PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Mammectomy
Mammectomy adalah pengangkatan kelenjar susu secara tunggal, termasuk puting
dan kulit di atasnya kelenjar (A). Mammectomy adalah pilihan yang terbaik ketika massa
mammae langsung di bawah puting susu atau melekat pada kulit di atasnya. Metode tidak
boleh digunakan untuk massa yang melekat pada rektus fasia yang mendasarinya. Jaringan
mammae(M) berada superfisial dari ventral fascia dari muskulus rektus dan terdapat lapisan
lemak tepat dibawah kelenjar. (B). Pengankatan semua jaringan sampai ke fasia rektus untuk
memastikan pengangkat kelenjar susu dan
Terdapat lima macam teknik operasi tumor mammae, yaitu pengangkatan jaringan
tumor tunggal (lumpektomi), pengangkatan glandula mammae tunggal (mastectomy
sederhana atau mammectomy), pengangkatan glandula mammae yang terkena beserta kulit
dan jaringan lemak dibawahnya (mastectomy regional), pengangkatan semua rangkaian
glandula mammae beserta limfonodus yang berhubungan (mastectomy unilateral atau
bilateral), dan pengangkatan glandula mammae dan rectus fascia, otot atau dinding tubuh
(mastectomy radikal). Berikut adalah tabel tipe tumor dan teknik operasi yang
direkomendasikan (Harari, 2004):
Tipe Tumor
<5 mm, berkapsul dan dapat digerakkan
Lokasi tumor ditengah dan pada satu
glandula
Teknik Operasi
Lumpectomy
Mastectomy sederhada atau mammectomy
2.2
Mastectomy regional
Mastectomy unilateral
Mastectomy bilateral atau mastectomy
kedua glandula
Bergabung dengan jaringan
betina dan jarang pada anjing jantan. Insiden tumor mamae pada anjing betina bergantung
pada frekuensi ovariohysterectomy. Risiko neoplasia mamae pada anjing yang disteril
sebelum siklus estrus pertama 0.5% dan sebelum siklus estrus kedua 8%. Setelah masa itu,
risiko 26% pada anjing yang disteril atau dibiarkan utuh. Tumor mamae pada kucing
kejadiannya jauh lebih sedikit yaitu 25 : 100,000 atau 0.025%. Mensteril kucing sebelum 6
bulan, 12 bulan, dan 24 bulan menghasilkan pengurangan risiko tumor mamae 91%, 6%, dan
11% secara berurutan. Mensteril kucing setelah berumur 2 tahun dan ajning setelah berumur
2.5 tahun hanya berefek minimal pada kejadian (Tobias, 2011).
Tumor mamae diklasifikasikan berdasarkan asal dari jaringan dan apakah jinak
(benigna)
atau
ganas
(malignan).
Asal
jaringan
meliputi
glandular
(adenoma/
Tabel 2 : Age of neutering and relative risk of the development of mammary neoplasia in the
bitch compared to intact individuals and number of cases from which statistics are derived.
From Schneider et al. (1969)
2.2 Sistem Staging
Penentuan stadium tumor mamae berdasarkan sistem T (tumor), N (limfonodul), dan
M (metastasis). Versi yang dimodifikasi dari original system staging dipublikasikann oleh
Owen saat ini digunakan oleh kebanyakan oncologist dan kemajuan tahap (stage advances)
dari I ke II ke II sebagai ukuran dari peningkatan tumor primer dari lebih kecil dari 3 cm, ke
antara 3 dan 5 cm. Kategori ukuran ini menangkap perubahan penting dalam hasil dan
prognosis. Metastasis limfonodul menggambarkan stadium 4 penyakit, terlepas dari ukuran
tumor dan metastasis yang jauh merupakan stadium V penyakit. Sistem stadium ini
seharusnya digunakann pada anjing dengan epithelial tumor (noninflammatory) dan bukan
sarcoma(Withrow et al., 2016).
Penentuan stadium tumor pada kucing mirip pada anjing menggunakan modifikasi
dari original system yang dipublikasi oleh Owen. Pada sistem yang dimodifikasi, stadium
kemajuan dari I ke II ke II sebagai peningkatan ukuran dari lebih kecil dari 2 cm, ke antara 2
an 3 ccm, ke lebih besar dari 3 cm. Tidak seperti sistem pada anjing, staium III penyakit juga
termasuk tumor T1 atau T2 dengan dibersamai metastasis limfonoul dan ,etastasis limfonodul
tidak perlu ada dengan tumor T3. Satadium IV penyakit adalah tumor dengan metastasis
limfonodul dan metastasis jauh. Sistem staging seharusnya tidak digunakan pada mammary
gland sarcoma (Withrow et al., 2016).
Hewan dipersiapkan untuk operasi, dianestesi dan diletakkan pada posisi dorsal
recumbency
2.
Buatlah insisi berbentuk elips pada kulit disekitar glandula yang akan diangkat
dimulai dari ventral midline
3.
Memotong jaringan
4.
5.
6. Pada daerah cranial dari insisi, identifikasi tiap batas antara jaringan mammary dan
glandula yang berdekatan
Dengan benang absorbable 2-0 atau 3-0, lakukan ligasi ganda pada jaringan dan
pembuluh darah diantara glandula lalu potong.
8.
Dari arah cranial atau medial, lakukan diseksi antara fascia abdominalis externus.
Dari arah caudal, gunakan diseksi tumpul dan tajam untuk mengangkat glandula
mammae dari dinding abdomen. Lalu ligasi pembuluh darah dan jaringan mammary
dan potong.
3.1
Kesimpulan
Neoplasia mamae merupakan tumor yang kebanyakan menyerang anjing dan kucing
betina. Kucing lebih beresiko terkena tumor mamae malignant. Tumor ini dapat ditangani
dengan melakukan operasi yaitu mamectomy yaitu pengangkatan tumor untuk lokasi tumor
yang berada pada pusat mamae yang ukuran tumornya lebih besar dari 1cm, atau ada indikasi
yang menunjukkan adanya perlekatan terhadap kulit di atasnya atau jaringan subkutan
lainnya. Resiko ini dapat dikurangi dengan melakukan ovariohysterectomy
3.2
Saran
Disarankan agar anjing dan kucing peliharaan disterilisasi untuk mengurangi resiko
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous,2004,http://www.merckvetmanual.com/mvm/index.jsp?cfile=htm/bc
/toc110700.htm
Ehrhart, Nicole. 2013. Surgical Treatment for Mammary Tumors. Colorado State University
Gunanti s, Bambang Pontjo Priosoeryanto, Ietje Wientarsih, Ros Sumarny, 2009, Pengobatan
Penyakit Tumor Mammae Melalui Operasi(Mastektomi Dan Ovariohisterektomi)
Dan Kombinasinya (Tanaman Herbal) Pada Hewan,Jurnal Ilmu Pertania
Indonesia.
Fossum, T. W, 2002, Small Animal Surgery, 2nd, Mosby Inc
Polton, Gerry. 2009. Mammary Tumour in Dogs. Irish Veterinary Journal Volume 62 No. 1
page : 50 - 56
Tobias, Karen M. 2011. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. Wiley-Blackwell
Ehrhart, Nicole. 2013. Surgical Treatment for Mammary Tumors. Colorado State University
Withrow, Sthephen J., Vail, David M., Page, Rodney L. 2013. Withrow & MacEwens Small
Animal Clinical Oncology 5th edition. Elsevier Saunders