Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada anjing 50% kasus tumor mamae adalah tumor benigna,sedangkan pada kucing
lebih dari 80% terjadinya kasus tumor mamae yang bersifat malignan.Tumor mamae
adalah tumor yang paling sering terjadi pada anjing betina yang belum di sterilisasi.
Tumor mamae biasa berwujud kecil, simple nodul atau besar. Agresif, dan pertumbuhan
yang luar biasa. Apabila di deteksi secara dini dan sempurna maka semua jenis tumor
mamae dapat diobati (Anonimous, 2004).
Penyakit tumor atau neoplasma merupakan salah satu masalah dalam dunia medis
yang sangat penting untuk segera ditangani. Penyebab tumor sangat bervariasi dan sangat
komplek sehingga dalam penanganannya pun sangat sulit, apalagi biasanya hewan yang
terkena penyakit ini dibawa ke dokter hewan setelah stadium lanjut(Gunanti,2009)
Saat ini penanganan penyakit tumor umumnya dilakukan dengan tindakan
operasi,salah satu jenis operasi yang digunakan adalah mamectomi,mamectomi adalah
operasi pengangkatan tumor untuk lokasi tumor yang berada pada pusat mamae yang
ukuran tumornya lebih besar dari 1cm, atau ada indikasi yang menunjukkan adanya
perlekatan terhadap kulit di atasnya atau jaringan subkutan lainnya. Sayatan berbentuk
elips dibuat disekitar kelenjar dengan batas 2 cm dari kulit, jaringan subcutan dan lapisan
superficial dari fascia dinding abdomen juga dilepaskan (Fossum, 2002).
Tindakan pembedahan (mamektomi) adalah salah satu penanganan terhadap penyakit
tumor pada hewan yang paling sering digunakan hingga saat ini,oleh karena itu penulis
ingin menjelaskan lebih lanjut pada makalah ini berkaitan dengan teknik/prosedur
pembedahan mamektomi pada hewan kecil.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui prosedur pembedahan mamektomi pada hewan kecil,dan hal-hal yang
terkait dengan mamektomi
1.3 Manfaat
Mengetahui prosedur pembedahan mamektomi pada hewan kecil,dan hal-hal yang terkait
dengan mamektomi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Mammectomy
Mammectomy adalah pengangkatan kelenjar susu secara tunggal, termasuk puting

dan kulit di atasnya kelenjar (A). Mammectomy adalah pilihan yang terbaik ketika massa
mammae langsung di bawah puting susu atau melekat pada kulit di atasnya. Metode tidak
boleh digunakan untuk massa yang melekat pada rektus fasia yang mendasarinya. Jaringan
mammae(M) berada superfisial dari ventral fascia dari muskulus rektus dan terdapat lapisan
lemak tepat dibawah kelenjar. (B). Pengankatan semua jaringan sampai ke fasia rektus untuk
memastikan pengangkat kelenjar susu dan

muskulus atau rectus fascia jangan sampai

terambil (Ehrhart, 2013).

Terdapat lima macam teknik operasi tumor mammae, yaitu pengangkatan jaringan
tumor tunggal (lumpektomi), pengangkatan glandula mammae tunggal (mastectomy
sederhana atau mammectomy), pengangkatan glandula mammae yang terkena beserta kulit
dan jaringan lemak dibawahnya (mastectomy regional), pengangkatan semua rangkaian
glandula mammae beserta limfonodus yang berhubungan (mastectomy unilateral atau
bilateral), dan pengangkatan glandula mammae dan rectus fascia, otot atau dinding tubuh
(mastectomy radikal). Berikut adalah tabel tipe tumor dan teknik operasi yang
direkomendasikan (Harari, 2004):

Tipe Tumor
<5 mm, berkapsul dan dapat digerakkan
Lokasi tumor ditengah dan pada satu
glandula

Teknik Operasi
Lumpectomy
Mastectomy sederhada atau mammectomy

2.2

Tumor di beberapa glandula yang berdekatan

Mastectomy regional

atau diantara glandula


Beberapa tumor yang membentuk rangkaian
Tumor yang membentuk rangkaian pada

Mastectomy unilateral
Mastectomy bilateral atau mastectomy

kedua glandula
Bergabung dengan jaringan

unilateral bertahap (selang 2-4 minggu)


Mastectomy radikal

Tumor Mamae (Mammary Gland Tumor)


Neoplasia (tumor) mamae merupakan yang tipe tumor yang paling umum pada anjing

betina dan jarang pada anjing jantan. Insiden tumor mamae pada anjing betina bergantung
pada frekuensi ovariohysterectomy. Risiko neoplasia mamae pada anjing yang disteril
sebelum siklus estrus pertama 0.5% dan sebelum siklus estrus kedua 8%. Setelah masa itu,
risiko 26% pada anjing yang disteril atau dibiarkan utuh. Tumor mamae pada kucing
kejadiannya jauh lebih sedikit yaitu 25 : 100,000 atau 0.025%. Mensteril kucing sebelum 6
bulan, 12 bulan, dan 24 bulan menghasilkan pengurangan risiko tumor mamae 91%, 6%, dan
11% secara berurutan. Mensteril kucing setelah berumur 2 tahun dan ajning setelah berumur
2.5 tahun hanya berefek minimal pada kejadian (Tobias, 2011).
Tumor mamae diklasifikasikan berdasarkan asal dari jaringan dan apakah jinak
(benigna)

atau

ganas

(malignan).

Asal

jaringan

meliputi

glandular

(adenoma/

adenocarcinoma), ductular (papilloma/ carcinoma), myoepithelial dan pluripotential (mixed)


sel, meskipun masih ada beberapa ketidakpastian histogenetik asal dari tipe tumor mamae
(Polton, 2009). Pada anjing, 50% tumor adalah benigna (jinak). Sejarah dengan tumor mamae
benigna tidak selalu menunjukkan bahwa tumor selanjutnya juga benigna. Anjing dengan
sejarah tumor mamae benigna memiliki risiko yang lebih tinggi terkena tumor malignat
(ganas). Sekitar 50% dari tumor mamae malignanat pada anjing akan bermetastasis. Oleh
karena itu, semua yang dicurigai atau dikonfirmasi tumor mamae harus benar-benar
distadium untuk bukti metastasis penyakit (Ehrhart, 2013).
Pada kucing lebih dari 80% tumor mamae adalah malignan, dan presentase tumor
bermetastasis tinggi. Melalui staging dan diikuti pemeriksaan dasar dan tes laboratorium
sangat penting untuk menentukan stadium penyakit. Oleh karena tumor mamae kucing sering
sekali malignan dan sangat metastasis, banyak kucing mengalami perkembangan tumor
mamae yang cepat dan muncul tumor tambahan. Oleh sebab itu pada kucing dengan tumor
mamae, semua jaringan mamae harus diangkat. Ini biasanya dilakukan dengan unilateral
mastectomy diikuti dengan removal dari contralateral mammary chain yang tersisa 2 4
minggu kemudian (Ehrhart, 2013).

Table 1: Epithelial mammary tumours in the dog (Polton, 2009).


Perkembangan fisiologis mamae terjadi dibawah pengaruh hormon somatotropik dan
gonad. Karena kanker muncul melalui subversi dari beberapa growth pathway ini, masuk akal
bahwa peningkatan atau paparan yang berkepanjangan hormon yang mempercepat
pertumbuhan berpengaruh terhadap meningkatnya risiko pertumbuhan neoplasia. Studi yang
dilakukan oleh Schneider et al.(1969) untuk mengenali peningkatan risiko neoplasia mamae
berkaitan dengan seksual yang utuh menunjukkan bahwa risiko relatif tmbuhnya neoplasia
mamae adalah serendah 0.5% pada anjing menjalani ovariohisterectomy sebelum estrus
pertama (Polton, 2009).

Tabel 2 : Age of neutering and relative risk of the development of mammary neoplasia in the
bitch compared to intact individuals and number of cases from which statistics are derived.
From Schneider et al. (1969)
2.2 Sistem Staging
Penentuan stadium tumor mamae berdasarkan sistem T (tumor), N (limfonodul), dan
M (metastasis). Versi yang dimodifikasi dari original system staging dipublikasikann oleh
Owen saat ini digunakan oleh kebanyakan oncologist dan kemajuan tahap (stage advances)
dari I ke II ke II sebagai ukuran dari peningkatan tumor primer dari lebih kecil dari 3 cm, ke
antara 3 dan 5 cm. Kategori ukuran ini menangkap perubahan penting dalam hasil dan
prognosis. Metastasis limfonodul menggambarkan stadium 4 penyakit, terlepas dari ukuran
tumor dan metastasis yang jauh merupakan stadium V penyakit. Sistem stadium ini
seharusnya digunakann pada anjing dengan epithelial tumor (noninflammatory) dan bukan
sarcoma(Withrow et al., 2016).
Penentuan stadium tumor pada kucing mirip pada anjing menggunakan modifikasi
dari original system yang dipublikasi oleh Owen. Pada sistem yang dimodifikasi, stadium
kemajuan dari I ke II ke II sebagai peningkatan ukuran dari lebih kecil dari 2 cm, ke antara 2
an 3 ccm, ke lebih besar dari 3 cm. Tidak seperti sistem pada anjing, staium III penyakit juga
termasuk tumor T1 atau T2 dengan dibersamai metastasis limfonoul dan ,etastasis limfonodul
tidak perlu ada dengan tumor T3. Satadium IV penyakit adalah tumor dengan metastasis
limfonodul dan metastasis jauh. Sistem staging seharusnya tidak digunakan pada mammary
gland sarcoma (Withrow et al., 2016).

Berikut adalah prosedur dari mammectomy (Kumar, 2011) :


1.

Hewan dipersiapkan untuk operasi, dianestesi dan diletakkan pada posisi dorsal
recumbency

2.

Buatlah insisi berbentuk elips pada kulit disekitar glandula yang akan diangkat
dimulai dari ventral midline

Insisi bentuk elips pada kulit

3.

Potong jaringan yang terletak diantara subkutaneus dan linea

Memotong jaringan

4.

Lakukan ligasi atau cauterisasi pada pembuluh darah

5.

Potong jaringan subkutaneus lateral sampai fascia abdominalis externus

Memotong jaringan subkutan

6. Pada daerah cranial dari insisi, identifikasi tiap batas antara jaringan mammary dan
glandula yang berdekatan

Identifikasi batas jaringan dan glandula


7.

Dengan benang absorbable 2-0 atau 3-0, lakukan ligasi ganda pada jaringan dan
pembuluh darah diantara glandula lalu potong.

Lakukan ligasi ganda pada jaringan dan pembuluh darah

8.

Dari arah cranial atau medial, lakukan diseksi antara fascia abdominalis externus.
Dari arah caudal, gunakan diseksi tumpul dan tajam untuk mengangkat glandula

mammae dari dinding abdomen. Lalu ligasi pembuluh darah dan jaringan mammary
dan potong.

Lakukan diseksi, ligasi dan pemotongan


9. Jika glandula mammae caudalis akan diangkat, lakukan identifikasi vena dan arteri
epigastrikus superfisialis caudal pada daerah inguinalis. Ligasi dan potong terlebih dahulu
sebelum melanjutkan prosedur mammectomy
10. Hindari dead-space dengan menggunakan jahitan terputus

Lakukan jahitan pola terputus


BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Neoplasia mamae merupakan tumor yang kebanyakan menyerang anjing dan kucing

betina. Kucing lebih beresiko terkena tumor mamae malignant. Tumor ini dapat ditangani
dengan melakukan operasi yaitu mamectomy yaitu pengangkatan tumor untuk lokasi tumor
yang berada pada pusat mamae yang ukuran tumornya lebih besar dari 1cm, atau ada indikasi
yang menunjukkan adanya perlekatan terhadap kulit di atasnya atau jaringan subkutan
lainnya. Resiko ini dapat dikurangi dengan melakukan ovariohysterectomy
3.2

Saran
Disarankan agar anjing dan kucing peliharaan disterilisasi untuk mengurangi resiko

terjadinya tumor mamae

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous,2004,http://www.merckvetmanual.com/mvm/index.jsp?cfile=htm/bc
/toc110700.htm
Ehrhart, Nicole. 2013. Surgical Treatment for Mammary Tumors. Colorado State University
Gunanti s, Bambang Pontjo Priosoeryanto, Ietje Wientarsih, Ros Sumarny, 2009, Pengobatan
Penyakit Tumor Mammae Melalui Operasi(Mastektomi Dan Ovariohisterektomi)
Dan Kombinasinya (Tanaman Herbal) Pada Hewan,Jurnal Ilmu Pertania
Indonesia.
Fossum, T. W, 2002, Small Animal Surgery, 2nd, Mosby Inc
Polton, Gerry. 2009. Mammary Tumour in Dogs. Irish Veterinary Journal Volume 62 No. 1
page : 50 - 56
Tobias, Karen M. 2011. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. Wiley-Blackwell
Ehrhart, Nicole. 2013. Surgical Treatment for Mammary Tumors. Colorado State University
Withrow, Sthephen J., Vail, David M., Page, Rodney L. 2013. Withrow & MacEwens Small
Animal Clinical Oncology 5th edition. Elsevier Saunders

Anda mungkin juga menyukai