𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
= 0,045 ml
20 𝑚𝑔/𝑚𝑙
Pencekokan hewan lab

Pengukuran panjang selang sonde


lambung

Penandaa selang sonde lambung


Pengambilan cairan untuk cekok tikus

Pelumasan ujung sonde


lambung tikus
Pemasukan selang sonde
lambung kedalam mulut

Pemasukan sonde lambung


kedalam mulit tikus
Pelumasan ujung feeding tube

Pemasukan feeding tube melalui


hidung
Pengambilan darah

Pemasukan mikrohematokrit
kedalam conjuctiva mencit

Darah mengalir dari media


chantus ke mikrohematokrit
Pengambilan darah melalui vena
caudal ekor

Pengambilan darah di vena saphena


Pembersihan area vena
auricularis di telinga kelinci

Pengambilan darah di vena


auricularis kelinci
Pencekokan

PEMBAHASAN
Faktor yang mempengaruhi
efek obat
Rute pemberian obat
Menentukan jumlah dan
kecepatan obat yang masuk
kedalam tubuh
(Katzug, Bertram G 2001).
Rute pemberian obat

1. Jalur enteral 2. Parenteral


pemberian obat melalui • Transdermal (topikal)
saluran gastrointestinal • Injeksi
(GI) • inhalasi.
• Sublingual
• Bukal
• Rektal
• oral
memasukkan formula cairan
makanan atau obat ke dalam

memasukkan selang makanan


lewat hidung atau mulut
kedalam perut

Selang plastik lunak atau alat suntik dengan


Sonde jarum berujung tumpul yang masuk melalui
mulut hewan ke dalam lambung (Perry Dan
Potter 2005).
cara pemberian oral pada hewan coba
menggunakan sonde lambung

ujungnya yang telah diberi pelumas

posisi tikus menengada ke atas dan mulutnya


sedikit terbuka

sonde lambung (jarum tumpul) di tempatkan pada langit-


langit mulut

arahkan ke esofagus menuju lambung


Ciri jarum tepat pada lambung terdapat adanya
rongga dan jarum dari
sonde oral terasa
longgar,

Keuntungan mudah, ekonomis, tidak perlu steril

• dapat mengiritasi lambung dan usus


Kerugian • hewan harus dalam keadaaan sadar
• absorpsi obat dapat terganggu dengan
adanya makanan.
Nasogastric Tube atau feeding tube pada kelinci

“Nasogastric” Latin “nasus”untuk hidung

Yunani “gaster” yang artinya perut

selang yang
dimasukkan melalui
Selang Nasogastrik atau NG tube
hidung sampai ke
lambung

(Metheny dan Titler 2001).


aspirasi dilakukan untuk menentukan selang stomach
tube masuk atau tidak di lambung

Spoit yang di aspirasi akan


tertarik dengan sulit, seperti Masuk lambung
adanya penolakan

spoit yang di aspirasi dengan


mudah ditarik seperti berisi masuk paru-paru
udara.
Pengambilan Darah

PEMBAHASAN
• shok hipovolemik
Pengambilan darah yang
• Stress
terlalu banyak pada hewan kecil
• kematian

pengambilan darah yang tidak


menyebabkan anemia
sesuai aturan

10% dari total volume darah


dalam tubuh. selang waktu 2-4
pengambilan darah minggu

1% dari berat tubah dengan interval


24 jam
Pengambilan darah mencit

Menurut Permadi B et al. (2013)

1. dipegang dan dijepit bagian tengkuk

2. Mikrohematokrit digoreskan
arah foramen opticus
pada medial canthus mata

3. mikrohematokrit diputar sampai melukai


plexus
Keuntungan:
dapat menghasilkan volume
darah dalam jumlah besar

Kekurangan:
dapat mengakibatkan trauma pada mata

(Anonim 2017)
Pengambilan darah tikus

Lokasi

• vena lateral dari ekor


• bagian ventral arteri ekor
• sinus orbitalis mata
• vena saphena (kaki)
• anterior vena cava
• langsung dari jantung.
Vena Lateral atau Arteri
mudah dilakukan
Ventral Ekor

sampel yang dihasilkan kualitasnya akan


bervariasi karena kemungkinan dapat
terkontaminasi dengan produk jaringan dan
kulit
Koleksi sampel darah melalui vena lateral saphenous
sangat mudah dilakukan pada tikus.

Anonim (2017)

Jarum ukuran 25 G

Lokasi ini baik untuk sampling secara serial dengan


menggunakan ke dua kaki secara bergantian.
darah dengan volume
vena jugularis menengah sampai besar
dengan kualitas baik

dapat dilakukan tanpa anestesia anestesia sangat


memudahkan
prosedur
Pengambilan darah pada kelinci

Lokasi koleksi darah pada kelinci

• melalui jantung
• vena dan arteri telinga

(Anonim 2017).
SIMPULAN
Dalam praktikum ini dilakukan aplikasi
obat secara peroral pada hewan laboratorium
menggunakan sonde lambung dan feeding
tube, dengan memasukkan alat ke dalam
lambung hewan. Pengambilan darah hewan
laboratorium dilakukan pada beberapa tempat
yaitu pada plexus retroorbitalis, ekor, Vena
Saphena, Cranial Vena Cava, dan vena
auricularis marginal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Penggunaan dan Penanganan Hewan Coba
Rodensia dalam Penelitian.
http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/bo
oklet/juknis-rodensia-2107/isi-juknis-rodensia-
2017.pdf. Diakses Pada Tanggal 27 April 2018.
Katzung, Bertram G. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik.
Jakarta: Salemba Medika.
Metheny N A., Titler M. 2001. Assessing Placement of
Feeding Tubes.American Journal of Nursing
101(5).
Musrifatul, Hidayat A. Aziz A. 2008. Praktikum Ketrampilan
Dasar Praktik Klinik : Aplikasi Dasar- dasar Praktik
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Permadi B, Safitri D, Diki E, Kusumasdiyanti F. 2013.
Makalah Hewan Laboratorium Tentang Cara
Pengambilan Darah pada Mencit dan Tikus. Malang.
Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya.
Potter, P.A. dan Perry, Anne Griffin. 2005. Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Alih
Bahasa: Yasmin Asih dkk; Editor: Devi Yuliani, Monica
Ester. Jakarta: EGC.
Siswandono, B .1995. Kimia Medisinal. Surabaya : Airlangga
Press

Anda mungkin juga menyukai