Oleh:
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Anjing dan kucing memiliki posisi yang unik dalam kehidupan manusia.
Anjing dan kucing tidak hanya dijadikan sebagai hewan penjaga rumah, tetapi juga
sudah dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga. Mereka bisa dilatih, diajak
bermain dan merupakan teman yang sangat tepat untuk menghilangkan stres.
Memiliki satu atau dua ekor anjing atau kucing tentu sangat menyenangkan, tapi yang
terjadi apabila populasi mereka meningkat secara tidak terkontrol akibat perkawinan
populasinya yang tidak terkontrol menjadi suatu masalah yang harus dipecahkan.
pada kucing jantan yakni dengan mengambil kedua testes hewan tersebut, sedangkan
Organ reproduksi pada hewan betina secara umum terdiri atas organ
kelamin betina seperti estrogen dan progesteron, oleh karena itu ovarium sering
disebut sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Organ-organ reproduksi
sekunder atau saluran reproduksi terdiri dari tuba Fallopii (oviduct), uterus, cervix,
vagina dan vulva. Keseluruhan organ reproduksi tersebut di atas terletak di dalam
rongga abdomen, tepatnya di ventral rektum dan dorsal dari vesica urinaria, secara
aktivitas reproduksi.
Ovarium dan uterus adalah organ terpenting pada reproduksi hewan betina.
Ketika fungsi ovarium dan uterus tidak lagi diinginkan maka dapat dilakukan
Jika hanya ovarium yang dibuang maka disebut ovariectomi sedangkan jika uterus
dipandang sebagai suatu terapi. Hal ini berhubungan dengan beberapa perubahan
endometritis, tumor uterus, cyste, hyperplasia uterus dengan infeksi sekunder yang
betina.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ovariohysterectomy
prosedur bedah elektif yang paling umum dilakukan untuk sterilisasi hewan kecil di
memberikan efek kontrol populasi anjing dan kucing dan mengurangi kejadian
local, ruptur uteri, dan neoplasia uterus. Dalam sebuah penelitian terhadap 1712
ovariohysterectomy pada anjing, 82% dilakukan untuk sterilisasi elektif, 18% untuk
kambuhnya tumor jinak atau ganas yang memiliki reseptor estrogen. Para pendukung
Ovarium, saluran telur, dan uterus melekat pada dorsolateral dinding rongga
perut dan dinding lateral pelvis rongga dengan dipasangkan dua lipatan peritoneum
yang disebut kanan dan ligamen kiri lebar. Secara cranial, ligamentum luas terpasang
oleh cara ligamentum suspensori ovarium (Gambar 2.1). Ligamentum yang luas
Ligamentum suspensori berjalan dari aspek ventral ovarium dan mesosalpinx secara
kranial dan dorsal ke tengah dan sepertiga ventral dari dua tulang rusuk terakhir.
yang tepat melekat pada ujung kranialis tanduk uterus. Ligamentum bundar uterus
menempel pada ujung kranial tanduk uterus dan merupakan kelanjutan ekor
ligamentum yang tepat. Ligamentum bundar memanjang secara kaudal dan ventral di
ligamen yang luas, dan, di sebagian besar anjing betina, itu melewati kanal inguinalis
luas dan memanjang dari aorta ke ovarium. Itu dua pertiga bagian dari kompleks AV
kurang berbelit-belit pada kucing. Arteri ovarium memasok ovarium dan bagian
kranial dari tabung uterus pada anjing dan kucing. Pasokan arteri ke uterus pada
anjing dan kucing yang tidak hamil relatif tidak tergantung pada pasokan ke ovarium.
Vena ovarium kiri mengalir ke vena ginjal kiri, dan vena ovarium kanan
mengalir ke caudal vena cava. Pembuluh darah uterus berjalan dalam hubungan dekat
dengan arteri uterus dan berakhir caudally ke vena iliaka internal (Bojrab et al.,
2014).
reproduksi dan susu lebih vascular di bawah pengaruh estrogen. Selain itu Rahim
lebih rapuh selama estrus dan dapat sobek ketika diklem. Selama ovariohysterectomy,
rahim dapat ditemukan dan diambil dengan jari telunjuk atau spay hook. Kait spay
harus dimasukkan dan ditarik kembali dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan
yang tidak disengaja pada limpa atau pembuluh mesenterika. Kait spay tidak boleh
digunakan pada hewan dengan pyometra, gangguan perdarahan, atau rahim yang
berat atau rapuh. Jika rahim atau indung telur tidak dapat ditemukan dengan mudah,
sayatan harus diperluas dan daerah dorsal ke kandung kemih dan kaudal ke ginjal
kutub kranial ovarium ke kutub ekor ginjal atau dorsal dinding tubuh ke ginjal.
Pembuluh ovarium membentang dari garis tengah dorsal ke arah lateral indung telur.
Jika ligamentum suspensori rusak pada bagian kranialnya sebagian besar pembuluh
ovarium cenderung rusak. Jika ovarium ditarik terlalu kuat ketika ligamen suspensori
rusak, pembuluh bisa robek. Tujuan akhirnya adalah untuk dapat mengangkat
ovarium dari perut cukup untuk memvisualisasikan pedikel. Pada beberapa hewan,
terutama kucing atau hewan yang sedang hamil atau dalam estrus, ligamen suspensori
Ovariohysterectomy pada kucing dapat melalui garis tengah ventral atau flank
ovariohysterectomy pada kucing menyusui karena kelenjar susu sulit dipisahkan pada
garis tengah perut. Pada kucing ovarium relatif mudah untuk ditarik dari perut, tetapi
tubuh rahim lebih sulit terekspos, karena itu perut harus diiris pada sepertiga tengah
jarak antara umbilicus dan pubis. Garis tengah rektus eksternal mudah dilihat begitu
lemak subkutan telah diinsisi (namun linea bias sangat sempit). Lemak faliformis
melekat secara internal di sepanjang garis tengah perut yang dapat menganggu
visualisasi dan penyisipan kait spay. Rahim dapat ditemukan dengan kait spay atau
jari telunjuk. Omentum kucing lebih mudah diangkat daripada ligamentum yang luas,
sehingga menemukan uterus dengan kait yang memanjang bias membuat frustasi.
Serviks tidak terlihat pada kucing, dan ureter dapat terletak di ligamentum (Tobias,
2010).
2.5 Anestesi
(2004) Obat – obatan premedikasi diberikan maksimal 10 menit atau kurang lebih
setengah sampai 1 jam sebelum pemberian anastesi umum atau local. Obat – obatan
Adapun obat-obatan pramedikasi dan anastesi yang digunakan pada operasi ini adalah
1. Atropin
dan pencernaan. Atropin adalah obat pilihan untuk mengatasi stimulasi vagal
berlebih yang terkait dengan beberapa kondisi klinis. Atropin juga digunakan
sebagai penangkal keracunan organofosfat. Atropin sebagai agen
2. Acepromazine
dan obat bius tambahan. Pada hewan kecil, durasi sedasi dapat terjadi dalam
10 menit dan memiliki durasi 4-6 jam. Pada hewan kecil, acepromazine dapat
reseptor alfa pada otot polos pembuluh darah, juga menghasilkan vasodilatasi.
Ketika diberikan sebagai obat bius, obat ini dapat menurunkan resistensi
3. Ketamine
xylazine). Sebagai agen anestesi mekanisme aksi ketamine yang tepat tidak
Ketamine adalah konsentrasi yang sama dari dua isomer (R-ketamine dan S-
PERSIAPAN OPERASI
A. Alat :
B. Bahan :
2. Ketamin 9. Tampon
vomit.
abdomen.
Suhu : 39,1 ºC
memudahkan anestesi serta lebih tenang pada saat sadar dari anestesi
berikut :
drape.
LAPORAN BEDAH SALURAN REPRODUKSI
Judul : Ovariohiterectomy
AMBULATOR PASIEN
Surabaya
Anamnesis : Kondisi kucing sehat, sudah divaksin dan diberi obat cacing, nafsu
PEMERIKSAAN FISIK
Temperatur : 39,10C
dengan 4 kaki.
KULIT BULU Bulu rontok,
turgor kulit
√ N Bulu Alopecia Dehidrasi
Kulit Lesi Tumo cepat kembali,
Abn
E tidak terdapat
ektoparasit.
toparasit
MEMBRANA Konjungtiva
H Sianosis Ikterus
hiperemis
SIRKULASI palpasi,
√ N Jantung Thrill Aritmia
Suar Abn auskultasi
Abn
normal. Lub dub
N Murmurr
Batuk noturnal dapat dibedakan
i
SISTEM Sistem
Keras
dan kiri.
DIAGNOSIS : Ovariohisterectomy
PROGNOSIS : Fausta
TREATMENT :
Setelah selesai operasi diberikan terapi injeksi antibiotik dan anti inflamasi
Mf la pulv da in caps td no X
S. 2 dd caps 1 pc
___________________ ʆʆ
LANGKAH OPERASI
pembuangan/ pengangkatan sel telur (ovarium), tuba falopii dan uterus pada hewan
uterus seperti: kista ovarium, pyometra, torsio uterus, prolaps uterus dan ruptura
uterus (pencegahan agar tidak terjadi hiperplasia vagina). OH dapat dilakukan pada
anjing dan kucing yang berumur kurang lebih 6 bulan, sebelum atau sesudah siklus
peritoneum. Setelah kulit tersayat cari linea alba yang berupa garis putih
scalpel secara lurus kemudian dilanjutkan dengan preparasi tumpul agar linea
setelah itu putar ke arah medial untuk mendapatkan cornua uteri sebelah kanan
3.
Telusuri cornua uteri yang didapatkan tadi sampai didapatkan ovarium. Potong
darah ovary, jangan sampai ikut terpotong). Begitu ovarium kanan dan kiri
caudal dan kemudian pemotongan dilakukan diantara kedua tang arteri tersebut.
4. Buat lubang pada ligamen di bagian caudal ovarium. Letakkan 2 samapi 3 forcep
proximalis. Buat ikatan pada pedicel ovarium tadi yang sudah di klem dengan
menggunakan cut gut chromic 3.0 ( buat 2 ikatan). Potong ligamen antara ikatan
yang mengikat ligamen suspensory dengan klem yang menjepit ovarium. Setelah
yakin tidak terjadi pendarahan, tang arteri yang mengikat ligamen suspensory
5. Bagian uterus ditelusuri sampai mencapai bifurcatio dan corpus uteri. Bagian
corpus uteri dijepit dengan klem, kemudian dilanjutkan untuk menelusuri cornua
uteri yang telah di potong tadi sampai didapatkan corpus uteri, buat lubang pada
ligamen yang menggantung uterus serta arteri dan vena. Klem semua ligamen
hingga terjepit, buat ikatan yang kuat dan potong. Setelah yakin tidak terjadi
pendarahan, klem yang menjepit uterus bagian proximal dapat dilepas. Reposisi
terjahit tanpa ada omentum yang ikut terjahit dengan jahitan terputus sederhana.
BAB III
Pemeriksaan
Hari/
NO. fisik Makan Minum Defekasi Urinasi Terapi
Tanggal
T R P
Selasa Tolfedin
1. 39,1 20 120 - - - -
03.03.2020 dan Floxivet
Rabu Racikan
2. 37,8 - - -
04.03.2020 Obat
Racikan
Kamis
obat &
3. 38,1 - -
05.03.2020 Povidon
iodine
Jumat Racikan
4. 38,8 - - -
Obat
06.03.2020
Racikan
Iodin
Minggu Racikan
6. 38,1 - -
08.03.2020 Obat
Hari,
Foto Luka Keterangan
Tanggal
Hari ke-1 Luka masih basah
Selasa
03.03.2020
Hari ke-2
Luka masih basah dan
Rabu
sedikit membengkak
04.03.2020
Hari ke-3
Kamis
Luka sedikit basah dan
05.03.2020
membengkak
Hari ke-4
Jumat
06.03.2020
Hari ke-5
Sabtu
07.03.2020
Hari ke-6
Luka sedikit basah dan
Minggu
membengkak
08.03.2020
Hari ke-7
09.03.2020
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan berat badan 3,05 kg, rambut berwarna Orange, suhu 39,1ºC. Pada
falopi, bicornua, corpus uteri dengan tujuan steril, mencegah pyometra, metritis,
tumor atau kista pada ovarium. Selain itu, tindakan operasi ini juga dianjurkan
dilakukan pada anjing betina yang sudah tua yang tidak ingin dikawinkan lagi dengan
Ovariohisterctomy adalah prosedur operasi yang digunakan secara luas oleh Dokter
Hewan. Hal ini ditunjukkan pada kasus pyometra, tumor uterus, atau patalogi lainya
(Djemil dkk., 2010). Tindakan bedah ini akan memberikan efek pada hewan seperti
perubahan tingkah laku, tidak bunting dan tidak dapat menyusui. Untuk melakukan
menderita, hewan menjadi tenang dan mudah dikendalikan (Retina dkk., 2015).
dalam waktu tertentu dapat dipastikan hewan tidak dapat merasakan nyeri sehingga
Salah satu anastesi yang digunakan ialah anastesi umum. Contohnya ketamin
dan xylazin. Banyak penggunaan kombinasi dari ketamin dan xylazin. Ada beberapa
hal yang harus diingat oleh anastesiolog yaitu onset dan sedasi. Onset adalah waktu
yang dibutuhkan suatu obat untuk mempegaruhi tubuh, sedanglan sedasi adalah lama
Dalam bedah kali ini digunakan obat premedikasi dan anstesi yang berupa :
Castran injeksi
Komposisi : Acepromazin,
muscular (IM)
1. Atrosit injeksi
0,65
musculer (IM)
2. Ketamin injeksi
100 mg
daerah yang akan dioperasi bulunya dicukur. Setelah itu pasien diletakkan dengan
posisi rebah dorsal, dan keempat kaki diikat dilakuan pemberian anti septik povidone
kemudian dilakukan insisi pada bagian linea alba untuk membuka rongga abdominal,
pemotongan, sedangkan pada bagian corpus utery terlebih dahulu dilakukan ligasi
artery uterina media sinister dan dexter dan ligase bagian corpus uteri, selanjutnya
dilakukan pemotongan pada bagian corpus uteri(Harvey et al. 1990; Ellison dan
Slocum, 1998).
jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri di letakkan di bawah linea alba agar organ
telunjuk pada bagian abdomen sebelah kanan. Apabila ditemukan angkat keluar
abdomen dan dilakukan fiksasi dengan arteri klem agar tidak kembali kedalam
rongga abdomen. Kemudian dilakukan ligasi pada ujung ovariun dengan catgut plain
3.0. Ligasi juga meliputi penggantung ovarium dan vena ovarica .Ligasi sebanyak 2 x
kemudian pada bagian yang dklem dipotong. Hal ini juga dilakukan pada ovarium
sebelah kiri. Setelah itu dilakukan p[encarian terehadap corpus uteri. Setelah
ditemukan kemudian diangkat, lalu corpus uteri diklem dan dilakukan ligasi pada
bagian atas yang diklem. Ligasi dilakukan dengan menggunakan catgut 3.0 dengan
pola jahitan lambert. Bagian yang diligasi adalah corpus uteri dan arteri uterina.
Kemudian potong bagian corpus uteri diantara 2 klem. Bagian yang terpotong
Ligasi rongga abdomen dengan cairan RL dan bersihkan dengan tampon. Jahit pada
bagian linea alba dengan pola jahitan terputus sederhana dengan benang safril.
Setelah jahitan selesai injeksikan antibiotik vicillin kedalam rongga abdomen. Pada
bagian subkutan dilakukan jahitan dengan pola jahitan memerus sederhana dengan
benang safil. Dan bagian terakhir dilakukan jahitan kulit dengan pola terputus
Selanjutnya oleskan bekas luka jahitan dengan povidon iodine dan tutup luka
pengecekan suhu badan, respirasi, dan pulsus, selain itu setalah dilakukan tindakan
operasi kucing harus dipuasakan lagi selama 2 hari, akan tetapi kucing tersebut diberi
ful Ringer lactate (RL) cairan infus pada hari ke 2 kucing tersebut diberikan air
minum, dan diberi makan basah dan dilakukan pemberian obat oral, interval
pemberian obat pagi dan sore setelah makan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
Hari pertama setelah operasi suhu tubuh 39,1 oC dan mengalami kenaikan pada hari
pertama pasca operasi 96 x/menit, mulai stabil pada hari ke-2 yaitu berkisar 102
x/menit sampai 104 x/menit. Frekuensi nafas kucing mengalami kenaikan dan
penurunan yang tidak begitu signifikan. Frekuensi napas normal kucing adalah 20-
KESIMPULAN
secara keseluruhan beserta uterus, corpus, cornua, dan ovarium, mesometrium, tuba
defekasi, dan urinasi. Terapi yang dilakukan yaitu pemberian obat oral kapsul berupa
Amoxicillin, Asam mefenamat, Vit B complex, dan pergantian kassa secara teratur
setiap hari.
DAFTAR PUSTAKA
bitch.1(10).
Barbara California.
Michael, A. 1983. Physiologi and Behavior of the Dog. Academic Press, London.
Retina, Y., Era, H.M., Desty, A., 2015. Perbedaan Efektivitas Anastesikum Antara
(10) : 1-7
ELSEVIER. Missouri,
Press. Surabaya.
Tobias, K. M.. 2010. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. Blackwell.
Singapore.
Papich, M. G.. 2016. Saunders Handbook of Veterinary Drugs Small and Large