Anda di halaman 1dari 9

ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

PRAKTIKUM 1
STERILISASI DAN DISINFEKSI RUANG BEDAH

Tujuan Praktikum :

1. Memahami teknik sterilisasi dan disinfeksi ruang bedah


2. Mengetahui alat dan bahan yang dapat digunakan untuk melakukan sterilisasi dan
disinfeksi ruang bedah
Tanggal Praktikum : 1 September 2020

Dosen : Asisten : Nilai :

Dr. Drh. Hj. Gunanti Dr. Drh. Melpa Susanti


Soedjono, MS Purba

A. DISINFEKSI RUANG BEDAH


Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses disinfeksi ruang bedah!

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses disinfeksi ruang bedah, yaitu
desinfektan yang digunakan, alat dan barang dalam ruang yang akan didisinfeksi, orang
yang akan melakukan disinfeksi, dan ruang bedah itu sendiri. Desinfektan yang
digunakan perlu diperhatikan jenis bahannya dan konsentrasinya agar optimal
penggunaannya. Alat dan barang dalam ruang sebisa mungkin dikeluarkan terlebih dahulu
dari ruangan lalu didesinfeksi secara terpisah dari ruangan. Namun jika alat dan barang
sudah permanen, desinfeksi saja di dalam ruangan. Orang yang akan melakukan
disinfeksi harus cermat dan sudah steril agar desinfeksinya optimal. Ruang bedah yang
akan didesinfeksi harus dikosongkan selama dan beberapa waktu setelah desinfeksi agar
selain menghindari kontaminasi, juga tidak menimbulkan alergi atau efek toksik lainnya
pada orang lain akibat terpapar desinfektan tertentu.

Sebutkan dan jelaskan beberapa teknik sterilisasi dan disinfeksi ruang bedah!

1. Sterilisasi dengan uap

Sterilisasi dengan uap merupakan metode yang paling sering digunakan untuk
desinfeksi ruang bedah. Uap akan menghancurkan mikroba melalui koagulasi dan
denaturasi protein seluler. Jika uap ditempatkan pada kompartemen yang tertutup dan
tekanan ditingkatkan, suhu akan meningkat namun volume yang tersedia di dalam

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

kompartemen tetap sama.

2. Sterilisasi kimia

Sterilisasi kimia menggunakan gas ethylene oxide (EtO) bersuhu rendah. Metode
ini digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang tidak dapat terpapar panas. Gas EtO dapat
merusak metabolisme dan reproduksi sel karena mekanisme kerjanya melalui alkilasi
protein dan asam nukleat. Gas ini bersifat toksik, sehingga memerlukan keahlian dalam
pengaplikasiannya. Gas ini juga mudah terbakar sehinnga perlu dikombinasikan
penggunaannya dengan CO2 atau hidrokloroflurokarbon.

3. Sterilisasi Plasma

Sterilisasi plasma menggunakan energi elektromagnetik untuk menciptakan fase


plasma dari uap hidrogen peroksida, oksigen, atau asam perasetat/campuran hidrogen
peroksida. Peralatan yang disterilisasi berupa stainless steel, alumunium, kuningan,
silikon, teflon, latex,dsb.

Peralatan apa saja yang perlu dibersihkan dan didisinfeksi? Berikan alasannya!

1. Meja bedah, agar saat melakukan tindakan operasi/ pembedahan tidak akan
mengontaminasi pasien yang akan dioperasi.

2. Meja peralatan bedah, karena meja tersebut digunakan untuk meletakkan peralatan
bedah sehingga kebersihannya perlu dijaga.

3. Baju bedah, karena baju bedah dekat hubungannya dengan pasien atau jaringan pada
proses bedah,

4. Alat- alat bedah, karena alat-alat bedah merupakan benda yang berhubungan langsung
dengan tubuh maupun jaringan dalam tubuh pasien.

5. Lemari, agar tidak terkontaminasi oleh udara kotor dan debu.

6. Tampon, agar pasien tidak terkontaminasi saat tampon digunakan.

7. Tabung dan selang oksigen, agar tidak terjadi infeksi dari saluran pernafasan karena
udara kontaminasi dari selang oksigen yang tidak steril.

8. Alas kaki, karena orang di dalam ruang bedah tidak menginjakkan kakinya langsung ke

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

lantai dan memerlukan alas kaki yang bersih.

9. Kain penutup bedah, karena kain inilah yang menutupi tubuh pasien selain area yang
dibedah.

10. Tempat obat-obatan, obat-obatan yang akan digunakan pada tindakan bedah harus
berada pada tempat yang steril. Jika terkontaminasi, dikhawatirkan terjadi perubahan
pada obat-obatan tersebut.

11. Area jendela, karena pertukaran udara dalam ruang bedah terjadi melalui jendela
maupun ventilator, selain itu debu juga dihindari sehingga perlu di bersihkan.

Kapan seharusnya sterilisasi dan disinfeksi ruang bedah dilakukan?

Sterilisasi dan desinfeksi harus dilakukan sebelum dan sesudah ruang tersebut
digunakan. Terutama alat-alat yang digunakan secara langsung saat bedah berlangsung.
Alat-alat bedah harus steril sebelum dan sesudah digunakan dan hanya di sentuh oleh
orang yang steril saat bedah berlangsung. Jika alat-alat bedah tersentuh orang yang tidak
steril, maka perlu dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sebelum dipakai untuk bedah.

Jelaskan mengapa proses sterilisasi dan disinfeksi ruang bedah penting untuk dilakukan?

Proses sterilisasi dan disinfeksi ruang bedah pentinga karena bertujuan mencegah
terjadinya infeksi sekunder pada pasien akibat terkontaminasi dari kontaminan yang ada
pada ruang dan peralatan bedah yang tidak steril atau tercemar. Infeksi sekunder yang
muncul akibat kontaminasi dari ruang bedah tentu sangat merepotkan dan merugikan.
Selain itu bertujuan mencegah terjadinya kontaminasi pada orang yang beraktivitas di
dalam dan sekitar ruang bedah dari ruang bedah itu sendiri. Kontaminan yang muncul
bisa dari bawaan orang di dalam ruang bedah, maupun pasien yang ditangani di dalam
ruang.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses sterilisasi dan disinfeksi
ruang bedah?

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses sterilisasi dan disinfeksi ruang
bedah tergantung dari beberapa faktor, yaitu luas ruang bedah, jumlah tenaga yang
melakukan sterilisasi dan disinfeksi, metode sterilisasi ruang bedah yang digunakan, jenis
bahan dan konsektrasi desinfektan yang digunakan. Sehingga agar waktu yang
dibutuhkan dalam proses sterilisasi dan desinfeksi optimal, faktor-faktor tersebut perlu

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

dioptimalkan juga.

Lengkapi tabel berikut mengenai bahan-bahan (sabun/detergent) yang dapat digunakan


untuk membersihkan dan mendisinfeksi ruang dan peralatan bedah!

No Nama dagang Kandungan Fungsi Kelebihan Kelemahan


(Gambar)

1 Vixal HCl 17% Membunuh Bahan aktifnya Tidak tahan


mikroorganisme efektif sebagai suhu panas
karena desinfektan dan lebih dari 35
pengaruh ph mengangkat ℃.
yang rendah noda.
sehingga terjadi
denaturasi pada
protein nukleus
kontaminan.

2 Asepso Triclosan Membantu dan Harga Tidak cocok


0,5%, mengontrol terjangkau, untuk anak di
Tricocarbon biang keringat mudah didapat, bawah umur 2
eticronic acid, dan infeksi dan dapat tahun karena
dll kulit. digunakan mengandung
untuk kulit benzyl
infeksi. alcohol.

3 Wipol Pine oil 2,5% Membersihkan Mudah didapat. Penggunaanya


lantai dan bahan Efektif untuk harus dibilas
keramik lainnya lantai dan bahan menggunakan
plaster serta keramik lainnya air.
kayu. plaster serta
kayu. Selain itu
aromanya tidak
terlalu
menyengat
sehingga
nyaman dipakai.

4 Bayclin Natrium Membersihkan Dapat Korosif pada


hipoflorin noda membunuh benda logam,
membandel dan mikroorganisme menyebabkan

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

5,2% memutihkan di lantai dan iritasi di kulit,


kain. meja. dan dapat
melunturkan
warna
pakaian.

5 Detol Chloroxylenol Antiseptik dari Mudah didapat, Dapat


4,8% berbagai kuman aromanya membunuh
penyakit di air harum, mudah mikroflora
dan melindungi digunakan. normal yang
tubuh dari luka bersifat baik
yang pada kulit.
menyebabkan
infeksi.

6 Boom Linier alkil Sebagai Mudah didapat, Menyebabkan


benzene detergent harga permukaan
sulfonate antibakteri terjangkau, busa kulit kasar.
banyak, dapat
melemahkan
tegangan
permukaan dan
bahan yang
dicuci.

7 Alkohol 70% Alkohol 70% Membunuh Efektif sebagai Mudah


mikroorganisme desinfektan menguap,
melalui ……… berspektrum menyebabkan
luas. dehidrasi pada
kulit.

8 Mr. Muscle Benzalkonium Pembersih Daya bersih Dapat


chloride lantai dan kaca, ekstra dan menyebabkan
0,15% sebagai praktis iritasi, relatif
desinfektan. digunakan. boros.

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

9 Cling IPA dan Membersihkan Efisien untuk Penggunaan


Surfaktan. keramik, kaca, mensterilkan harus terbatas
logam, vinyl, kaca jendela pada ahan atau
dan kayu serta atau peralatan alat dari kaca
ampu mencegah lainnya yang atau keramik.
spot free. terbuat dari Relatif boros.
kaca. Menyebabkan
iritasi pada
kulit.

10 Sunlight Natrium alkil Sebagai Menghilangkan Menyebabkan


benzene antibakteri noda dengan bakteri mudah
sulfonate, cepat, harga menempel jika
natrum 12%, terjangkau dan kemasan
etersulfat 5% mudah didapat. terbuka.

Mengapa peralatan dalam ruang bedah (seperti meja bedah, meja alat, meja obat-obatan,
lemari, dsb) perlu dibersihkan minimal 3x dengan menggunakan kain bersih yang
dibasahi detergent?

Karena agar kebersihan peralatan ruang bedah terjaga secara maksimal, baik dari
debu maupun mikroorganisme yang dapat menjadi kontaminan. Detergent mudah
didapat, harganya murah dan mengandung bahan aktif seperti Linier alkil benzene
sulfonate yang dapat membunuh kuman, menghilangkan noda termasuk debu pada
peralatan bedah.

Mengapa peralatan tersebut juga perlu dikeringkan setelah dibersihkan?

Peralatan perlu dikeringkan setelah dibersihkan karena bertujuan mencegah debu,


kotoran, atau kontaminan lainnya menempel kembali. Apabila peralatan masih keadaan
basah, kontaminan lebih mudah mudah menempel dan kembali mengontaminasi peralatan
tersebut. Selain itu beberapa jenis desinfektan seperti alkohol harus dibiarkan menguap
setelah diaplikasikan karena mikroorganisme akan mati bersamaan dengan keringnya
desinfektan tersebut. Peralatan yang masih basah atau lembab juga akan mempercepat
pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya.

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

Catatan Tambahan : (boleh tambahkan literatur tentang sterilisasi dan ruang bedah)

Infeksi adalah masuknya kuman ke dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan


jaringan dan merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Infeksi nosokomial
adalah infeksi yang didapatkan dari pasien yang dirawat di rumah sakit, termasuk ruang
bedahnya (Sulistya et al. 2015). Berbagai kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial dan
infeksi sekunder akibat kontaminasi mikroorganisme dapat menyerang pasien yang telah
ditangani di dalam ruang bedah. Perlu dilakukan sterilisasi dan disinfeksi agar pasien tidak
terkontaminasi mikroorganisme.

Sterilisasi adalah proses perlakuan mentiadakan mikroorganisme hidup pada suatu


bahan tertentu (Muzakar 2015). Salah satu metode sterilisasi adalah sterilisasi
plasma. Pengaruh plasma pada mikroorganisme dapat bekerja secara selektif, yang berarti
dapat merusak mikroorganisme patogen tanpa merusak inangnya. Kereaktifan plasma
dapat menyebabkan pengaruh oksidatif pada permukaan luar sel mikroba. Terjadi oksidasi
lemak, asam amino, dan asam nukleat menyebabkan sel dan spora mikroorganisme
tersebut mati (Mashitoh 2018).

Desinfeksi adalah tindakan membunuh mikroorganisme selain bakteri berspora.


Desinfeksi memiliki berbagai metode yang dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti efikasi
proses terhadap penghilangan patogen, tingkat akurasi monitoring dan kontrol proses,
kemudahan penanganan residu proses, estetika hasil proses, dan ketersediaan dan
adoptivitas teknologi. Desinfektan yang biasa digunakan adalah klorinasi, Hidrogen
peroksida, sinar ultraviolet, dsb (Kurniati et al. 2020). Desinfeksi juga dapat dilakukan
menggunakan zat kimia klor atau yang disebut klorasi (Cahyana 2020).

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

Daftar Pustaka (minimal 5 tahun terakhir dan penulisannya mengikuti aturan IPB)

Cahyana GH. 2020. Desinfeksi novel corona virus di dalam air minum PDAm dan air limbah untuk fase
normal baru. Serambi Engineering. 5(3): 1262-1273.

Kurniati E, Huy VT, Anugroho F, Sulianto AA, Amalia N, Nadhifa AR. Analisis pengaruh pH dan suhu
pada desinfeksi air menggunakan microbubble dan karbondioksida bertekanan. Journal of Natural
Resources and Enviromental Management. 10(2): 247-256.

Mashitoh D. 2018. Optimasi mesin sterilisasi tegangan tinggi berbasis dielectric barrier discharge plasma
Salmonella Sp. Dan total mikroba menggunakan responses surface methodology pada telur ayam
(Galuus gallus domesticus) [Thesis]. Malang (ID): Fakultas Teknologi Pertaniaan, Universitas
Brawijaya.

Muzakar K. 2015. Pengaruh lama waktu sterilisasi sinar ultraviolet terhadap angka kuman udara di ruang
operasi instalasi bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta [skripsi]. Semarang (ID): Universitas
Diponegoro.

Sulistya, C. E., Olivia W., & John P. (2015). Pola bakteri yang berpotensi menjadi sumber penularan
infeksi nosokomial di irina C ruangan Intermediate care (IMC) Blu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm), 3(1).

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


KRP FKH IPB

Anda mungkin juga menyukai