Anda di halaman 1dari 59

Mastitis

Definisi secara sederhana:


peradangan kelenjar susu/ambing

Pengertian sebagian besar Peternak:


peradangan kuartir ambing disertai
perubahan penampilan susu
 Mastos = ambing = kelenjar susu
 - itis = peradangan

peradangan jaringan internal kelenjar ambing
SIFAT PENYAKIT:
1. KAUSA PENYAKIT BANYAK
2. TINGKAT PERADANGAN BERAGAM
3. LAMA SAKIT BERBEDA
4. AKIBAT YANG DITIMBULKAN BERMACAM -MACAM
5. PERSEMBUHAN ANEKA RAGAM

3
PATOGENESE MASTITIS
INFEKSI MO KE AMBING MELALUI LUBANG
PUTING SUSU. MO. BERKEMBANG DLM JARINGAN
AMBING PRODUK BIOLOGIS & METABOLIT

IRITASI JARINGAN

REAKSI RADANG

MASUK MO KE DALAM AMBING SECARA ASCENDENS


dan DESCENDENS
Sources Solutions

Dirty-wet stalls Clean & Dry


sand bedding

Vaccinate - J5

Repair stalls
Jenis mastitis jumlah sel somatik/ml K.patogen perub.fisik
NORMAL < 400000 - -
M.Klinis > 400000 + +
M.Subklinis > 400000 + -
M. Aseptis > 400000 - -
M. Kronis > 400000 + +/-
M. Laten < 400000 + -

MASTITIS SUBKLINIS [IDF]


Mastitis ditandai jumlah sel somatis >400 000/ml,
ditemukan mo patogen dan dalam masa laktasi normal
2 TIPE INFEKSI MASTITIS
MASTITIS KLINIS: ditemukan gejala klinis
 demam, kebengkakan ambing,
keriput,
perubahan fisik susu, sakit,
dll
MASTITIS SUBKLINIS:  tanpa gejala klinis (kasus
di Ind: 65- 85%)
 ambing dan fisik susu normal
 produksi susu turun
 uji khusus mastitis (+)
 ditemukan mikroba patogen
Mastitis Subklinis

ISTILAH : ICEBERG FENOMENA


(kasus mastitis subklinik 20- 50 x mastitis klinis)
 masalah di peternakan
 produksi susu turun
 kualitas susu turun
 sering berubah menjadi mastitis klinis
 berjalan lama
Kejadian MSK 20-50 x mastitis klinis
FENOMENA GUNUNG ES/iceberg
mastitis klinis
2-3%
Permukaan laut

data MSK di Indonesia (1983-2010)


97-98% MSK 67-90% penderita MSK

FAKTOR PREDISPOSISI MASTITIS


1.LUKA/LECET PUTTING:pemerahan kasar,lantai kasar,lap kotor, sikat
2. SANITASI BURUK : kandang, sapi, alat & pemerah kotor
3. GIZI BURUK: kuantitas & kualitas pakan
MASTITIS KLINIS
 merupakan lanjutan Mastitis subklinis
 hanya sebagian jelas simptomnya
 lebih dari separuh tanpa gejala
 bila parah baru terlihat gejala dan sulit di obati
MASTITIS PENYAKIT MAHAL

pengendalian & terapi SULIT

TERBAIK :  PENCEGAHAN PENYAKIT


 PROGRAM PENGENDALIAN/
MASTITIS CONTROL
Ada 2 tipe dasar mastitis:
 Tipe mastitis kontagious
 Tipe mastitis lingkungan

Tipe 1 :
Dapat diukur melalui penghitungan sel somatik
Jumlah sel somatik berhubungan dengan infeksi
kontagious

Tipe 2 :
Sulit dikendalikan karena menyangkut besar
peternakan dan produksi susu yang tinggi
Klasifikasi Patogen Penyebab Mastitis
Staphylococcus aureus

No Growth

MacConkey Agar
Staph aureus Staph sp

Blood Agar
Staphylococcus aureus

Gangrene mastitis
Coliforms

MacConkey Agar

E. coli Klebsiella sp

Blood Agar
Streptococcus spp (environmental)
Str. uberis, enterococci, Str. dysgalactiae

Esculin positive

MacConkey Agar

Strep ag Strep sp

Blood Agar
with esculin
 Menyebar dari sapi ke sapi pada saat proses
pemerahan
 Prevalensi penyakit berhubungan dengan usia
dan periode laktasi
 Terkait erat dengan ada tidaknya program
pengendalian mastitis dan penerapan
manajemen pemerahan dan higiene pemerahan
 Jumlah ternak yang banyak, diikuti
sistem pemerahan yang cepat (mesin
perah)

 Kecepatan pemerahan (mesin perah)


yang ditingkatkan menyebabkan
kepekaan sapi menderita mastitis juga
meningkat (± 12 x)

 Untuk itu diperlukan peternakan yang


memperhatikan lingkungan dan aktifitas
yang higienis (pemerahan, peralatan,
personal)
Bakteri lingkungan adalah tipe utama penyebab mastitis di
sejumlah peternakan. Usaha untuk meminimalkan mastitis
lingkungan di peternakan antara lain:

1.Menjaga agar ambing, kaki, dan flanks(selangkangan) tetap bersih


2.Gunakan prosedur secara konsisten dan efektif tindakan premilking
yang benar
a. Puting tertutup larutan pre-dip
b.Ujung puting betul-betul bersih
c.Seluruh puting harus benar benar bersih
3. Kurangi jumlah bakteria pada dasar/lantai kandang (bedding)
4.Bersihkan lantai kandang 3 x sehari, jangan biarkan sapi tidur,
menginjak manure di lantai.
DIAGNOSA MASTITIS:
1. HITUNG JUMLAH SEL SOMATIK (JSS)
2. PERIKSA KUMAN MASTITIS (PATOGEN)

DIAGNOSA MASTITIS KLINIS


a. Simptom klinis pada hewan, di ambing, susu
b. Laboratorium analisa susu (sel somatik, mikrobiologi)
analisa darah (perubahan biokimia)
c. Lanjutan dari klinis dan laboratorium setelah terapi

DIAGNOSA MASTITIS SUBKLINIS


JUMLAH SEL SOMATIK (JSS)  MENGAPA SEL SOMATIK?
KEHADIRAN KUMAN PATOGEN
20
Coliforms
Menghitung sel somatik dalam susu
LANGSUNG BREED
(jumlah sel somatik/ml sebenarnya) FOSSOMATIK
COULTER COUNTER
TAS
LASER

TIDAK LANGSUNG hanya peroleh data perkiraan jumlah JSS


melalui reaksi kimia
CMT (California Mastitis test)
WST (Whiteside test)
AMP (Aulendorfer Mastitis Probe)
WMT (Wisconsin Mastitis test)
IPB-1 (Institut Pertanian Bogor-1) Mastitis Tes
DIAGNOSA berdasarkan BAKTERI
Memeriksa bakteri secara

LANGSUNG: METODE KOCH


BACTOSCAN
METODE BREED
TIDAK LANGSUNG :
REDUKTASE
PYRUVAT

ALAT DIAGNOSA MASTITIS LAINNYA:


Mastitis detektor
 Milk Cheker
 pH dan Mastitis Card
30%

Sumber::Anri Akira,2009
Jumlah sel somatik/ml rataan prod susu 
500 000 – 1000 000 9,2%
1000 000 – 5000 000 24,6%
> 5000 000 37,5%
HUBUNGAN JSS – PERKIRAAN KERUGIAN

Jumlah Sel Somatik/ml Kehilangan Susu/th/sapi


250 000 - 500 000/ml 180 liter
500 000 - 750 000/ml 340 liter
750 000 – 1000 000/ml 770 liter
> 1000 000/ml 900 liter/th/sapi
menyebabkan penurunan komponen penting
dalam susu: kasein, laktosa, BKTL, lemak
mentega, kalsium, fosfor, kalium

 stabilitas, rasa.

 peningkatan komponen yang kurang disukai


seperti: plasmin, lipase, natrium

Akibatnya nilai jual susu rendah dan


penerimaan peternak menurun karena nilai
jual rendah.
 Penurunan kasein merugikan industri keju
 Penurunan lemak mentega dan laktosa  harga
dasar jual juga turun (sampai 15%)
 Peningkatan enzim lipase dan plasmin 
memecah lemak susu dan kasein, yang berakibat
terhadap hasil olahan susu dan kualitas produk

komponen ini menjadi bahan


pertimbangan bagi pembeli susu
(KUD, KPS, IPS dll)
PERUBAHAN KOMPOSISI SUSU dr penderita MASTITIS
Awal : GANGGUAN FUNGSIONAL PENURUNAN 17%
Kadar B K T L
Kadar LAKTOSA
Kadar KASEIN
Kadar LEMAK
Akut : kadar lemak relatif sedikit naik
mineral Na, Cl naik dan Ca, P, K turun
enzim naik
pH naik (normal 6.4 – 6.8)
derajat asam turun (norm.al 6.0–7.0oSH/13–17oD)
Stabilitas mantel air protein turun, mudah pecah saat
dipanaskan
Kronis : Na, Cl normal kembali M E N G A P A?????
Kerugian ekonomi akibat mastitis
Mastitis mengakibatkan kerugian ekonomis bagi peternak
melalui 2 jalan

Secara langsung
a. susu terbuang
b. pengobatan dan biaya dokter hewan

Secara tidak langsung


a. penurunan produksi susu selama sisa-sisa
masa laktasi karena kerusakan ambing
atau mastitis subklinik
b. Penalti karena peningkatan jumlah sel
somatik
c. Pekerjaan tambahan selama pengobatan
dan perawatan
Kerugian ekonomis lain:

Kerugian ini termasuk faktor risiko yakni

 Jumlah total bakteri meningkat


 Residu antibiotik

Keduanya masuk kedalam pertambahan


nilai penalti
Kerugian akibat peningkatan JSS disebabkan
mastitis subklinis, antara lain:

Produksi turun, turunnya laktosa, kasein dan


lemak mentega.

 Secara umum dapat diterima JSS


200.000/ml atau kurang, tidak ada
penurunan produksi.

 Setiap kenaikan 100.000 sel/ml, akan


terjadi penurunan produksi 2.5%.
Sekitar tahun 1996, peternak di Inggris akan
dikenai penalti sekitar 25% dari harga susu
apabila JSS lebih dari 500.000.
 tujuan akhir dari manajemen yang
baik:
 ternak dengan JSS 200.000/ml,
 Jumlah Total bakteri dibawah 10.000 dan
 insidensi kasus mastitis klinis dibawah
30% per tahun  menghasilkan keuntungan
untuk peternak
MASTITIS TIDAK DAPAT
DIERADIKASI

1.Banyak jenis bakteri yang terlibat, dan


sebagian besar selalu ada.

 pengobatan dengan antibiotik menghasilkan


berbagai efektifitas (tidak selalu berhasil),

 menggunakan vaksinasi hanya dapat


menurunkan sebagian kejadian

2. Cara pendekatan yang terbaik melalui


program pengendalian.
Hal pertama yang harus dimengerti :
BERKEMBANGNYA INFEKSI BARU
(kasus baru mastitis)

Beberapa bakteri penyebab mastitis selalu hadir di


lingkungan 
disebut Bakteri Lingkungan
ditandai dengan perubahan kondisi lingkungan.

Contoh: perubahan kondisi lingkungan,


menyebabkan perubahan infeksi pada
ternak.
Pada kasus infeksi mastitis perubahan pada lubang
puting susu yang sangat kotor  banyak bakteri
ditemukan penyebab mastitis
Bakteri lain seperti S. agalactiae hanya ada
pada sapi yang terinfeksi

 kehadiran sapi ini pada saat baru dibeli


 sapi terinfeksi melahirkan ditengah
peternakan.

Dalam kondisi seperti ini infeksi disebut


sebagai infeksi kontagius karena
ditularkan dari sapi ke sapi lain.
Strategi pengendalian mastitis
mengurangi reservoir (ternak terinfeksi)
melalui:
 lingkungan yang bersih
(sebersih mungkin),
 mengurangi sapi pembawa agen
kontagius dengan terapi kering
kandang,
 teat dipping setelah pemerahan
 culling
pengendalian vektor:
termasuk vektor:

a. pemerah, (pemerahan dengan tangan)

b. sarung tangan

c. pemerahan awal (sebaiknya dilakukan


sebelum pemerahan)
Setelah itu baru puting dicuci demikian
juga dengan tangan pemerah.

d. puting harus selalu dikeringkan, sebelum diperah


Bisa digunakan desinfektan dengan level rendah
(60 ppm jodium atau 200 ppm sodium hypochlorite)
Jumlah bakteri di puting, di air hangat
dan di tangan pemerah dapat ditekan

e.pemerahan sapi penderita mastitis harus


terakhir meskipun tidak tersedia
kandang khusus.

3. optimalkan daya pertahanan ternak


Pertahanan ambing banyak ditentukan
oleh puting susu dan ambing sendiri;
Beberapa daya pertahanan ambing :
1. kulit puting susu
2. teat canal
3. mekanisme intrinsik
a. laktoferin
b. laktoperoksidase
c. complement
d. immunoglobulin
e. PMNs

Menjaga puting dan lubang puting


dalam kondisi yang baik  
Hal ini merupakan komponen
penting dalam pengendalian mastitis
BEBERAPA CATATAN:

1. Sebaiknya setelah diperah usahakan


sapi tetap berdiri sekitar 20 – 30 menit,
sampai teat kanal tertutup.

 Dapat dilakukan dengan pemberian


makanan atau minuman.

 Apabila sapi langsung berbaring maka teat


canal tetap terbuka dan bakteri lingkungan
akan masuk, dan timbul mastitis baru
 Dinginkan ternak jika udara terlalu panas

 Gunakan kontrol terhadap serangga (lalat)


baik untuk sapi laktasi maupun dara

 Pelajari sumber dan strategi pengawasan


terhadap bakteri patogen yang kerap muncul
BEBERAPA CONTOH PROGRAM
PENGENDALIAN MASTITIS

1. Program pengendalian mastitis oleh


NIRD (Nasional Institute for Research
Into Dairying) :
a. Pengobatan dan pendataan seluruh
kasus mastitis klinis
b. celup puting dalam larutan desinfek-
tan setiap akhir pemerahan
c. pengobatan kering kandang pada
akhir laktasi
d. keluarkan/sisihkan kasus mastitis khronis.
e. pemeliharaan secara teratur mesin perah
Penekanan infeksi mastitis klinis
1.Kenali mikroorganisme patogen yang
menginfeksi  penanganan khusus untuk
jenis mikroba tertentu
2.Lakukan sensitiviti test (antibiogram)
meskipun efektifitas pengobatan tidak
mencapai 100% (biasa sekitar 50%)
3.Dari mastitis klinis sering menjadi mastitis
sub- klinis dan dengan faktor stress dapat
menjadi mastitis klinis
4.Kasus khronis sebaiknya sapi di culling
5. Pemerahan sapi penderita mastitis
klinis terakhir
6. Kebersihan/ higiene kandang, ternak
pemerah, air, peralatan lain menjadi
faktor penting.
7.Kering kandang dipercepat dan lakukan
dry cow terapi
8. hindari mastitis environment
KEJADIAN MASTITIS
kering
kandang
laktasi normal

bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

terbanyak kasus : masa kering kandang (sulit dideteksi)


KARENA : 1 Produksi susu turun/berhenti
2 Komposisi susu Kering Kandang : jumlah susu sedikit, kental,
banyak sel epitel runtuh, elektrolit tinggi
Sears, DEEP 2001

Anda mungkin juga menyukai