Anda di halaman 1dari 14

ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

TEKNIK OPERASI EAR TRIMMING

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1 KELAS B

SILVIA IRAWATI 1809511001


KOMANG AYU TRIANA SANJIWANI 1809511049
FERDY OLGA SAPUTRA 1809511050
MATILDA KRISNAWATI 1809511063
AHMAD ROHMADHON HOLIFATULLAH 1809511064

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
kasih karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Teknik Operasi Ear
Trimming” ini dengan baik. Tulisan ini dibuat bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari mata
kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner dan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para
pembacanya.
Tak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan tulisan ini, sehingga tulisan ini dapat selesai dengan baik dan tepat
pada waktunya. Kami sadar, bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
sebagai penulis menerima dengan lapang dada segala bentuk kritik dan saran yang bersifat
membangun. Nantinya semua kritik dan saran yang diberikan tersebut akan kami gunakan
sebagai pedoman dan acuan dalam pembuatan tulisan kedepannya.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah
wawasan bagi para pembacanya. Sekali lagi, kami ucapkan banyak terima kasih.

Denpasar, 13 September 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………...…1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………….1
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………………………………...2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………………………….3
2.1 Terminologi……………………………………………………………………………………….3
2.2 Indikasi ……………………………………………………………………………………………3
2.3 Anestesi…………………………………………………………………………………………...4
2.4 Manajemen Praoperasi……………………………………………………………………………4
2.5 Teknik Operasi……………………………………………………………………………………6
2.6 Manajemen Pascaoperasi…………………………………………………………………………8
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………….9
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………….9
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA……………………..……………………………………………………………..10

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Manajemen pascaoperasi…………………………………………………………3
Gambar 2. 2 Bingkai ear trimming dan cauter…………………………………………………5
Gambar 2. 3 Pencukuran rambut dan pemberian antiseptik……………………………………6
Gambar 2. 4 Pasien dibaringkan pada posisi ventral recumbency……………………………...7
Gambar 2. 5 Pengukuran dan pemberian tanda pada telinga…………………………………...7
Gambar 2. 6 Pemasangan ear clamps dan pemotongan telinga………………………………...7
Gambar 2. 7 Proses penjahitan dengan benang absorbable dan non absorbable……………….8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu bedah adalah cabang ilmu pengobatan atau terapi yang mengusahakan pulihnya
keadaan normal akibat suatu gangguan atau penyakit dengan menggunakan alat (instrument),
tangan (manual) dan mekanis. Berdasarkan tujannya dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
ilmu bedah khusus dan ilmu bedah umum. Ilmu bedah khusus memiliki tujuan ekonomis dan
menunjang diagnosis. Dalam tujuan ekonomis ada beberapa contoh seperti bedah kosmetika,
kastrasi dan OH. Pada paper ini kami akan menjelaskan defenisi, persiapan dan pasca operasi
dari bedah ear trimming yang dialami oleh hewan. Bedah ear trimming ini juga dapat berguna
untuk mengubah sifat fisik awal anjing menjadi sifat fisik yang baru. Bedah ear trimming
memiliki beberapa manfaat, mulai dari hewan itu senidiri, maupun pemilik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:


1. Apa saja terminologi operasi ear trimming?
2. Apa saja indikasi operasi ear trimming?
3. Bagaimana prosedur anestesi operasi ear trimming?
4. Bagaimana persiapan pre operasi ear trimming?
5. Bagaimana teknik operasi ear trimming?
6. Bagaimana perawatan pasca operasi ear trimming?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diperoleh tujuan penulisan sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui terminologi operasi ear trimming.
2. Untuk mengetahui indikasi operasi ear trimming.

1
3. Untuk mengetahui prosedur anestesi operasi ear trimming.
4. Untuk mengetahui persiapan pre operasi ear trimming.
5. Untuk mengetahui teknik operasi ear trimming.
6. Untuk mengetahui perawatan pasca operasi ear trimming.

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka manfaat yang diperoleh sebagai berikut:
1. Dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk memahami dan mengerti mengenai
teknik operasi ear trimming pada hewan serta dapat menjadi bahan bacaan untuk mata
kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner
2. Dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk menambah wawasan mengenai teknik
operasi ear trimming pada hewan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terminologi

Ear trimming adalah salah satu prosedur pembedahan yang tergolong dalam bedah
komestika. Ear trimming adalah prosedur di mana telinga anjing ras tertentu seperti Great
Dane, Doberman, dan Boxer, dibentuk kembali dengan pembedahan (dipotong), untuk
memberi anjing penampilan yang lebih waspada atau agresif. Biasanya dilakukan dengan
anestesi umum pada usia 8-12 minggu, dan telinga kemudian 'ditempelkan' atau 'dipegang'
(dibungkus atau direkatkan) selama beberapa minggu atau bulan, untuk melatih telinga agar
tetap tegak (Gambar 1). Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan ear
trimming, yaitu ras hewan, postur tubuh, jenis kelamin dan umur hewan.

Gambar 2. 1 Seekor anak anjing Doberman dengan telinga yang dipotong. Telinga dibalut
setelah operasi untuk mendorong mereka tetap tegak.

2.2 Indikasi

Pemotongan telinga diyakini telah dimulai di Roma kuno. Sebagian telinga anjing
diangkat melalui pembedahan, sehingga tulang rawan berdiri tegak. Praktik ini dimaksudkan
untuk mencegah cedera pada anjing yang dibesarkan untuk bekerja, berburu, atau berkelahi.
Dalam kasus anjing berkelahi dan berburu, telinga yang terkulai bisa digigit. Telinga yang
terkulai juga rentan terhadap gigitan hama, yang dapat menyebabkan infeksi telinga yang fatal.
Dipercaya juga bahwa pemotongan telinga membuat hewan terlihat lebih ganas dan waspada.
Adapun indikasi dilakukannya ear trimming pada anjing adalah:

a. Kebutuhan Kesehatan
Untuk mempermudah pembersihan telinga bagian dalam.
b. Kebutuhan Keamanan
3
Untuk menghindari cedera telinga pada anjing penjaga.
c. Kebutuhan Keindahan
Untuk membuat telinga anjing yang terkulai alami menjadi tegak, seperti Dobermann.
2.3 Anestesi

Ear trimming dilakukan dengan anestesi umum, dapat digunakan anestesi inhalasi
atau short acting barbiturate (pentobarbital) atau kombinasi (Sudisma, 2016). Hewan atau
pasien perlu diberikan preanestesi yang sesuai ditambah atropine. Salah satu pilihan anestesi
adalah barbiturate karena anestesi inhalasi dapat menghalangi gerakan kepala saat operasi
dilakukan (Schiper, 1970). Premedikasi yang digunakan dalam operasi ini adalah atropine
sulfate dosis 0,04 mg/kg BB secara intramuscular. Setelah 15-20 menit kemudian diteruskan
ke anestesi umum yakni menggunakan xylazine yang dikombinasikan dengan ketamine.
Setelah anjing teranestesi anjing kemudian direbahkan lateral apabila klem telinga hanya satu
atau direbahkan ventral apabila klem telinga 2 buah.

2.4 Manajemen Praoperasi

Ada banyak hal yang perlu dilakukan sebelum dokter hewan melakukan tindakan
pembedahan atau operasi terhadap suatu kasus bedah diantaranya adalah persiapan operasi atau
yang biasa disebut juga praoperasi. Dalam praoperasi meliputi desinfeksi dan sterilisasi
terhadap peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam operasi, tindak operasi itu sendiri, dan
perawatan hewan yang masuk dalam tindakan pascaoperasi. Selain itu, status hewan seperti
sejarah penyakit, anamnesis, dan statusnya diperlukan untuk dapat mendiagnosis penyakit.
Berikut beberapa tahap preoperasi yang dilakukan sebelum operasi ear trimming:

a. Persiapan alat dan bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam operasi ear trimming yaitu:
Alat
• Spuit 1 ml
• Scalpel
• Needle dan needle holder
• Tampon
• Klem
• Bingkai kuping
• Gloves
• Lampu operasi
4
• Pinset anatomi dan pinset sirurgis
• Gunting lurus dan gunting bengkok
• Cauter (solder listrik)

Gambar 2. 2 Bingkai ear trimming dan cauter

Bahan
• Benang silk
• Alkohol 70%
• Iodine tincture 3%
• Xylazine dan atropine sulfate
• Providone iodine
• Procaine penicillin G
• Penicillin oil
• Salap
• Vitamin B kompleks

b. Persiapan ruang operasi


Sebelum melakukan operasi ear trimming, ruang operasi terlebih dahulu harus dalam
kondisi yang bersih, memiliki penerangan yang cukup, terdapat alas kaki khusus dalam
ruang operasi, meja operasi yang bersih, dan beri alas (underpad). Untuk membersihkan
ruang operasi digunakan desinfektan, sedangkan meja operasi didesinfeksi menggunakan
alkohol 70%..
c. Persiapan hewan/pasien
Hewan atau pasien yang akan dioperasi pertam-tama harus dilakukan pemeriksaan fisik
seperti diantaranya sinyalemen, berat badan, umur, pulsus, frekuensi napas, suhu tubuh,
dam pemeriksaan sistem tubuh lainnya seperti digestivus, respirasi, saraf, dan reproduksi.
Hewan yang akan dioperasi juga terlebih dahulu dipuasakan yaitu puasa makan 12 jam dan
puasa minum 6 jam sebelum operasi berlangsung. Baringkan hewan yang akan dioperasi
ear trimming sesuai posisi yaitu lateral recumbency lalu tutup dengan kain drape bagian
yang akan dilakukan operasi.

5
d. Persiapan operator
Operator atau dokter hewan yang akan melakukan operasi harus mempunyai kriteria sebagai
berikut:
• Memahami prosedur operasi
• Siap fisik dan mental
• Personal hygine yaitu memiliki kondisi sehat serta melakukan pembersihan diri
seperti mencuci tangan dengan sabun antiseptic, memakai baju operasi, gloves,
masker, dan penutup kepala.
• Mampu memprediksi hal-hal yang akan terjadi dan dapat menggambarkan bahaya-
bahaya yang mungkin timbul pada waktu melaksanakan operasi
• Mampu memperkirakan hasil operasi.
• Terampil.
2.5 Teknik Operasi

Rambut di sekitar telinga dicukur dan telinga diberi antiseptik. Anjing dibaringkan
pada perutnya (ventral recumbency). Panjang telinga yang dikehendaki diukur dan diberi
tanda. Ear clamps dipasang dan telinga dipotong dengan scalpel yang tajam. Setelah ear
clamps dilepas dilakukan hemostasis. Dengan gunting dipotong lagi bagian tulang rawan di
daerah distal supaya terjadi lengkungan yang baik. Selanjutnya dijahit dengan jahitan menerus
dengan benang yang absorbable atau non absorbable.

Gambar 2. 3 Pencukuran rambut dan pemberian antiseptik

6
Gambar 2. 4 Pasien dibaringkan pada posisi ventral recumbency

Gambar 2. 5 Pengukuran dan pemberian tanda pada telinga

Gambar 2. 6 Pemasangan ear clamps dan pemotongan telinga

7
Gambar 2. 7 Proses penjahitan dengan benang absorbable dan non absorbable

2.6 Manajemen Pascaoperasi

Setelah operasi, telinga tidak perlu dibalut. tujuh hari setelah operasi dikontrol. bila
telinga belum berdiri dilakukan pembalutan selama lima hari, setelah lima hari balutan dilepas
selama lima hari. demikian seterusnya sampai telinga berdiri.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ear trimming adalah adalah salah satu prosedur pembedahan yang tergolong dalam
bedah komestika. Ear trimming adalah prosedur di mana telinga anjing ras tertentu dibentuk
kembali dengan pembedahan (dipotong), untuk memberi anjing penampilan yang lebih
waspada atau agresif. Operasi Ear trimming dilakukan dengan anestesi umum, dapat digunakan
anestesi inhalasi atau short acting barbiturate (pentobarbital) atau kombinasi. Perawatan
pascaoperasi Ear trimming tidak perlu dibalut. tujuh hari setelah operasi dikontrol. bila telinga
belum berdiri dilakukan pembalutan selama lima hari, setelah lima hari balutan dilepas selama
lima hari. demikian seterusnya sampai telinga berdiri..

3.2 Saran

Semoga paper ini dapat menjadi bahan acuan dan referensi bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Semoga kedepannya dapat
dibuat lebih banyak informasi mengenai teknik operasi Ear trimming yang diperlukan oleh
mahasiswa kedokteran hewan dan seorang dokter hewan ataupun masyarakat secara umum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sandøe P., Corr S., Palmer C . 2015. Companion Animal Ethics. Oxford: Wiley-Blackwell.

Schiper et al. 1970. Canine Ear Trimming. Iowa State University Digital Repostory. Volume 32,
Issue 2.

Sudisma, I. G. N. 2016. Diktat Kuliah. Ilmu Bedag Veteriner dan Teknik Operasi. Universitas
Udayana. Bali.

10

Anda mungkin juga menyukai